Disusun oleh:
Ayu Melinda 6511417005 Desa Sungai Lilin Jaya
Disusun oleh:
Ayu Melinda 6511417005 Desa Sungai Lilin Jaya
ii
iii
iv
ABSTRAK
Pendahuluan: Konseling gizi adalah interaksi antara klien dan konselor untuk
mengidentifikasi permasalahan gizi yang terjadi, dan mencari solusi untuk
masalah tersebut (PERSAGI,2011). Konseling gizi dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang serta dapat meningkatkan perbaikan
terhadap status gizi seseorang (Noviati.Dkk, 2006). Anemia adalah keadaan
berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai
normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O2 ke
jaringan menurun. Gizi kurang adalah keadaan seseorang dimana jumlah energi
yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi
karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu
(Wardlaw, 2007). Masalah anemia sering kali dikaitkan dengan masalah gizi
kurang, karena seseorang yang kekurangan gizi cenderung lebih mudah terkena
anemia karena secara asupan sehari-harinya tidak terpenuhi dengan optimal.
Metode: Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi di Sungai Lilin
menggunakan metode wawancara, Recall 24 jam, dan mengikuti Langkah-
langkah dalam konseling gizi sesuai dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT) atau Nutrition Care Proses (NCP).
Hasil: Dari hasil konseling gizi yang dilakukan selama 3 kali, klien berhasil
memperbaiki pola makannya hingga bisa menaikkan berat badan mencapai berat
badan normal, dan klien juga mencapai kadar Hb darah normal, dimana
sebelumnya kurang dari 13,5 g/dL mencapai 15 g/dL.
Pembahasan: Kegiatan konseling gizi individu dilaksanakan sebanyak 3 kali
yaitu pada tanggal 22 Juli, 3 agustus dan 18 agustus 2020. konseling pertama
dilakukan sesuai denganlangkah-langkah konseling yaitu : Pengkajian Gizi
(Nutrition Assessment), Diagnosis Gizi (Nutrition Diagnosis), Intervensi Gizi
(Nutrition Intervention). kemudian di konseling kedua dan ketiga lebih kepada
proses Monitoring dan Evaluasi Gizi (Nutrition Monitoring and Evaluating).
Beradasarkan hasil konseling tersebut terjadi peningkatan berat badan klien,
sehingga mencapai berat badan normal dan status gizi baik. Namun untuk
masalah anemia yang dialami klien harapannya klien tidak selalu bergantung pada
obat-obatan penambah darah, tetapi lebih kepada meningkatkan asupan makanan
yang mengandung vitamin B12, zat besi, dan asam folat seperti daging, sayuran
(bayam), serta buah-buahan.
Kata Kunci : Konseling gizi, anemia, status gizi
v
ABSTRACT
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
Lapangan (PKL) gizi masyarakat. Laporan PKL gizi masyarakat ini akhirnya
dapat terselesaikan dengan bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua
pihak yang terlibat, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
2. Bapak Lubis selaku ketua RT yang telah memberikan izin untuk Praktik
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dalam
Semoga kebaikan dari semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan
(Komunitas) ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
vii
membangun sangat diharapkan oleh penulis guna penyempurnaan karya
memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
` Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ii
PERSETUJUAN................................................................................................... iii
PENGESAHAN.....................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................. v
PRAKATA............................................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa........................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat Sungai Lilin...................................................3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................4
1.5.1 Ruang Lingkup Tempat........................................................................... 4
1.5.2 Ruang Lingkup Waktu.............................................................................4
1.5.3 Ruang Lingkup Materi.............................................................................4
BAB II METODE PELAKSANAAN.................................................................. 5
2.1 Analisis Situasi...............................................................................................5
2.2 Identifikasi Masalah Gizi............................................................................... 5
2.3 Identifikasi penyebab masalah gizi................................................................ 5
2.4 Identifikasi alternatif pemecahan masalah gizi.............................................. 5
2.5 Pelaksanaan intervensi sebagai upaya pemecahan masalah gizi....................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8
3.1 Analisis Situasi...............................................................................................8
ix
3.2 Identifikasi Masalah Gizi............................................................................... 8
3.3 Penyebab Masalah Gizi..................................................................................8
3.4 Pemecahan Masalah....................................................................................... 9
3.5 Intervensi dan Evaluasi.................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
4.1 Simpulan.......................................................................................................11
4.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien. Konseling gizi adalah interaksi antara klien dan konselor untuk
dengan sakit penyakit , makanan, atau masalah gizi , sistem pelayanan kesehatan,
sesuai dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) atau Nutrition Care Proses
satu sama lainnya. PAGT terdiri dari empat langkah yaitu : Pengkajian Gizi
1
2
dari normal. Selain itu anemia juga merupakan suatu kondisi ketika terdapat
adalah sejenis pigmen yang terdapat dalam sel darah merah bertugas membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Zat besi mempunyai peranan penting
menyimpan oksigen, zat besi juga membantu berbagai macam enzim dalam
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi
normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi normal merupakan suatu
ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang
masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan
kebutuhan individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari
karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya (Nix, 2005). Status gizi kurang
keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi
yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih
IMT pada orang dengan anemia secara signifikan lebih rendah jika
dibandingkan dengan IMT pada orang tanpa anemia. Sehingga orang yang kurus
3
atau kekurangan gizi lebih berisiko terkena anemia 1,4 kali lebih besar
dibandingkan orang yang memiliki IMT normal dan gemuk. Hal ini menunjukkan
Rumusan Masalah
Apakah edukasi dan konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai anemia serta perbaikan status gizi pada klien?
1.2 Tujuan
Edukasi dan konseling gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya
meningkatkan pengetahuan mengenai anemia serta perbaikan status gizi pada
klien
1.4 Manfaat
masyarakat.
masyarakat.
terhadap pentingnya kesehatan terutama saat dalam kondisi pandemi seperti ini.
4
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan identifikasi masalah gizi yang ada di daerah Sungai Lilin menggunakan
metode observasi dengan analisis data primer. Data primer didapatkan melalui
dengan klien yang mau melakukan konseling gizi dengan metode recall 24 jam.
Penentuan penyebab masalah gizi yang terjadi pada klien diperoleh dari
5
6
gizi pada klien dilakukan berdasarkan alternatif pemecahan masalah gizi. Program
mengenai anemia dan perbaikan status gizi pada klien. Media gizi yang digunakan
yaitu brosur.
BAB III
Sungai Lilin adalah ibu kota Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi
dibagi dalam 13 wilayah desa dan 2 kelurahan yang mencakup 80 dusun dan RT
292 dengan rata-rata jumlah penduduk per dusun sebesar 682,8 orang
7
8
diperoleh hasil bahwa klien memiliki masalah kesehatan anemia dan klien
memiliki status gizi kurang jika dihitung berdasarkan rumus IMT. Sehingga perlu
mengenai anemia. Selain itu pola makan yang tidak teratur dan jarang konsumsi
buah menjadi salah satu faktor penyebab masalah gizi yang alami oleh klien.
9
pengetahuan klien mengenai anemia serta perbaikan status gizi klien dengan
PENUTUP
4.1 Simpulan
Konseling gizi individu pada klien dapat dilaksanakan dengan baik, materi
dapat tersampaikan dengan baik dan saat pelaksanaan pun dilakukan dengan tetap
4.2 Saran
dengan kebiasaan hidup sehat dan juga olahraga agar dapat mempertahankan berat
11
12
DAFTAR PUSTAKA
PERSAGI. Penuntun Konseling Gizi. Jakarta : PT. Abadi; 2011. Hlm 12,25- 47.
Noviati, Susanto JC, Selina H, Mexitalia M. The influence of intensive nutritional
counseling in Posyandu towards the growth 4-18 month old children.
Paediatrica Indonesiana 2006; 46: 57-63.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Lilin,_Musi_Banyuasin
13
LAMPIRAN
14
IDENTITAS
PASIEN
NAMA : Ny.H SUKU : Indonesia PEKERJAAN : -
PASIEN BANGSA
(INISIAL)
ALAMAT : UMUR : 34 tahun JENIS : Perempuan
KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN / FOODHISTORY (FH)
- makan lebih sering 2 kali sehari dan jarang konsumsi buah-buahan hanya sekitar 2 sampe 3 kali
dalam seminggu
Asupan gizi rata-rata saaat ini; (RECALL 24 JAM)
energi 1006,3 Kcal/hari
protein 36 g/hari
lemak 31 g/hari
KH 143,1 g/hari
TEE (Total Energy Expenditure) = BMR x FA x FS = 1363,8 kkal x 1,2 x 1.3 = 2127,5 kkal
Hasil Monitoring
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER YANG WAKTU METODE YANG HASIL
DIMONITOR DIGUNAKAN MONITORING
Perubahan perilaku saat konsultasi Recall 24 jam atau - klien sudah mulai
kedua wawancara membiasakan untuk
rutin konsumsi buah
dan sayur.
- perubahan pola
makan klien yang
sudah membiasakan
untuk makan 3 kali
sehari dengan
selingan 3 kali
Data biokimia ( Hb) Saat konsultasi Wawancara, pasien - hasil yang diperoleh,
ketiga melakukan uji lab klien berhasil
dirumah sakit meningkatkan kadar
Hb menjadi 14 g/dL
yaitu sudah termasuk
dalam kategori
normal untuk wanita
usia 34 tahun.
Status gizi Saat konsultasi Timbangan berat -pada konseling kedua
ketiga dan kedua badan klien berhasil
meningkatkan berat
badan nya 1 kg
- pada konseling
ketiga klien berhasil
menaikkan kembali
berat badannya
hingga 2 kg yaitu
menjadi 51 kg.
Perhitungan IMT
= BB/(TB)2
= 51/ (1,65)2
= 18,9 ( normal,
menurut WHO)
20
Pewawancara :
Tgl. :
Tanda tangan :
Lampiran. Form Recall 24 Jam
FORMULIR SURVAI KONSUMSI MAKANAN
METODE RECALL 24 JAM YANG LALU
N a m a : .................................................................
U m u r : ................................................... Tgl : ................................