Pendahuluan
Pada tahun 2003, suatu akademi berhasil menjelaskan dan menemukan tahapan-tahapan
dalam proses asuhan gizi. Yaitu adalah dimulai dari melakukan pengkajian, diagnosis,
intervensi dan yang terakhir adalah monitoring dan evaluasi. Keempat langkah dalam Proses
Asuhan Gizi ini memiliki bahasa yang telah distandarisasi dengan tujuan meningkatkan
kemampuan dalam berkomunikasi diantara profesi yang berbeda, serta juga meningkatkan
perawatan serta hasil pengukuran kepada pasien atau klien.
Keempat langkah dalam Proses Asuhan Gizi ini adalah komponen yang penting karena dapat
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pasien/klien, dan menunjukkan hasil yang
relevan dengan intervensi diagnosis gizi yang dilakukan, juga dapat menjelaskan cara terbaik
yang dilakukan untuk menjelaskan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh.
Dalam mendefinisikan pemantauan dan evaluasi taksonomi gizi jelas terjadi tumpang tindih
substansial antara penilaian gizi dan pemantauan evaluasi gizi. Banyak data yang memiliki
kesamaan ataupun saling terkaid, namun tujuan data dan penggunaannya. Monitoring dan
evaluasi gizi masih dianggap sebagai penentu dalam hasil intervensi gizi.
Tahapan dalam Proses Asuhan Gizi tidaklah selalu linear. Namun, seorang yang profesional
dibidang pangan dan gizi selalu menggunakan setiap tahapan dalam penilaian gizi hingga
akhir, mengidentifikasi label nutrisi pada diagnosis pasien, juga membuat intervensi gizi pada
etiologi diagnosis gizi. Monitoring dan evaluasi gizi menentukan apakah pasien/klien sudah
mencapai tujuan atau hasil yang diingkan dari intervensi gizi.
Profesi yang bergerak dibidang pangan dan gizi berusaha untuk mengukur hasil dari proses
asuhan gizi. Pada umumnya tenaga kesehatan yang ada di institusi kesehatan hanya dapat
memperkirakan lama berobat atau menginap serta pengurangan resiko kesehatan seorang
pasien yang dilakukan oleh dokter, tapi upaya untuk mengukur tingkat dan kebutuhan gizi
pada pasien masih belum banyak dilakukan. Buku ini akan membahas dan berfokus pada
memberikan gambaran dan defenisi dari hasil asuhan gizi. Hasil dari asuhan gizi sangat
menguntungkan karena dapat menggambarkan hasil kesehatan pasien.
laboratorium.
Hasil Perawatan Gizi
Hasil dari perawatan gizi seharusnya menghasilkan perubahan yang penting tentang
kebiasaan atau status gizi pasien. Juga memperbaiki pengetahuan gizi pasien/klien tentang
makanan dan zat gizi yang mereka butuhkan dan kemempuan mereka untuk dapat
memotivasi untuk memakan apa yang mereka butuhkan.
Hasil Perawatan Gizi dapat dibedakan menurut karakteristiknya :
-
selingan.
Pengobatan Medis dan Pengobatan Alternatif yang digunakan, termasuk resep, obat
sendiri).
Tindakan Pasien/Klien, yang terkaid dengan Gizi, terdiri dari persepsi pasien/klien
Komponen bioaktif tidak dapat menentukan DRIs. Mereka tidak termasuk dalam zat gizi
essensial karena kekurangan asupan zat gizi tersebut tidak menimbulkan gejala kimia dan
klinis defisiensi. Tetapi, secara alami komponen dalam makanan membawa potensi risiko
atau manfaat bagi kesehatan yang ditinjau oleh Food and Nutrition Board of the Institute of
Medicine dan, jika data yang ada cukup, rekomendasi asupan adalah menentukan.
Selanjutnya, selembar catatan rekomendasi assesmen gizi dan monitoring dan evaluasi gizi
itu kriteria untuk evaluasi asupan komponen bioaktif harus berdasarkan resep atau tujuan gizi
karena tidak ditentukan syarat minimum atau Tolerable Upper Intake Levels. Tujuan dan
resep gizi dapat berdasarkan pada tujuan individu atau penelitian, seperti Academys
Disorders of Lipid Metabolism Evidence-Based Guideline. Pedoman ini mempertimbangkan
fakta pendukung asupan stanol dan sterol ester pada munculnya gangguan lemak. Ini
didapatkan di Academys Evidence Analysis Library (www.andevidencelibrary.com).
Olehkarena itu, catatan ditambahkan untuk ketentan dari Inadequate Bioactive Substance
adalah :
Catatan : komponen bioaktif bukan merupakan bagian dari Dietary Reference Intakes, dan
lebih lagi tidak ada ketentuan syarat minimum atau Tolerable Upper Intake Levels. Akan
tetapi, RDs dapat menilai apakah estimasi asupan cukup atau kelebihan digunakan untuk
pemanding resep gizi atau tujuan pasien/klien.
Penting untuk mengulang pertanyaan bahwa ahli gizi memberi dua kriteria untuk digunakan :
resep gizi/tujuan dan standar rekomendasi (nasional, institusi, dan/atau standar tindakan).
Mereka tidak terbatas digunakan untuk DRIs sebagai kriteria untuk perbandingan data asupan
gizi. Pada populasi tertentu dimana informasi ilmiah tepat telah muncul dan standar referensi
tersedia, seperti pada penyakit ginjal, mungkin lebih tepat menggunakan standar referensi
pengganti daripada DRIs.
Dokter dari berbagai negara yang tidak menggunakan Institute of Medicines DRIs harus
menyerahkan standar referensi diet yang mereka miliki sendiri dan pedoman dengan syarat
berhubungan dengan Other Reference Intake Iterpretation.
Skala
Tahap awal indikator asuhan gizi adalah pemilihan dan penentuan standar apakah yang
dipakai, langkah selanjutnya adalah evaluasi perubahan menggunakan skala. Ahli gizi
menggunakan skala tersebut untuk menetapkan derajat dengan indikator perubahan yang
memenuhi kriteria.
Profesi lain, perawat dan ahli patologi, dapat mengembangkan skala yang valid untuk
mengevaluasi perubahan status pada pasien/klien. Ahli gizi perlu indikator yang valid dan
dapat dipercaya dan skala untuk menunjukkan pengaruh dari asuhan gizi. Kebutuhan ini
seimbang dengan keinginan untuk segera dapat bertindak sebagai praktisi untuk memudahkan
hasil penindakan dan penelitian dan untuk berpindah terhadap catatan medis elektronik.
Tiga faktor primer yang akan berpengaruh pada seleksi, tindakan, dan interpretasi dari
indikator hasil tindakan asuhan gizi individu:
Pengaturan latihan (pasien rawat inap atau pasien rawat jalan, asuhan jangka lama,
komunitas)
Usia pasien/klien (anak-anak, lanjut usia)
Keadaan penyakit dan keparahan (penyakit ginjal, diabetes, penyakit kritis)
Standar referensi nasional tersedia banyak indikator. Seperti contoh, Academy has a Critical
illness Evidence-Based Guideline, yang menunjukkan level glukosa (indikator) untuk pasien
hiperglikemia. Baca pedoman ini: Ahli gizi dapat mempertimbangkan hasil yang dicapai
dari kontrol glikemik (80-110 mg/dL) untuk mengurangi waktu pada pasien kritis dengan alat
bantu pernapasan di ICU
Level glukosa adalah indikator tepat untuk pasien di ICU, dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Ahli gizi bertanggung jawab untuk membedakan mana indikator yang tepat untuk
kondisi pasien dan latihan yang diberikan.
Pertimbangan Lain
Interpretasi perubahan yang terlihat pada indikator asuhan gizi mungkin butuh fakta-fakta
atau penjelasan oleh ahli gizi. Seperti contoh, jika pasien/klien mencapai tujuan untuk
mengurangi lemak tubuh setelah intervensi gizi, mungkin terjadi kenaikan indeks masa tubuh
(BMI), seharusnya kenaikan massa otot pasien/klien. Kejadian diatas dapat diantisipasi , dan
bukti yang tepat ,dan penjelasan dapat dibuat dokumentasi.
Pertimbangan itu menggambar kan ilustrasi penting dari pemilihan dan interpretasi indikator
yang tepat. Setiap kondisi akan berbeda tergantung pada pengaturan latihan, populasi, status
penyakit dan keparahan, dan seberapa lama pasien itu menerima asuhan gizi. Kesalahan
pemilihan indikator mungkin terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan tentang
pengaruh dari intervensi gizi.
Beberapa komponen dari dokumentasi adalah seluruh rekomentasi Proses Asuhan Gizi.
Dokumentasi adalah proses yang berlangsung terus-menerus yang mendukung seluruh
langkah tersebut. Dokumentasi berkaitan dengan waktu yang merupakan hal penting, tetapi
akan berkurang jika tidak memasukkan pernyataan yang spesifik dimana pasien/klien dimasa
sekarang mengharapkan hasil dari asuhan gizi.
Kualitas dokumentasi dari monitoring dan evaluasi gizi adalah sebagai berikut :
Tanggal dan waktu
Indikator tindakan, hasil, dan metode yang digunakan untuk melakukan tindakan
Kriteria untuk membandingkan indikator
Faktor yang menghambat dan mempermudah kemajuan
Hasil yang positif atau negatif
Rencana asuhan gizi dimasa yang akan datang, monitoring gizi, dan tindak lanjut atau
pemberhentian
Di awal pertemuan, tidak mungkin memasukkan semua unsur karena preskripsi gizi dan
tujuannya baru ditentukan, dan intervensi gizi mungkin belum terjadi. Dua kasus studi
dengan contoh dokumentasi dengan format grafik yang bervariasi tersedia di Nutrition Care
Prosess and Model Resource bagian dari Academy website (www.eatright.org) di bagian
Proses Asuhan Gizi. Laporan singkat dokumentasi seperti contoh berikut ini.
Pertemuan Pertama 7/15
Assesmen gizi: berdasarkan pada makanan yang dimakan selma 3-hari, pasien/klien
mengkonsumsi kira-kira 120gram lemak per hari. Makanan yang sering dikonsumsi
pasien/klien di restoran sering memilih makanan yang tinggi lemak. BMI pasien adalah 29.
Diagnisis Gizi: Kelebihan asupan lemak behubungan dengan pembatasan makanan yang
sehat selama makan di restoran lebih sering memilih makanan tinggi lemak dibuktikan
dengan estimasi jumlah rata-rata asupan lemaknya 120 gram per hari
Intervensi Gizi: preskripsi gizi adalah 60 gram lemak per hari. Dibutuhkan konseling gizi.
Monitoring dan evaluasi gizi: estimasi asupan lemak (indikator) adalah 200% dari
preskripsi gizi (kriteria). Akan di minitor perubahan asupan lemak pada pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan Berikutnya 8/10
Intervensi gizi: pasien mengatakan sulit memesan pilihan makanan rendah lemak di restoran.
Melakukan edukasi pengetahuan to mengidentifikasi menu yang rendah lemak di restoran.
Pasien menggunakan catatan untuk memonitoring diri sendiri.
Monitoring dan evaluasi gizi: berdasarkan catatan diet 3-hari, ada beberapa kemajuan
terhadap preskripsi gizi yaitu estimasi asupan lemak berkurang dari 120 menjadi 90 gram
perhari. Akan dimonitoring perubahan pilihan di restoran (menggunakan catatan monitoring
diri sendiri pasien/clien) dan asupan lamak pada pertemuan selanjutnya.
Alat ini dapat digunakan pada pasien individu atau dalam kelompok, atau ketika pertemuan
diadakan melaui telepon atau komputer. Kumpulan data tersebut dapat dimonitoring dan
dievaluasi menggunakan isian pada form dan software komputer.
Metode untuk mengumpulkan hasil tindakan, contoh; catatan diet 3-hari dengan 24jam recall
Sumber data, contoh; pasien/klien, keluarga/perawat, grafik,catatan disisi tempat tidur
Komponen intervensi ( contoh; jenis, durasi, dan intensitas )
Edukasi dan kemampuan dari ahli gizi
Contoh masalah pengintegrasian data monitoring dan evaluasi gizi dalam bagian program
perbaikan kualitas tersedia di Nutrition Care Proses section of the Academy website
(www.eatrigt.org/ncp) .
Ringkasan
Monitoring dan evaluasi gizi menggambarkan kemajuan pasien/klien yang tetap setelah masa
evaluasi berdasarkan pemilihan indikator dan kriteria dengan hati-hati. Kebanyakan ahli gizi
menggunakan alat ini dan berbagi kemajuan dan hasil asuhan gizi, kumpulan literatur ahli
gizi berkontribusi untuk memperbaiki kesehatan pasien/klien dan menggambarkan pengaruh
metode dari intervensi yang berkembang.
selanjutnya
awal
pertemuan selanjutnya.
Penilaian kembali setelah Suatu kemajuan bila dapat meningkatkan asupan sampai 9
dilakukan intervensi gizi.
porsi buah dan sayuy per hari. Pada awalnya pasien/klien dapat
memulai menignkatkan mulai dari 1-4 porsi buah dan sayur
perhari.
Tujuan : pasien/klien mengkonsumsi sekitar 100ml/kg berat badan susu formula per hari. Dan
tujuannya adalah agar mengkonsumsi sampai 150ml/kg berat badan per hari.
Acuan Standar : pasien/klien mendapatkan asupan sekitar 100ml/kg berat badan, dan
rekomendasinya adalah asupan sekitar 150ml/kg berat badan untuk mendukung pertumbuhan.
Sampel monitoring dan evaluasi gizi
Pertemuan
awal
Penilaian
kembali
akan
dilakukan
monitoring
pada
pertemuan
selanjutnya.
setelah Kemajuan yang signifikan terlihat bila pasien/klien dapat
awal
dengan 25 ml per jam selama 24 jam dengan 1kalori tiap ml. Lalu
kembali
Tujuan : pasien/klien mengasup cairan enteral sekitar 50ml per jam untuk 24 jam dengan
1kalori atau kkal per ml. Lalu kemudian 80ml per jam untuk 24 jam kemudian.
Acuan Standar : sekitar 70ml per jam selama 24 jam. Lalu 80ml per jam untuk 24 jam dengan
1 kalori untuk tiap ml cairan.
Pertemuan
awal
dengan 25 ml per jam selama 24 jam dengan 1kalori tiap ml. Lalu
kembali
awal
dengan Konsumsi 3-4 gelas alkohol 5oz( 150ml) perhari, berlak juga
untuk wanita.
setelah Rekomendasikan bila dapat mengkonsumsi 3 oz (90ml)
alkohol perhari
Contoh
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
selanjutnya.
setelah Kemajuan yang
signifkan
bila
pasien/klien
dapat
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
Asupan Karbohidrat
Evaluasi
Contoh
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
harus
mengkonsumsi
30
gram
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
kembali
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
Evaluasi
Contoh
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
(10.050Kj)
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
Penilaian
kembali
pasien/klien : satu atau dua dari indikator perawatan gizi (termasuk sampel
awal
kembali
pertemuan selanjutnya.
Regresi dari batas yang seharusnya. HgbA1c
pasien adalah 10% (86 mmol/mol).
seperti
contoh.
Pasien/klien
yang
mempunyai
keluarga
dibandingkan
dengan
referensi
disesuaikan
parenteral
gizi
dan
pengukuran
yang
jelas.
cocok.
Parenteral
gizi
sudah
selanjutnya.
Tujuan/ referensi standar sukses tercapai ,
plasma seng pasien adalah 90 g/dL.
selanjutnya.
Ferritin serum pasien/klien adalah 10.9
ng/mL,yang
berada
dalam
batas
yang
seharusnya.
Prealbumin
pasien/klien
mg/dL,yang
berada
adalah
dibawah
70
batas
berat
spesifik
urin
pada
pertemuan selanjutnya.
Kemajuan yang signifikan terhadap tujuan,
berat spesifik urin pasien/klien adalah 1.035,
yang berada dalam batas yang seharusnya.
pertemuan selanjutnya.
Kemajuan yang signifikan terhadap batas
yang seharusnya. Tekanan darah pasien
adalah 135/82 mmHg.