Disusun Oleh
Tengku Reza Rian Pratama, S. Kep
NIM 171101144
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa
2013)
rapuhnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya.
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama dan sangat penting dalam
kurang sehat, maka akan berdampak pada berbagai hal yang berkaitan
infeksi yang harus cepat didiagnosis agar tidak semakin parah. Penyakit
al, 2016).
ada sekitar dua miliar kasus penyakit diare di seluruh dunia setiap
tahunnya, dan 1,9 juta anak dibawah usia 5 tahun meninggal karena diare.
Dari semua kematian anak akibat diare, 78% terjadi di Afrika Tenggara dan
volume, keenceran, serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari
dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah
diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses yang
tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3
tahun 2017 terjadi 21 kali kasus diare yang tersebar di 21 provinsi dengan
selama tahun 2018 Terjadi 10 kali kasus Diare yang tersebar di 8 provinsi,
penderita 756 orang dan kematian 36 orang (4,76%). Bila dilihat per
tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Sedangkan
2017 angka kejadian diare di Kota Balikpapan pada tahun 2017 adalah
karakteristik individu yaitu umur balita <24 bulan, status gizi balita, dan
tangan dengan sabun setelah buang air besar, dan kebiasaan memberi
makan anak di luar rumah. Faktor lingkungan meliputi kepadatan
cair anak. Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak
defidit nutrisi, risiko syok, dan ansietas (Nuraarif & Kusuma, 2015).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Manfaat Keilmuan
2. Manfaat Aplikatif
3. Manfaat Metodologis
Hasil ini dapat digunakan untuk menjadi salah satu dasar analisa