DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat Menyusun makalah ini tepat waktu. Makalah ini
membahas tentang Pengkajian Monitoring Dan Evaluasi Keperawatan Pada Gangguan
Nutrisi.
Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan
dalam mencari referensi dan pemahaman materi. Namun, kami dapat menyelesaikannya
dengan meneliti labih banyak buku dan sumber internet untuk lebih memahami materi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dalam mempersiapkan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan.
makalah ini.
Semoga materi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai referensi bagi studi
Pengkajian Monitoring Dan Evaluasi Keperawatan Pada Gangguan Nutrisi.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
3. TUJUAN...................................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. PENGERTIAN..........................................................................................................................6
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI...........................7
C. NILAI NORMAL/INDIKATOR...............................................................................................8
D. JENIS PEMERIKSAAN..........................................................................................................10
E. DATA-DATA (SUBJEKTIF/OBYEKTIF).............................................................................12
ANAMNESIS.........................................................................................................................12
PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................................................14
PEMERIKSAAN PENUNJANG.................................................................................................16
F. ISTILAH TERKAIT................................................................................................................17
G. REFERENSI............................................................................................................................18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2015: 55).
4
malnutrisi. Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional,
atau defisiensi integritas struktural atau perkembangan.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh,
akurat, singkat dan berkesinambungan.
2. Kriteria pengkajian keperawatan:
a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik serta
dari pemerikasaan penunjang.
6
b. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang yang terkait, tim kesehatan, rekam
medis" "dan catatan lain.
c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi:
Status kesehatan klien masa lalu.
Status kesehatan klien saat ini.
Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.
Respon terhadap terapi.
Harapan terahdap tingkat kesehatan yang optimal.
Resiko-resiko tinggi masalah.
Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh untuk
memperoleh energy bagi aktivitas tubuh, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur
berbagai proses kimia didalam tubuh (Haswita &Reni, 2017). Nutrisi adalah zat-zat atau zat-
zat lain yang berhubungan dengan kesehatan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan- bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat
lainyang terkandung dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit( Tarwoto & Wartonah, 2015). Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan
kelangsungan fungsinya. kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia.
Namun jumlah nutrisi yang diperlukan setiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya,
seperti jenis kelamin, usia, aktivitas dan lain-lain. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan
terhadap proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat, 2015)
Menurut Craven dan Hirnle (2017), status nutrisi dipengaruhi oleh factor fisiologis,
gaya hidup dan kebiasaan, budaya dan kepercayaan, sumber dana, obat-obatan dan interaksi
7
nutrisi, jenis kelamin, pembedahan, kanker dan pengobatan kanker, penggunaan alcohol,
serta status psikologis (Tarwoto & Wartonah, 2015).
a. Faktor fisiologis
Merupakan faktor yang terkait dengan proses pencernaan atau intake makanan.
b. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan seperti waktu makan pada jam tertentu, makan bersama, cara
penyajian makanan, jenis makanan pasien, jika mengalami perubahan , maka dapat
mempengaruhi selera dan intake makanan. Demikian juga gaya hidup pasien seperti
kebiasaan makan, tinggi garam (natrium)juga mempengaruhi status nutrisi pasien.
c. Budaya dan keyakinan
Adanya budaya dan keyakinan yang salah dalam lingkungan masyarakat tertentu
dalam mengonsumsi makanan menimbulkan tidak adekuatnya status nutrisi.
d. Kemampuan ekonomi atau tersedianya dana
Kemiskinan menimbulkan daya beli makanan menjadi berkurang dengan demikian
intake makanan juga otomatis berkurang. Pemenuhan kebutuhan nutrisi juga akan
terganggu.
e. Penggunaan Obat-obatan dan intake nutrisi.
Penggunaan obat-obatan dalam jangka lam menimbulkan komplikasi yang dapat
menghambat intake makanan maupun absorpsi nutrisi.
f. Jenis kelamin
Pada usia tertentu pria membutuhkan lebih banyak zat gizi daripada wanita karena
aktivitasnya atau karena ukuran tubuhnya yang lebih besar. Untuk zat gizi tertentu
kadang wanita memerlkan lebih banyak daripada pria. (Haswati&Reni, 2017)
g. Pembedahan
Keadaan luka dan proses penyembuhan luka, membutuhkan lebih banyak nutrisi.
h. Kanker dan Pengobatan kanker
Kanker merupakan kondisi dimana sel-sel berpoliferasi dengan cepat dan tidak
terkendali.
i. Penggunaan alcohol
Alkohol mempunyai efek tidak nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi akan
berkurang.
j. Status psikologi
8
Respons stress pada individu berbeda, ada individu yang mengalami stress akan
meningkatkan nafsu makan, namun juga sebaliknya tidak nafsu makan.
C. NILAI NORMAL/INDIKATOR
Menurut Kemenkes 2015, Pengukuran status gizi dapat dilakukan dengan metode
antropometri. Metode ini menggunakan pengukuran terdahap berat badan, tinggi badan dan
tebal lapisan kulit. Pengukuran tersebut bervariasi menurut umur dan kebutuhan gizi.
Antropometri dapat memberikan informasi tentang riwayat gizi masa lampau. Tingkat
obesitas dapat dihitung menggunakan sebagai berikut:
a. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rumus mengitung Indeks Massa tubuh (IMT )
IMT:________Berat Badan (kg)_________
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Contoh : Seorang pasien memiliki berat badan 90 kg dan tinggi badan 155 cm
(1,55 m) Berapa Indeks massa tubuhnya dan bagaimana status gizinya:
IMT = ____90 kg____
1,55m x 1, 55 m
= 90: 2,4
= 37,5
Paien dengan IMT 37.5, tergolong ke dalam status gizi Obesitas
9
Sumber: WHO Western pacific region, 2000
b. Ideal Body Weight (IBW) Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam
fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi 10% (laki-laki) dan 15% (perempuan) dari jumlah itu
IBW = TB-100 – (TB – 100) x
15%
IBW = TB-100 – (TB – 100) x
10%
c. Lingkar lengan atas Lingkar lengan atas memberikan gambaran keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit. Yang kemudian hasilnya dikatakan normal
jika >23,5 cm dan kekurangan energi kronis (KEK) jika hasil <23,5 cm (Haswita,
2017)
D. JENIS PEMERIKSAAN
Pengertian: Pemberian makanan secara peoral adalah pemberian makanan dan
minuman langsung melalui mulut
Indikasi :
1. Pasien yang bisa makan sendiri
2. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri
Tujuaan : memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Persiapan tempat dan alat:
Alat-alat:
10
1. Peralatan makan menurut kebutuhan : piring, sendok ,garpu , gelas ,minum ,serbet
dan jika perlu pisau.
2. Makanan sesuai diet dan minuman disiapkan dan dibawa ketempat klien
3. Lingkungan di sekitar klien dirapikan, singkirkan segala sesuatu yang tidak
menyenangkan
4. Siapkan alat yang dibutuhkan :
a. Air unruk cuci tangan ,sabun dan handuk
b. Perawatan oral hygiene
Persiapan pasien :
1. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuaan Tindakan yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman (posisi supine)
B.Fase kerja
1. Mengkaji kebutuhan klien dan menjelaskan prosedur
2. Perawat mencuci tangan, mengidentifikasi klien dan memberikan privacy
3. Jika diizikan, tinggikan kepala tempat tidur atau bantu klien untuk turun dari tempat tidur
4. Berikan air, sabun dan handuk untuk cuci tangan
5. Bantu melakukan oral hygiene
6. Singkirkan barang atau sampah di dekat klien
7. Cuci tangan dan ambil baki makanan letakkan diatas meja dan atur makanan dengan sikap
dan cara yang baik
8. Klien diingatkan untuk berdoa terlebih dahulu 9. Anjurkan klien makan sendiri sebanyak
mungkin
10. Ambil baki dengan segera setelah selesai makan.Pastikan untuk mencatat apa yang
dimakan dan yang tidak dimakan oleh klien
11. Catat asupan cairan jika perlu
11
12. Lakukan semu prosedur, ingat mencuci tangan dan dokumentasikan waktu, jumlah dan
jenis makanan yang dimakan dan tidak dimakan oleh klien.
C .Fase terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan:
Tanyakan respon klien setelah tindakan
2. Menyampaikan tindak lanjut → jika ada keluhan bisa menghubungi perawat di ruangan
Penampilan selama tindakan
3. Berpamitan
E. DATA-DATA (SUBJEKTIF/OBYEKTIF)
KASUS:
Seorang pasien Tn. M dengan umur 18 tahun beragama islam, alamat lampung tengah datang
ke rumah sakit pada tanggal 5 januari pada pukul 23.00 ditemani ayahnya dengan keluhan
demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, pasien juga mengatakan mual muntah 6 X dan
BAB 3 X sehingga pasien datang ke Rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di
Rumah Sakit. dengan keluhan utama pasien mengatakan pusing. Ayah Pasien mengatakan
keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit turunan maupun menular. setelah dilakukan
pengkajian pada tanggal 6 januari 2023 pukul 09.00 didapati Pasien mengatakan pusing,
mual, tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK sudah 5 kali pada pagi hari,
pasien juga mengatakan sudah tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-
putar dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit berkurang pada saat pasien tidur.
Hasil TTV : TD : 90/70 mmHg S : 36, 9 C N : 98 x/ menit RR : 18 x/menit, Bising usus : 7
kali / menit, Berat badan sebelum sakit : 65 Kg Berat badan setelah sakit : 62 Kg, Terpasang
infus asering 500 cc/ 12 jam.
ANAMNESIS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 Januari 2023 di ruang Mawar, dengan data-data
sebagai berikut:
1. Biodata Pasien
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 18 Tahun
12
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Lampung Tengah
Suku/Bangsa : Lampung/WNI
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal, jam pengkajian : 6 Januari 2023/ 09.00 WIB
Tanggal, jam masuk : 5 Januari 2023/ 23.30 WIB
Diagnosa Medis : Observasi Febris, Vomitus
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, pasien juga
mengatakan mual muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke Rumah
sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah Sakit.
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing
13
mengatakan sudah tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-putar
dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit berkurang pada saat pasien
tidur.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram compos
mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering 500 cc/ 12
di tangan kiri.
Tanda-tanda vital TD : 90/70 mmHg S : 36,9 ̊ C
N : 98 X/ menit RR : 18 X/ menit Nyeri : 0/10
Berat badan sebelum sakit: 65 Kg Tinggi badan : 165 Cm IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg Tinggi badan : 165 Cm IMT : 22,8
14
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih, distribusi
rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya,
pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri
tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada edema dan
jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak
ada suara tambahan. Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri tekan, terdengar
bising usus 7x/menit.
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut, kuku jari bersih
Pengelompokan Data
15
Data Subjektif:
Klien mengatakan lemas
Klien mengatakan pusing jika beraktivitas
Klien mengatakan mual
Klien mengatakan tidak nafsu makan karena mual
Klien mengatakan berat badan menurun
Klien mengatakan BAB sudah 3 kali dan cair
Klien mengatakan BAK sudah 5 kali pada pagi hari
Data Objektif
Klien tampak sakit sedang
Kesadaran compos mentis
Akral teraba hangat
Klien tampak lemas
Mukosa bibir kering
Kulit pasien terlihat kering dan Turgor tidak elasitis
Makan ½ porsi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi
Terapi obat injeksi
16
F. ISTILAH TERKAIT
1. Akral : Ujung jari biasa disebut akral. Pemeriksaan akral berguna untuk mengetahui apakah
seseorang mengalami syok atau tidak, karena syok merupakan suatu kondisi gawat darurat
yang membutuhkan penanganan segera
2. Compos Mentis : Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya
4. Posisi Supine : Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh
sama dengan kesejajaran berdiri yang baik bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien
dan memfasilitasi penyembuhan
5. Berpoliferasi : Proliferasi adalah fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa
hambatan
6. Infus Asering : Asering Infus adalah larutan yang mengandung berbagai elektrolit. Cairan ini
kerap digunakan untuk membantu mengatasi kondisi dehidrasi
7. Febris : istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan Demam di masyarakat awam, yakni
panas suhu tubuh lebih dari 37 derjat celcius
17
G. REFERENSI
18