Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRINSIP ASUHAN GIZI DAN DIETETIK

(NUT329)

MODUL SESI ENAM


KONSEP, PROSES DAN LANGKAH ASUHAN GIZI DI RUMAH SAKIT
DAN PUSKESMAS PADA ASPEK MONITORING DAN EVALUASI GIZI

DISUSUN OLEH
KHAIRIZKA CITRA PALUPI, S.Gz, MSc
Dan Team Gizi Klinis

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 15
KONSEP, PROSES DAN LANGKAH ASUHAN GIZI DI RUMAH SAKIT
DAN PUSKESMAS PADA ASPEK MONITORING DAN EVALUASI GIZI

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan:
Mahasiswa mampu menguraikan konsep, proses dan langkah asuhan gizi di
rawat inap dan rawat jalan baik di RS maupun di Puskesmas pada aspek
monitoring dan evaluasi gizi.
B. Uraian dan Contoh
KONSEP MONITORING DAN EVALUASI GIZI
1. Pengertian
Monitoring dan evaluasi gizi merupakan langkah ke-4 dari PAGT, terdiri
dari kata monitoring dan evaluasi. Monitoring berarti kegiatan mengikuti suatu
program dan pelaksanaannya secara mantap, teratur dan terus-menerus dengan
cara mendengar, melihat dan mengamati serta mencatat keadaan dan
perkembangan program tersebut. Sedangkan evaluasi berarti proses untuk
menentukan nilai atau harga dari sebuah program menuju pada tujuan akhir yaitu
menghasilkan keputusan mengenai penerimaan, penolakan atau perbaikan inovasi.
Monitoring gizi adalah mengkaji ulang dan mengukur secara terjadwal
indikator asuhan gizi dari status pasien sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan,
diagnosis gizi, intervensi dan outcome/keluaran asuhan gizi. Evaluasi gizi adalah
membandingkan secara sistematik data-data saat ini dengan status sebelumnya,
tujuan intervensi gizi, efektifitas asuhan gizi secara umum dan atau rujukan
standar. Outcome asuhan gizi adalah hasil dari asuhan gizi yang secara langsung
berkaitan dengan diagnosis gizi dan tujuan intervensi yang direncanakan.
Indikator asuhan gizi adalah penanda (marker) yang dapat diukur dan dievaluasi
untuk menentukan efektivitas asuhan gizi.

2. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Gizi


Pada dasarnya monitoring dan evaluasi gizi bertujuan untuk menentukan
sampai dimana perkembangan yang ada serta pencapaian tujuan dan outcome
yang diharapkan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 15
3. Peran Monitoring dan Evaluasi Gizi
Monitoring dan evaluasi gizi merupakan komponen kritis dalam proses
asuhan gizi karena tahap ini:
a. Mengidentifikasi ukuran perubahan atau outcome pasien/klien yang
penting dan relevan dengan diagnosis gizi dan intervensi gizi
b. Menggambarkan bagaimana mengukur dan mengevaluasi
outcomeoutcome tersebut dengan sebaik-baiknya

4. Hubungan Intervensi Gizi dengan Diagnosis Gizi


Hubungan monitoring dan evaluasi gizi sebagai kegiatan yang dilakukan
setelah intervensi gizi adalah untuk menjawab pertanyaan: “Apakah strategi
intervensi gizi dapat menyelesaikan diagnosis gizi, etiologinya dan atau tanda dan
gejalanya?”. Gambaran tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Gambar 1
Hubungan Monitoring Gizi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 15
Data yang digunakan dalam asesmen gizi dengan monitoring dan evaluasi
cenderung sama, namun tujuan dan penggunaan data tersebut berbeda. Pada
monitoring dan evaluasi gizi, data digunakan untuk mengevaluasi dampak dari
intervensi gizi sesuai dengan outcome dan indikator asuhan gizi. Pada langkah ini
secara jelas didefinisikan outcome asuhan gizi secara spesifik. Contohnya,
seorang pasien yang baru didiagnosis hiperlipidemia, mungkin akan memiliki
tujuan yang berhubungan dengan pengetahuan gizi serta asupan lemak, serat dan
energi, juga terkait dengan hasil pengukuran biokimia dari total Cholesterol dan
Cholesterol LDL. Dietisien mungkin akan mengembangkan sebuah “action plan”
(rencana tindak lanjut) untuk secara periodik memonitor, mengevaluasi dan
mendokumentasikan tentang pengetahuan gizi, asupan lemak dan atau lemak
jenuh serta nilai laboratorium terkait profil lipid.

5. Sumber Data dan Instrumen Monitoring & Evaluasi Gizi


Data yang digunakan dalam monitoring dan evaluasi gizi dapat bersumber
dari data yang telah tercantum dalam rekam medis atau data yang perlu
ditambahkan setelah asuhan gizi terlaksana. Untuk memonitor dan mengevaluasi
perkembangan pasien/ klien/klien, maka instrumen yang mungkin digunakan
sebagai berikut:
a. Kuesioner pasien/klien/klien
b. Survey-survey
c. Pre-test dan post-test
d. Interview pasien/klien/klien atau dengan anggota keluarga
e. Pengukuran antropometrik
f. Hasil tes biokimia atau tes medis
g. Instrumen asupan makanan dan gizi
h. Pemeriksaan fisik terkait gizi

Instrumen yang digunakan pada point 5 - 8 dapat dilihat penjelasannya pada


Materi Inti 1 yaitu Asesmen Gizi, sedangkan untuk instrumen 1-4 harus disiapkan
oleh dietisien dalam rencana monitoring dan implementasinya sesuai dengan
outcome dan indikator asuhan gizi pasien / klien.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 15
6. Kategori Outcome Asuhan Gizi
a. Konsep Outcome
Asuhan gizi harus menghasilkan perubahan penting untuk meningkatkan
kualitas perilaku dan atau status gizi. Pada kondisi pasien / klien rawat jalan
dan masyarakat, outcome mungkin termasuk peningkatan pemahaman pasien /
klien terhadap kebutuhan makanan dan gizi serta kemampuan dan motivasi
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan di rumah sakit outcome
dapat termasuk peningkatan pada parameter biokimia atau pada pemahaman
dasar terhadap preskripsi gizi. Pada fasilitas pelayanan kesehatan jangka
panjang, outcome dapat termasuk peningkatan kemampuan seorang
pasien/klien/klien untuk dapat makan secara mandiri dan pengurangan
kebutuhan dukungan nutrisi enteral elemental.

b. Karakteristik Outcome Asuhan Gizi


Karakteristk outcome asuhan gizi adalah sebagai berikut:
1) Menggambarkan hasil kinerja dietisien dan asuhan gizi secara
independen
2) Dapat dihubungkan dengan tujuan intervensi gizi
3) Dapat dukur dengan instrumen dan sumber daya yang ada
4) Terjadi pada periode waktu yang sesuai
5) Bersifat logis dan secara biologis atau psikologis dapat menjadi batu
loncatan untuk outcome pelayanan kesehatan lain (seperti kesehatan
dan penyakit; biaya, dan outcome pasien/klien).

c. Domain Outcome Asuhan Gizi


Ada 4 domain asuhan gizi yang digunakan untuk mengukur out come asuhan
gizi yaitu:
1) Riwayat terkait gizi dan makanan
Penjelasan rinci untuk pengukuran dan pencatatan data riwayat terkait
makanan dan gizi dapat dilihat pada Materi Topik 1 Asesmen/Asesmen
Gizi. Data biokimia, tes medis dan prosedur meliputi data laboratorium

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 15
(elektrolit, gukosa, profil protein dan lipid) dan tes (seperti waktu
pengosongan lambung, resting metabolic rate, dll). Penjelasan rinci untuk
pengukuran dan pencatatan data biokimia, tes medis dan prosedur dapat
dilihat pada Materi Inti I Asesmen Gizi.

2) Pengukuran antropometri meliputi tinggi badan, berat badan, indeks massa


tubuh (IMT), rangking indeks/persentil pola pertumbuhan dan riwayat
berat badan. Penjelasan rinci untuk pengukuran dan pencatatan data
antropometri dapat dilihat pada Materi Inti I Asesmen Gizi.

3) Pemeriksaan fisik fokus gizi termasuk temuan evaluasi sistem tubuh, otot
dan lemak subkutan, kesehatan mulut, kemampuan menghisap/
mengunyah/menelan serta nafsu makan dan pengaruhnya. Penjelasan rinci
untuk pengukuran dan pencatatan data pemeriksanan fisik fokus gizi dapat
dilihat pada Materi Inti I Asesmen Gizi.

4) Domain Riwayat Klien


Domain Riwayat Klien yang tidak dibutuhkan dalam kegiatan monitoring
dan evaluasi gizi. Oleh karena itu terminologi atau bahasa baku pada
Monitoring dan Evaluasi Gizi sama dengan terminologi atau bahasa baku
pada Asesmen Gizi.

d. Cara Monitoring dan Evaluasi


1) Monitoring perkembangan
a) Periksa pemahaman dan penerimaan pasien terhadap intervensi gizi
b) Tentukan jika intervensi sudah dilaksanakan dalam bentuk preskripsi
c) Menyediakan bukti bahwa intervensi gizi dapat atau tidak dapat
merubah perilaku atau pasien
d) Identifikasi outcome positif atau negative
e) Menggali informasi tentang penjelasan dan alasan yang
mengidentifikasikan tidak adanya atau kurangnya pencapaian
f) Kesimpulan yang didukung bukti-bukti

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 15
2) Mengukur hasil
a) Pilih indikator asuhan gizi untuk mengukur hasil yang diinginkan
b) Gunakan indikator asuhan yang terstandar untuk meningkakan
validitas dan realibilitas pengukuran perubahan.

3) Evaluasi hasil
a) Bandingkan data yang di monitor dengan tujuan intervensi gizi atau
standar rujukan untuk mengkaji perkembangan dan untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
b) Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil kesehatan
pasien secara menyeluruh.

e. Kesimpulan Hasil Monitoring dan Evaluasi


Contoh hasil monitoring adalah sebagai berikut :
1) Aspek gizi
2) Aspek status klinis dan kesehatan
3) Aspek pasien
4) Aspek pelayanan kesehatan

f. Alur Monitoring dan Evaluasi


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi Gizi sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 15
CARA MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN GIZI
1. Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan proses yang sedang terjadi dimana hal ini
mendukung seluruh langkah pada Proses Asuhan Gizi Terstandar.

2. Tujuan
Memberikan informasi yang menggambarkan perkembangan pasien,
ketercapaian tujuan intervensi dan penyelesaian masalah pada diagnosis
gizi.

3. Prinsip-Prinsip
Dokumentasi yang bermutu harus mencantumkan beberapa hal seperti:
a. Waktu dan tanggal
b. Indikator yang diukur, hasil dan metode untuk pengukuran yang
diperlukan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 15
c. Kriteria sebagai pembanding indikator (contoh preskripsi
gizi/tujuan intervensi atau standar referensi)
d. Faktor-faktor yang medukung atau menghambat perkembangan
e. Beberapa outcome positif atau negatif yang lainnya
f. Rencana asuhan gizi yang akan datang, monitoring gizi serta tindak
lanjut (follow-up) atau menghentikan asuhan gizi.

4. Cara Dokumentasi
Contoh:

Proses Asuhan
Tanggal Catatan
Gizi Terstandar
15/7/ 2013 Asesmen Berdasarkan 3 hari catatan makanan, konsumsi
Kunjungan lemak 120 gr/hari. Makanan dari restoran yang
awal sering dikonsumsi adalah jenis makanan yang
Asesmen tinggi lemak. IMT pasien = 29
Diagnosis gizi Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan
keterbatasan akses untuk mendapatkan makanan
sehat selama mengkonsumsi makanan di restoran
dengan tinggi lemak yang dibuktikan dengan
estimasi rata-rata asupan lemak 120 gram perha
Intervensi Preskripsi diet : 60 gram lemak per hari dan
diperlukan konseling gizi
Monev Estimasi asupan lemak (indikator) saat ini 200 %
dari preskripsi diet (kriteria). Akan monitor
perubahan asupan lemak pada kunjungan berikut
10/8/2013 Intervensi Pasien melaporkan kesulitan memesan makanan
Follow up rendah lemak di restoran. Menyediakan edukasi
yang komprehensif untuk mengidentifikasi
makanan rendah lemak dari menu restoran.
Pasien melaksanakan pencatatan sendiri
Monev Berdasarkan catatan diet 3 hari, beberapa
perkembangan preskripsi diet seperti estimasi
asupan lemak telah menurun dari 120 gram
menjadi 90 gram per hari. Akan memonitor
perubahan dalam pemilihan restoran
(menggunakan catatan pasien sendiri) dan asupan
lemak pada kunjungan berikut

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 15
LANGKAH-LANGKAH MONITORING DAN EVALUASI GIZI DI
PUSKESMAS

1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Gizi:


Untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan yang diharapkan.
Monitoring dan evaluasi gizi mengidentifikasi outcome yang berhubungan
dengan diagnosis dan tujuan intervensi gizi yang direncanakan. Indikator
asuhan gizi adalah penanda (marker) yang dapat diukur dan dievaluasi untuk
menentukan efektivitas asuhan gizi. Kajian gizi yang lebih spesifik dapat
dilakukan dengan membandingkan outcome dengan status gizi sebelumnya
dan tujuan intervensi. Secara umum, ini bertujuan untuk menilai efektivitas
intervensi yang dilakukan oleh tenaga gizi.

2. Cara Tenaga kesehatan menentukan indikator yang diukur dalam monitoring


dan evaluasi
Tenaga Kesehatan menentukan indikator yang dapat menggambarkan
perubahan hasil dari asuhan gizi. Dengan kata lain, Tenaga Kesehatan akan
mempertimbangkan diagnosis gizi, intervensi gizi, diagnosis medis, tujuan
pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan gizi, jenis pelayanan, klien/
masyarakat, dan tingkat keparahan penyakit.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 15
3. Pengelolaan outcome dari monitoring dan evaluasi Dibagi menjadi empat
kategori:
 Pengukuran antropometri
 Data Riwayat gizi
 Data laboratorium
 Data klinis/fisik

4. Kegiatan dalam Monitoring dan Evaluasi Gizi


Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tenaga gizi terdiri dari kegiatan
memantau, mengukur, dan mengevaluasi keberhasilan asuhan gizi pada klien/
masyarakat.

5. Monitoring dan evaluasi gizi pada masyarakat


Monitoring dan Evaluasi Gizi pada Masyarakat lebih unik karena tidak hanya
melibatkan individu melainkan juga masyarakat. Monitoring dan evaluasi
dilakukan terhadap data yang diperoleh pada pengkajian, kecuali data riwayat
klien. Monitoring dilakukan atas intervensi yang telah diberikan dengan cara
mengukur parameter yang ada pada diagnosis gizi berdasarkan tanda dan
gejala. Secara lebih luas, monitoring dan evaluasi gizi pada masyarakat harus
sesuai dengan tujuan dan indikator program gizi. Penetapan outcome
berdasarkan program dapat dibuat dalam asuhan gizi di masyarakat.

6. Proses monitoring dan evaluasi gizi


Penting untuk memasukkan monitoring dan evaluasi dalam rencana kegiatan
gizi. Perencanaan yang matang akan mendukung jalannya program. Dalam hal
ini, monitoring dan evaluasi berguna untuk meningkatkan performa program.
Catatan: monitoring dan evaluasi dapat diterapkan dalam setiap tahapan
pelaksanaan program.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 15
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 / 15
7. Tahapan Outcome Asuhan Gizi dan outcome Pelayanan Kesehatan
a. Outcome asuhan gizi:
1. Perubahan pengetahuan, keyakinan/sikap/perilaku, akses dan
lingkungan
2. Peningkatan/penurunan asupan makanan (FH)
3. Perubahan tanda dan gejala (data biokomia, fisik/klinis dan
antropometri)
b. Outcome pelayanan kesehatan:
1. Outcome kesehatan dan penyakit
2. Outcome efisiensi biaya
3. Kualitas hidup individu/masyarakat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 15
Latihan
1) Apa saja domain dan terminologi monitoring dan evaluasi gizi?
2) Bagaimana hubungan monitoring dan evaluasi gizi dengan asesmen gizi
dan diagnosis gizi?
3) Apa tujuan monitoring dan evaluasi gizi?
4) Apa peranan monitoring dan evaluasi gizi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 15
Daftar Pustaka

1. Kemenkes, Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar, 2014


2. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Ed.1 2017
3. Kemenkes, Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, 2013
4. Kemenkes. Dietetik Penyakit Infeksi. 2017
5. Kemenkes. Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas. 2018
6. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Escoot Stump. Food, Nutrition, & Diet Therapy.
edisi ke 14, Saunders, 2017.
7. Academy of Nutrition and Dietetics, International Dietetics & Nutrition Terminologi
(IDNT) Reference Manual. 4th Ed. 2013

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 15

Anda mungkin juga menyukai