KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN AKADEMIK 2020/2021 1. Permasalahan pertama , ada beberapa faktor yang menentukan ketahanan pangan a. Kemiskinan yang menyebabkan sulitnya akses pangan diyakini sebagai faktor terpenting yang menghalangi terwujudnya ketahanan gizi yang maksimal. b. Munculnya masalah gizi kurang, termasuk stunting yang dialami negara-negara sedang berkembang, merupakan indikasi lemahnya ketahanan gizi di kalangan penduduknya. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita gizi kurang (malnutrisi) masih relatif tinggi, meski ini diakui sudah lebih baik daripada dekade sebelumnya. Kita juga masih harus mengatasi persoalan bayi BBLR (berat badan lahir rendah/ <2,5 kg). Kasus BBLR bisa terjadi ketika ibu hamil mengalami kurang pangan. c. Covid-19 bisa jadi menyebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat. Ibu hamil termasuk kelompok rawan yang bisa terdampak kurang pangan akibat covid-19 yang memorakporandakan ekonomi masyarakat
2. Permasalahan kedua , Di tengah wabah covid-19, ketersediaan pangan yang
menjadi kendala a. terbatasnya pilihan pangan di pasaran b. berkurangnya tukang sayur keliling c. banyaknya warung penjual makanan kaki lima yang tutup
3. Permasalahan ketiga , yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kurang pangan
di tingkat keluarga yaitu Berbagai bantuan pemerintah semisal program pembagian sembako ataupun Program Keluarga Harapan (PKH) untuk sementara dapat menjadi penolong untuk mengatasi situasi kurang pangan yang mungkin terjadi di tingkat keluarga. Selanjutnya, setelah akses pangan ialah konsumsi pangan yang akan sangat menentukan apakah seluruh anggota keluarga nantinya bisa mencapai derajat kesehatan yang optimal.