Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH PENGKAJIAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN MONITORING DAN EVALUASI KEPERAWATAN


PADA GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

DISUSUN OLEH:

OKTAVIA RAHMADANI (2214401021)


RIKO ANDRI (2214401023)
DERA HERNITA (2214401046)
DESTI ENJEL MESSA (2214401047)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI D III KEPERAWATAN
TANJUNGKARANG
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat Menyusun makalah ini tepat waktu. Makalah ini
membahas tentang Pengkajian Monitoring Dan Evaluasi Keperawatan Pada Gangguan
Nutrisi.

Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan
dalam mencari referensi dan pemahaman materi. Namun, kami dapat menyelesaikannya
dengan meneliti labih banyak buku dan sumber internet untuk lebih memahami materi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dalam mempersiapkan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan.
makalah ini.

Semoga materi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai referensi bagi studi
Pengkajian Monitoring Dan Evaluasi Keperawatan Pada Gangguan Nutrisi.

Bandar Lampung, 13 Januari 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
3. TUJUAN...................................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. PENGERTIAN..........................................................................................................................6
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI...........................7
C. NILAI NORMAL/INDIKATOR...............................................................................................8
D. JENIS PEMERIKSAAN..........................................................................................................10
E. DATA-DATA (SUBJEKTIF/OBYEKTIF).............................................................................12
 ANAMNESIS.........................................................................................................................12
 PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................................................14
 PEMERIKSAAN PENUNJANG.................................................................................................16
F. ISTILAH TERKAIT................................................................................................................17
G. REFERENSI............................................................................................................................18

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2015: 55).

Nutrisi memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan dan


menambah daya tahan tubuh terhadap penyakit serta membantu proses penyembuhan
penyakit. Seorang pasien yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi lebih dapat
mempertahankan status kesehatannya dan memiliki kecenderungan proses
penyembuhan penyakit lebih baik. Sebaliknya seorang pasien yang mengalami
kekurangan nutrisi sangat rentan terhadap berbagai penyakit (Ahmad & Nita, 2013:
89).

Nutrisi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.Apabila kebutuhan


nutrisi tidak terpenuhi, maka akan terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung coroner, kanker, dan
anoreksia nervosa (A. Aziz, 2006: 68). Diantara gangguan kebutuhan nutrisi tersebut,
salah satu penyakit yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi yaitu malnutrisi.

Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan


kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung coroner,
kanker, dan anoreksia nervosa (A. Aziz, 2006: 68). Diantara gangguan kebutuhan
nutrisi tersebut, salah satu penyakit yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi yaitu

4
malnutrisi. Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional,
atau defisiensi integritas struktural atau perkembangan.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan pengertian monitoring dan evaluasi kebutuhan nutrisi


2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
3. Menjelaskan nilai normal/indicator
4. Menjelaskan jenis pemeriksaan (SOP) Prosedur Pemenuhan kebutuhan nutrisi
5. Menjelaskan data-data (subjektif/obyektif)

3. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian monitoring dan evaluasi


2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
3. Mengetahui nilai normal/indikator
4. Mengetahui jenis pemeriksaan (SOP) Prosedur Pemenuhan kebutuhan nutrisi
5. Mengetahui data-data (subjektif/obyektif)

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari


penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat
diatasi(WHO) World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses
dari pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program
dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program.
Definisi lain dikemukakan oleh Swansburg (1996) yang menyatakan bahwa evaluasi kinerja
adalah suatu proses pengendalian dimana kinerja pegawai dievaluasi berdasarkan standar."
asuhan keperawatan, pertama, pemenuhan kebutuhan pasien,meliputi kebutuhan
oksigen ,cairan, makanan eliminasi, istirahat /aktivitas/tidur intetuksi social,perlindugan dan
bahaya, kehidupan normal dan kebutuhan terhindar dan peyimpangan kesehatan.

Langkah –langkah dalam audit keperawatan dimulai dengan penentuan aspek-aspek


yang dinilai dan pendekatan yang akan digunakan lalu megidentifikasi kekurangan dan
menentukan langkah perbaikan,menentukan standar ,menetapkan kriteria hasil yang di
harapkan. Untuk memperoleh hasil yang optiomal melaksanakn audit keperawatan sebaiknya
kegiatan ini dikerjakan secara rutin/periodic. Evaluasi asuhan keperawatan meliputi:

1. Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh,
akurat, singkat dan berkesinambungan.
2. Kriteria pengkajian keperawatan:
a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik serta
dari pemerikasaan penunjang.

6
b. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang yang terkait, tim kesehatan, rekam
medis" "dan catatan lain.
c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi:
 Status kesehatan klien masa lalu.
 Status kesehatan klien saat ini.
 Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.
 Respon terhadap terapi.
 Harapan terahdap tingkat kesehatan yang optimal.
 Resiko-resiko tinggi masalah.

Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh untuk
memperoleh energy bagi aktivitas tubuh, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur
berbagai proses kimia didalam tubuh (Haswita &Reni, 2017). Nutrisi adalah zat-zat atau zat-
zat lain yang berhubungan dengan kesehatan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan- bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat
lainyang terkandung dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit( Tarwoto & Wartonah, 2015). Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan
kelangsungan fungsinya. kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia.
Namun jumlah nutrisi yang diperlukan setiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya,
seperti jenis kelamin, usia, aktivitas dan lain-lain. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan
terhadap proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat, 2015)

B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN


NUTRISI

Menurut Craven dan Hirnle (2017), status nutrisi dipengaruhi oleh factor fisiologis,
gaya hidup dan kebiasaan, budaya dan kepercayaan, sumber dana, obat-obatan dan interaksi

7
nutrisi, jenis kelamin, pembedahan, kanker dan pengobatan kanker, penggunaan alcohol,
serta status psikologis (Tarwoto & Wartonah, 2015).

a. Faktor fisiologis
Merupakan faktor yang terkait dengan proses pencernaan atau intake makanan.
b. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan seperti waktu makan pada jam tertentu, makan bersama, cara
penyajian makanan, jenis makanan pasien, jika mengalami perubahan , maka dapat
mempengaruhi selera dan intake makanan. Demikian juga gaya hidup pasien seperti
kebiasaan makan, tinggi garam (natrium)juga mempengaruhi status nutrisi pasien.
c. Budaya dan keyakinan
Adanya budaya dan keyakinan yang salah dalam lingkungan masyarakat tertentu
dalam mengonsumsi makanan menimbulkan tidak adekuatnya status nutrisi.
d. Kemampuan ekonomi atau tersedianya dana
Kemiskinan menimbulkan daya beli makanan menjadi berkurang dengan demikian
intake makanan juga otomatis berkurang. Pemenuhan kebutuhan nutrisi juga akan
terganggu.
e. Penggunaan Obat-obatan dan intake nutrisi.
Penggunaan obat-obatan dalam jangka lam menimbulkan komplikasi yang dapat
menghambat intake makanan maupun absorpsi nutrisi.
f. Jenis kelamin
Pada usia tertentu pria membutuhkan lebih banyak zat gizi daripada wanita karena
aktivitasnya atau karena ukuran tubuhnya yang lebih besar. Untuk zat gizi tertentu
kadang wanita memerlkan lebih banyak daripada pria. (Haswati&Reni, 2017)
g. Pembedahan
Keadaan luka dan proses penyembuhan luka, membutuhkan lebih banyak nutrisi.
h. Kanker dan Pengobatan kanker
Kanker merupakan kondisi dimana sel-sel berpoliferasi dengan cepat dan tidak
terkendali.
i. Penggunaan alcohol
Alkohol mempunyai efek tidak nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi akan
berkurang.
j. Status psikologi

8
Respons stress pada individu berbeda, ada individu yang mengalami stress akan
meningkatkan nafsu makan, namun juga sebaliknya tidak nafsu makan.

C. NILAI NORMAL/INDIKATOR
Menurut Kemenkes 2015, Pengukuran status gizi dapat dilakukan dengan metode
antropometri. Metode ini menggunakan pengukuran terdahap berat badan, tinggi badan dan
tebal lapisan kulit. Pengukuran tersebut bervariasi menurut umur dan kebutuhan gizi.
Antropometri dapat memberikan informasi tentang riwayat gizi masa lampau. Tingkat
obesitas dapat dihitung menggunakan sebagai berikut:
a. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rumus mengitung Indeks Massa tubuh (IMT )
IMT:________Berat Badan (kg)_________
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Contoh : Seorang pasien memiliki berat badan 90 kg dan tinggi badan 155 cm
(1,55 m) Berapa Indeks massa tubuhnya dan bagaimana status gizinya:
IMT = ____90 kg____
1,55m x 1, 55 m
= 90: 2,4
= 37,5
Paien dengan IMT 37.5, tergolong ke dalam status gizi Obesitas

Tabel 2.1 Indeks Massa Tubuh Klasifikasi WHO


KLASIFIKASI IMT
Berat badan kurang (undeweight) <18,5
Berat badan normal 18,5-22,9
Kelebihan berat badan (Overweight) 23-24,9
Obesitas I 25-29,9
Obesitas II >30

9
Sumber: WHO Western pacific region, 2000

Tabel 2.2 Indeks Massa Tubuh Klasifikasi Nasional


KLARISIFAKASI IMT
Kurus berat <17,0
Kurus ringan 17,0-18,4
Normal 18,5-25,0
Gemuk ringan 25,1-27,0
Gemuk berat >27
Sumber: PGN, 2014.

b. Ideal Body Weight (IBW) Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam
fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi 10% (laki-laki) dan 15% (perempuan) dari jumlah itu
IBW = TB-100 – (TB – 100) x
15%
IBW = TB-100 – (TB – 100) x
10%

c. Lingkar lengan atas Lingkar lengan atas memberikan gambaran keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit. Yang kemudian hasilnya dikatakan normal
jika >23,5 cm dan kekurangan energi kronis (KEK) jika hasil <23,5 cm (Haswita,
2017)

D. JENIS PEMERIKSAAN
Pengertian: Pemberian makanan secara peoral adalah pemberian makanan dan
minuman langsung melalui mulut
Indikasi :
1. Pasien yang bisa makan sendiri
2. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri
Tujuaan : memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Persiapan tempat dan alat:
Alat-alat:

10
1. Peralatan makan menurut kebutuhan : piring, sendok ,garpu , gelas ,minum ,serbet
dan jika perlu pisau.
2. Makanan sesuai diet dan minuman disiapkan dan dibawa ketempat klien
3. Lingkungan di sekitar klien dirapikan, singkirkan segala sesuatu yang tidak
menyenangkan
4. Siapkan alat yang dibutuhkan :
a. Air unruk cuci tangan ,sabun dan handuk
b. Perawatan oral hygiene

Persiapan pasien :
1. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuaan Tindakan yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman (posisi supine)

Persiapan Lingkungan: Memasang sketsel


Prosedur Pelaksanaan :
A.Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan Tindakan kepada klien
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan klien

B.Fase kerja
1. Mengkaji kebutuhan klien dan menjelaskan prosedur
2. Perawat mencuci tangan, mengidentifikasi klien dan memberikan privacy
3. Jika diizikan, tinggikan kepala tempat tidur atau bantu klien untuk turun dari tempat tidur
4. Berikan air, sabun dan handuk untuk cuci tangan
5. Bantu melakukan oral hygiene
6. Singkirkan barang atau sampah di dekat klien
7. Cuci tangan dan ambil baki makanan letakkan diatas meja dan atur makanan dengan sikap
dan cara yang baik
8. Klien diingatkan untuk berdoa terlebih dahulu 9. Anjurkan klien makan sendiri sebanyak
mungkin
10. Ambil baki dengan segera setelah selesai makan.Pastikan untuk mencatat apa yang
dimakan dan yang tidak dimakan oleh klien
11. Catat asupan cairan jika perlu

11
12. Lakukan semu prosedur, ingat mencuci tangan dan dokumentasikan waktu, jumlah dan
jenis makanan yang dimakan dan tidak dimakan oleh klien.
C .Fase terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan:
Tanyakan respon klien setelah tindakan
2. Menyampaikan tindak lanjut → jika ada keluhan bisa menghubungi perawat di ruangan
Penampilan selama tindakan
3. Berpamitan

Penampilan selama Tindakan


1. Komunikasi terapeutik
2. Menjaga keamanan pasien

E. DATA-DATA (SUBJEKTIF/OBYEKTIF)

KASUS:

Seorang pasien Tn. M dengan umur 18 tahun beragama islam, alamat lampung tengah datang
ke rumah sakit pada tanggal 5 januari pada pukul 23.00 ditemani ayahnya dengan keluhan
demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, pasien juga mengatakan mual muntah 6 X dan
BAB 3 X sehingga pasien datang ke Rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di
Rumah Sakit. dengan keluhan utama pasien mengatakan pusing. Ayah Pasien mengatakan
keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit turunan maupun menular. setelah dilakukan
pengkajian pada tanggal 6 januari 2023 pukul 09.00 didapati Pasien mengatakan pusing,
mual, tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK sudah 5 kali pada pagi hari,
pasien juga mengatakan sudah tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-
putar dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit berkurang pada saat pasien tidur.
Hasil TTV : TD : 90/70 mmHg S : 36, 9 C N : 98 x/ menit RR : 18 x/menit, Bising usus : 7
kali / menit, Berat badan sebelum sakit : 65 Kg Berat badan setelah sakit : 62 Kg, Terpasang
infus asering 500 cc/ 12 jam.

 ANAMNESIS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 Januari 2023 di ruang Mawar, dengan data-data
sebagai berikut:

1. Biodata Pasien
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 18 Tahun

12
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Lampung Tengah
Suku/Bangsa : Lampung/WNI
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal, jam pengkajian : 6 Januari 2023/ 09.00 WIB
Tanggal, jam masuk : 5 Januari 2023/ 23.30 WIB
Diagnosa Medis : Observasi Febris, Vomitus

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. W
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Pekerjaan : Wirausaha
Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung
Alamat : Lampung Tengah

2. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, pasien juga
mengatakan mual muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke Rumah
sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah Sakit.

b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing

c. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)


Pada saat pengkajian Pasien mengatakan pusing, mual, tidak nafsu makan dan
BAB sudah 3 kali cair dan BAK sudah 5 kali pada pagi hari, pasien juga

13
mengatakan sudah tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-putar
dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit berkurang pada saat pasien
tidur.

 Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pasien mengatakan pernah mengalami sakit panas,
batuk dan pilek, pasien belum pernah masuk Rumah Sakit dan Pasien mengatakan
alergi obat cefat kemudian reaksinya gatal gatal.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit turunan
maupun menular. Ayah Pasien mengatakan tinggal di perumahan padat penduduk
tapi lingkungan rumah nyaman dan bersih. Kondisi ventilasi juga cukup baik
sehingga udara mampu bertukar dari luar kedalam.

 PEMERIKSAAN FISIK

a. Inspeksi: Diperoleh Mulut dan tenggorokan mukosa bibir tampak kering,


b. Palpasi: Tekanan darah rendah
c. Akultasi: Akral teraba hangat dan nadi normal

Keadaan umum
 Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram compos
mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering 500 cc/ 12
di tangan kiri.
 Tanda-tanda vital TD : 90/70 mmHg S : 36,9 ̊ C
N : 98 X/ menit RR : 18 X/ menit Nyeri : 0/10
 Berat badan sebelum sakit: 65 Kg Tinggi badan : 165 Cm IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg Tinggi badan : 165 Cm IMT : 22,8

Pemeriksaan fisik dari kepala sampai ke ujung kaki:


1) Kepala

14
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih, distribusi
rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya,
pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri
tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada edema dan
jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak
ada suara tambahan. Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri tekan, terdengar
bising usus 7x/menit.
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut, kuku jari bersih

 Pengelompokan Data

15
Data Subjektif:
 Klien mengatakan lemas
 Klien mengatakan pusing jika beraktivitas
 Klien mengatakan mual
 Klien mengatakan tidak nafsu makan karena mual
 Klien mengatakan berat badan menurun
 Klien mengatakan BAB sudah 3 kali dan cair
 Klien mengatakan BAK sudah 5 kali pada pagi hari

Data Objektif
 Klien tampak sakit sedang
 Kesadaran compos mentis
 Akral teraba hangat
 Klien tampak lemas
 Mukosa bibir kering
 Kulit pasien terlihat kering dan Turgor tidak elasitis
 Makan ½ porsi

 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Hematologi
 Terapi obat injeksi

16
F. ISTILAH TERKAIT

1. Akral : Ujung jari biasa disebut akral. Pemeriksaan akral berguna untuk mengetahui apakah
seseorang mengalami syok atau tidak, karena syok merupakan suatu kondisi gawat darurat
yang membutuhkan penanganan segera

2. Compos Mentis : Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya

3. Turgor Kulit : Turgor kulit adalah tingkat kelenturan kulit.

4. Posisi Supine : Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh
sama dengan kesejajaran berdiri yang baik bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien
dan memfasilitasi penyembuhan

5. Berpoliferasi : Proliferasi adalah fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa
hambatan

6. Infus Asering : Asering Infus adalah larutan yang mengandung berbagai elektrolit. Cairan ini
kerap digunakan untuk membantu mengatasi kondisi dehidrasi

7. Febris : istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan Demam di masyarakat awam, yakni
panas suhu tubuh lebih dari 37 derjat celcius

8. Vomitus: istilah medis muntah

17
G. REFERENSI

Malang, P. K. (n.d.). Sop pemenuhan nutrisi. Retrieved from scribd:


https://www.scribd.com/document/353532936/SOP-Pemenuhan-Nutrisi#
MANDU, M. U. (2019 ). ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D. P. DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG
KOMODORSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG. KARYA TULIS
ILMIAH, 25.
NDUN, C. E. (2018). LAPORAN KASUS. GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI, 39.
SIHOTANG, E. N. (2021). ENDANG NATALIA (2021) ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA Nn. F KELUARGA Tn. S DENGAN
GASTRITIS DI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2021. LAPORAN TUGAS AKHIR, BAB II http://repository.poltekkes-
tjk.ac.id/id/eprint/78.

18

Anda mungkin juga menyukai