PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersifat komersial seperti Hotel, Restoran dan Catering/ Jasa Boga maupun yang
bersifat non komersial seperti asrama / sekolah, panti sosial dan industri semakin
menghadapi hal tersebut calon ahli madya gizi di tuntun untuk mempunyai
sampai pada situasi yang melibatkan peserta didik dengan aktif dan kreatif dalam
Lapangan (PKL) di suatu institusi seperti rumah sakit, jasa boga, asrama, industri
mewujudkan manusia dan masyarakat indonesia yang maju dan mandiri. Upaya
sumber daya manusia indonesia yang mandiri untuk hidup sehat diarahkan untuk
1
mencapai suatu kondisi dimana masyazrakat Indonesia termasuk yang berada di
akibat bencana maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk
hidup sehat.
lapas bagi warga binaan masih kurang dibandingkan dengan Angka Kecukupan
Gizi AKG yang ddianjurkan menurut kelompok umur dan jenis kelamin.
Selanjutnya, hasil studi tentang kesehatan warga binaan di rutan dan lapas yang
14,3 persen, anemia 8,2 persen, dan penyakit - yang berhubungan dengan gizi
Status gizi masyarakat sangat dipengaruhi oleh kualitas dan jumlah zat
ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga dan pola asuh anak serta akses ke
2
pengetahuan dan pendidikan, sanitasi dasar, perilaku masyarakat akan pentingnya
Oleh karena itu, dengan meningkatkan kualitas dan jumlah zat gizi yang
melaksanaan biaya bahan makanan bagi WBP / tahanan negara/anak dan surat
tahanan negara.
3
Pendidikan tenaga kesehatan bidang gizi merupakan bagian yang penting
(SKN) sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tenaga gizi baik mutu maupun
jumlahnya.
Berbagai peran dan fungsi serta kompetensi lulusan diploma III gizi yang
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap lulusan pendidikan
diploma III gizi yaitu kemampuan dalam megelola penyelenggaran makan istitusi
seperti: rumah sakit, lembaga permasarakatan, panti sosial, hotel, dan lain-lain.
mengikuti kegiatan orientasi lapangan untuk melengkapi ilmu/ teori yang didapat
dalam kelas, dan pada akhirnya diharapkan peserta didik dapat mengelola
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
institusi / massal.
dilaksanakan pada tanggal 31 Mei sampai 7 Juni 2013 di Rumah Tahanan Negara
Klas II A kendari.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan Makanan
1. Pengertian
manusia, alat dan dana untuk menghasilkan makanan yang layak dan bermutu
untuk orang sakit di rumah sakit, penghuni asrama, panti asuhan, barak
6
2. Tujuan penyelenggaraan makanan
tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik dan jumlah sesuai
kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi klien atau konsumen
yang membutuhkannya
1. Pengertian
2. Tujuan
b. Perencanaan Menu
makan, baik makan siang maupun makanan malam. Namun menu juga dapat
disusun untuk lebih dari satu kali makan, misalnya untuk satu hari terdiri dari
menu makan pagi, siang, malam, serta makanan selingan jika ada.
7
Dalam penyelenggaraan makanan institusi, menu yang disusun seperti itu
disebut menu induk ( master menu ) menu induk digunakan sebagai patokan
penyusunan menu yang diolah untuk memenuhi selera konsumen atau klien
dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Menu makanan
indonesia umumnya tidak serumit menu makanan eropa. Menu yang dianggap
sebagai berikut.
variasi masakan nasi sering juga digunakan seperti nasi uduk, nasi
goreng, nasi kuning, dan nasi tim. Disebut makanan pokok karena
diperlukan tubuh.
b. Hidangan lauk pauk, yaitu masakan yang terbuat dari bahan makanan
yang terbuat bahan hewani atau nabati atau gabungan dari keduanya.
kerbau, unggas seperti ayam, burung dara, dan bebek. Selain itu, bahan
makanan hewani dapat juga berupa ikan, udang, kepiting, atau berbagai
8
d. Hidangan yang terdiri dari buah- buahan, baik dalam bentuk buah-
buahan segar ataupun buah-buahan yang sudah diolah. Buah ini berfungsi
makan.
a. Kandungan gizi
b. Kebutuhan gizi
c. Kebiasaan makan
9
d. Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia
peralatan dan perlengkapan dapur, dimana hal ini dapat mendukung dalam
tersedia. Makanan yang baik bukanlah makanan yang mahal akan tetapi
kualitas dan kuantitas zat gizi yang lengkap. Adapun prosedur dalam
10
jamuan makan dalam rangka penyelenggraan jamuan makan dalam
menu lebih leluasa. Jenis masakan dan jumlah masakan yang akan
pilihan jenis masakan dapat saja terdiri macam masakan yang sama,
tetapi bahan utama masakan yang berbeda. Mis Ayam goreng, Ikan
cukup panjang antara 7 hari atau sampai 10 hari. Jenis masakan yang
akan disajikan dari 10 hari. Jenis masakan yang akan disajikan dari
hari- kehari, baik itu makanan pagi, siang dan malam maupun
11
dengan menyusun jenis masakan untuk lauk-pauk. Jenis lauk pauk hewani
diolah untuk memenuhi selera konsumen dan kebutuhan zat gizi yang
anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk klien dalam satu tahun
anggaran.
berikut :
12
e. Tersedianya data jumlah klien yang dilayani.
1. Pemesanan
lain :
e. Tersedianya dana.
13
Adapun langkah persyaratan pemesanan bahan makanan sebagai berikut:
yang dilayani.
institusi.
14
c) Macam, jumlah dan kemampuan tenaga kerja, upah tenaga kerja
ditetapkan.
15
Cara penerimaan / bentuk Penerimaan bahan makanan pada suatu
Namun petugas harus mencatat semua bahan makan yang terima dan
16
a. Syarat Ruangan Penyimpanan Bahan Kering
7. Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa serta bila terjadi
pendingin:
hari.
17
4. Tidak menempelkan bahan makanan yang berbau keras bersama
diperhatikan.
pendingin.
terpisah.
metode first in first out (FIFO), dengan arti bahan makanan yang
18
mrembersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam dan sebagainya
makanan adalah tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan
makanan untuk berbagai masakan dalam jumlah yang sesuai dengan standar
porsi, tren menu, dan jumlah klien serta tersedianya berbagai anjuran bumbu
masakan yang sesuai resep, jenis masakan, menu dan jumlah klien.
1. Peralatan
jenis pisau.
3. pengawasan porsi
dipakai gelas ukur, sendok ukuran, atau alat ukur lain yang sudah
19
persiapan bahan makanan untuk sayur-sayuran diukur dengan kontainer
a. Tujuan
1. Pengertian
2. Tujuan
20
2) Memanggang yaitu memasak bahan makanan
masak sayuran
21
e. Pemasakan langsung melalui dinding panci
kue wafel
untuk membuat layu atau setengah masak dan ditambah air sedikit dan
ditutup.
microwave.
l. Pendistribusian Makanan
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
22
1. Makanan harus didistribusikan dan disajikan kepada konsumen tepat pada
antara jam 13.00-14.00 siang. Dengan kata lain, makanan untuk makan
2. Makanan yang disajikan harus sesuai dengan jumlah atau porsi yang telah
3. Kondisi makanan yang disajikan juga harus sesuai. Dalam hal ini yang
keadaan dingin.
1. Sentralisasi
23
diadakan seperti luas tempat, peralatan, tenaga dan kesiapan
2. Cara Disentralisasi
berbeda. Dengan cara ini maka fokus kegiatan masih tetap berada
klien.
1. Pengawasan
24
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
2. Pengendalaian
pembetulan atau perbaikan pelaksanaan yang terjadi sesuai dengan arah yang
yang berlaku.
3. Evaluasi/Penilaian
25
yang dikehendaki. Melalui penilaian, pengelola dapat memperbaiki rencana
yang lalu bila perlu, ataupun membuat rencana program yang baru.
kegunaan. Dalam hal ini diutamakan luaran atau hasil yang dicapai.
D. Dapur
tangga akan berbeda dengan dapur institusi (volume kerja, macam peralatan dan
siap dihidangkan serta penggunaan peralatan dan bahan lainnya yang digunakan
Bentuk dapur :
1. Single Line
Dapur model ini berbentuk garis lurus, ruang yang memanjang dan
tidak terlalu besar, bentuk ini kurang efektif namun hemat tempat dan tidak
ideal.
2. Double Line
26
Dapur bersih dan dapur kotor terletak pada dua dinding yang
kotor.
3. Bentuk “L”
Ruang yang terbatas, jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman,
4. Model “U”
dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup luas, dapur ini paling ideal
sedikit trafik.
cukup luas, pada model ini kompok atau oven terpisah dari perangkat dapur
lainnya dan berfungsi sebagai tempat makan dan meja saji juga.
1. Sanitasi Makanan
27
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencegahan yang
menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan
makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau
konsumen
makanan
2. Keselamatan Kerja
yang berkaitan erat dengan kejadian yang disebabkan oleh kelalaian petugas,
28
penyelenggaraan makanan antara lain karena pekerjaan yang terorganisir,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin
tujuan:
kelembaban, dabu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,, sinar
29
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
penyimpanan barang
30
BAB III
a. Sejarah
Rumah Tahanan Nagara (RUTAN) berdiri pada tahun 2000 dan mulai di
fungsikan pada tahun 2001 dan berfungsi sebagai tempat penitipan tahanan
Tenggara.
Hukum dan HAM, dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami tidak melakukan
31
Penungguan
Penggilingan
Uji
Pemasakan
Penjedahan
Pemorsian
Penyaluran
Penumisan
Distribusi
cita rasa
penyusunan standar makanan untuk WBP melainkan kami hanya melihat
Napi Rumah Tahanan Negara Klas IIA Kendari mengcu pada ketentuan
Napidanan dan Tahanan yaitu pria dan wanita (Dewasa) untuk bebutuhan
kami tidak lakukan karena standar makanan dan menu telah ditetapkan oleh
Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, tetapi bahan dari menu
yang telah ditetapkan dapat diganti disesuaikan dengan kondisi atau kebiasaan
Tahanan Negara Klas II A Kendari tidak kami lakukan karena untuk standar
makanan, standar porsi, standar bumbu, dan standar resep sudah ditetapkan oleh
menu juga kami tidak lakukan karena menu yang ada dilapas sudah ditetapkan
oleh Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM dimana Rumah Tahanan
32
Negara Klas II A Kendari menggunakan siklus menu 10 hari yang juga ditentukan
dengan baik
4. Menu dari hari ke hari akan merata,jadi tidak ada menu yang terlalu sederhana
dengan ke 10.
3. Tanggal 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30; kembali menu hari ke 1 sampai
dengan ke 10.
4. Tanggal 31;menggunakan menu hari ke 7.
5. Bulan berikutnya di mulai lagi dari tanggal 1
Apabila dalam satu bulan terdiri dari 31 hari, maka pada hari ke-31
33
WAKTU
I II III IV V VI VII VIII IX
MAKAN
PAGI Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Na
Tempe Oseng Telur Tempe Tempe Tempe Tempe Telur asin Oseng Te
goreng tempe rebus goring bumbu bacem goring tempe ba
kuning
Tumis Tumis Tumis Oseng Tumis labu Tumis Cah Oseng sawi Tumis Tu
kac.panjang Sawi taoge buncis siam kangkung wortel+kol terong bu
kac.pnjang
Air Putih Air Putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Ai
SNACK Bubur Ubi rebus Bubur Ubi rebus Bubur Ubi rebus Bubur kac.ijo Ubi rebus Bubur Ub
PAGI kac.ijo kac.ijo kac.ijo kac.ijo re
SIANG Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Na
Telur Ikan segar Daging Telur Daging Telur asin Ikan segar Soto daging Ikan asin Te
Balado goring goreng bumbu rending goring goreng bu
gepuk semur ba
Sayur asem Pecel Sup Air putih Sayur Sayur kare Sayur bening Capcay Tumis Ur
sayur sayuran Asem bayam+jgung sawi/kol+wortel kangkung sa
Pisang Air putih Pisang Pisang Air putih Pisang Air putih Pisang Ai
Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih
SNACK Ubi rebus Ubi rebus Ubi rebus Ubi rebus Ubi rebus
SORE
SORE Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi Na
Tempe Ikan asin Tempe Kacang Oseng Ikan asin Tempe Pecel sayuran Oseng Te
bacem goring goreng tanah tempe goring balado tempe go
tepung balado
34
Urap Sayur Tumis Asem 2 Sup Urap Sayur asem Air putih Sayur lodeh Gu
sayuran kare kangkung buncis sayuran sayuran da
sin
Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Air putih Ai
SIKLUS MENU 10 HARI DI RUTAN
35
Pada pengolahan menu kadang tidak sesuai antara menu yang dibuat
dengan menu yang telah ditetapkan oleh Rutan dikarenakan rekanan yang
membeli bahan makanan kadang tak sesuai dengan bahan yang direkap oleh
petugas Rutan, hal dikarenakan kondisi pasar yang tidak memungkinkan atau
Institusi / Massal
Tahanan Rutan semua sama yaitu melalui proses pelelangan lewat pemborong
lelang borongan dilakukan oleh panitia yang ditunjuk oleh kepala Rutan.
makanan yang ada pada menu yang akan di olah pada hari tersebut yang
disesuaikan dengan jumlah WBP yang kemudian diberikan pada rekanan dan
dan kemudian ketika di dapatkan bahan makanan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi bahan makanan yang diinginkan akan ditolak oleh pihak pemesan
bahan makanan.
36
b. Pemesanan, Penerimaan Dan Penyimpanan Bahan Makanan
1) Pemesanan adalah penyusunan permintaan bahan
makanan berdasarkan menu sesuai jumlah WBP dan tahanan untuk tiap
hari.
Langkah Pemesanan :
jumlah dan mutu bahan makanan yang diterima, sesuai dengan spesifikasi
pesanan
Langkah Penerimaan :
diharapkan.
37
d. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima dan
kualitas digudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan
pelaporan.
Langkah Penyimpanan :
tertutup, kering dan bersih (dengan suhu ruang) dengan system first in
first Out (FIFO sedangkan untuk bahan makanan lauk pauk, dan sayur-
dimasak sangat penting untuk diperhatikan segi kebersihan dan sanitasi agar
diperoleh makanan yang bersih dan aman serta tidak kehilangan zat gizi
38
dimasak. yang seharusnya dilakukan dengan terlebih dahulu melepas
dengan pisau tajam sehingga daging sayuran buah tidak ikut terkelupas,
sebelum diolah.
dan dimasak.
b. Waktu persiapan dilakukan pagi, siang dan sore sesuai jadwal makan
cita rasa, keempukan dan bebas dari organisme berbahaya bagi tubuh
39
terlebih dahulu kemudian dicuci dan dimasak sesuai dengan resep menu
pagi, siang dan sore hari. Tenaga pengolahnya adalah WBP itu sendiri
b. Waktu pengolahan dilakukan pagi, siang dan sore sesuai jadwal makan
4. Pendistribusian makanan
dengan jumlah WBP dan tahanan yang dilayani dengan cara sentralisasi.
pada hari itu mengambil ompreng/plato yang ada di masing – masing blok
untuk dibawa ke dapur. Jumlah Narapidana dan Tahanan yang ada dirutan
40
c. Untuk distribusi secara sentralisasi, masukan makanan kedalam
tersebut.
Daya Terima
dimana setiap shif terdiri dari 4 – 6 orang tenaga pengolah, setiap tenaga
siang dan malam pengadaan makanan di Rutan diolah berdasarkan menu pada
hari itu terkadang menu tidak sesuai dengan standar menu yang telah
Pengolahan makanan untuk pagi dilakukan pada jam 02.00 dan kemudian di
41
dilakukan pada jam 06.00 dan kemudian di distribusikan pada jam 11.00
sedangkan untuk menu makanan malam diolah pada jam 13.00 dan kemudian
yang bertugas pada hari itu mengambil ompreng/plato WBP yang sudah
untuk diporsikan / diberikan makanan sesuai menu hari itu, setelah semua
tersebut.
42
Transportasi makanan yang dilakukan di Rutan tidak menggunakan troli
43
F. Mengawasi / Menyelia Masalah Keamanan dan Sanitasi dalam
44
12 Tersedia bak/tong sampah yang cukup untuk menampung 2 0
sampah, dibuat anti lalat, tikus dan dilapisi kantong plastik
yang selalu diangkat setiap kali penuh
Ruangan Pengolahan Makanan
13 Tersedia luas lantai yang cukup untuk bekerja pada bangunan 1 1
yang terpisah dari tempat tidur atau tempat cuci pakaian
14 Keadaan ruangan bersih dari barang yang tidak berguna. 1 1
Barang tersebut disimpan digudang
II. Karyawan
15 Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi, 5 4
penyakit kulit, bisul, luka terbuka, dan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA)
16 Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas 5 3
kosmetik, dan perilaku yang hygiene
17 Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek, dan 1 0
tubuh bebas dari perhiasan
III. Makanan
18 Sumbernya, keutuhan dan tidak rusak 5 3
19 Bahan yang terolah dalam wadah/kemasan asli, dan terdaftar, 1 1
berlabel, dan tidak kedaluarsa
IV. Perlindungan Makanan
20 Penanganan makanan yang potensi berbahaya pada suhu, cara 5 3
dan waktu yang memadai selama penyimpanan, racikan,
persiapan, penyajian dan pengangkutan makanan serta
melunakkan makanan beku sebelum memasak (thawing)
21 Penanganan makanan yang berbahaya karena tidak ditutup 4 3
atau disajiakan ulang
V. Peralat Makan Dan Masak
22 Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam cara 2 1
pembersihan, penyimpanan, penggunaan, dan
pemeliharaannya
23 Alat makan dan masak sekali pakai tidak dipakai ulang 2 2
24 Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan sisa 5 5
makan, perendaman, pencucian dan pembilasan
25 Bahan racun/pestisida disimpan tersendiri ditempat yang aman 5 4
dan terlindung, menggunakan label/tanda yang jelas untuk
digunakan
26 Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan dan 4 3
hewan pengganggu lainnya
Jumlah 65 49
Khusus Golongan A.1
45
27 Ruang pengolahan makan tidak dipakai sebagai ruang tidur 1 0
28 Tersedia 1 buah lemari es, suhu kurang 70C 4 0
Jumlah 70 0
Khusus golongan A.2
29 Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan pembuangan asap 1 1
30 Vasilitas pencucian dibuat dengan 3 bak pencuci 2 0
31 Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan tempat 1 1
penyimpanan pakaian (kader)
Jumlah 74 2
Khusus Golongan A.3
32 Saluran pembuangan limbah dapur dilengkapi dengan grease 1 0
trap
33 Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat 1 1
penyiapan matang
34 Lemari penyimpanan dengan suhu –50C dilengkapi dengan 4 0
termometer
35 Tersedia kendaraan pengangkut makanan khusus 3 0
Jumlah 83 1
Khusus Golongan B
36 Sudut lantai dan dinding konus 1 0
37 Tersedia ruang belajar 1 0
38 Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1 0
39 Dilengkapi dengan saluran air panas untuk pencucian 2 0
40 Lemari pendingin dapat mencapai suhu – 10 0C 4 0
Total 92 49
Persentase 53,2%
G. Analisa Uji Kelayakan Fisik Untuk Higiene Sanitasi Makanan Jasa Boga
1096/MENKES/PER/VI/2011
makanan golongan B yaitu nilai minimal yang harus dicapai adalah 83 dari 92
46
Dari hasil penilaian diatas tidak sesuai dengan uji kelayakan fisik
dengan hasil skor 53,2 %. Maka Rumah Tahanan Negara Klas II A Kendari
lainnya.
» Lantai kedap air, rata, namun retak, tidak licin, kemiringan/kelandaian,
kedap air setinggi 2 meter dari lantai namun hasil pengamatan bahan
sendiri (self closing), membuka kedua arah dan dipasang alat penahan
lalat dan bau, pintu dapur membuka kearah keluar. Hasil pengamatan
pintu tidak dipasang alat penahan lalat dan bau serta pintu dapur tidak
2. Pembuangan Sampah
Tersedia tempat sampah yang cukup bertutup anti lalat, kecoa, tikus
dan dilapisi kantong plastik yang selalu diikat setiap kali penuh, namun hasil
47
pengamatan yang kami lakukan sampah dari hasil pengolahan hanya
3. Pencahayaan
20 foot candle.
4. Karyawan
a. Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas kosmetik dan
mengolah makanan.
b. Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek dan memakai penutup
48
5. Lokasi Bangunan Dapur
kerja pelayanan makanan di Rumah Sakit. Namun hingga saat ini, masih
kurang menyenangkan.
sekitarnya.
49
Berdasarkan hasil pengamatan, dapur Rumah Tahanan Negara Klas
1) Lokasi dapur jauh dari tempat pembuangan sampah akhir, jauh dari
sumber pencemaran.
2) Mudah dicapai oleh kendaraan luar sehingga memudahkan dalam
dapurnya jauh dari tempat pembuangan sampah akhir, jauh dari sumber
b. Bangunan Dapur
a) Kontruksi bangunan
b) Lantai
Lantai dapur kedap air, rata, tidak licin, walaupun ada satu
tahun 2011.
50
c) Dinding
gelap. Permukaan dinding yang selalu kena percikan air tidak dilapisi
d) Langit-langit
Kendari terbuat dari bahan yang permukaannya rata dan mudah untuk
e) Ventilasi
51
» Mencegah terjadinya kondensasi uap air, atau lemak pada lantai,
pengolahan.
c. Tata Alur
alur ruangan dan alur kerja secara keseluruhan belum sistematis karena
sebagai pintu untuk distribusi makanan dan hanya memiliki satu pintu
d. Peralatan Dapur
1) Ruang Penerimaan :
» Timbangan 300 Kg
52
2) Ruang Penyimpanan BM Kering
» Lemari kayu
» Gudang beras
» Meja Persiapan
» Telenan plastik
» Bak cuci
» Bangku kerja
» Panci besar
» Ember
» Kompor gas
» Tabung gas
» Wajan besar
» Kran air
» Loyang
» Drum
53
» Ember
6. Kebersihan
menjadi tanggung jawab semua petugas yang ada di dapur. Dapur dan alat-alat
alat makan yang telah digunakan di masing – masing blok dibersihkan oleh
menggunakan kain pel kering agar lantai cepat kering dan tidak licin.
54
kemudian dibuang ditempat/bak pembuangan sementara yang ada
Kendari.
c. Sumber Air berasih
Air bersih di Rumah Tahanan Negara Klas II A Kendari
menggunakan satu sumber mata air yaitu dari Sumur Bor, untuk segala
kebutuhan air di dapur menggunakan sumber mata air yang berasal dari
Sumur Bor.
d. Bahan bakar yang digunakan di dapur gizi Rumah Tahanan Negara Klas
II A Kendari
Bahan bakar yang digunakan yaitu gas:
1) Bahan bakar gas digunakan oleh alat masak seperti kompor gas.
Untuk kebutuhan dan perhitungan dalam penggunaan bahan
= Rp 108.000,- × 210
= Rp 22.680.000,-
e. Pencucian Alat
Pencucian alat yaitu:
1) Pencucian alat masak dilakukan oleh petugas atau karyawan yang
dibilas.
2) Pencucian alat makan dibersihkan oleh masing – masing WBP yang
55
H. Berpartisipasi Dalam Menetapkan Biaya Pelayanan Gizi
Hukum dan HAM dan diatur pengeluarannya berdasarkan kebutuhan oleh petugas
yang telah ditetapkan tersebut hanyak untuk lauk saja diluar dari makanan pokok.
- Anggaran yang dibutuhkan untuk per porsi masing – masing WBP yaitu
b. Overhead gas :
= 12 kg × 9.000,-
= Rp 108.000
56
= 24 × 108.000,-
= Rp 2.592.000
= 1.131.900 + 2.592.000
= Rp 3.723.900
Peralatan masak yang digunakan tesedia dandang besar, wajan besar, dan lain-
lain. Peralatan lain yang tersedia adalah papan dapur, papan talang, baskom ember
I K
H E
A
C
G
B
D
57
Keterangan :
A : Pintu Penerimaan
B : Meja pengawas
C : Ruang Penerimaan
D : Lemari tempat menyimpan ompreng/plato WBP
E : Meja penyajian
F : Dapur pengolahan
G : Ruang Istirahat
H : Lemari penyimpanan bahan makanan kering
I : Meja pengolahan
J : Tempat pencucian bahan makanan
K : Wajan untuk memasak nasi
Lain – lain : Cerobong asap, kompor gas, baskom, drum, ember, gas dan kursi.
Berdasarkan pengamatan kami dapur Rutan berbentuk U. Dengan melihat
tahapan produksi yang ada di Rutan dapat di simpulkan bahwa bentuk dapur
dilaksanakan dengan baik. Tanpa sanitasi sulit dihasilkan produk pangan yang
aman bagi kesehatan dan bermutu tinggi dengan masa simpan yang cukup.
Sanitasi dalam hal ini terbagi menjadi tiga yaitu sanitasi pekerja, sanitasi
58
suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha kesehatan
sebab air yang digunakan untuk mengolah bahan makanan masih kurang
bersih hal ini disebabkan karena tempat penampungan air (drum) tidak
tertutup dan untuk tenaga pengolahnya masih kurang bersih sebab pada saat
pakaian penjamah makanan yang masih terlihat kotor. Dan untuk peralatan
Untuk sanitasi peralatan masih kurang baik hal ini ditandai tidak
tertatanya dengan baik karena tidak menggunakan rak piring sehingga tidak
terpisah antara alat yang bersih dan alat yang kotor dan untuk sanitasi
gedung masih sangat kurang hal ini ditandai dengan masih banyaknya lalat
ventilasi dan untuk lantai menggunakan bahan porselen demikian juga untuk
sangat kurang hal ini ditandai dengan lantai dan meja pengolahan yang basah
sebab saluran pembuangan air limbah tidak lancar (ada genangan air)dan
59
untuk sampah di simpan pada tempat sampah yang ada disekitar tempat
kebutuhan bahan makanan sesuai menu yang akan dimasak setiap hari.
Adapun alternatif pemecahannya yaitu untuk peran ahli gizi digantikan oleh
petugas Rutan.
2. Peralatan dapur yang kurang memadai dan kurangnya pengetahuan dan
standar menu yang telah ditentukan dari pusat. Sehingga menu yang telah
ditetapkan dari pusat sedikit dirubah resepnya sebagai contoh bayam + jagung
60
BAB IV
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil diatas yaitu :
Hukum dan HAM, dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami tidak
2. Penyusunan menu untuk kelompok sasaran dalam hal ini WBP di Rumah
Tahanan Negara Klas II A Kendari tidak kami lakukan karena untuk standar
makanan, standar porsi, standar bumbu, dan standar resep sudah ditetapkan
61
Untuk penetapan master menu, menyusun menu dan menyusun
pedoman menu juga kami tidak lakukan karena menu yang ada dilapas sudah
dan HAM.
makanan.
untuk diporsikan / diberikan makanan sesuai menu hari itu, setelah semua
anggaran yang telah ditetapkan tersebut hanyak untuk lauk saja diluar dari
makanan pokok.
B. Saran
62
1. Dalam persiapan pengolahan bahan makanan sebaiknya hygen dan sanitasi
makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta :
Departemen Kesehatan.
63