NITA.E, YOSNA, WA RINA PENDAHULUAN A. Latar Belakang Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Departemen Kehakiman melakukan studi mengenai menu makanan di beberapa institusi rumah tahanan negara rutan dan lembaga pemasyarakatan lapas Pada tahun 1988 memberikan informasi bahwa konsumsi makanan yang disediakan di rutan dan lapas bagi warga binaan masih kurang dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi AKG yang ddianjurkan menurut kelompok umur dan jenis kelamin B. Tujuan 1. Tujuan Khusus a. Menyusun standar makanan (menterjemahkan kebutuhan gizi kedalam bahan makanan / menu) untuk kelompok sasaran. b. Menyusuun menu untuk kelompok sasaran.
c. Menyelia keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan institusi / massal. d. Menyelia pengadaan dan distribusi bahan makanan.
e. Menyelia produksi makanan yang memenuhi
kecukupan gizi, biaya dan daya terima / standar kualitas. f. Menyelia distribusi dan transportasi makanan.
g. Berpartisipasi dalam menetapkan biaya pelayanan
gizi. C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Orientasi lapangan manajemen sistem penyelenggaraan makan institusi dilaksanakan pada tanggal 30 Mei sampai 7 Juni 2013 di Rumah Tahanan Negara Klas II A kendari. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Institusi Rumah Tahanan Nagara (RUTAN) berdiri pada tahun 2000 dan mulai di fungsikan pada tahun 2001 dan berfungsi sebagai tempat penitipan tahanan Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Mahkama Agung (Ma) dan setelah pengadilan memutuskan masa tahanan yang harus dijalani Narapidana, Narapidana dikirim ke Lapas untuk menjalani masa hukumannya, untuk Narapidana masa tahanannya 1 tahun kebawah ia tidak dikirim lagi ke Lapas tapi hanya cukup menjalani di RUTAN. B. Menyusun Standar Makanan (Menterjemahkan Kebutuhan Gizi Kedalam Bahan Makanan / Menu) Untuk Kelompok Sasaran Penyusunan standar makanan yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas II A Kendari dilakukan atau ditetapkan oleh Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami tidak melakukan penyusunan standar makanan untuk WBP melainkan kami hanya melihat keseuaian menu dengan standar menu yang ada. Dalam mengidentifikasi kebutuhan gizi kelompok sasaran Tahanan dan Napi Rumah Identifikasi Kebutuhan Tahanan Negara Klas IIA Kendari mengcu Gizi Kelompok Sasaran pada ketentuan Departemen Kehakiman dalam surat edaran Dirjen Pemasyaraktan Untuk pengusulan standar makanan dan menu Pengusulan Perbaikan pada kesempatan ini kami tidak lakukan Standar Makanan dan karena standar makanan dan menu telah Menu ditetapkan oleh Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM C. Menyusun Menu Untuk Kelompok Sasaran Penyusunan menu untuk kelompok sasaran dalam hal ini WBP di Rumah Tahanan Negara Klas II A Kendari tidak kami lakukan karena untuk standar makanan, standar porsi, standar bumbu, dan standar resep sudah ditetapkan oleh Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. D. Menyelia Keamanan Pangan dan Sanitasi dalam Penyelenggaraan Makanan Institusi / Massal 1. Pengadaan Bahan Makanan Diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keputusan Presiden Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa). 2. Pemesanan, Penerimaan Dan Penyimpanan Bahan Makanan 3. Penyimpanan bahan makanan 4. Pengolahan bahan makanan 5. Pendistribusian makanan E. Menyelia Produksi Makanan Yang Memenuhi Kecukupan Gizi, Biaya dan Daya Terima 1. Pengadaan Makanan Untuk di Distribusikan Pengolahan makanan dilakukan oleh WBP yang dibagi menjadi 2 shif dimana setiap shif terdiri dari 4 – 6 orang tenaga pengolah, setiap tenaga pengolah mengambil tugasnya masing - masing ada yang mengolah makanan pokok, lauk hewani dan sayuran. 2. Menerapkan Sistem Distribusi Makanan F. Mengawasi / Menyelia Masalah Keamanan dan Sanitasi dalam Penyelenggaraan Makanan (Industri Pangan) G. Berpartisipasi Dalam Menetapkan Biaya Pelayanan Gizi Untuk penetapan biaya pelayanan gizi/biaya makan untuk Narapidana dan Tahanan telah ditetapkan aggarannya oleh Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM dan diatur pengeluarannya berdasarkan kebutuhan oleh petugas Rutan dimanan untuk anggaran makan perorang Rp 9.702/hari dimana anggaran yang telah ditetapkan tersebut hanyak untuk lauk saja diluar dari makanan pokok.