Anda di halaman 1dari 2

EKONOMI PANGAN DAN GIZI

“3 PERMASALAHAN DAN PEMBAHASANNYA”

DISUSUN OLEH

Nama : Intri Nurfiana PO.71.31.2.18.013

Dosen pengampu : Mardiana, SE, M.Kes

Prodi : DIV Gizi Tk. III Semester V

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
1. Permasalahan pertama , ada beberapa faktor yang menentukan ketahanan pangan
a. Kemiskinan yang menyebabkan sulitnya akses pangan diyakini sebagai faktor
terpenting yang menghalangi terwujudnya ketahanan gizi yang maksimal.
b. Munculnya masalah gizi kurang, termasuk stunting yang dialami negara-negara
sedang berkembang, merupakan indikasi lemahnya ketahanan gizi di kalangan
penduduknya. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita gizi kurang
(malnutrisi) masih relatif tinggi, meski ini diakui sudah lebih baik daripada dekade
sebelumnya. Kita juga masih harus mengatasi persoalan bayi BBLR (berat badan
lahir rendah/ <2,5 kg). Kasus BBLR bisa terjadi ketika ibu hamil mengalami
kurang pangan.
c. Covid-19 bisa jadi menyebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pangan yang
dikonsumsi masyarakat. Ibu hamil termasuk kelompok rawan yang bisa
terdampak kurang pangan akibat covid-19 yang memorakporandakan ekonomi
masyarakat

2. Permasalahan kedua , Di tengah wabah covid-19, ketersediaan pangan yang


menjadi kendala
a. terbatasnya pilihan pangan di pasaran
b. berkurangnya tukang sayur keliling
c. banyaknya warung penjual makanan kaki lima yang tutup

3. Permasalahan ketiga , yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kurang pangan


di tingkat keluarga yaitu Berbagai bantuan pemerintah semisal program pembagian
sembako ataupun Program Keluarga Harapan (PKH) untuk sementara dapat menjadi
penolong untuk mengatasi situasi kurang pangan yang mungkin terjadi di tingkat
keluarga. Selanjutnya, setelah akses pangan ialah konsumsi pangan yang akan
sangat menentukan apakah seluruh anggota keluarga nantinya bisa mencapai
derajat kesehatan yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai