Anda di halaman 1dari 7

BAB II

Tinjauan puastaka
A. Pengertian konsep pendelegasian

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen


penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer peerawat dan bidan menerima
prinsip prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-
fungsi manajemen lainnya.

Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa


pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga
diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi.

Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan


manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian
tanggung jawab secara struktural(Swanburg, RC., 2000).

Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh


perawat tidak mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah
kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat
meyakini bahwa mereka dapat memberikan pendelegasian dengan baik kepada
staf dalam asuhan keperawatan, tetapi sering tidak dilaksanakan dengan baik. Hal
ini menyebabkan kurangnya rasa percaya kepada orang yang menerima
pendelegasian.

B. Alasan Pendelegasian
Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa
diantaranya adalah :
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang
lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan


tugas dan wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan
dengan keselamatan orang lain (pasien). Oleh karena itu
sebelum  mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat
kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan delegasi.

C. Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian


Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami
masalah, dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini
dikarenakan tiga hal :

1. Pendelegasian yang terlalu sedikit (under –delegasi) : Staf diberi wewenang


yang sangat sedikit, terbatas dan sering tidak terlalu jelas, sehingga tugas
tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik.
2. Pendelegasian yang berlebihan (over-delegasi)  : Penggunaan waktu yang sia-
sia, yang disebabkan keterbatasan menajer untuk memonitori dan
menghabiskan waktu dalam tugas organisasi. Staf akan merasa terbebani dan
dapat terjadi penyalahgunaan wewenang yang diberikan.
3. Pendelegasian yang tidak tepat (improper delegasi) : Kesalahan yang
ditemukan adalah, pendelegasian menjadi tidak efektif jika diberikan kepada
orang yang tidak tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak
senang. Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan menilai
pekerjaanya berdasarkan unsur Subyektif.

D. Konsep Pendelegasian
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen
tanggung jawab, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility)
adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas, kemampuan
(accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas limpah.
Wewenang (authorirty) adalah pemberian hak dan kekuasaan penerima tugas
limpah untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang di limpah.
a. Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif
Lima konsep yang mendasari efektifitas dalam pendelegasian. Lima
konsep tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab,


tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna.
Manajer keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada
staf dalam melakssanakan asuhan terhadap pasien.
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang.
3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang yang dilimpahkan dan mengembangkan
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan
ditentukan oleh :

 Intervensi keperawatan yang diperlukan


 Siapa yang siap dan sesuai melaksanakan tugas tersebut
 Bantuan apa yang diperlukan
 Hasil apa yang diharapkan
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada anggota. Dukungan
yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Empowering
meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas secara
kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, serta
membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi.
5. Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisa otonomi
yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan
mempermudah komunikasi antara PP dan PA.
b. Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif
Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas.
Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai :

1. Tujuan spesifik

Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik maupun psikis
harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu dibuat.
2. Target Waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam
memberikan pendelegasian kepada PA. pada perencanaan keperawtan
kepada pasien, PP harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai
indicator keberhasilan asuhan keperawatan.
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi
keperawatan yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian
dan pengambilan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan
dilaksanakan.
E. Kegiatan Delegasi Wewenang
1. Manager perawat / bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya
kepada orang yang diberi pelimpahan
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Perawat yang menerima delegasi baik ekspilisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab
4. Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah dicapai
F. Kegiatan yang tidak boleh Didelegasikan
1. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan.
2. Pengkajian fisik, psikologis, social yang merlukan keputusan, rujukan, dan
intervensi atau tindak lanjut.
3. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan.
G. Penerapan Pendelegasian
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh
Kepala Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana.
Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.
Pendelegasian tugas ini dilakukan secara berjenjang. Penerapannya dibagi
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Pendelegasian terencana
Merupakan pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat
berupa :
 Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk
menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
 Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
 Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
2. Pendelegasian insidentil
Terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka
pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian
adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau Penanggung
Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan.
H. Cara Pendelegasian
1. Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang
harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap
berikutnya yang harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan
yang kontinu, menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan,
memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan
melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya. Hal yang terpenting
dalam pendelegasian tugas adalah menentukan suatu tugas pendelegasian dan
wewenag secara bertahap, hal ini akan menghindari terjadinya suatu penyalah
gunaan wewenang.
2. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan
kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya menajer memilih staf
bergantung dari kemampuan menajer mengenal kinerja staf, kelebihan,
kelemahan, dan perilakunya.
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang
jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula
bagaimana melaksanakan tugas tersebut.
4. Lakukan supervise yang tepat
Manejer harus bias menentukan apa yang perlu disupervisi, kapan
dilakukan, dan bantuan apa yang dapat diberikan. Supervise merupakan hal yang
penting dan pelaksanaannya bergantung bagaimana staf melihatnya. Ada dua
macam supervise yaitu overcontrol (control yang berlebihan) dan undercontrol
(control yang kurang).

I. Tempat dan Waktu Pendelegasian


Dibawah ini merupakan tempat dan waktu pendelegasian :
1. Tugas rutin : Tugas yang dapat didelegasikan kepada staf
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya : Staf didelegasikan untuk
menyelesaikan tugas manajer keperawatan.
3. Peningkatan kemampuan : Pendelegasian bertujuan meningkatkan
kemampuan staf dan tim melalui proses pembelajaran
4. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis
(membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan
kepercayaan/kerahasiaan institusi.
J. Penyebab Gagalnya Delegasi
Sebab kegagalan manejer dalam pendelegasian dan mengapa staf
menjadi resistan (Rowland dan Rowland, 1997)
a. Mengapa Manajer Gagal ?
Mereka pekerja keras atau perfeksionis.
Mereka tidak aman karena :
 Takut delegasi akan gagal
 Takut delegasi akan dikerjakan lebih baik dari pada dikerjakan
sendiri
 Takut akan terjadi penumpukan pekerjaan
 Mereka tidak senang terhadap pendelegasiannya
 Mereka tidak berfikir bahwa stafnya siap atau mengharapkan
tugas tersebut.
 Mereka memiliki pengalaman yang tidak menyenagkan terhadap
pendelegasian
Mereka tidak mengetahui bagaimana delegasi dapat
dilaksanakan.
b. Mengapa Staf Resistan ?
 Mereka berfikir tidak mempunyai kemampuan untuk mengerjakan
 Upaya pertama telah gagal
 Aktivitasnya mungkin tidak disetujui manajer
 Mereka berpikir tidak mempunyai cukup waktu
 Mereka tidak senang terhadap yang didelegasikan, tidak adanya
penghargaan.
 Mereka tidak mempunyai otonomi untuk melaksanakan.
 Mereka kurang percaya diri/pesimis bahwa supervisor akan
mendukungnya
 Mereka berpikir bahwa akan dimanipulasi atau dikerjai oleh
atasannya.
c. Keberhasilan Pendelegasian
Dalam pendelegasian agar dapat behasil perawat manajer harus
memeperhatikan sebagai berikut :
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
2. Ketersediaan sumber dan sarana
3. Perlunya suatu monitoring atau control
4. Adanya pelaporan mengenai perkembangan tugas yang dilimpahkan
5. Disiplin dalam pemberian wewenang
6. Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf
7. Menghindari kesalahan penyampaian dalam pendelegasian

Anda mungkin juga menyukai