0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan3 halaman
Sistem penyelenggaraan makanan institusi melibatkan banyak orang dan harus menerapkan prinsip-prinsip agar memenuhi kebutuhan gizi, memenuhi syarat higien dan sanitasi, serta memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai. Terdapat dua kelompok penyelenggaraan makanan institusi, yaitu non komersial dan komersial, dengan berbagai jenis institusi seperti pelayanan kesehatan, sekolah, asrama, dan industri.
Sistem penyelenggaraan makanan institusi melibatkan banyak orang dan harus menerapkan prinsip-prinsip agar memenuhi kebutuhan gizi, memenuhi syarat higien dan sanitasi, serta memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai. Terdapat dua kelompok penyelenggaraan makanan institusi, yaitu non komersial dan komersial, dengan berbagai jenis institusi seperti pelayanan kesehatan, sekolah, asrama, dan industri.
Sistem penyelenggaraan makanan institusi melibatkan banyak orang dan harus menerapkan prinsip-prinsip agar memenuhi kebutuhan gizi, memenuhi syarat higien dan sanitasi, serta memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai. Terdapat dua kelompok penyelenggaraan makanan institusi, yaitu non komersial dan komersial, dengan berbagai jenis institusi seperti pelayanan kesehatan, sekolah, asrama, dan industri.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN AKADEMIK 2020/2021 a) Ringkasan materi Organisasi penyelenggaraan makanan Penyelenggaraan makanan ini ialah suatu proses kegiatan yang melibatkan banyak orang atau kelompok. Penyelengaraan makanan juga harus menerapkan prinsip-prinsip agar makanan harus memenuhi kebutuhan gizi pasien, memenuhi syarat higien dan sanitasi,fasilitas memadai ,memenuhi selera konsumen dan juga harga makanan nya dapat dijangkau. Menurut marian C. Spears dkk.(2006) , bahwa sistem penyelenggaraan makanan ada 6 elemen yaitu : 1. Elemen input (keterampilan tenaga kerja) 2. Elemen transformasi (proses perubahan yang terjadi dalam proses input) 3. Elemen kontrol (prosedur kerja) 4. Elemen feedback (menyediakan informasi sebagai kelangsungan efektivitas) 5. Elemen memory (pencatatan lapotan keuangan)
Sistem penyelengaraan makanan institusi dibagi menjadi 2 yaitu
1. Kelompok institusi non komersial
a) Pelayanan kesehatan : menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, jenis diet ,frekuensi dan waktu makan pasien upaya mempercepat penyembuhan pasien. b) Sekolah : menyediakan makanan sesuai dengan kebutuhan anak sekolah untuk meningkatkan semangat belajar dan status gizi anak. Memberikan makan pagi, siang, malam dan snack. c) Asrama : menyediakan makanan dan mengatur menu yang tepat untuk memenuhi kecukupan gizi dan status kesehatan penghuni asrama. Frekuensi makan 2-3 hari/kali , dengan atau tanpa selingan. d) Institusi sosial : pengelolaannya mendapat bantuan dari departemen sosial ,harga makanan disajikan sesuai dengan keterbatasan dana dan frekuensi makanan 2-3 kali dan selingan 1-2/hari. e) Institusi khusus : golongan masyakarat seperti atlit dan asrama haji , menyediakan dan mengatur menu yang tepat untuk memenuhi kecukupan gizi agar stamina kesehatan maksimal. f) Darurat : menyediakan makanan akibat kejadian longsor ,kebakaran dan banjir untuk memenuhi kebutuhan individu atau kelompok agar mencapai status kesehatan yang optimal. 2. Komersial a) Transfortasi : menyediakan makanan dan minuman pada saat perjalanan contohnya : penyelenggaraan makanan di pesawat dan kapal laut. b) Industri tenaga kerja : sasaran penyelengaraan makanannya ialah tenaga kerja di pabrik dan perusahaan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal dan stamina bagi pekerja. c) Komersial : penyelenggaraan makanan yang bervariasi contohnya seperti flight catering untuk memperoleh keuntungan yang maksimal,pelayanan yang optimal dan menarik konsumen baru. b) Dalam penyelengaraan makanan harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Makanan harus memenuhi kebutuhan gizi pasien yaitu menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien , syarat diet yang diberikan kepada pasien berdasarkan jenis makanan yang disesuaikan dengan penyakit dengan memperhatikan keadaan komplikasi penyakit yang diderita pasien , untuk meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh membantu kesembuhan pasien. 2. Memenuhi syarat higien dan sanitasi yaitu upaya untuk melakukan kebersihan bahan makanan dengan cara mencuci untuk menghilangkan kuman yang ada di bahan makanan tersebut, semua jenis bahan makanan harus terjamin mutu nya. Tempat penyimpanan bahan makanan harus dilakukan ditempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat sehingga kualitasnnya dapat terjaga. 3. Peralatan dan fasilitas memadai dan layak digunakan yaitu peralatan untuk pengolahan bahan makanan yang aman dan tidak terbuat dari bahan berbahaya ,peralatan harus disesuaikan dengan jenis makanan yang dihidangkan. Fasilitas yang layak misalnya dapur tempat pengolahan bahan makanan yang memiliki pencahayaan, ventilasi dan bangunan yang baik. Peralatan harus dibersihkan dan disimpan setelah digunakan , peralatan dan fasilitas yang memadai akan terjamin kualitas makanan. 4. Memenuhi selera dan kepuasan konsumen yaitu cara penyajian makanan menggunakan peralatan yang bersih, penyaji harus berpakaian rapi serta pelayanan yang diberikan memenuhi standar. Makanan yang disajikan harus memiliki warna yang menarik ,aroma yang lezat , dan kualitas mutu yang baik agar kepuasaan konsumen tetap tejaga. 5. Harga makanan dapat dijangkau konsumen yaitu harga makanan hal yang penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga yang dapat dijangkau atau sesuai dengan kebutuhan para konsumen dan memiliki kualitas yang baik dengan harga yang dapat dijangkau.