DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
JURUSAN GIZI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Dia-lah Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya. Dia lah yang memberikan jalan
menuju kebenaran. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
ini merupakan suatu rangkaian dari proses pendidikan secara menyeluruh dari
PKL Rumah Sakit mahasiswa Jurusan Gizi dan sebagai prasyarat dalam
Penulis menyadari bahwa laporan akhir kegiatan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Tujuan ......................................................................................................... 4
E. Penyuluhan ................................................................................................ 19
B. Saran ......................................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aspek, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu
bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena
secara langsung dan pengaruh terhadap kualitas SDM disuatu negara, yang
pendidikan (Kemenkes,2013).
Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat
kesehatan dan status gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang
bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi di dalam
keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya harus
(Kemenkes,2013).
kualitas sumber daya manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu sub-
Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang berlaku.
Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
1
kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis
(Kemenkes,2014).
disease) pada semua kelompok rentan dimuali dari ibu hamil, bayi, anak, remaja,
hingga lanjut usia (lansia), memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh
karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan
(Kemenkes,2013).
Nutrition care process (NCP). Kemudian pada tahun 2006, Asosiasi Dietisien
sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyebuhan
(Kemenkes,2013).
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan dengan keadaan klinis, status gizi, dan status
terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk
2
karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi
organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dan kekurangan
gizi. Selain itu masalah gizi lebih atau obesitas erat hubungannya dengan penyakit
(Kemenkes,2013).
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit atau kondisi
klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ
tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan
dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet pasien harus dievaluasi dan
laboratorium, baik pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Upaya peningkatan
status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit,
merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama tenaga gizi
(Kemenkes,2013).
Untuk pelayanan gizi di rumah sakit terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
yang pertama Pelayanan Gizi Rawat Jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan
diagnosis, intervensi gizi, dan monitoring evaluasi kepada klien atau pasien di rawat
jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan
dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi. Dan yang kedua adalah Pelayanan Gizi Rawat
Inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis
3
gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyedian makanan, penyuluhan /edukasi
dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi (Kemenkes, 2013).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
umum.
lanjut.
kasus besar.
4
BAB II
Nomor 983 Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes
3. Penyelenggaraan Makanan.
5
Dari alur diatas dapat kita ketahui bahwa setiap pasien masuk atau mendaftar
baik pada rawat inap maupun rawat jalan akan dilakukan terlebih dahulu skrining gizi
pada pasien. Untuk pasien rawat jalan, setelah melakukan skrining maka dilakukan
assessment dan penegakan diagnosis gizi oleh ahli gizi, setelah hal tersebut dilakukan
intervensi gizi dan pelaksanaan konseling gizi. Setelah konseling dilaksanakan maka
akan dilakukan monitoring dan kontrol ulang kembali jika didapatkan hasil yang
Pada pasien rawat inap juga dilakukan skrining gizi, jika didapatkan hasil tidak
beresiko maka dilakukan skrining ulang kembali jika pada awal beresiko maupun saat
melakukan skrining kedua beresiko maka dilakukan assessment awal dan dilakukan
penentuan diagnosis gizi, selanjutnya dilakukan intervensi gizi dengan 2 cara yaitu
pemberian diet dan edukasi serta konseling gizi, setelah itu dilakukan monitoring dan
evaluasi pada pasien jika tujuan tidak tercapai maka dilakukan pengkajian ulang dan
permintaan, pembatalan ataupun perubahan pemberian diet, dari hal ini dilakukan
perencanaan menu dan melewati proses penyelenggaraan makanan yang ada pada
rumah sakit, baru setelah hal tersebut dilakukan pelayanan makanan pasien.
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi
intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan. Asuhan
6
gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik atau
rawat jalan yaitu : poli umum, poli anak, poli mata, poli syaraf (neurologi), poli gigi
dan mulut, poli penyakit mulut dan bedah mulut, poli konservasi gigi, poli paru, poli
penyakit dalam, poli kebidanan dan kandungan, poli bedah, poli THT, poli jantung
Poli gizi merupakan layanan penunjang medis di RSUD Sawahlunto. Poli gizi
ini di buka setiap hari. Di poli tersebut ahli gizi melakukan skrining gizi, assessment
gizi, dan menetapkan diagnosa gizi, setelah itu melakukan intervensi dengan
melakukan edukasi dan konsultasi gizi kepada pasien, dan untuk monitoring dan
evaluasi dilakukan ahli gizi pada kunjungan pasien berikutnya. Di RSUD Sawahlunto
untuk ruang poli gizi disediakan alat pengukuran antropometri. Dan untuk data
diagnosis gizi, dan memberikan intervesi gizi berupa edukasi dan konseling dengan
langkah menyiapkan atau mengisi leaflet sesuai dengan diet yang diberikan. Lalu
menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara pemasakan
dan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginan serta kemampuan
pasien.
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai daari
7
penyediaan makanan, penyuluhan / edukasi, konseling gizi serta monitoring dan
evaluasi gizi. Tujuan memberikan pelayanan gizi pada pasien rawat inap ini agar
Di RSUD Sawahlunto ruang rawat inap terdiri dari beberapa ruangan yaitu
ruang rawat inap Cendrawasih (VIP), ruang rawat inap Cempaka (khusus penyakit
dalam / interne), ruang rawat inap Wijaya Kusuma (khusus anak), ruang rawat inap
Melati (khusus kebidanan dan penyakit kandungan), ruang rawat inap Bougenville
(khusus bedah) dan ruang rawat inap Paru / isolasi Covid-19 serta ruangan HCU. Di
RSUD Sawahlunto terdapat 11 orang ahli gizi, dimana untuk masing-masing ruangan
terdapat ahli gizi yang bertanggung jawab di ruangan tersebut, untuk ruangan
cempaka 1 orang ahli gizi, wijaya kusuma 1 orang ahli gizi, melati 1 orang ahli gizi,
bougenville 1 orang ahli gizi, HCU 1 orang ahli gizi dan ahli gizi lainnya
melakukan asuhan gizi kepada pasien, dimulai dari melihat rekam medis pasien untuk
mengetahui hasil skrining gizi yang dilakukan oleh perawat. Dimana metode skrining
gizi yang digunakan untuk pasien dewasa adalah Malnutrisi Screening Tool (MST)
(PYMS). Setelah itu ahli gizi melakukan assessment gizi kepada pasien, menetapkan
diagnosis gizi, melakukan intervensi gizi, dan monitoring dan evaluasi gizi pada hari
8
a. Skrining gizi
Pada tahap ini skirining gizi untuk pasien rawat inap dilakukan oleh
perawat IGD sedangkan untuk pasien rawat jalan skrining dilakukan oleh
perawat poli, dan penetapan order diet awal oleh dokter. Skrining gizi
setelah pasien masuk rumah sakit. Metode yang digunakan untuk skrining
1) Asesesment gizi
9
Anamnesis secara kuantitatif dilakukan untuk mendapat gambaran
asupan gizi melalui recall 24 jam kemudian dilakukan analisis zat gizi
b) Biokimia
gizi.
c) Antropometri
berat badan. Pada kondisi tinggi badan tidak dapat diukur dapat
rentang lengan, Ulna dan Lila. Pengukuran lain seperti lingkar lengan
lengan, skinfold dan tinggi lutut yang berguna untuk kondisi pasien
10
d) Pemeriksaan fisik/klinis
antara lain edema, asites, kondisi gigi geligi, massa otot yang hilang,
e) Riwayat personal
2) Diagnosis gizi
Pada langkah ini dicari pola dan hubungan antar data yang terkumpul
dengan konsep PES atau Problem Etiologi dan Sign atau Symptom.
asupan energi, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan, baik
11
c) Domain behavior adalah masalah gizi yang berkaitan dengan
3) Intervensi gizi
a) Perencanaan intervensi
waktunya.
b) Implementasi intervensi
kepada pasien dan tenaga kesehatan atau tenaga lain yang terkait. Suatu
12
intervensi gizi harus menggambarkan dengan jelas, apa, dimana, kapan,
a) Monitoring
pasien yang bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi seusai yang
diagnosis gizi.
b) Evaluasi gizi
dan zat gizi. Kedua, dampak terhadap tanda-tanda dan gejala fisik
13
BAB III
A. Skrinning Gizi
PKL di ruang rawat inap RSUD Sawahlunto dengan jumlah skrinning yang
beresiko malnutrisi. Idealnya skirining dilakukan pada pasien baru 1x24 jam setelah
pasien masuk rumah sakit. Metode yang digunakan untuk skrining gizi MST untuk
B. Kasus Harian
Dari kegiatan skrinning yang telah dilakukan, didapatkan 25 kasus yang bisa
dan telah disetujui oleh pembimbing untuk dijadikan kasus harian AGK. Masing-
14
Hemoragic
Hiperpireksia ec Sp Backup
Wijaya Kusuma
Infeksi dan Anemia
Anemia dan CKD Grade IV
Cempaka
2. Nur Lailatul Rahmi Ginjal Kronik Non HD
Acute Tranmurd Myocordial
HCU Infarction
Ischialgia
Wijaya Kusuma Infeksi Saluran Kemih
Selulitis DM Tipe 2 Susp.
Dislokasis
Tiarahma Rona PPOK Eksoserbasi Akut +
3. Cempaka
Almasa CAP
Gagal Ginjal Kronik CBD
sts II
HCU Tia Acute On CKD
Wijaya Kusuma DHF Derajat II
Susp. TB Paru dengan
Atelektasis dan DM Tipe II
Cempaka
GERD. CHF NYHA III –
IV
4. Welly Innelva Rizkia Anemia ec bross hematuria
Bougenville ec susp. CA buli-buli ec
susp. Batu buli-buli
ADHF. Gastroesofagitis,
HCU Konstipasi dan UAP
NSTEMI
Wijaya Kusuma Diare Akut
Sirosis Hati
5. Windy Oktri Cempaka Diabetes Mellitus
Anorexia dan Ischialgia
Bougenville Apenditis Akut
C. Kasus Besar
Dari kegiatan skrinning yang telah dilakukan, didapatkan 5 kasus yang bisa dan
telah disetujui oleh pembimbing untuk dijadikan kasus besar AGK. Masing-masing
mahasiwa mendapatkan 1 kasus besar dan telah diintervensi selama 3 hari berturut-
15
Nama Tanggal Diagnosa
No Diagnosa Gizi
Mahasiswa Intervensi Medis
(NI 2.1) Asupan
oral inadekuat
(NI 5.5.2)
Kelebihan asupan
lemak
17 November
Overweight dan (NC 2.2)
Nisa Rahma 2021 – 19
1. Sindroma Perubahan nilai
Ilahi November
Nefrotik lab terkait gizi
2021
(NC 3.3)
Kelebihan berat
badan
(NB 2.5) Kualitas
hidup yang buruk
(NI 2.1) Asupan
oral inadekuat
(NC 2.2)
20 November
Perubahan nilai
Nur Lailatul 2021 – 22 DM Tipe 2 dan
2. lab terkait gizi
Rahmi November GERD
(NB 1.1) Kurang
2021
pengetahuan
terkait makanan
dan zat gizi
(NI 2.1) Asupan
oral inadekuat
(NC 2.2)
Perubahan nilai
9 November
DM Tipe 2 lab terkait gizi
Tiarahma Rona 2021 – 11
3. dengan Ulkus (NC 4.1)
Almasa November
Pedis Malnutrisi
2021
(NB 1.1) Kurang
pengetahuan
terkait makanan
dan zat gizi
(NI 2.1) Asupan
17 November Penurunan
oral inadekuat
Welly Innelva 2021 – 19 Kesadaran ec
4. (NC 2.2)
Rizkia November Hipoglikemia,
Perubahan nilai
2021 CKD Stage IV
lab terkait gizi
18 November (NI 2.1) Asupan
2021 – 20 oral inadekuat
5. Windy Oktri Sirosis Hepatis
November (NC 2.2)
2021 Perubahan nilai
16
lab terkait gizi
(NC 1.4)
Perubahan fungsi
gastrointestinal
(NB 1.1) Kurang
pengetahuan
terkait makanan
dan zat gizi
Kegiatan konseling gizi untuk pasien rawat jalan dilakukan dari tanggal 1
November 2021 hingga 20 November 2021. Konseling dilakukan di poli gizi oleh
Nama
No Nama Mahasiswa Tanggal Konsultasi Jenis Diet
Penyakit
1. Nisa Rahma Ilahi 15 November 2021 Gagal Diet Jantung
Jantung dan dan Rendah
Asam urat Purin
2. Nur Lailatul Rahmi 1 November 2021 Jantung dan Diet Jantung
DM dan Diabetes
Mellitus
3. Tiarahma Rona 15 November 2021 Gagal Diet Jantung
Almasa Jantung
4. Welly Innelva 29 November 2021 DM Tipe 2 Diet Diabetes
Rizkia Mellitus
5. Windy Oktri 2 November 2021 Dislipidemia Diet Rendah
dan Asam Lemak dan
Urat Rendah Purin
Pada kegiatan konseling kami memberikan leaflet dan bahan penukar kepada
pasien untuk dibaca oleh pasien, dan juga memberikan informasi kepada pasien
17
menjelaskan mengenai bahan penukar, yang bertujuan agar pasien dapat
Hal ini sejalan dengan teori yang ada pada Buku Konseling Gizi, 2013 yang
masalah, penyebab dan tanda gejala yang disimpulkan dari uraian hasil
4. Intervensi gizi memiliki 2 cara yaitu : yang pertama, memilih rencana yaitu
bekerja sama dengan pasien untuk memilih alternatif upaya perubahan prilaku
yaitu untuk melaksanakan perlakuan diet khusus serta membuat rencana yang
realistis dan dapat diterapkan dengan menjelaskan tujuan, prinsip diet dan
18
6. Mengakhiri konseling, yaitu dengan cara mengakhiri dari sesi konseling.
E. Penyuluhan
jalan RSUD Sawahlunto, penyuluhan dibimbing oleh kepala instalasi gizi RSUD
Sawahlunto dan diawasi oleh PKRS. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan rincian
sebagai berikut :
semua audience yang ada di poliklinik. Penyuluhan kami laksanakan selama 30 menit
dan menggunakan bahasa Indonesia, hal ini telah disepakai terlebih dahulu dengan
audience. Kami menggunakan alat pengeras suara agar apa yang kami sampaikan
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada pasien rawat Inap dewasa, sedangkan untuk pasien rawat inap anak
Sawahlunto.
2. PAGT untuk kasus harian pada kegiatan PKL MAGK ini didapatkan dengan
rumus Scholfield.
inap dan rawat jalan dengan media leaflet dan daftar bahan makanan.
jantung dan hipertensi yang diawasi oleh kepala instalasi gizi dan PKRS.
20
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Cornelia,dkk. 2013. Konseling Gizi. Jakarta : Penebar Plus ( Penebar Swadya Group)
22
LAMPIRAN
23
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI DIABETES MELITUS
DI RSUD SAWAHLUNTO
“DIABETES MELLITUS”
OLEH :
JURUSAN GIZI
2021
2. Sub Pokok Bahasan : Pengertian diabetes mellitus, tanda dan gejala diabetes
penelitian.
A. Latar Belakang
ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Diabetes mellitus
gestasional.
Menurut statistik, ada lebih dari 200 juta orang penderita diabetes mellitus di
seluruh dunia. Diperkirakan bahwa angka ini akan meningkat menjadi 380 juta orang
penderita pada tahun 2025. Faktor resiko Diabetes mellitus sangat erat kaitannya
dengan perilaku tidak sehat, yaitu diet tidak sehat dan tidak seimbang, kurang
Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari
statistik kematian di dunia, 57 juta jiwa kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan
oleh penyakit tidak menular dan diperkirakan bahwa sekitar 3,2 juta jiwa per tahun
penduduk dunia meninggal akibat DM. Selanjutnya, pada tahun 2003 WHO
memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milliar penduduk dunia yang berusia
20-79 tahun menderita DM. WHO memprediksi Indonesia, bahwa ada kenaikan dari
8,4 juta diabetes pada tahun 2000 akan meningkat menjadi sekitar 21,3 juta diabetisi
pada tahun 2030. Hal ini akan menjadikan Indonesia menduduki rangking ke 4 dunia
secara terintegrasi dan menyeluruh, berbasis masyarakat dengan kerja sama lintas
program, lintas sector, dan swasta (organisasi profesi dan organisasi masyarakat).
Menyadari upaya pengendalian diabetes mellitus tidak dapat hanya dilakukan oleh
sector kesehatan atau pemerintahan saja, WHO untuk wilayah Asia tenggara atau
Sould East Asian Regional Office (SEARO) telah mngembangkan Sould East Asian
regional dengan memfasilitasi negara anggota asia dalam bentuk dukungan teknik
Berdasarkan amprah, ada beberapa penyakit yang ada di Rumah Sakit Umum
Karena, jika dibiarkan akan menyebabkan komplikasi, seperti akan merusak saraf dan
pembuluh darah kecil di mata, ginjal, dan jantung (penglihatan kabur, rasa kebas di
kaki, gagal ginjal, serangan jantung dan stroke). Oleh karena itu, kami tertarik
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala diabetes mellitus
diabetes mellitus
C. Materi Penyuluhan
penelitian
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Kegiatan
No Penyuluh Audiens/Sasaran
1 Pembukaan Pembukaan a. Menjawab salam
a. Mengucapkan
salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan
tujuan
d. Kontrak waktu
penyuluhan
2 Kegiatan Inti a. Menjelaskan a. Menyimak
pengertian Diabetes b. Peserta
mellitus penyuluhan
b. Menjelaskan tanda bertanya kepada
dan gejala diabetes penyuluh
mellitus
c. Menjelaskan
klasifikasi diabetes
mellitus
d. Cara pengelolaan
atau pengendalian
diabetes mellitus
e. Menjelaskan tentang
pengolahan bahan
makanan pada
penderita diabetes
mellitus
f. Menjelaskan tentang
bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan penderita
diabetes mellitus
g. Menjelaskan contoh
menu untuk
penderita Diabetes
mellitus
h. Makanan yang baik
untuk penderita
diabetes mellitus
berdasarkan
penelitian
i. Memberikan
kesempatan kepada
audien bertanya
j. Menjawab
pertanyaan audien
3 Penutup Penutup a. Menjelaskan
a. Melakukan evaluasi materi yang
pengetahuan audien ditangkap dari
terhadap materi yang penyuluhan
telah diberikan tersebut
b. Menyimpulkan b. Mendengarkan
materi penyuluh
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
F. Sumber
www21.ha.org.hk.Diabetes mellitus.2016
Isnaini, Nur dan Ratnasari. 2018. Faktor resiko mempengaruhi kejadian diabtes
Juni 2018.
Teknologi Pangan.
Indek Glikemik Snack Bar Ubi Jalar Kedelai Hitam Sebagai Alternatif
G. Media
1. Power point
2. Leaflet
MATERI PENYULUHAN
metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan
gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena
menurunnya jumlah insulin dari pankreas. Kejadian Diabetes yang paling sering
Kadar gula darah sewaktu normal mg/dl. Kadar gula darah puasa ≥ 110
mg/dl, kadar gula darah 2 jam pp <145 mg/dl. Faktor risiko terjadinya penyakit DM
adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, perilaku kesehatan serta sosio budaya
mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur rawan tersebut. Semakin
buang air kecil daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air
kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa
kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita
merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan bearti tubuh
mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu. Sering rasa haus yang
berlebihan merupakan beberapa cara tubuh untuk mencoba mengelola gula darah
tinggi.
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan
yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang
digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber
Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan
Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah
merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan,akibatnya, bila lelah orang
Kondisi hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi menjadikan tubuh tidak
memiliki cukup energi untuk beraktivitas, sehingga diabetes menjadi lelah dan
mudah mengantuk.
g. Penglihatan kabur
langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah tidak terkendali dalam
disebut eksudat.
Infeksi, luka dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda
diabetes. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan
akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan
arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang
sembuhkan luka.
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit
yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh
diabetes. Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela
Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.
Kandungan glukosa yang tinggi dalam urin membuat daerah genital jadi seperti
4. Klasifikasi DM
Suatu keadaan dimana tubuh sama sekali tidak dapat memproduksi hormon
mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah
anak-anak dan remaja. Dengan ciri-ciri tidak gemuk, gejala timbul mendadak.
Penyakit diabetes ini terjadi karena penderita tidak kekurangan insulin akan
tetapi, insulin tidak dapat digunakan dengan baik( resistensi insulin). Tipe penyakit
diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini, dan sering terjadi pada
mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk, gejala timbul perlahan-lahan
dan fungsi insulin yang tidak optimal yang dapat menyebabkan terjadinya
minggu masa kehamilan, dan setelah melahirkan kadar gula darah kembali normal.
d. Diabetes Mellitus jenis lain
Contohnya akibat sekresi insulin yang tidak memadai yang disebabkan oleh
meliputi:
a. DM tipe 1
1) Makan 5 sampai 6 kali setiap hari dengan rentangan waktu 3 jam terdiri
10) Lakukan pemantauan kadar gula darah paling tidak 1 kali sehari
b. DM tipe 2:
1) Makan 3 kali makanan utama dan 2 samapi 3 kali makanan selingan tiap
Contoh: kokang kaling, cincu, agar-agar, rumput laut dan kacang hijau.
hari dan gantikan dengan minuman yang berserat dari kelompok sayuran
yang rendah kalori seperti blender tomat, ketimun dan labu siam yang
sudah direbus
merah atau nasi beras tumbuk), kentang, roti (sebaiknya roti bekatul) dan
jagung
7) Kurangi konsumsi daging merah yang dapat diganti dengan daging putih
menit
c. DM Gestasional
1) Makan dengan porsi kecil namun sering untuk menjaga kestabilan berat
dengan kandungan lemak jenuh perlu dihindari karena pada penderita DM cenderung
lebih sensitif mengalami peningkatan kolesterol LDL. Jenis lauk nabati yang dipilih
adalah jenis yang memiliki kadar rendah lemak.Pemilihan sumber protein hewani
gram / hari atau sodium tidak lebih dari 2300 mg / hari. Bahan makanan sayur dapat
diolah dengan ditumis, rebus, dan kukus.Dalam pengolahan sayur lama proses
normal
optimal
b. Syarat diet
dalam bentuk< 10 % dari kebutuhan energi total bersal dari lemak jenuh,
10 % dari lemak tidak jenuh, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh
4) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-
70%
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari.
garam)
1) Jumlah makanan
DM, bukan berdasarkan tinggi rendahnya gula darah. Jumlah makanan yang
hasil konseling gizi. Jumlah makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes
2) Jenis makanan
boleh dimakan secara bebas, makanan yang mana harus dibatasi dan makanan
apa yang harus dibatasi secara ketat. Makanan yang mengandung karbohidrat
mudah diserap seperti sirup, gula, sari buah harus dihindari. Sayuran dengan
kapri, daun singkong, bit dan bayam harus dibatasi. Sayuran yang boleh
ketimun, kol, labu siam, lobak, sawi, rebung, selada, toge, terong, dan tomat.
3) Jadwal makan
Penderita DM harus membiasakan diri untuk makan tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Penderita DM makan sesuai jadwal yaitu 3 kali makanan utama,
3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam. Ini dimaksudkan agar terjadi
perubahan pada kandungan glukosa darah penderita DM, sehingga diharapkan
dengan perbandingan jumlah makanan dan jadwal yang tepat, maka kadar
glukosa darah akan tetap stabil dan penderita DM tidak merasa lemas akibat
Usahakan makan tepat waktu. Apabila terlambat makan maka akan bisa
gejala seperti pusing, mual, dan pingsan. Apabila hal ini terjadi segera minum air
gula.
Beras merah mampu menurunkan risiko untuk terkena DM, hal ini
insulin. Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada beras merah juga mampu
dari hormone insulin. Serat juga di dalam usus akan memperlambat aktivitas
dari enzim alfa amylase yang berfungsi untuk mencerna pati sehingga kadar
kacangan)
3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang diolah
5) Buah-buahan
6) Sayuran
7) Vitamin C
1) Jangan makan daging olahan, kurangi makan daging merah segar, karena
daging olahan banyak sodium yang akan meningkatkan tekanan darah, dan
daging merah akan meningkatkan kadar kolesterol dan memiliki kalori tinggi
penelitian
Penggunaan buah apel sebagai penurun kadar gula darah dalam kehidupan
sehari-hari diberikan dalam bentuk minuman yang dibuat dengan 100 gr buah
apel hijau yang diblender dengan sedikit air kemudian hasilnya diperas
(Penelitian Dila Astriani, 2018) buah apel kaya serat dan antioksigan polifenol
Jus buah naga mempengaruhi kadar gula darah karena pada jus buah naga
terdapat antioksidan dan kaya serat sehingga dapat menurunkan kadar gula
DI RSUD SAWAHLUNTO
“HIPERTENSI”
OLEH :
JURUSAN GIZI
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : ± 30 Menit
hipertensi.
Kegiatan :
Materi : Terlampir
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hipertensi
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
B. Penyebab
alcohol danpolisitemia.
2. Hipertensi sekunder
Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
a. Jenis kelamin
pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak
b. Umur
darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Peningkatan
c. Keturunan (Genetik).
lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
a. Obesitas
b. Kebiasaan Merokok
d. Stres
d. Penyakit jasmani
2. Hindari kegemukan
4. Hindari stress
7. Istirahat cukup.
F. Diet Hipertensi.
lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan Asam urat
dalam darah.
Pisang
bijinya
Susu Skim
Oatmeal
Ikan
b. Daging bagian lemak, ikan kaleng, kornet, sosis, ikan asap, ati,
ampela.
KORONER
DI RSUD SAWAHLUNTO
OLEH :
JURUSAN GIZI
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
koroner
A. Latar Belakang
PTM dan proporsi penyebab utama kematian PTM pada tahun 2016 itu
diantaranya : penyakit kardiovaskuler (37 %), kanker (27 %), penyakit pernapasan
umum dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya PJK
yang disebut sebagai faktor risiko PJK. Faktor risiko PJK dibagi menjadi faktor
pengobatan penyakit jantung koroner. Akhirnya ditemukan beberapa cara yaitu tes
jantung koroner juga dapat dicegah dengan cara menghindari faktor risiko yang
dapat diubah. Dengan selalu menerapkan prinsip hidup sehat maka masyarakat
dapat terhindar dari kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
koroner.
dan dihindari.
C. Materi Penyuluhan
b. Fungsi jantung
jantung koroner.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Kegiatan
F. Sumber
Soeharto, Iman. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung. Jakarta
(http://afryluryanti.blogspot.co.id/ 2012/03/makalah-penyakit-jantung-
redi.blogspot.co.id/2012/04/makalah-penyakit-jantung-koroner.html), diakses
G. Media
1. Power point
2. Leaflet
MATERI PENYULUHAN
atau penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang
sering ditandai dengan rasa nyeri. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh nadi
oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang meningkat atau penyediaan
yang menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya itu, penyebabnya adalah
pada intima, atau permukaan bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat
intima menjadi kasar, jaringan akan berkurang oksigen dan zat gizi sehingga
infark miokard atau bila terjadi iskemia miokard seperti angina pectori. Kolesterol
serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut
2. Fungsi Jantung
disebut systole.
1) Genetik
Riwayat keluarga yang positif terhadap PJK (saudara atau orang tua yang
obesitas.
2) Jenis Kelamin
Wanita lebih kebal pada penyakit jantung koroner daripada pria. Hal ini
pembuluh darah sehingga potensi terjadi penyempitan lebih kecil. Namun pada
wanita yang telah mengalami menopause, memilki risiko yang sama besar dengan
pria.
3) Usia
Risiko PJK meningkat dengan bertambahnya usia; penyakit yang serius jarang
terjadi sebelum usia 40 tahun. Tetapi hubungan antara usia dan timbulnya
faktor-faktor pemicu. Pada masa tua terjadi degeneratif fungsi jantung dan
pembuluh darah.
1) Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat
negative. Sesungguhnya kolesterol tidaklah selalu jelek. Dari segi ilmu kimia,
kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan
kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi sangat disayangkan kebanyakan
dari kita memasukkan kolesterol lebih dari apa yang diperlukan, yaitu dengan
makan makanan yang mengandung lemak yang kaya akan koelsterol dalam
jumlah yang berlebihan. Hal ini dapat dimengerti karena hidangan yang lezat
penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah
ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
maka kadar kolesterol yang abnormal menjadi factor risiko utama PJK.
2) Hipertensi
menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik berhubungan dengan penyakit
dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 140mmHg atau tekanan diastolik lebih besar dari atau sama dengan
90mmHg dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan untuk serangan jantung,
menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik berhubungan dengan penyakit
dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 140mmHg atau tekanan diastolik lebih besar dari atau sama dengan
90mmHg dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan untuk serangan jantung,
Koroner
1) Sumber Karbohidrat
koroner adalah nasi, nasi tim, bubur roti gandum, macaroni, jagung,
mengandung serat.
jantung koroner adalah daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan,
adalah sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas
seperti bayam, labu kuning, labu siam, wortel, kacang panjang, dll.
5) Buah-buahan
1) Sumber karbohidrat
koroner adalah mie, roti putih, ketan, kue-kue, cake, biscuit, gula.
3) Sayuran
4) Buah-buahan
adalah buah tinggi serat dan tinggi lemak dapat menimbulkan gas
5) Minuman