DISUSUN OLEH
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Monitoring dan Evaluasi Asupan
Zat Gizi”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini
agar kedepannya dapat penulis perbaiki karena penulis sadar, makalah yang
penulis buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi gizi merupakan bagian dari perawatan penyakit dan kondisi klinis
yang harus diperhatikan agar pemberian diet pasien harus sesuai dengan
fungsi organ, kemudian harus dievaluasi. Gizi mempengaruhi penyembuhan
penyakit pada pasien di rumah sakit. Malnutrisi berdampak pada lamanya
perawatan, terjadinya komplikasi penyakit, meningkatnya biaya pengobatan
dan kematian.Kondisi tersebut disebabkan karena ketidakseimbangan antara
asupan dan kebutuhan zat gizi.
Upaya peningkatan status gizi pasien merupakan tanggung jawab
petugas kesehatan, salah satunya adalah tenaga gizi (Ahli Gizi). Asuhan Gizi
diberikan oleh tenaga gizi berdasarkan Permenkes RI Nomor 26/2013, yang
dimaksud Tenaga Gizi adalah : Nutrisionis (Technical Register Dietisien/TRD)
dan Dietisien (Register Dietisien/RD). Instalasi Gizi RS mempunyai 4 (empat)
tugas pokok yaitu : Pelayanan asuhan gizi rawat inap, Pelayanan asuhan gizi
rawat jalan, Penyelenggaraan Makanan & Dietetik, Penelitian &
Pengembangan
Pelayanan asuhan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai
dari proses Asesmen gizi (pengkajian gizi), Diagnosis gizi, Intervensi gizi,
Monitoring dan Evaluasi gizi, yang sering disingkat ADIME (Asesmen,
Diagnosa, Intervensi, Monitoring & Evaluasi). Sebelum dilakukan asesmen
gizi (pengkajian gizi), diperlukan skrining gizi untuk mengetahui risiko
penurunan status gizi.Jika hasil skrining menyatakan pasien berisiko terjadi
penurunan status gizi, maka dilakukan dukungan gizi melalui Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT) atau Nutrition Care Process (NCP).Pada saat ini
dituntut pelayanan gizi yang berkualitas sesuai dengan standar Nasional dan
Internasional.
Monitoring dan evaluasi adalah salah satu tahap dalam asuhan gizi yang
sangat bergantung pada intervensi. Begitu pula intervensi sangat bergantung
pada diagnosis, dan diagnosis sangat bergantung pada asesmen dari ahli
gizi tersebut.
1
Jika intervensi yang diberikan kurang tepat, maka monitoring dan evaluasi
yang diberikan pun kurang tepat. Tujuan dari monev adalah untuk
menentukan bagaimana perkembangan dan hasil yang diperoleh setelah
dilakukan intervensi.
Monitoring dan evaluasi dapat mengidentifikasi kondisi pasien setelah di
diagnosis dan setelah diberi intervensi.dalam monitoring dan evaluasi,
terdapat indikator asuhan gizi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
perubahan pasien.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti contoh, asupan sodium tiap hari sesuai dengan pedoman diet
untuk orang amerika adalah <2,300 mg. Pada kenyataannya pengurangan
mungkin dilakukan agar lebih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Contoh lain, pelaksana gizi menetapkan preskripsi diet yaitu 4,000 mg
sodium tiap hari, dan mengevaluasi perkembangan pasien/klien terhadap
preskripsi diet ini. Komponen yang kedua dari tahap evaluasi adalah melihat
seluruh gambaran dari proses asuhan gizi dengan menggunakan beberapa
indikator dan menentukan dampak keseluruhan indikator pada keberhasilan
yang dicapai oleh pasien/klien. Atau dengan kata lain pada proses ini akan
dilakukan penilaian dampak dari semua intervensi terhadap kondisi
kesehatan pasien/klien.
3
Memutuskan antara memberhentikan atau melanjutkan proses
asuhan gizi
2. Mengukur hasil.
Kegiatan ini adalah mengukur perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi. Parameter yang harus diukur
berdasarkan tanda dan gejala dari diagnosis gizi.
3. Evaluasi hasil
Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan di atas akan didapatkan 4 jenis
hasil, yaitu :
1) Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
4
2) Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan
makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya
makanan, minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun
parenteral.
3) Dampak terhadap tanda dan gejala fisik terkait gizi merupakan
Pengukuran yang terkait dengan antropometri, biokimia, dan
parameter pemeriksaan fisik
4) Dampak terhadap pasien/klien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya.
4. Pencatatan Pelaporan
Pencatatan dan laporan kegiatan asuhan gizi merupakan bentuk
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan dan komunikasi.
Terdapat berbagai cara dalam dokumentasi antara lain:
b. Jenis Diet
Pada umumnya pasien masuk ke ruang rawat sudah dibuat
permintaan makanan berdasarkan pesanan/order diet awal dari
dokter jaga/ penanggung jawab pelayanan (DPJP). Dietisien
bersama tim atau secara mandiri akan menetapkan jenis diet
berdasarkan diagnosis gizi. Bila jenis diet yang ditentukan sesuai
dengan diet order maka diet tersebut diteruskan dengan dilengkapi
dengan rancangan diet. Bila diet tidak sesuai akan dilakukan usulan
perubahan jenis diet dengan mendiskusikannya terlebih dahulu
bersama (DPJP).
c. Modifikasi diet
Modifikasi diet merupakan pengubahan dari makanan biasa
(normal). Pengubahan dapat berupa perubahan dalam konsistensi;
meningkatkan/menurunan nilai energi; menambah/mengurangi jenis
5
bahan makanan atau zat gizi yang dikonsumsi; membatasi jenis
atau kandungan makanan tertentu; menyesuaikan komposisi zat
gizi (protein, lemak, KH, cairan dan zat gizi lain); mengubah
jumlah ,frekuensi makan dan rute makanan. Makanan di RS
umumnya berbentuk makanan biasa, lunak, saring dan cair.
e. Jalur makanan
Jalur makanan yang diberikan dapat melalui oral dan enteral atau
parenteral .
6
2. Standar referensi (misal skala nasional, institusi nasional,
standar tertentu yang saling berkaitan )
B. Skala
Setelah memilih indikator yang tepat dan sesuai dengan kriteria
langkah selanjutnya yaitu mengevaluasi perubahan yang terjadi
dengan menggunakan sebuah skala. Seorang ahli gizi harus bisa
tahu tingkat reliabilitas dan ke validitas dari sebuah indikator dan
skala yang dapat menunjukkan pengaruh asuhan gizi. Hal ini
dibutuhkan untuk mengetahui kesesuain hasil capaian dengan yang
diharapkan sehingga tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
7
berkelanjutan yang mendukung semua tahap yang ada. Dokumentasi
yang relevan dan tepat waktu itu penting, tetapi akan tidak lengkap jika
tidak mencakup laporan spesifik dari pasien yang sekarang dalam
perawatan.
Kualitas dokumentasi untuk monitoring and evaluation mencakup :
1. Tanggal dan waktu
2. Indikator yang diukur, hasil, dan metode untuk memperoleh
pengukuran
3. Kriteria untuk indikator yang digunakansebagaipebanding
4. Faktor yang memfasilitasi atau menghambat proses
5. Hasil positif atau negatif lainnya
6. Rencana kedepannya untuk perawatan gizi, pemantauan gizi, dan
penindak lanjutan atau pemberhentian
Kuesioner pasien/klien
Survei-survei
Pretest dan posttest
Wawancara pasien / klien / anggota keluarga
Pengukuran antropometri
Hasil tes biokimia dan medis
Peralatan asupan makanan dan gizi (Food Model)
8
8. Sistem manajemen hasil perawatan gizi
Monitoring and evaluasi gizi diterapkan kepada pasien / klien
secara individu dan secara kelompok. Pemilihan data monitoring dan
evaluasi gizi untuk pasien / klien secara individu bergantung terutama
pada diagnosis gizi dan intervensi gizi. Pada pemilihan indikator untuk
monitoring dan evaluasi untuk pasien/klien dilakukan pertimbangan
terhadap data yang dapat digunakan selama pengumpulan untuk
menilai kualitas pelayanan yang diberikan kepada kelompok tertentu
atau pasien. Pemilihan untuk pemantauan juga dapat dipengaruhi oleh
stategi dari tujuan fasilitas dan rencana peningkatan kualitas, regulasi
sertifikasi persyaratan lembaga.
Kumpulan indikator data perawatan gizi dapat dilaporkan ke bagian
administrasi, bagian pembayaran, organisasi peningkatan kualitas dan
lainnya yang memutuskan dana perawatan kesehatan.
9
Metode untuk mengumpulkan hasilnya, misal, record asupan
selama 3 hari dibandingkan recall 24 jam.
Sumber data, misalnya, pasien / klien, keluarga / pengasuh,
grafik, record sampingan.
Komponen intervensi (misalnya, jenis, durasi, dan intensitas)
Tingkat pengetahuan dan penguasaan terhadap gizi
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Monitoring and evaluasi gizi menggambarkan perkembangan dari
pasien/klien selama mengikuti proses asuhan gizi yang didasarkan pada
pemilihan beberapa indikator dan standar secara hati-hati. Pelaksanan gizi ini
menggunakan alat-alat serta menjelaskan perkembangan dari pasien/klien
dan hasil yang dicapai dari proses asuhan gizi. Pada bagian ini juga dapat
diketahui seberapa besar kontribusi dari pelaksana gizi dalam meningkatkan
kesehatan pasien/klien dan juga dalam bagian ini digambarkan cara-cara
yang efektif dalam proses intervensi gizi yang terstruktur.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Nutrisi dan Diet. 2013. Manual Referensi Dietetik dan Gizi Internasional
(IDNT). Edisi keempat. Chicago: Akademi Nutrisi dan Diet.
http://dianirianita.blogspot.com/2016/06/monev-ncp.html?m=1
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/568/4/03%20Chapter2%20-%20BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
12