Di susun Oleh :
VIKA PUSPITA DEWI
211120101
2021
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3)
ABSTRAK
Penyakit diare adalah penyakit yang dapat menimbulkan kematian . karena kekurangan volume
cairan dari BAB yang lebih dari biasanya atau lebih dari 3 kali dikarenakan cairan yang masuk
kedalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik, penyakit diare saat ini masih merupakan
masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian pada anak,dengan kasustertinggi di
berbagai negara terutama di negara-negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah Mampu
melaksanakan asuhan perawatan pada klien yang mengalami Diare dengan kekurangan volume
cairan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Subjek
penelitian adalah 2 pasien dengan kasus diare, teknik pengumpulan data dideskripsikan secara
naratif dan dilakukan dengan tehnik wawancara (hasil wawancara berisi tentang identitas klien,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu), observasi atau pemeriksaan fisik
pengelolahan pre survei data di ambil dari RSUD Bangil Pasuruan.
Hasil studi kasus pada kedua klien dengan diare didapatkan diagnose prioritas yakni kekurangan
volume cairan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan perbedaan fase
penyembuhan dari kedua klien tersebut, dapat dikatakan sembuh dengan tercukupi cairan di
dalam tubuh dengan tidak ada tanda-tanda dehidrasi. Berdasarkan survei data yang didapat di
RSUD bangil pada tanggal 08 februari 2017 prevalensi data ada 15 pasien yang ada di ruang anak
dengan kasus diare perbulannya
Berdasarkan hasil evaluasi terakhir disimpulkan bahwa pada klien 2fase penyembuhannya lebih
cepat pada klien 1. Harapan kedepannya kepada profesi perawat untuk lebih menekankan status
hidrasi pasien, kebersihan lingkungan, sehingga intervensi dapat dilakukan secara tepat.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Diare, Kekurangan volume cairan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuni-
NYA sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DIARE DENGAN MASALAH
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN DIRUANG ANAK RSUD BANGIL
PASURUAN“ ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penyususna proposal
karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral
Achmad Yani Cimahi. Dalam penyusunan prorposal karya tulis ilmiah ini
penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk
itu saya mengucapkan terimakasih kepada Rita Fitri Yulita, S.Kep., Ners.,
M.Kep selaku pembimbing utama yang telah banyak memberikan
pengarahan, motivasi dan masukan dalam penyusunan proposal ini.
Penulis
DAFTAS ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan
kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan
sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak
di dunia (oktaviani siregar et al,2015A). Diare merupakan penyakit berbahaya
karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat menimbulkan letusan kejadian
luar biasa (KLB). Di dunia, dehidrasi yang disebabkan diare merupakan penyebab
kematian utama pada bayi dan balita (Huang et al, 2009).Meskipun diketahui
bahwa diare merupakan suatu respon tubuh terhadap keadaan tidak normal,
namun anggapan bahwa diare sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk
mengekskresikan mikroorganisme keluar tubuh, tidak sepenuhnya benar. Terapi
kausal tentunya diperlukan pada diare akibat infeksi, dan rehidrasi oral maupun
parenteral secara simultan dengan kausal memberikan hasil yang baik terutama
pada diare yang menimbulkan dehidrasi (kekurangan volume cairan) sedang
sampai berat (Umar Zein, 2014).
Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab nomor
satu kematian balita di seluruh dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita
meninggal dunia akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan
dengan program rehidrasi atau terapi cairan namun
angka kesakitannya masih tetap tinggi (oktaviani siregar et al. 2015B) .Di dunia,
terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya. Menurut prevalensi
yang didapat dari berbagai sumber, salah satunya dari hasil Riset Kesehatan Dasar
Nasional (RISKESDAS) pada tahun 2013, penderita diare di Indonesia berasal dari
semua umur, namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh balita,
terutama pada usia <1 th (7%) dan 1-4 tahun (6,7). Penyakit diare merupakan
penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang
sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB Diare yang
tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang
dan kematian 30 orang (CFR 2,47%) (profil kesehatan Indonesia 2015). Penyakit
diare masih menduduki penyakit menular langsung no 5 di jawa timur, Cakupan
pelayanan penyakit Diare dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir cenderung
meningkat, dimana pada tahun 2013 mencapai 118,39 % dan sedikit menurun
pada tahun 2014 menjadi 106 % (DINKES JATIM 2014). Angka kesakitan diare
menggambarkan jumlah penderita kasus diare disuatu wilayah tertentu selama 1
tahun diantara jumlah penduduk di wilayah dan pada kurun waktu yang sama.
Pada tahun 2015 ditemukan 7.616 kasus diare diantara 194.815 jiwa penduduk
Kota Pasuruan (DINKES kota pasuruan 2015) berdasarkan penelitian epidemologis
di indonesia dan negara berkembang lainnya, diketahui bahwa sebagian besar
penderita diare biasanya masih dalam keadaan dehidrasi ringan atau belum
dehidrasi. Hanya sebagian kecil dengan dehidrasi lebih berat badan dan
memerlukan perawatan di sarana kesehatan. Perkiraan secara kasar
menunjukkan dari 1000 kasus diare yang ada di masyarakat, 900 dalam keadaan
dehidrasi ringan, 90 dalam keadaan dehidrasi sedang, dan 10 dalam keadaan
dehidrasi berat. (Muhammad jufri et al,2012). Berdasarkan survey data yang di
dapat dari RSUD Bangil pada tanggal 08 februari 2017 prevalensi data penderita
diare 1114 dan 160 nya terjadi diruang anak.
1. Bagi perawat
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut, Diare persisten atau Diare kronik.
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara Diare
persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
( muhammad jufri et al,2012).
1) Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
2) Diare kronik adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
non-infeksi.
3) Diare persisten adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
infeksi.
1) faktor infeksi
infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak, meliputi:
a) Golongan bakteri :
1) Aeromonas
2) Bacillus cereus
3) Campylobacter
4) Clostridium perfringens
5) Clostridium defficile
6) Escherichia coli
7) Plesiomonas shigeloides
8) Salmonella
9) Shigella
1) Astrovirus
4) Corona virus
5) Rota virus
6) Norwalk virus
c) Golongan parasit :
1) Balantidium coli
2) Blastocytis homonis
3) Cryptosporidium parvum
4) Entamoeba histolitica
5) Giardia lamblia
6) Isospora belli
7) Strongyloides stercoralis
8) Trichuris trichiura
2) faktor makanan
Diare dapat terjadi kaena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
3) faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikoligis (rasa takut dan cemas),jarang terjadi
tapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar. Disamping itu penyebab diare
non infeksi yang dapat menimbulkan diare pada anak antara lain :
a) Defek anatomis
1) Malrotasi
2) Penyakit hirchsprung
4) Atrofi mikrovilli
5) Stricture
b) Malabsorbsi
1) Defisiensi disakaridase
3) Cystic fibrosis
4) Cholestosis
Lain-lain :
1) Infeksi gastrointestinal
3) Penyakit chorn
4) Defisiensi imun
5) Colitis ulserosa
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup
kedalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,
mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin
tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare ( Titik
Lestari,2016).
2.1.5 Manifestasi klinis
a) Diare akut
2) Onset yang tak terduga dari BAB encer,rasa tidak enak,gas-gas dalam perut.
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah di sertai kram dan bunyi pada perut.
4) Demam.
b) Diare kronik :
2) Menurut dehidrasi :
3) Mata cekung.
3) Mal nutrisi energi ,protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
5) Gangguan elektrolit.
a) Hipernatremia