PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat dilihat dari status gizi masyarakat, angka kematian bayi, angka kematian
ibu, dan usia harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi, angka kematian ibu
sumber daya manusia. Masalah gizi merupakan salah satu indikator derajad
meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian. Masalah gizi disebabkan oleh
Hal tersebut akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh ketersediaan
mempunyai daya ungkit yang besar dalam mengatasi masalah kurang gizi karena
balita. Salah satu program gizi dari pemerintah pusat adalah Bantuan Sosial
1
masalah gizi, keberhasilan program penimbangan, liputan program dan tingkat
Juli 2009.
tingkat kota Kendari Tahun 2009 sesuai petunjuk tehnis yang dikeluarkan oleh
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Direktorat Jendral Bina Kesmas Depkes RI,
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
A. Keadaan Umum
2
1. Kecamatan Kendari
3. Kecamatan Mandonga
4. Kecamatan Puuwatu
5. Kecamatan Kadia
6. Kecamatan Wua-Wua
7. Kecamatan Baruga
8. Kecamatan Kambu
9. Kecamatan Poasia
yaitu :
3
Tenaga gizi yang hingga saat ini masih terlibat dalam pelayanan
kesehatan di bidang gizi sebanyak 74 orang terdiri dari 54 PNS dan tenaga
Kesehatan terdiri dari diploma Tiga (D III) sebanyak 2 orang, dan Sarjana (S1)
Sarjana Tehnologi Pangan (S1) 3 orang, Sarjana Ekonomi (S1) 1 orang, serta
%Cakupan
Jum. Jum.
No Puskesmas S K D N
9 Jati Raya 880 710 212 160 80,7 24,1 75,5 18,1 6 4
4
13 Abeli 2220 2018 1292 1081 90,9 58,2 83,7 48,7 138 61
Kota Kendari
21729 30787 13688 9101 142 63 66,5 41,9 706 340
indikator K/S atau liputan program penimbangan yang mempunyai KMS cukup
banyak melebihi 100% dari sasaran sebelunya. Hal ini menunjukkan bahwa
KMS di kota Kendari sangat tinggi. Bila dilihat dari indikator D/S atau tingkat
yang masih rendah karena berbagai faktor antara lain: kesibukan masyarakat
atau orang tua balita atau pengasuh bayi balita untuk bekerja mencari nafka.
dana dan tenaga serta waktu dalam melacak bayi atau balita dari rumah ke
sulit untuk dijangkau oleh para kader. Bila dilihat dari keberhasilan program
penimbangan (N/D) masih rendah hanya 66,5%. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor antara lain: konsumsi yang rendah, faktor penyakit pada balita
ketersediaan pangan, pola asuh yang salah dan sebagainya. Bila dilihat dari
hasil operasi timbang tersebut masih banyak balita yang menderita BGM
yaitu sebanyak 340 anak. Dari jumlah tersebut sebagian adalah penderita gizi
buruk. Jumlah BGM yang tertinggi pada operasi timbang tersebut yang
berturut-turut 2 kali berat badannya tidak naik (2T) adalah yang tertinggi
A. Permasalahan:
5
1. Kondisi geografis masing-masing daerah berbeda –beda sehingga menyulitkan
2. Tidak semua bayi dan balita dapat terjaring dalam operasi timbang tetapi
4. Banyak gizi kurang atau atau 2T dan BGM yang ditemukan di kota Kendari
B. S a r a n:
2. Program perbaikan gizi khususnya penanganan masalah gizi kurang 2T, gizi
buruk sebaiknya dapat disiapkan dana yang sifatnya darurat yang setiap saat.
masalah administrasi.