Anda di halaman 1dari 28

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

1. NURYANINGSIH YUSUP (811419145)


2. SITTI RAHMADINI B.DG. MASSERE (811419151)
3. MELISA ISMAIL (811419157)
4. RIRIN ZAKARIA (811419165)
5. NADIA PERMATASARI LAUSE (811419171)
6. SITI FADILA ALIU (811419178)
7. YUBELINA ADI (811419183)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telahmemberi rahmat dan karuniaNya sehingga makalah tentang
“PENILAIAN
PROGRAM KESEHATAN” ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gorontalo, 23 maret 2020

Tim Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................1


DAFTAR ISI .....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………......5
1.3 Tujuan…………..........................................................................................5
1.4 Metode…………………………………………………………………….……..5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.1 Definisi program kesehatan.......................................................................6
2.2 Jenis-jenis Penilaian Program kesehatan..................................................6
2.3 Ruang Lingkup Program Kesehatan..........................................................5
2.4 Langkah-langkah Penilaian Program Kesehatan.....................................10
2.5 Teknik Penilaian Program………………………………………..

BAB III PENUTUP………………………................................................. 10


3.1 Kesimpulan .................................................................................. 16
3.2 Saran ………………………….............................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan yang telah dijalankan berupaya untuk lebih


meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat. Perhatian khusus pembangunan kesehatan diberikan pada
golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik yang hidup di
daerah kumuh perkotaan, daerah pedesaan, daerah perbatasan dan
kelompok masyarakat suku terasing, serta daerah transmigrasi/permukiman
baru. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan selama ini telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna,
meskipun belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk.

Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan


untuk jenjang tingkat pertama. Sejak diperkenalkan konsep puskesmas tahun
1968, berbagai hasil telah dicapai. Angka kematian ibu dan angka kematian
bayi berhasil diturunkan dan sementara itu umur harapan hidup rata-rata
meningkat secara bermakna. Puskesmas juga menghadapi tuntutan secara
terus menerus, yaitu tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil, merata, dan pembiayaan kesehatan yang
terjangkau. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat setiap orang Puskesmas telah tercapai dengan baik, namun ada
beberapa program kesehatan lainnya yang masih belum mencapai target

standar pelayanan minimal (SPM). Oleh sebab itu dibutuhkan kajian-kajian


mendalam untuk mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian masalah
yang dihadapi.

Program kesehatan masyarakat merupakan perwujudan paradigma sehat,


utamanya pada aspek keluarga dan aspek masyarakat. Program kesehatan
masyarakat meliputi beberapa program yang tergabung dalam kegiatan
pokok puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar. Program ini terdiri atas
(a) perbaikan gizi masyarakat, (b) pemberantasan penyakit menular, (c)
promosi kesehatan, dan (d) kesehatan lingkungan. Idealnya pelayanan
kesehatan masyarakat meliputi seluruh upaya kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, baik untuk sasaran bayi, anak, remaja, ibu hamil, bapak
maupun yang sudah lanjut usia.

Manajemen kesehatan adalah suatu proses yang meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan,pengkoordinasian, dan penilaian terhadap
sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan, kedokteran serta
lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan
berbagai upaya yang ditujukan kepada perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Minimnya mutu pelayanan kesehatan akan berakibat menurunnya status
kesehatan dan status gizi masyarakat terutama pada kelompok yang rentan
yaitu ibu hamil, nifas, bayi, balita, dan penduduk miskin. Morbilitas dan
mortalitas pada penyakit infeksi akan meningkat karena daya tahan tubuh
melemah akibat kurang gizi dan buruknya sanitasi lingkungan. Adanya
masalah ini, memerlukan kajian atau penelitian untuk mendapatkan
gambaran pelaksanaan program kesehatan masyaraka. Penilaian Program
adalah penting karena merupakan satu elemen manajemen yang membantu
manajemen menentukan efektivitas dan efisiensi program. Oleh karena itu
juga penilaian harus mendalam dan perlu dievaluasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi batasan penilaian program!


2. Apa saja jenis - jenis penilaian program kesehatan!
3. Apa saja yang menjadi ruang lingkup penilaian program kesehatan!
4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan
penilaian program!
5. Teknik apa yang digunakan dalam penilaian program!
6. Apa saja program – program kesehatan!

1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui batasan penilaian suatu program


2. Dapat mengetahui jenis - jenis penilaian program kesehatan
3. Dapat mengetahui ruang lingkup penilaian program kesehatan
4. Dapat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam
melaksanakan penilaian program
5. Dapat mengetahui teknik yang digunakan dalam penilaian program
6. Dapat mengetahui program – program kesehatan
1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode


kepustakaan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi program kesehatan


Evaluasi merupakan bagaian dari sistem manajemen yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Tanpa
evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi
tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah
menjadi kosa kata dalam bahasa indonsia, akan rtetapi kata ini adalah kata
serapan dari bahasa inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda
sesuai dengan pengertian evalasi yang bervaryatif oleh para pakar evaluas.
Menurut Stufflembean dalam lababa (2008), evaluasi adalah “the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives” Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.
Evaluasi juga didefinisika sebagai suatu proses untuk mementukan
nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar,1996).
Pengertian dari program kesehatan masyarakat adalah
kumpulan proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka panjang
maupun berjangka pendek. Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian program
kesehatan masyarakat adalah suatu proses untuk menyediakan informasi
tentang sejauh mana suatu program kesehatan masyarakat telah dicapai,
bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat
yang telah didapatkan dari program kesehatan masyarakat yang telah
dilaksanakan bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin
diperoleh yang berguna untuk merumuskan alternatif keputusan di masa
yang akan datang (Umar, 2002).
Menurut WHO 1990
 Cara sistematis untuk belajar dari pengalaman-pengalaman
yang dimiliki dalam meningkatkan perencanaan yang baik
dengan melakukan seleksi yang cermat terhadap alternatif yang
akan diambil
 Merupakan proses berlanjut dengan tujuan kegiatan pelayanan
kesehatan menjadi lebih relevan, efisien dan efektif
 Proses menentukan suatu keberhasian atau mengukur
pencapaian suatu tujuan dengan membandingkan terhadap sta
ndar/ indikator menggunakan kriteria nilai yang sudah
ditentukan.
 Didukung oleh informasi yang sahih, relevan, dan peka (WHO,
1990).
2.2 Jenis Penilaian Program
Perbedaan antara jenis-jenis evaluasi itu sebagian hanya terletak pada
frekuensi dan waktu pelaksanaanyan. Contoh evaluasi proses adalah
evaluasi yang paling sering dilakukan, sedangkan evaluasi dampak adaalah
evaluasi yang paling jarang dilakukan. Evaluasi ini berfokus paqda efek
langsung pengajaran pada jangka waktu yang lebih lama. Pelaksanaan
evaluasi proses memerlukan lebih sedikit sarana dibandingkan evaluasi
dampak, yang memerlukan sangat banyak sarana dalam pelaksanaan
(Bastable, 1999).

Sedangkan menurut Azwar (1996). Jenis evaluasi antara lain


1. Evaluasi formative
Yaitu suatu bentuk evaluasi yang dilakasanakan pada masuk
pengembangan program dan sebelum program di mulai. Evaluasi
yang dilakukan di situasi pada saat membahas suatu program.
Tujuanutamanya adalah untuk menyakinkan bahwa rencana yang
akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang
ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Penilaian yang bermaksud mengukur kesesuaian program dengan
masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini sering disebut dengan
studi penjajakan kebutuhan (needassesment study).
2. Evaluasi proses atau evaluasi promotive
Yaitu suatu proses evaluasi yang memberikan gambaran
tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu program dan
memastikan ada dan terjangkaunya elemen-elemen fisik dan structural
dari padaprogram. Evaluasi yang dilakukaan di sisi adalah pada saat
program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk
mengukur apakah program sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai
dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan-
penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program
tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk penilaian pada tahap
pelaksanaan program ini yaitu monitoring dan penilaian berkalah.
3. Evaluasi sumatif
Yaitu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas suatu
program selama kurun waktu tertentu dan evaluasi ini menilai sesudah
program tersebut berjalan. Penilaian yang dilakukan di sini adalah
pada saat program telah selesai di laksanakan. Tujuan utamanya
dapat dibedakan menjadi dua yaitu mengukur keluar (output) serta
mengukur dampak (impact) yang di hasilkan.
4. Evaluasi dampak
Yaitu suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitas
program dalam menghasilkan target sasaran.
5. Evaluasi hasil
Yaitu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan atau
perbaikan dalam morbiditas, atau indicator status kesehatan lainnya
untuk sekelompok penduduk tertentu (Azwar, 1996).

2.3 Ruang Lingkup Program Kesehatan


Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkup
penilaian yakni hal-hal yang dinilai dari suatu program kesehatan adalah
amat luas. Disini ada beberapa sarjana yang memberikan ruang lingkup
program kesehatan yaitu sebagai berikut :

1) Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai suatu,
program kesehatan dibedakan atas 4 jenis yakni :
a. Kelayakan Program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap program secara
keseluruhan. Program yang dinilai layak jika program tersebut telah
dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan Program
Sama halnya dengan kelayakan,maka penilaian yang dilakukan
disini ialah juga terdapat program secara keseluruhan. Suatu program
dinilai cukup jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil
yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Efektivitas Program
Penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan.
Suatu progam dinilai efektif jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
d. Efisiensi
Sama halnya dengan efektivitas, maka penilaian juga dilakukan
terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai efisien, jika
program tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil yang kecuali dapat
menyelesaikan masalah juga pada waktu pelaksanaannya tidak
memerlukan sumber daya yang besar.

2) George James
Sama halnya dengan Deniston, maka George James juga
memberikan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas 4
macam, sebagai berikut :

a. Upaya program
Penilaian yang dilakukan disini adalah terhadap upaya yang
dilaksanakan oleh program dalam mencapai rencana/tujuan yang telah
ditetapkan. Jika upaya yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut, dari sudut
penampilannya, mendapat penilaian yang baik.
b. Penampilan program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Jika hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, maka program tersebut, dari sudut penampilannya,
mendapat penilaian yang baik.
c. Ketepatan pengambilan program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika
hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, maka program tersebut dari sudut ketepatan penampilan,
mendapat penilaian yang baik.
d. Efisiensi program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan tidak hanya terhadap tujuan dan atau
masalah, tetapi juga terhadap pengggunaan sumber daya. Jika hasil
yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan, berhasil mengatasi
masalah serta penggunaan sumber dayanya terbatas, maka program
tersebut, dari sudut efisiensi, mendapat penilaian yang baik.

3) Milton R. Roemer
Milton R.Roemer membedakan ruang lingkup penilaian suatu
proses program kesehatan atas 6 jenis yaitu :

a. Status kesehatan yang dihasilkan


Disini penilaian yang dilakukan terhadap tingkat kesehatan
yang dihasilkan dan dilaksanakannya suatu program kesehatan.
Mudah dipahami bahwa penilaian ini sulit dilakukan, karena berbagai
faktor lainnya sebenarnya turut mempengaruhi status kesehatan
seseorang atau masyarakat, harus turut diperhitungkan.
b. Kualitas pelayanan yang dilaksanakan
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap kualitas
pelayanan kesehatan. Penilaian dilakukan dengan membandingkan
terhadap suatu tolok ukur dan ataupun kriteria yang telah ditetapkan.
Suatu program kesehatan dianggap baik, jika kualitas pelayanan telah
sesuai dengan standar minimal pelayanan kesehatan yang telah
ditetapkan. Tolok ukur dan ataupun kriteria yang dipergunakan
sebagai perbandingan banyak macamnya. Misalnya angka
kesembuhan, lama rata-rata hari perawatan ataupun obat yang
diberikan terhadap penderita.
c. Kualitas pelayanan yang dihasilkan
Secara umum disebutkan jika ratio antara dana dan
masyarakat, ratio antara tenaga dan masyarakat serta rasio antara
sarana dan masyarakat adalah tinggi, maka pelayanan kesehatan itu
dinilai baik, karena berarti kontak antara masyarakat dengan
pelayanan kesehatan lebih sering hal ini dapat disebabkan kualitas
program kesehaatan yang baik.
d. Sikap masyarakat terhadap program kesehatan
Program kesehatan juga dapat dinilai dari sikap masyarakat
(attitude of recipients) yang memanfaatkan program kesehatan
tersebut. Penilaian yang seperti ini bersifat subjektif dan karena itu
hasilnya sulit dipercaya.
e. Sumber daya yang tersedia
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap sumber daya
yang tersedia (resources made available), baik terdapat sumber dana,
tenaga dan ataupun sumber sarana. Jika sumber tersebut tersedia
secara memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik.
f. Biaya yang dipergunakan
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap biaya (cost of the
program) yang dipergunakan oleh program. Dasar penilaian ialah
melakukan perbandingan antara input dengan output. Jika
perbedaannya terlalu besar, maka program tersebut dinilai tidak baik.

4) Blum
Blum membedakan ruang lingkup penilaian atas enam macam, yakni:
a. Pelaksanaan program
Pertanyaan pokok yang akan dijawab pada penilaian tentang
pelaksanaan program ialah apakah program tersebut terlaksana atau
tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor-faktor penopang dan
penghambat apakah yang ditemukan pada pelaksanaan program.
b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
Pertanyaan pokok yang akan dijawab pada penilaian tentang
pemenuhan kriteria program ialah apakah dalam pelaksanaan
program, semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi atau tidak.
Ketentuan dan ataupun kriteria yang dimaksudkan disini adalah seperti
yang tercantum dalam rencana kerja program yang dimaksud.

c. Efektivitas program
Penilaian tentang efektivitas program menunjuk pada keberhasilan
program dalam mencapai tujuan ataupun mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi.
d. Efisiensi program
Sama halnya dengan penilaian tentang efektivitas, maka penilaian
tentang efisiensi program juga melihat keberhasilan program dalam
mencapai tujuan ataupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,
tetapi dikaitkan dengan penggunaan dana. Sekalipun program dapat
mencapai tujuan ataupun mengatasi masalah, tetapi jika memerlukan
biaya yanag besar maka program tersebut dinilai tidak efisien.
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
Pada penilaian tentang keabsahan hasil rogram (validity), maka
penilaian tersebut dikaitkan pula dengan kemampuannya memberikan
hasil yang sama pada setiap kali program tersebut dilaksanakan. Program
disebut absah (valid), apabila pada setiap kali program tersebut
dilaksanakan, hasil yang diperoleh adalah sama.
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Pada penilaian tentang sistem, yang dinilai adalah seluruh faktor
yang terdapat dalam program, dan atau seluruh faktor yang diperkirakan
mempengaruhi program.
g. Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut Secara
sederhana, ruang lingkup penilaian dapat dibedakan atas 4 kelompok,
yakni:
1. Penilaian terhadap masukan
Termasuk kedalam penilaian tehadap masukan (input) ini ialah
yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber
dana, tenaga dan sumber sarana.
2. Penilaian terhadap proses
Penilaian terhadap proses (process) lebih dititikberatkan pada
pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencana yang ditelah
ditetapkan atau tidak. Proses yang dimaksudkan disini mencakup semua
tahap administrasi, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan program.
3. Penilaian terhadap keluaran
Yang dimaksud dengan penilaian tehadap keluaran (output)
ialah penilaian terhadap hasil yang dicapai dari dilaksanakannya suatu
program.
4. Penilaian terhadap dampak
Penilaian terhadap dampak (impact) program mencakup pengaruh
yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program (Azwar, 1996).

2.4 Langkah-langkah Penilaian Program Kesehatan


Untuk dapat melaksanakan pekerjaan penilaian, tentu diperlukan
pedoman untuk melaksanakannya. Pedoman yang dimaksud pada dasarnya
terdiri dari langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu pelaksanaan.
1. Mac Mahon
Membedakan langkah-langkah penilaian atas tiga tahap yaitu :
a. Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan pada penilaian adalah
menentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan
dilaksanakan.
b. Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Langkah seharusnya yang harus dilakukan ialah memahami
dengan lengkap program yang akan dinilai. Disebutkan bahwa berhasil
tidaknya penilaian yang dilakukan sangat dipengaruhi sekali oleh
sampai seberapa jauh pemahaman yang dimiliki terhadap program
yang akan dinilai.
c. Tahap pelaksanaan dan menarik kesimpulan
Langkah terakhir yang dilakukan ialah melaksanakan penilaian
tersebut untuk kemudian menarik kesimpulan dari hasil yang
diperoleh. Untuk dapat menarik kesimpulan dianjurkan untuk
mempergunakan hasil dari program lain yang sesuai.
2. Audie Knutson
Langkah-langkah penilaian ada penilaian ada tiga macam yakni :
a. Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pertama yang akan dilakukan ialah dengan memahami
dengan lengkap program yang akan dinilai.
b. Tahap mengembangkan rencana penilaian dan melaksanakan
penilaian.
Langkah selanjutnya ialah mengembangkan rencana penilaian
yang akan dipergunakan dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan
penilaian sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c. Tahap menerik kesimpulan.
Langkah selanjutnya ialah menarik kesimpulan terhadap hasil
yang di peroleh.Kesimpulan tersebut dapat dilakukan dengan
membandingkan hasil terhadap data awal atau terhadap data dari
program lain yang disesuai.
3. Levey dan Loomba
Levey dan Loomba membedakan langkah-langkah penilaian atas 6
jenis yakni :
a. Tahap menetapkan tujuan penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menetapkan
dahulu tujuan penilaian. Tujuan ini akan dapat ditetapkan apabila
dipelajari dengan baik program yang akan dinilai.
b. Tahap melengkapkan tujuan dengan tolak ukur tertentu
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah melengkapkan
tujuan penilaian dengan tolak ukur tertentu.
c. Tahap mengembangkan model, rencana dan program penilaian
Setelah tolak ukur berhasil dilengkapkan dilanjutkan dengan
mengembangkan model rencana dan program penilaian tersebut
harus jelas sehingga bukan saja dapat dipakai sebagai pegangan
tetapi juga dapat dipahami dan dipergunakan oleh pihak ketiga
seandainya ingin melakukan penilaian yang sama.
d. Tahap melaksanakan penilaian
Apabila model rencana dan penilaian telah berhasil disusun
lanjutkanlah dengan melaksanakan penilaian itu sendiri. Catatlah hasil
yang ingin dicapai.
e. Tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapai
Lanjutkan pekerjaan penilaian tersebut dengan menjelaskan
derajat keberhasilan dan kegagalan yang dicapai oleh program.
Penjelasan yang dimaksud ialah dalam bentuk kesimpulan tentang
hasil program yang\ dinilai.
f. Tahap menyusun saran-saran
Langkah terakhir yang harus dilaksanakan ialah menyusun
saran-saran sesuai dengan hasil penilaian yang diperoleh.
4. Menurut The World Health Organization
Langkah-langkah penilaian ada Delapan tahap yakni :
a. Tahap penentuan hal yang akan dinilai.
Langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan hal yang
akan dinilai. Pekerjaan ini dapat dilakukan jika dapat dipelajari dengan
baik program yang akan dinilai.
b. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengumpulkan
berbagai keterangan yang ada hubungannya dengan program yang
akan dinilai. Untuk ini perlunya dipelajari secara cermat berbagai
laporan yang ada dan yang berhubungan dengan pelaksanaan
program.
c. Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan
penilaian.
Apabila berbagai keterangan telah berhasil diperoleh,
lanjutkanlah dan penyeleksian keterangan. Buanglah keterangan yang
tidak ada hubungannya dengan tujuan penilaian.
d. Tahap menilai kecukupan keterangan.
Lanjutkan pekerjaan penilaian ini dengan menilai kecukupan
penilaian keterangan yang diperoleh. Apabila keterangan tersebut
dianggap belum cukup, lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika
telah cukup, lanjutkan ke tahap berikutnya
e. Tahap menetapkan kemajuan program
Nilai kemajuan program dengan mempergunakan keterangan
yang telah di kumpulan. Kemajuan program dapat dinilai dari
keberhasilannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Tahap menetapkan efektivitas program
Langkah selanjutnya ialah menetapkan efektivitas program.
Suatu program dianggap efektif jika dinilai dapat mengatasi masalah
yang mendasari dilaksanakannya program tersebut.
g. Tahap menetapkan efisiensi program
Lanjutkan dengan menilai efisiensi program yakni yang
dikaitkan dengan besarnya dana yang dipergunakan untuk
melaksanakan program tersebut.
h. Tahap menetapkan dampak program
Setelah ditetapkan efektivitas dan efisisensi program lanjutkan
dengan menetapkan dampak program.

i. Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran


Langkah terakhir yang dilakukan ialah menarik kesimpulan
serta menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian (Azwar,
1996).
Sama halnya dengan ruang lingkup penilaian, maka keempat pembagian
langkah-langkah penilaian ini pada dasarnya tidak berbeda antara satu
dengan lainnya. Yang ditemukan adalah pembagian yang satu lebih
melengkapi pembagian yang lainnya.
Langkah-langkah yang ditempuh pada waktu melaksanakan penilaian
agaknya merupakan perpaduan dari keempat pembagian di atas. Lankah-
langkah yang dimaksud ialah :
1. Pahami dahulu program yang akan dinilai
Untuk dapat memahami program dengan baik perhatian harus
ditujukan kepada semua unsur program yang meliputi :
a. Latar belakang dilaksanakannya program
b. Masalah yang mendasari lahirnya program
c. Tujuan yang ingin dicapai oleh program
d. Kegiatannya dilakukan untuk mencapai tujuan program
e. Organisasi dan tenaga pelaksana program
f. Sumber daya yang dipergunakan oleh program
g. Waktu dan tahapan program
h. Tolak ukur kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program (jika ada)
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
Apabila pemahaman program telah dilakukan lanjutkanlah dengan
menentukan macam dan ruang lingkup penilaian. Pekerjaan yang seperti ini
makin bertambah penting jika kebetulan tidak ditemukan keterangan apapun
tentang penilaian dalam rencana kerja yang ditetapkan sebelumnya.
3. Susunlah rencana penilaian
Pada dasarnya rencana penilaian harus memenuhi semua syarat
rencana yang baik yakni :
a. Tujuan penilaian
Rumuskan tujuan penilaian dengan jelas yakni yang mempunyai tolak ukur
ataupun kriteria sehingga memudahkan pengambilan kesimpulan.
b. Macam data
Tetapkan macam data atau keterangan yang diperlukan untuk penilaian yang
tentu saja berbeda antara satu program dengan program lainnya.
c. Sumber data
Sumber data yang baik ialah dapat dipercaya, akurat dan lengkap.
d. Cara mendapatkan data
Pada dasarnya ada empat cara yakni wawancara, pemeriksaan,
pengamatan, dan ataupun peran serta.
e. Cara menarik kesimpulan
Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima cara yakni :
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
Harus diyakini bahwa data awal yakni data yang sebelum
dilaksanakannya program tersedia dengan lengkap.
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
Cara ini dapat dipergunakan jika rumusan tujuan jelas dan lengkap.
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
Jika kesimpulan ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh
dengan hasil dari program lain haruslah diupayakan bahwa program
lain tersebut adalah program yang sesuai. Harus selalu diingat bahwa
betapa sesuainya program tersebut selalu ditemukan beberapa faktor
yang berbeda, misalnya keadaan social budaya masyarakat tempat
dilakukannya program, waktu pelaksanaan program, pelaksana
program, dan lain sebagainya.
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tolak ukur.
Kesimpulan dapat ditarik dengan membandingkan hasil yang dicapai
dengan suatu tolak ukur berupa indikator dan ataupun kriteria
tertentu. Indikator (indicator) dipergunakan jika yang ingin diukur
adalah suatu perubahan, mudah dimengerti karena indikator
mengandung tolak ukur berupa variabel. Misalnya angka kematian,
angka komplikasi, angka kesembuhan dan lain sebagainya yang
seperti ini. Jika menggunakan kriteria (criteria) maka yang diukur
adalah hasil dari suatu perbuatan karena kriteria mengandung tolak
ukur berupa standar. Misalnya standar layanan medis, yang baik atau
tidaknya ditentukan oleh beberapa kriteria. Antara lain anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, tindakan dan
lain sebagainya yang seperti ini.
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol.
Jika cara ini yang ingin dipergunakan, haruslah diyakini bahwa
program lain sebagai kontrol tersebut memang ada.
4. Laksanakan penilaian.
Apabila rencana penilaian telah berhasil disusun, lanjutkan dengan
melaksanakan penilaian tersebut. Catatlah semua kegiatan serta hasil yang
diperoleh.
5. Tarik kesimpulan
Hasil penilaian haruslah disimpulkan. Tariklah kesimpulan tersebut
sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam rencana penilaian. Pada
dasarnya ada dua macam kesimpulan yang sering disimpulkan, yakni :
a. Kesimpulan tentang keberhasilan program
Yang dinilai di sini ialah sampai seberapa jauh program telah berhasil
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik berupa keluaran dan ataupun
dampaknya. Lazimnya kesimpulan tersebut ditarik dengan membandingkan
hasil yang diperoleh terhadap tolak ukur yang ditetapkan. Hitunglah
presentase keberhasilannya. Untuk menghitung presentase keberhasilan
sering dipergunakan formula sebagai berikut :

X2 – X0
% keberhasilan =----------- X 100%
XI – X0
Keterangan:
X2 = Pencapaian
X1 = Tujuan
X0 = Masalah
b. Kesimpulan tentang nilai program
Nilai program ada dua yakni efektifitas dan efisiensi. Program dinilai
efektif jika dapat menyelesaikan masalah. Sedangkan jika dalam
menyelesaikan masalah tersebut diperlukan penggunaan sumber dana yang
sedikit maka program tersebut dinilai efisien.
Karena penilaian efisiensi dikaitkan dengan biaya atau cost maka pada saat
ini banyak dikembangkan berbagai perhitungan biaya program kesehatan.
Perhitungan seperti ini menjadi perhatian utama para ahli ekonomi kesehatan
atau health economics yang banyak membantu dalam pengambilan
keputusan tentang alokasi biaya. Dua contoh perhitungan biaya yang sering
dipergunakan adalah cost benefit analisis dan cost effektifness analisis.
6. Menyusun saran-saran
Langkah terakhir yang dilaksanakan pada penilaian adalah menyusun
saran-saran sesuai dengan hasil penilaian. Tujuannya ialah untuk lebih
memperbaiki pelaksanaan program pada masa yang akan datang (Azwar,
1996).

2.5 Teknik Penilaian Program


Teknik penilaian banyak macamnya, karena semuanya tergantung dari
program yang akan dinilai. Dalam praktek sehari-hari yang sering
dipergunakan adalah teknik Ragpie Program Matrix (RPM). Adapun prinsip
dari RPM adalah sebagai berikut :
1. Sederhanakan dan kelompokanlah program kedalam tiga penahapan
yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap penilaian akhir
program.
2. Sederhanakan dan kelompokanlah program ke dalam tiga komponen
yakni komponen sumber, kegiatan dan tujuan.
3. Mengisi kotak yang terbentuk dengan keterangan yang sesuai dan lakukan
perbandingan. Setelah itu tarik kesimpulan dan susunlah saran (Azwar,
1996).
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Penilaian adalah prosedur pelaksanaan/hasil kerja/dampak secara
sistematik, dengan membandingkannya dengan standar dan dengan
mengikuti kriteria/tujuan tertentu guna menilai dan pengambilan keputusan
selanjutnya.
Secara umum penilaian dapat dibedakan dalam 3 jenis, yakni :
a. Penilaian pada tahap awal program : Penilaian yang dilakukan pada
saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah untuk
menyakinkan bahwa rencana yang disusun dapat menyelesaikan masalah
yang ditemukan.
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program : Penilaian yang
dilakukan pada saat program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah
mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana atau tidak, apakah terjadi penyimpangan – penyimpangan yang
dapat merugikan pencapaian tujuan dari program
c. Penilaian pada tahap akhir program : Penilaian yang dilakukan pada
saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya untuk mengukur
keluaran dan mengukur dampak yang dihasilkan dari program.

Langkah – langkah penilaian suatu program adalah :


a. Pahami dahulu program yang akan dinilai
b. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
c. Susunlah rencana penilaian
d. Melaksanakan penilaian
e. Menarik kesimpulan.
f. Menyusun saran – saran .

Teknik penilaian merupakan suatu metode yang digunakan terhadap


pelaksanaan program dan dalam praktik kesehariannya, teknik yang sering
digunakan adalah teknik Ragpie Program Matrix.
Program kesehatan masyarakat meliputi beberapa program yang tergabung
dalam kegiatan pokok puskesmas dan PHC, yang terdiri dari : (a) perbaikan
gizi masyarakat, (b) pemberantasan penyakit menular, (c) promosi
kesehatan, dan (d) kesehatan lingkungan.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan suatu program, penilaian sangat beperan dalam
suatu program untuk mengetahui hasil dari program yang di jalankan. Oleh
sebab itu penilaian program perlu dipergunakan secara baik dan semaksimal
mungkin guna penerapannya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, azrul.1996.Pengantar administrasi kesehatan. Jakarta Barat:
Binarupa Aksara.
Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat : Jakarta.
Umar, husein. 2002. Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: Gramedia pustaka
utama.
Bastable, susunan B. 1999. Perawat sebagai pendidik: prinsip-prinsip
pengajaran dan pembelajaran. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC.
WHO, 1990. Evaluasi program kesehatan: badan penelitian dan
pengembangan, Depkes RI.
http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/166-hari-kesehatan-
nasional

Anda mungkin juga menyukai