R
DI PMB DNA KOTA BOGOR TAHUN 2022
Laporan Pendahuluan
Oleh:
DEA NURUL AN NISA
NIM: 52223135
Laporan Pendahuluan
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Kebidanan Pemenuhan Hidrasi pada Ny. R di PMB DNA Kota Bogor” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H.EK Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas Mutiara Bangsa
2. Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara Bunda
3. Rut Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
4. Diana Rifka Wahyuni, M.Tr.Keb Selaku Dosen Pembimbing
5. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung kelancaran
kuliah prodi pendidikan profesi bidan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baru-baru ini kondisi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrim yang
yang bergeser mengikuti gaya hidup dengan konsumsi rendah serat dan tinggi
penyakit busung lapar ataupun kekurangan gizi yang menimpa ibu-ibu, anak-
anak, ataupun bayi. Disamping penyakit busung lapar, kelebihan gizi atau
sering disebut dengan obesitas juga menjadi problem yang terjadi di dalam
gizi yang terkait dengan kebutuhan akan air (cairan). Masyarakat masih
jarang memperhatikan terkait dengan pemenuhan kebutuhan cairanya untuk
Almatsir (2005: 220) air atau cairan di dalam tubuh merupakan bagian utama
pada tubuh, yaitu sekitar 55-60 % dari berat badan orang dewasa atau 70 %
dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body mass). Persentase angka tersebut
lebih besar untuk anak-anak. Persentase cairan di dalam tubuh akan menurun
ketika terjadi penambahan usia (menua). Kandungan air bayi pada waktu lahir
adalah 75 % berat badan, sedangkan pada individu yang sudah lanjut usia
keseimbangan cairan didalam tubuh menjadi salah satu hal yang sangat
kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Menurut Reza Iman Ramdhan
adalah keadaan dimana tubuh banyak kehilangan cairan yang diikuti pula
dapat terjadi pada siapa saja baik dewasa, anak-anak, orang tua bahkan
bisa dimungkinkan terjadi pada bayi. Dehidrasi bisa menyerang siapapun
kategori, yaitu kategori dehidrasi ringan, sedang, ataupun berat, pada masing-
lesu, kejang hingga pingsan. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Dewi
atau pun obat secara langsung kedalam pembuluh darah vena yang banyak
dalam waktu yang lama dengan cara menggunakan infus set untuk tujuan
dari terapi infus dapat sebagai jalur pemberian obat, pemberian cairan,
Namun, hal ini bisa menjadi tempat resiko tinggi terjadinya infeksi
judul” Asuhan Kebidanan Pemenuhan Hidrasi pada Ny. R di PMB DNA Kota
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Bagi Bidan
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakikat Gizi
Menurut Djoko Pekik Iriyanto (2006 : 2) Istilah gizi berasal dari Bahasa
Arab “giza” yang berarti zat makanan, dalam bahasa inggris gizi dapat
dimaknai dengan istilah nutrition yang berarti zat makanan atau yang berarti
bahan makanan atau dapat diartikan sebagai ilmu gizi . Secara lebih luas ilmu
mempertahankan kehidupan.
dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Proses yang terjadi pada pangan
manusia serta faktor yang mempengaruhinya merupakan sub bagian dari ilmu
gizi.
perkembangan, dan pertahanan pada tubuh. Kebutuhan akan gizi dari sejak
gizi dapat dipenuhi dengan cara memperhatikan tentang makanan yang akan
dikonsumsi.
Beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa gizia
pemrosesan yang terjadi di dalam tubuh, serta hasil atau dampak dari
tubuh. Djoko Pekik Iriyanto (2006: 6) menyatakan bahwa secara umum ada 3
tenaga (karbohidrat, lemak dan protein), sumber zat pembangun (proten, air)
a. Karbohidrat
memecah zat pati dan dekstrin diuraikan menjadi maltosa. Proses akan
volume pada isi usus dan melancarkan gerak peristaltik usus sehingga
oleh tubuh sebesar 60-65% dari seluruh kalori yang dibutuhkan oleh
gandum.
b. Lemak
terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut
gliserol dan gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa
yang ke empat memberikan rasa lezat pada makanan. Serta Fungsi yang
kebutuhan energi pada setiap harinya tubuh memerlukan 20% lemak dari
didapat dari sumber nabati (tumbuhan) dan hewani (hewan). Lemak yang
didapat dari nabati seperti minyak kelapa, minyak biji anggur, dan
c. Protein
dan N. Protein berasal dari kata proteos yang bererti menduduki tempat
makanan paling penting dan memiliki khasiat yang sangat istimewa bagi
ditemukan pada putih telur, sehingga sering disebut juga dengan zat putih
telur.
kegunaan dalam hal menghasilkan energi 4 kkal pada setiap gram protein.
kacang almon, kacang kedelai, kacang hijau, brokoli, kacang polong dan
d. Vitamin
(biotin).
Djoko Pekik Iriyanto (2006: 17) fungsi vitamin di dalam tubuh sebagai
tubuh terjaga.
Giri Wiarto (2013: 21) vitamin tidak berperan banyak
diperoleh dari konsumsi telur, hati, daging, susu, dan ikan. Sumber
e. Mineral
Ahmad Syafiq, dkk (2007: 108) Mineral berasal dari dalam tanah.
batang, daun bunga dan buah. Hewan makan tanaman dan akan
Djoko Pekik Iriyanto (2006: 19, 20) fungsi mineral bagi tubuh yang
f. Air
Tubuh memperoleh air secara eksogen dan endogen. Air eksogen yaitu air
yang berasal dari luar, diperoleh dari air yang diminum dan air yang
bersama dengan makanan. Air endogen berarti air yang diperoleh dari
dalam tubuh sendiri berasal dari hasil oksidasi berbagai nutrisi dalam
tubuh. Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat
Air yang diperoleh secara eksogen adalah air yang didapat dari
a) Air Minum
(1) Air bebas, merupakan air yang tidak terikat oleh komponen
kopi.
(3) Molekul yang secara fisik terikat dalam jaringan matrik. Dalam
menjadi 2, yaitu:
(b) Air Kristal: Air yang terikat dalam semua bahan baik
Co2 dan H2 O. Air endogen juga dapat dikatakan air yang diperoleh dari
95% air)
darah.
3. Hidrasi
ltubuh. Cairan yang ada di dalam sel tersebut meliputi cairan yang ada di
dalam tiap-tiap sel di dalam tubuh yang meliputi intra seluler dan ekstra
seluler.
(cairan di dalam sel) dan cairan ekstraseluler (cairan di luar sel). Semua
cairan tubuh setiap waktu mengalami pergantian ataupun dapat pula tubuh
homeostasis/tetap.
terdiri dari air. Bila di persentasikan kandungan rata-rata adalah 65% atau
sekitar 47 liter per orang dewasa. Mulai usia 20-25 minggu, kandungan air di
dalam tubuh manusia berjumlah 88%, bayi prematur 83%, bayi 1 tahun 62%
laki-laki dewasa 60%, bayi kekurangan gizi 74% dan laki-laki obesitas
sebesar 47%. Rolfes, etc (2012: 361) water constitutes about 60% of an
adult’s body weight and higher percent age of a child’s. Apabila kata-kata
kecil, sekitar 60% untuk kandungan cairan di dalam tubuh orang dewasa dari
dikarenakan hal ini berkaitan dengan kebutuhan cairan di dalam tubuh. Proses
dehidrasi.
untuk berat badan yang tersisa. Perhitungan tersebut akan berbeda apabila ada
pembatasan asupan cairan terkait dengan sakit (gagal ginjal), akan tetapi
untuk asaupan anak-anak paling tidak harus mencukupi 1500 ml cairan untuk
asupan sehari.
kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar dari
jumlah yang masuk. Jika tubuh kehilangan banyak cairan, tubuh akan
mengalami dehidrasi. Ada tiga jenis dehidrasi, yaitu: (1) hypotonic adalah
tubuh kehilangan larutan elektrolit (garam, kalium, klor, kalsium, dan pospat)
(2) hypertronic adalah tubuh kehilangan air, dan (3) isotonic adalah tubuh
kehilangan air dan larutan elektrolit, kondisi ini paling sering terjadi di dalam
banyak kasus.
batu ginjal, minum yang cukup dan jangan menahan air kemih adalah cara
yang paling efektif untuk mencegah infeksi saluran kemih, serta menurunkan
stamina dan produktivitas kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu, kejang
hingga pingsan. Kehilangan cairan lebih dari 15 % akan berakibat fatal. Giri
Wiarto (2013: 94) Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan,
kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan akibat fatal bagi tubuh.
dengan minum untuk mengganti cairan tubuh yang keluar. Kebutuhan air
minum memang beragam, hal terseut bergantung pada usia, jenis kelamin,
dan aktivitas. Jumlah kebutuhan tubuh akan air adalah 1 mililiter per kilo
kalori kebutuhan energi tubuh. Misalnya, pada remaja dan dewasa yang
kebutuhan energinya 1800 –3000 kkal, kebutuhan cairan berkisar 1.8 –3 liter
sehari. Umumnya 1/3-nya dipenuhi dari makanan, maka konsumsi air yang
4. Konsumsi Cairan
virus ataupun bakteri serta hindari konsumsi cairan yang memiliki dampak
mempercepat seseorang berkemih (teh dan kopi) yang kurang efisien dalam
sebagai berikut:
yang cepat diserap oleh usus, sehinggan minuman ini bisa dikonsumsi saat
air putih.
kita jumpai di pasaran seperti pocari sweat, fatigon hydro, mizone, dan
aktifitas motorik yang berat. Minuman ini tidak dapat merehidrasi cairan
sebagai minuman bernergi (energy drink), proman, ekstra joss, kuku bima,
ekstra joss bland dan minuman lain yang dipercaya sebagai penambah
tenaga.
minuman hipotonik karena minuman ini dapat diserap oleh tubuh dengan
cepat.
minggu tanpa makanan, tapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan
tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60 % dari berat badan orang
dewasa atau 70 % dari bagian tubuh tanpa lemak ( lean body mass). Angka ini
penurunan pada saat usia bertambah (menua). Kandungan air bayi pada waktu
jumlah cairan yang ada cukup banyak sekitar 60%. Cairan tubuh tersebut
meliputi plasma darah, plasma jaringan, cairan sinovial, cairan pada bola
mata, dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ ataupun jaringan.
diketahui. Menurut Reza Iman Ramdhan dan Cerika Rismayanthi (2016: 55)
adalah sebagai berikut: (1) Untuk dewasa – > 50 cc per kg berat badan, (2)
berat badan kedua, 20 cc utk berat badan selanjutnya, contoh: anak umur 8 th
1.560 cc.
Sedangkan menurut Giri Wiarto (2013: 86) kebutuhan cairan setiap hari
untuk seorang individu antara 1800-2500 ml/hari. Sekitar 1200ml berasal dari
paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml. Secara spesifik kebutuhan
cairan dapat dibedakan sesuai dengan usianya, dapat dilihat pada tabel
berikut:
sekitar 2,5 liter perhari yang berasal dari 1,5 liter air dan 1 liter sisanya dari
bahan makanan yang dikonsumsi. Lemak pada tubuh tidak mengandung air,
akan tetapi setiap jaringan yang terdapat pada tubuh (jaringan bebas lemak
6. Status Hidrasi
Menurut Reza Iman Ramdhan dan Cerika Rismayanthi (2016: 57) Status
cairan dalam tubuh seseorang yang dapat diketahui dari urin. Kadar hidrasi
dapat ditandai lewat warna urin yang dikeluarkan. Inilah panduannya untuk
menandai anda terserang dehidrasi akut atau tidak. Cara untuk memastikan
kadar hidrasi seseorang lewat cara yang dinamakan PURI (Periksa Urin
Sendiri). Adanya indikator warna urin yang tersedia pada tabel warna urin,
yang terdiri dari delapan warna dimulai dari yang berwarna jernih sampai
dengan kuning keruh. Urin berwarna jernih, maka menunjukkan status hidrasi
tubuh yang baik. Urin berwarna jingga pekat menunjukkan perlunya tubuh
mendapat lebih banyak asupan air dengan segera agar kehilangan cairan
tubuh dapat segera diganti dan kondisi cairan tubuh tetap seimbang. Berikut
a. Semua jenis urin dapat digunakan, asal bukan urin pagi saat bangun tidur.
b. Paling ideal menggunakan “ mid-stream urine ”, yaitu urin yang keluar di
c. Urin ini ditampung dalam jumlah secukupnya di tempat yang bersih dan
d. Lakukan perbandingan warna di bawah sinar lampu neon putih atau sinar
bias.
e. Jangan lupa pula bahwa warna urin juga dipengaruhi obat-obatan ataupun
diet tertentu.
dengan semakin waspada pada tingkat hidrasi yang baik, maka setiap
a. Definisi Infus
tertentu melalui jalur intravena yang diterapkan pada pasien pada kondisi
begitu bermasalah bisa pasien dapat dikontrol dan diawasi secara periodik
dalam waktu yang singkat oleh perawat. Namun hal ini seringkali
2. Patah tulang
3. Trauma abdomen
5. Upaya profilaksis
3. Emboli udara, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam
pembuluh darah.
1. Rasa perih/sakit
2. Reaksi alergi
1. Botol infus, yaitu sebagai wadah cairan infus dan tersedia dalam 3
3. Klem selang infus, yaitu untuk mengatur laju cairan infus yang masuk
ke dalam tubuh;
4. Jarum infus, yaitu untuk memasukkan sairan infus ke dalam pembuluh vena.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri (pasien)
Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. D
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Ibu mengatakan merasa lemas dan letih, sedikit makan maupun minum.
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, Kawin pertama kali umur 18 tahun, dengan suami sekarang
sudah 27 tahun.
4. Riwayat Obstetri
P2A0
NO Tahun Kehamilan Persalinan Bayi Penyut Nifas
5. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan sedikit makan dan minum serta merasakan badan yang
b. Pola Eliminasi
BAB
Warna : Kuning
BAK
rumah saja seperti menyapu, masak, cuci piring dan cuci baju
B. Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tinggi badan : 160 cm
4. Berat badan : 70 kg
5. Tanda vital
C. Analisis data
dehidrasi
makan
3. Kebutuhan : KIE
D. Penatalaksanaan
perlunya hidrasi yang cukup agar ibu kembali sehat dan segar. Tindakan
yang pertama kali adalah minum yang cukup dan dilakukan pemadangn
infus.
pemasangan infus”
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data subjektif
didapatkan dari kasus ini yaitu identitas pasien yang bernama Ny. R
nutrisi selama selama ini dirasa cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
frekuensi pola makan 3x sehari dengan porsi makan 1 piring. Pasien juga
memiliki pola tidur di siang hari 1-2 jam, dan malam 7-9 jam. Pasien
Keluhan utama pada pasien yaitu kurang nafsu makan sehingga makan
2. Data objektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan
objektif yang didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien
sedang, kesadaran pasien compos mentis, tinggi badan pasien 160 cm,
berat badan awal saat ini adalah 70 kg. Tanda-tanda vital pasien meliputi
x/menit. Pada kasus ibu dengan kehilangan cairan dalam tubuh dan tidak
3. Analisis data
diagnosa pada kasus ini adalah Ny. R P2A0 umur 45 dengan dehidrasi
berat. Kebutuhan dari kasus ini adalah dengan memberikan KIE dan
4. Penatalaksanaan
atau teh manis, setelah itu dilakukan pemasangan infus RL dengan tujuan
hidrasi pasien.
5. Evaluasi
tersedia pada tabel warna urin, yang terdiri dari delapan warna
dimulai dari yang berwarna jernih sampai dengan kuning keruh. Urin
lebih banyak asupan air dengan segera agar kehilangan cairan tubuh
A. Simpulan
bahwa terjadi penurunan nafsu makan, sedikit makan dan minum sejak 2 hari
berat. Masalah yang dialami adalah kurangnya cairan dalam tubuh pasien
dehidrasi berat yaitu hidrasi berupa minum the manis atau minum minuman
elektrolit, dan melakukan hidrasi dengan memasang infus RL. Jadi, solusi
yang diberikan kepada pasien dehidrasi berat adalah dengan memberikan KIE
efek samping dari dehidrasi berat adalah tubuh merasa lemas, pusing hingga
mengalami pingsan.
B. Saran
dehidrasi sedang atau pun dehidrasi berat yang meliputi KIE mengenai
dampak buruk dari dehidrasi dan keuntungan dari menjaga hidrasi tubuh.
hal yang belum dimengerti tentang kebutuhan cairan tubuh taupu makanan
3. Bagi Bidan
Alexander, et al., (2011). Infusion Nursing Standards of Practice, Vol. 34, No.1
Sunita Almatsier. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama.
Dewi Cakrawati dan Mustika NH. (2011). Bahan Pangan, Gizi dan
Kesehatan. Bandung: Alfabeta Bandung