Anda di halaman 1dari 41

EDUKASI DAN KONSELING GIZI UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI ANEMIA


SERTA PERBAIKAN STATUS GIZI PADA KLIEN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyelesaian


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Disusun oleh:
Ayu Melinda 6511417005 Desa Sungai Lilin Jaya

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
EDUKASI DAN KONSELING GIZI UNTUK
MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI ANEMIA
SERTA PERBAIKAN STATUS GIZI PADA KLIEN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyelesaian


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Disusun oleh:
Ayu Melinda 6511417005 Desa Sungai Lilin Jaya

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ii
iii
iv
ABSTRAK

Pendahuluan: Konseling gizi adalah interaksi antara klien dan konselor untuk
mengidentifikasi permasalahan gizi yang terjadi, dan mencari solusi untuk
masalah tersebut (PERSAGI,2011). Konseling gizi dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang serta dapat meningkatkan perbaikan
terhadap status gizi seseorang (Noviati.Dkk, 2006). Anemia adalah keadaan
berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai
normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O2 ke
jaringan menurun. Gizi kurang adalah keadaan seseorang dimana jumlah energi
yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi
karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu
(Wardlaw, 2007). Masalah anemia sering kali dikaitkan dengan masalah gizi
kurang, karena seseorang yang kekurangan gizi cenderung lebih mudah terkena
anemia karena secara asupan sehari-harinya tidak terpenuhi dengan optimal.
Metode: Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi di Sungai Lilin
menggunakan metode wawancara, Recall 24 jam, dan mengikuti Langkah-
langkah dalam konseling gizi sesuai dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT) atau Nutrition Care Proses (NCP).
Hasil: Dari hasil konseling gizi yang dilakukan selama 3 kali, klien berhasil
memperbaiki pola makannya hingga bisa menaikkan berat badan mencapai berat
badan normal, dan klien juga mencapai kadar Hb darah normal, dimana
sebelumnya kurang dari 13,5 g/dL mencapai 15 g/dL.
Pembahasan: Kegiatan konseling gizi individu dilaksanakan sebanyak 3 kali
yaitu pada tanggal 22 Juli, 3 agustus dan 18 agustus 2020. konseling pertama
dilakukan sesuai denganlangkah-langkah konseling yaitu : Pengkajian Gizi
(Nutrition Assessment), Diagnosis Gizi (Nutrition Diagnosis), Intervensi Gizi
(Nutrition Intervention). kemudian di konseling kedua dan ketiga lebih kepada
proses Monitoring dan Evaluasi Gizi (Nutrition Monitoring and Evaluating).
Beradasarkan hasil konseling tersebut terjadi peningkatan berat badan klien,
sehingga mencapai berat badan normal dan status gizi baik. Namun untuk
masalah anemia yang dialami klien harapannya klien tidak selalu bergantung pada
obat-obatan penambah darah, tetapi lebih kepada meningkatkan asupan makanan
yang mengandung vitamin B12, zat besi, dan asam folat seperti daging, sayuran
(bayam), serta buah-buahan.
Kata Kunci : Konseling gizi, anemia, status gizi

v
ABSTRACT

Introduction: Nutrition counseling is an interaction between client and counselor


to identify nutritional problems that occur and find solutions to these problems
(PERSAGI, 2011). Nutritional counseling can increase a person's knowledge,
attitudes and behavior and can improve the improvement of a person's nutritional
status (Noviati et al., 2006). Anemia is a condition in which the number of
erythrocytes or hemoglobin (O2 carrier protein) is reduced from normal values in
the blood so that it cannot fulfill its function to carry sufficient amounts of O2 to
peripheral tissues so that O2 delivery to the tissues decreases. Undernutrition is a
condition in which the amount of energy entering is less than the energy expended.
This can occur because the amount of energy that enters is less than the
recommended individual needs (Wardlaw, 2007). The problem of anemia is often
associated with malnutrition, because someone who is malnourished is more
prone to anemia because their daily intake is not fulfilled optimally.
Methods: Identification of alternative solutions to nutritional problems in Sungai
Lilin using the interview method, 24 hour recall, and following the steps in
nutritional counseling in accordance with the Standard Nutrition Care Process
(PAGT) or the Nutrition Care Process (NCP).
Results: From the results of 3 times nutritional counseling, the client succeeded in
improving his diet so that he could gain weight to reach normal body weight, and
the client also reached normal blood Hb levels, where previously less than 13.5 g /
dL reached 15 g / dL.
Discussion: Individual nutrition counseling activities were carried out 3 times,
namely on July 22, August 3, and August 18, 2020. The first counseling was
carried out in accordance with the counseling steps, namely: Nutrition Assessment,
Nutrition Diagnosis, Nutrition Intervention ( Nutrition Intervention). then the
second and third counseling focused on the process of Nutrition Monitoring and
Evaluating. Based on the results of the counseling there was an increase in the
client's body weight, so that he achieved normal weight and good nutritional
status. However, for the problem of anemia experienced by the client, the hope is
that the client does not always depend on blood-boosting drugs, but rather
increases the intake of foods containing vitamin B12, iron and folic acid such as
meat, vegetables (spinach), and fruits.
Keywords: nutrition counseling, anemia, nutritional status

vi
PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) gizi masyarakat. Laporan PKL gizi masyarakat ini akhirnya

dapat terselesaikan dengan bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua

pihak yang terlibat, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, Bapak Dr. Irwan Budiono, S.K.M., M.Kes.

(Epid), atas persetujuan yang diberikan.

2. Bapak Lubis selaku ketua RT yang telah memberikan izin untuk Praktik

Kerja Lapangan (PKL).

3. Pembimbing Akademik, Bapak Arif Rahmat Kurnia, S.Gz.,M.P.H., atas

bimbingan selama pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL).

4. Pembimbing Lapangan, Ibu Winda Oktinarisya, S. Kep., MARS., atas

bimbingan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dalam

penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (Komunitas) ini.

Semoga kebaikan dari semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda

dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan

(Komunitas) ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

vii
membangun sangat diharapkan oleh penulis guna penyempurnaan karya

selanjutnya. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan (Komunitas) ini

memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Sungai Lilin, 21 Agustus 2020

` Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ii
PERSETUJUAN................................................................................................... iii
PENGESAHAN.....................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................. v
PRAKATA............................................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa........................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat Sungai Lilin...................................................3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................4
1.5.1 Ruang Lingkup Tempat........................................................................... 4
1.5.2 Ruang Lingkup Waktu.............................................................................4
1.5.3 Ruang Lingkup Materi.............................................................................4
BAB II METODE PELAKSANAAN.................................................................. 5
2.1 Analisis Situasi...............................................................................................5
2.2 Identifikasi Masalah Gizi............................................................................... 5
2.3 Identifikasi penyebab masalah gizi................................................................ 5
2.4 Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi.............................................. 5
2.5 Pelaksanaan intervensi sebagai upaya pemecahan masalah gizi....................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8
3.1 Analisis Situasi...............................................................................................8

ix
3.2 Identifikasi Masalah Gizi............................................................................... 8
3.3 Penyebab Masalah Gizi..................................................................................8
3.4 Pemecahan Masalah....................................................................................... 9
3.5 Intervensi dan Evaluasi.................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
4.1 Simpulan.......................................................................................................11
4.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Evaluasi Intervensi Konseling Individu.....................................................9

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Musi Banyuasin........................................................... 8

Gambar 2. Gambar MAP daerah Sungai Lilin.........................................................8

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Laporan PKL Gizi Masyarakat.................14

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan PKL Gizi Masyarakat.................................. 15

Lampiran 3. Formulir NCP, Hasil Monitoring, dan Recall 24 jam....................... 16

Lampiran 4. Media/Produk Pemecahan Masalah.................................................. 21

Lampiran 5. Aktivitas Kegiatan PKL Gizi Masyarakat.........................................22

Lampiran 6. Lembar Konsultasi PKL Gizi Masyarakat........................................ 24

Lampiran 7. Policy Brief........................................................................................25

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konseling individual adalah proses pemberian bantuan yang dialakukan

melalui wawancara konseling oleh konselor kepada individu yang sedang

mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang

dihadapi klien. Konseling gizi adalah interaksi antara klien dan konselor untuk

mengidentifikasi permasalahan gizi yang terjadi, dan mencari solusi untuk

masalah tersebut (PERSAGI,2011). Konseling gizi dapat meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang serta dapat meningkatkan perbaikan

terhadap status gizi seseorang (Noviati.Dkk, 2006). Perilaku Kesehatan pada

dasarnya adalah respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan

dengan sakit penyakit , makanan, atau masalah gizi , sistem pelayanan kesehatan,

kesehatan lingkungan. Perilaku kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan

perilaku sehat dan sakit dari masyarakat itu sendiri.

Di Indonesia saat ini berkembang langkah-langkah konseling gizi yang

sesuai dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) atau Nutrition Care Proses

(NCP). Proses PGAT adalah serangkaian langkah-langkah yang saling berkaitan

satu sama lainnya. PAGT terdiri dari empat langkah yaitu : Pengkajian Gizi

(Nutrition Assessment), Diagnosis Gizi (Nutrition Diagnosis), Intervensi Gizi

(Nutrition Intervention), Monitoring dan Evaluasi Gizi (Nutrition Monitoring and

Evaluating). Keempat langkah tersebut disingkat dengan ADIME (Assessment,

Diagnosis, Intervention, Monitoring and Evaluating).

1
2

Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah

dari normal. Selain itu anemia juga merupakan suatu kondisi ketika terdapat

defisiensi ukuran/jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin . Anemia terjadi

apabila kepekatan hemoglobin dalam darah dibawah batas normal. Hemoglobin

adalah sejenis pigmen yang terdapat dalam sel darah merah bertugas membawa

oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Zat besi mempunyai peranan penting

dalam tubuh, selain membantu hemoglobin mengangkut oksigen dan mioglobin

menyimpan oksigen, zat besi juga membantu berbagai macam enzim dalam

mengikat oksigen untuk proses pembakaran

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang

dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam

tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi

normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi normal merupakan suatu

ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang

masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan

kebutuhan individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari

karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya (Nix, 2005). Status gizi kurang

atau yang lebih sering disebut underweight atau undernutrition merupakan

keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi

yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih

sedikit dari anjuran kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).

IMT pada orang dengan anemia secara signifikan lebih rendah jika

dibandingkan dengan IMT pada orang tanpa anemia. Sehingga orang yang kurus
3

atau kekurangan gizi lebih berisiko terkena anemia 1,4 kali lebih besar

dibandingkan orang yang memiliki IMT normal dan gemuk. Hal ini menunjukkan

bahwa ukuran antropometri berhubungan dengan risiko terjadinya anemia

defisiensi zat gizi. Dengan mengikuti langkah-langkah konseling gizi individu

yang tepat sehingga dapat meningkatan pengetahuan mengenai anemia dan

perbaikan status gizi pada klien.

Rumusan Masalah
Apakah edukasi dan konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai anemia serta perbaikan status gizi pada klien?

1.2 Tujuan

Edukasi dan konseling gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya
meningkatkan pengetahuan mengenai anemia serta perbaikan status gizi pada
klien

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Memperoleh pengalaman lapangan sebagai bekal pengabdian kepada

masyarakat.

2. Mendapatkan pengalaman menerapkan metode penentuan dan pemecahan

masalah Gizi di masyarakat.

3. Dapat menerapkan ilmu gizi sebagai upaya peningkatan kesehatan

masyarakat.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat Sungai Lilin

Kegiatan PKL ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Sungai Lilin

terhadap pentingnya kesehatan terutama saat dalam kondisi pandemi seperti ini.
4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Ruang Lingkup Tempat

Kegiatan ini dilakukan di Sungai Lilin, RT 001 RW 004, kabupaten Musi

Banyuasin, Sumatera Selatan.

1.5.2 Ruang Lingkup Waktu


Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 Juli s.d 31 Agustus 2020.

1.5.3 Ruang Lingkup Materi


Materi yang digunakan untuk intervensi dalam kegiatan ini adalah mengenai

konseling gizi terkait dengan peningkatkan pengetahuan mengenai anemia serta

perbaikan status gizi pada klien


BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Analisis Situasi

Kegiatan menganalisis situasi daerah Sungai Lilin, menggunakan metode

observasi dengan analisis data primer. Data primer didapatkan melalui

wawancara dan survey langsung ke masyarakat, sehingga mendapatkan satu orang

klien yang mau melakukan konseling gizi.

2.2 Identifikasi Masalah Gizi

Kegiatan identifikasi masalah gizi yang ada di daerah Sungai Lilin menggunakan

metode observasi dengan analisis data primer. Data primer didapatkan melalui

wawancara dengan masyarakat untuk mengetahui perilaku kesehatan yang

umumnya dilakukan oleh masyarakat, kemudian dilakukan wawancara pribadi

dengan klien yang mau melakukan konseling gizi dengan metode recall 24 jam.

2.3 Identifikasi penyebab masalah gizi

Penentuan penyebab masalah gizi yang terjadi pada klien diperoleh dari

hasil recall 24 jam dan wawancara menggunakan formulir NCP.

2.4 Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi

Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi di Sungai Lilin

menggunakan metode wawancara, recall 24 jam dan mengikuti langkah-langkah

konseling gizi sesuai dengan NCP atau ADIME.

5
6

2.5 Pelaksanaan intervensi sebagai upaya pemecahan masalah gizi

Pelaksanaan rencana program kerja sebagai upaya pemecahan masalah

gizi pada klien dilakukan berdasarkan alternatif pemecahan masalah gizi. Program

kegiatan yang akan dilakukan adalah konseling meningkatkan pengetahuan

mengenai anemia dan perbaikan status gizi pada klien. Media gizi yang digunakan

yaitu brosur.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Situasi

Sungai Lilin adalah ibu kota Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi

Banyuasin, Sumatra Selatan, Indonesia. Secara administratif, Kec. Sungai Lilin

dibagi dalam 13 wilayah desa dan 2 kelurahan yang mencakup 80 dusun dan RT

292 dengan rata-rata jumlah penduduk per dusun sebesar 682,8 orang

Gambar 1. Peta Kabupaten Musi Banyuasin

7
8

Gambar 2. Gambar MAP daerah Sungai Lilin

3.2 Identifikasi Masalah Gizi

Berdasarkan hasil wawancara sesuai dengan PAGT dan recall 24 jam,

diperoleh hasil bahwa klien memiliki masalah kesehatan anemia dan klien

memiliki status gizi kurang jika dihitung berdasarkan rumus IMT. Sehingga perlu

dilakukan konseling dengan mengikuti langkah-langkah koseling gizi yang tepat

untuk membantu klien dalam mengatasi masalah yang dihadapinya

3.3 Penyebab Masalah Gizi

Berdasarkan hasil wawancara, dan dilakukan recall 24 jam pada klien

diperoleh hasil bahwa kurangnya pengetahuan klien mengenai gizi termasuk

mengenai anemia. Selain itu pola makan yang tidak teratur dan jarang konsumsi

buah menjadi salah satu faktor penyebab masalah gizi yang alami oleh klien.
9

3.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada terutama dalam hal kurangnya

pengetahuan ataupun belum pernah melakukan konseling gizi sebelumnya

sehingga saya melakukan edukasi dan konseling gizi untuk meningkatkan

pengetahuan klien mengenai anemia serta perbaikan status gizi klien dengan

mengikuti langkah-langkah PAGT dalam konseling gizi.

3.5 Intervensi dan Evaluasi

Tabel 1. Evaluasi Intervensi Konseling Individu

No Indikator Rencana Kegiatan Pelaksanaan Keterangan


Kegiatan
1. Input koordinasi dengan Koordinasi dilakukan Antara
klien terkait waktu pada tanggal 20 Juli rencana
dan tempat untuk 2020 dan disepakati dan
konseling akan
melakukan pelaksanaan
dilakukan kurang
wawancara dan sesuai.
lebih sebanyak 3 kali.
konseling gizi
2. Proses - Terlaksananya - Kegiatan konseling Antara
konseling gizi gizi individu rencana
individu sebanyak 3 dilaksanakan 3 kali dan
kali yang yaitu tanggal 22 Juli, pelaksanaan
dilaksanakan di 3 agustus dan 18 sesuai..
rumah klien agustus.
- formulir NCP dan - dilakukan edukasi
Recall 24 jam mengenai anemia
- media gizi yang - formulir yang
digunakan brosur digunakan saat
10

konseling yaitu NCP


dan Recall 24 jam
- media yang
digunakan saat
edukasi dan
konseling yaitu
brosur
3. Output Meningkatnya Dari hasil konseling Antara
pengetahuan klien gizi yang dilakukan rencana
mengenai kesehatan selama 3 kali, klien dan
terutama anemia, dan
berhasil pelaksanaan
perubahan status gizi
memperbaiki pola sesuai.
klien yang awalnya
makannya hingga
underweight menjadi
bisa menaikkan
berat badan normal
berat badan
mencapai berat
badan normal, dan
klien juga mencapai
kadar Hb darah
normal, dimana
sebelumnya 9 g/dL
mencapai 14 g/dL.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Konseling gizi individu pada klien dapat dilaksanakan dengan baik, materi

dapat tersampaikan dengan baik dan saat pelaksanaan pun dilakukan dengan tetap

memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan dari pemerintah.

4.2 Saran

Klien diharapkan setelah konseling gizi ini berakhir tetap

mempertahankan pola makan yang sesuai dengan kebutuhannya, serta diikuti

dengan kebiasaan hidup sehat dan juga olahraga agar dapat mempertahankan berat

badan normal dan status gizi baik kedepannya.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

PERSAGI. Penuntun Konseling Gizi. Jakarta : PT. Abadi; 2011. Hlm 12,25- 47.
Noviati, Susanto JC, Selina H, Mexitalia M. The influence of intensive nutritional
counseling in Posyandu towards the growth 4-18 month old children.
Paediatrica Indonesiana 2006; 46: 57-63.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Lilin,_Musi_Banyuasin
13

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Laporan PKL Gizi Masyarakat


15

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan PKL Gizi Masyarakat


16

Lampiran 3. Formulir NCP

NCP ATAU PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS
PASIEN
NAMA : Ny.H SUKU : Indonesia PEKERJAAN : -
PASIEN BANGSA
(INISIAL)
ALAMAT : UMUR : 34 tahun JENIS : Perempuan
KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN / FOODHISTORY (FH)
- makan lebih sering 2 kali sehari dan jarang konsumsi buah-buahan hanya sekitar 2 sampe 3 kali
dalam seminggu
Asupan gizi rata-rata saaat ini; (RECALL 24 JAM)
energi 1006,3 Kcal/hari
protein 36 g/hari
lemak 31 g/hari
KH 143,1 g/hari

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI/ ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT (AD)


 TB : 165
 BB : 48 kg
 IMT = BB/ (TB2)
= 48 / (1,652)
= 17.7 (gizi kurang)
Status gizi : Gizi kurang (berdasarkan IMT, menggunakan WHO/IASO/IOTF dalamThe Asia
Pasific Perspective : Redefining Obesity and Its Treatment)

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH /


BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES (BD)
 Hb : 9 g/ dL

PENILAIAN FISIK FOKUS GIZI / NUTRITION FOCUSED PHYSICAL FINDINGS (PD)

RIWAYAT PASIEN ATAU KLIEN / CLIENT HISTORY (CH)


: Medication & supplement use, medical/health history, and
Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.
• CH 1.1.1 Usia : 34 tahun
• CH 1.1.2 Gender : perempuan
• CH 2.1.1 Keluhan : cepat merasa lelah, sering pusing , kurang nafsu makan
17

STANDAR PEMBANDING / COMPARATIVE STANDAR (CS)


(asupan:kebutuhan, antropometri, biokimia, dll)
 TB : 165
 BB : 48 kg
 IMT = BB/ (TB2)
= 48 / (1,652)
= 17,7 (kurang)
 BBI =(TB-100) – [(TB-100) x 10%]
= (165-100) – [(165-100) x 10 %]
= 65 - (65 x 10%)
= 65 - 6,5
= 58,5 kg
 BMR WANITA = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 58,5) + (1,8 x 165) – (4,7 x 34)
= 665 + 561,6 + 297 – 159,8
= 1363,8 kkal

 TEE (Total Energy Expenditure) = BMR x FA x FS = 1363,8 kkal x 1,2 x 1.3 = 2127,5 kkal

 Protein = 15% x energi = 15% x 2127,5 kkal = 319,1/ 4= 79,7 gram


 Lemak = 20 % x energi = 20% x 2127,5 kkal = 425,5 / 9 = 47, 3 gram
 Karbohidrat = 65% x energi = 65% x 2127,5 kkal = 1382,9 / 4 = 345,7 gram

ZatGizi Hasil Recall Kebutuhan % asupan

Energi (kkal) 1006,3 Kcal/hari 2127,5 kcal/hari 47,29 %


Protein (g) 36 gram 79,7 gram 45,16 %
Lemak (g) 31 gram 47,3 gram 65,53 %
Karbohidrat (g) 143,1 gram 345,7 gram 41,39 %
KEMUNGKINAN DIAGNOSA GIZI
NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
(NI-2.1) Asupan oral Berkaitan dengan pola makan tidak ditandai dg asupan makan <80% dari
tidak adekuat teratur, sering lemas dan pusing kebutuhan dari hasil recall yaitu
energi 1006,3 Kcal/hari, protein 36
g/hari, lemak 31 g/hari, dan KH 143,1
g
(NI-5.1) Peningkatan Dibebabkan oleh defisiensi zat besi Ditandai dengan kadar Hb 9 g/ dL
Kebutuhan atau anemia
gizi Fe
(NC-3.1) Berat badan Berkaitan dengan selera makan Ditandai dengan perhitungan IMT
kurang kurang, pola makan yang hanya 2 Yaitu 17,7 (gizi kurang)
kali dalam sehari dan jarang
konsumsi buah-buahan
PRIORITAS DIAGNOSIS GIZI
Asupan oral yang tidak adekuat, berkaitan dengan selera makan yang kurang, makan tidak teratur,
ditandai dg asupan makan <80% dar kebutuhan dan berat badan kurang. Peningkatan kebutuhan zat gizi
Fe berkaitan dengan anemia yang ditandai dengankadar Hb 9 g/dL.
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN : diet/perecanaan makan dan edukasi
18

Tujuan Intervensi Gizi :


 Memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
 Menaikkan berat badan hingga normal
 Meningkatkan motivasi responden untuk dapat menjalankan pola hidup sehat
Prinsip & syarat diit
Prinsip:jumlah cukup/tepat, jadwal makan teratur, jenis diit yang tepat
Syarat diit:
 Energi,Protein, lemak dan karbohidrat cukup .
 Meningkatkan asupan kalori
 Vitamin dan Mineral cukup.
 Porsi kecil tapi sering
 Frekuensi makan 3 kali dan selingan 2 kali dalam sehari
IMPLEMENTASI
• Food and/or nutrient delivery (ND)
• Nutrition education (E)
• Nutrition counseling (C)
• Coordination of nutrition care (RC)
JENIS DIET & CARA PEMBERIAN FREKUENSI JUMLAH YANG
BENTUK MAKANAN (food delivery): MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA
YANG DIBERIKAN :
Diet tinggi kalori Oral Porsi kecil tapi  Energi = 2127,5 kkal
sering  Karbohidrat=345,7 gr
3x makan utama  Protein = 79,7 gr
3x makanan  Lemak = 47,3 gr
selingan
EDUKASI / KONSELING / PENYULUHAN GIZI
Sasaran : responden H
Materi edukasi / konseling / penyuluhan :
1. Memberikan edukasi dan konseling mengenai masalah kesehatan yang dialaminya serta diet yang
tepat untuk menjalankan hidup lebih sehat dengan mencukupi kebutahan harian.
KOORDINASI
Rujukke ahli gizi
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER YANG WAKTU METODE YANG TARGET
DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

Perubahan perilaku saat konsultasi Recall 24 jam atau Pola makan=


wawancara - mengkonsumsi
makanan yang
dianjurkan
- Sudah menerapkan
pola Makan teratur
Data biokimia ( Hb) Saat konsultasi Uji lab. - peningkatan kadar
Hb secara bertahap
hingga normal.
Status gizi Saat konsultasi alat ukur - mencapai status gizi
dan pengecekkan antropometri normal, berat badan
ideal atau normal.
19

Hasil Monitoring
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER YANG WAKTU METODE YANG HASIL
DIMONITOR DIGUNAKAN MONITORING
Perubahan perilaku saat konsultasi Recall 24 jam atau - klien sudah mulai
kedua wawancara membiasakan untuk
rutin konsumsi buah
dan sayur.
- perubahan pola
makan klien yang
sudah membiasakan
untuk makan 3 kali
sehari dengan
selingan 3 kali
Data biokimia ( Hb) Saat konsultasi Wawancara, pasien - hasil yang diperoleh,
ketiga melakukan uji lab klien berhasil
dirumah sakit meningkatkan kadar
Hb menjadi 14 g/dL
yaitu sudah termasuk
dalam kategori
normal untuk wanita
usia 34 tahun.
Status gizi Saat konsultasi Timbangan berat -pada konseling kedua
ketiga dan kedua badan klien berhasil
meningkatkan berat
badan nya 1 kg
- pada konseling
ketiga klien berhasil
menaikkan kembali
berat badannya
hingga 2 kg yaitu
menjadi 51 kg.
Perhitungan IMT
= BB/(TB)2
= 51/ (1,65)2
= 18,9 ( normal,
menurut WHO)
20

Formulir recall 24 jam

Pewawancara :
Tgl. :
Tanda tangan :
Lampiran. Form Recall 24 Jam
FORMULIR SURVAI KONSUMSI MAKANAN
METODE RECALL 24 JAM YANG LALU
N a m a : .................................................................
U m u r : ................................................... Tgl : ................................

No. Waktu Masakan Bahan URT Berat (g)


makan makanan
21

Lampiran 4. Media/Produk Pemecahan Masalah


22

Lampiran 5. Aktivitas Kegiatan PKL Gizi Masyarakat


23
24

Lampiran 6. Lembar Konsultasi PKL Gizi Masyarakat


25

Lampiran 7. Policy Brief


26
27
28

Anda mungkin juga menyukai