AL-ISLAM BANDUNG
OLEH :
SALSABILA (162210747)
JURUSAN GIZI
2019
KATA PENGANTAR
kekurangan yang terdapat didalamnya, oleh karena itu kritik dan saran yang
yang sebesar – besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dan tuntunan dari Ibu
Rina Agustin, AMG.RD, Ibu Risya Damayanti, AMG, RD, dan Bapak Dikdik
Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan yang ada penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 4
A. Metode Delbecq................................................................................ 4
B. Metode Delphi.................................................................................. 6
C. Metode Hanlon................................................................................. 8
BAB II RENCANA INTERVENSI................................................................. 13
A. Masalah yang ditemukan .............................................................. 16
B. Alternatif pemecahan masalah....................................................... 17
C. Perencanaan intervensi.................................................................. 18
D. Pelaksanaan................................................................................... 18
E. Hasil ............................................................................................... 19
F. Evaluasi.......................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi
ekonomi, usia harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang
berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan status gizi
yang baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang bertujuan untuk
keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya
(Kemenkes, 2013)
dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang
semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan
organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan
1
Penyelenggaraan makanan merupakan salah salah satu kegiatan
yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh
terutama pasien rawat inap. Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan
gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi,diagnosa gizi, intervensi gizi
baik menjadi salah satu penunjang rumah sakit dalam penilaian standar
rumah sakit maka semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut
(Kemenkes, 2013).
2
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan
mengingat adanya keterbatasan sumberdaya SDM dan dana. Ada 4 metoda dalam
A. Metode Delbecq
tentang masalah yang perlu ditetapkan prioritasnya termasuk data kualitatif yang
4
Dalam penentuan masalah di suatu kelompok pakar melalui langkah-
langkah:
ini disampaikan kembali kepada para expert dan setelah itu dilakukan penilaian
ulang oleh para expert dengan cara yang sama. Diharapkan dalam penilaian
diperoleh suatu konsensus tentang masalah mana yang perlu diprioritaskan. Jadi
5
metoda ini sebetulnya adalah suatu mekanisme untuk mencapai suatu
konsensus.
B. Metode Delphi
Metoda lain yang mirip dengan Delbeque adalah metoda Delphi. Dalam
metoda Delphi sejumlah pakar (panel expert) melakukan diskusi terbuka dan
yang terlibat. Contoh simulasi Metoda Delbeque dan Delphi bila dituangkan
6
Tabel 1. Hasil Penetapan Skor para Panel Expert Dalam Penetapan Prioritas
Masalah Kesehatan
adalah masalah kesehatan point B maka ini menjadi Prioritas kedua masalah
2. Kegawatan
7
3. Perhatian masyarakat (persepsi masyarakat terhadap masalah unit
kesehatan
Pusat/kabupaten.
C. Metoda Hanlon
(emergency/seriousness.
(causability)
Seperti halnya metoda yang lain, metoda Hanlon dalam proses awainya
8
nilai dengan jalan melakukan scoring dengan skala tertentu, Kemudian
kelompok kriteria tersebut dimasukkan ke dalam formula dan hasil yang didapat
makin tinggi nilainya maka itulah prioritas jenis program yang didahulukan
berikut.:
(b) Keeendrungannya
skala 0-10 :
9
Tabel 2 Pembobotan Kegawatan Program
A 6 9 5 20 6,6
B 3 7 7 17 5,6
C 7 6 3 16 5,3
masing masalah. Angka 1 berarti bahwa masalah tersebut sulit ditanggulangi dan
l=amat sulit
2=sulit
4=mudah
5=sangat mudah.
Contoh simulasi hasil konsensus yang dicapai pada langkah ini memberikan
10
Masalah C=3+4+5+3+3+5+4 dibagi 6 =27/6=4,5
meliputi:
P=Kesesuaian(Appropriateness)
dua yaitu ya atau tidak. Jawaban ya nilai 1 dan jawaban tidak nilainya 0. Dengan
cara aklamasi atau voting maka tiap faktor dapat diperoleh angka 1 atau 0 untuk
masing-masing masalah.
Masalah P E A R L Nilai
PEARL
A 1 1 1 1 1 1
B 1 1 1 1 1 1
C 1 0 1 0 1 0
masalah C bernilai 0 dari hasil perhitungan. Hal ini disebabkan faktor tersedianya
sumberdaya rnasih tanda tanya. Menetapkan Nilai Prioritas Total Setelah nilai
11
rata-rata kelompok I,II,111dan IV ditetapkan maka nilai rata-rata tersebut
dilaksanakan karena dari nilai faktor PEARL tidak layak untuk dilaksanakan.
BAB II
12
RENCANA INTERVENSI
Skor Pembobotan
Sarana
N /akses
Masalah Besar Biaya/ Total %
O Dampak penan
Masalah waktu
ggulan
gan
Talenan yang
digunakan
belum sesuai
dengan
1 4 4 2 2 12 60
peraturan yang
telah ditetapkan
oleh instalasi
gizi
Pisau yang
digunakan
2 belum sesuai 3 3 2 2 10 50
dengan
penggunaannya
Spesifikasi
bahan makanan
3 3 3 5 5 16 80
kering kurang
lengkap
4 Pada saat 4 4 4 4 16 80
pengolahan
petugas tidak
menggunakan
13
Skor Pembobotan
Sarana
N /akses
Masalah Besar Biaya/ Total %
O Dampak penan
Masalah waktu
ggulan
gan
masker
Pada saat
pengolahan dan
pemorsian
5 3 3 5 5 16 80
makanan pintu
ruangan tidak
ditutup
Tidak adanya
insect killer
6. 3 3 1 2 9 45
dalam ruangan
pengolahan
Tidak adanya
pelindung pada
lampu
7. 3 3 1 2 9 45
penerangan
pada dapur
instalasi gizi
Terdapat berat
kotor bahan
8. 1 1 3 3 8 40
makanan dalam
standar resep
Terdapat
kesalahan
9. pengetikan 1 1 5 5 12 60
dalam standar
resep
a. Skoring / pembobotan masalah
Keterangan:
a) Besar Masalah
1. Tidak berat
2. Agak berat
3. Sedang
4. Berat
5. Sangat Berat
14
b) Dampak
1. Tidak besar
2. Sedikit besar
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat Besar
c) Sarana/akses penanggulangan
1. Sangat sulit
2. Sulit
3. Sedang
4. Agak mudah
5. Mudah ditanggulangi
d) Biaya/waktu
1. Sangat sulit
2. Sulit
3. Sedang
4. Agak mudah
5. Mudah
b. Prioritas masalah
15
Skor Pembobotan
Saran
a/
N
Masalah Besar akses Biaya/ Total %
O Dampak
Masalah penan waktu
ggulan
gan
Spesifikasi
bahan
makanan
1 3 3 5 5 16 80
kering
kurang
lengkap
Alternatif
No Masalah Penyebab
Pemecahan Masalah
1. Kurangnya 1. Spesifikasi bahan 1. Menambah
kelengkapan makanan kering kelengkapan
spesifikasi bahan dirasa cukup spesifikasi bahan
makanan kering mudah untuk makanan kering
dipesan kepada 2. Memberikan
supplier terdahulu edukasi mengenai
sehingga tidak cara melengkapi
perlu spesifikasi spesifikasi bahan
bahan makanan makanan kering
kering yang
lengkap
Masalah Pembobotan
Alternatif Kemudahan Sumber Total Skor
Variabel
intervensi penyelenggaraan daya
Kurangnya Menambahka
kelengkapan n
spesifikasi kelengkapan
bahan spesifikasi 5 5 10
makanan bahan
kering makanan
kering
Memberikan 3 5 8
edukasi
mengenai
16
Masalah Pembobotan
Alternatif Kemudahan Sumber Total Skor
Variabel
intervensi penyelenggaraan daya
cara
melengkapi
spesifikasi
bahan
makanan
kering
C. PERENCANAAN INTERVENSI
Rencana kegiatan
lebih lengkap
Pelaksana Kegiatan :
2. Salsabila
lengkap
BAB IV
17
KEGIATAN INTERVENSI
A. PELAKSANAAN
makanan kering yang akan ditambahkan berupa foto, halal pass, tanggal
B. HASIL
bahan makanan kering yang datang dari supplier dan yang ada di
gudang.
18
3. Apabila ada bahan yang tidak sesuai spesifikasi yang tertera, petugas
C. EVALUASI
a. Rencana Pemantauan
lengkap
b. Rencana Monitoring
19
Masalah Waktu Evaluasi
BAB V
PENUTUP
20
A. Kesimpulan
agar bahan makanan kering yang digunakan tidak terkontaminasi oleh zat
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
21
2. (Istilah-Istilah dalam kebijakan dan manajemen kesehatan. Maryono
22
LAMPIRAN
Pemberian Hand out spesifikasi bahan makanan kering yang lebih lengkap disertai
foto dan berat bahan kepada petugas penerima bahan makanan dan petugas
diberikan.
23