Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP

MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas : Promosi Kesehatan
Dosen Pembimbing : Maulida N.O., S.Kep, NS.,MPH

Disusun oleh :

Izza Khilyatuz Zuhro (1440121023)


Jawara Vesar Pamungkas (1440121024)
Karienda Mareta (1440121025)
Kharisma Siti Romelah (1440121026)
Lianatus sa’diyah (1440121027)

AKADEMI KEPERAWATAN RUSTIDA


KRIKILAN – GLENMORE – BANYUWANGI
PRODI DIII KEPERAWATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Promosi
Kesehatan” ini dengan lancar. Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berupaya optimal. Semoga makalah ini
dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada pembacanya. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusunan mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Krikilan, 24 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definis Monitoring.......................................................................................................3
B. Tahapan Monitoring.....................................................................................................3
C. Manfaat Monitoring......................................................................................................4
D. Pelaksanaan Monitoring...............................................................................................4
E. Teknik Melakukan Monitoring.....................................................................................5
F. Perbedaan Monitoring Dan Evaluasi............................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Simpulan.......................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak bisa di pisahkan dan
saling berkaitan karena dalam suatu evaluasi memerlukan hasil dari monitoring.
Menurut (Sukardi, 2013) tugas dari monitoring yaitu memantau proses dan setiap
kemajuan yang terjadi. Monitoring dan evaluasi sangat di butuhkan oleh setiap
instansi pemerintahan yang berhubungan dengan perencanaan anggaran, karena
dengan monitoring dan evaluasi setiap instansi dapat mengukur tinggat keberhasilan
dari suatu proyek.
Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalam
rangka pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan,
Monitoring dan Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain.Perencanaan,
monitoring (dan pengendalian) dan evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan.
Berdasarkan perencanaan yang telah disusun,serta loka karya mini Puskesmas,
pelaksanaan kegiatan perlu dimonitor dan dikendalikan agar selalu disiplin mengikuti
rencana yang telah ditetapkan serta keputusan-keputusan dalam lokakarya mini. Perlu
pula dilakukan monitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin
dapat mendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatan yang
sedang dilaksanakan (seperti misal pemotongan anggaran, adanya perubahan pola
penyakit akibat terjadinya wabah, adanya bencana alam diberlakukanya aturan
perundangan yang baru dsb). Hasil monitoring dan pengendalian harus dikemas
dalam bentuk informasi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami bagi semua yang
terlibat dalam kegiatan (pimpinan sampaistaf pelaksana/ pendukung) sehingga dapat
dipakai untuk melakukan koreksi(bila diperlukan) atau penyesuaian kegiatan atau
bahkan juga replaning. Monitoring dan pengendalian dilakukan terhadap kegiatan
program atau pelayanan kesehatan yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bila
ditemukan penyimpangan) dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih dapat
menjamin pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang telah disesuaikan.

B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Tujuan Umum

1
Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep monitoring dan evaluasi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa definisi monitoring
b. Untuk mengetahui tahap-tahap monitoring
c. Untuk mengetahui manfaat monitoring
d. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan monitoring
e. Untuk mengetahui teknik melakukan monitoring
f. Untuk mengetahui perbedaan monitoring dan evaluasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Monitoring program merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang
dilaksanakan secara otomatis oleh pengelola program, untuk melihat apakah
pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring atau
pemantauan seringkali disebut sebagai “evaluasi proses”. Adanya pemantauan /
monitoring dimaksutkan agar seawal mungkin dapat menemukan dan memperbaiki
penyimpangan dalam pelaksanaan program. Monitoring merupakan alat yang yang
dipergunakan oleh pelaksana untuk mengungkapkan hal-hal yang tadinya tidak
diperkirakan pada waktu membuat perencanaan dan memerlukan perbaikan.

B. Tahap Monitoring
Ada 4 tahapan monitoring yang perlu diketahui, seperti berikut ini:
1. Logistik (produk media dan materi komunikasi; produk/supply) Input, sesudah
implementasi dimulai Memperbaiki kekeliruan dalam implementasi.
Memperbaiki rencana
2. Hasil antara, output, berkesinambungan memberikan reinforcement
(dukungan) terhadap perilaku yang ditetapkan
3. Perilaku yang diharapkan, output, berkala pada saat informasi dibutuhkan
Memberi arah baru pada strategi (bila perlu). Mengidentifikasi hambatan-
hambatan baru kalau ada identifikasi sasaran baru dan tahap-tahap yang
kemungkinan disebabkan oleh intervensi
4. Perbaikan kesehatan (puskesmas, status kesehatan) output, berkala pada saat
informasi dibutuhkan buat laporan, adakan reinforcement, dan tetapkan arah
baru yang akan ditempuh selanjutnya. Setiap tahap monitoring memberikan
informasi yang bermanfaat dan memerlukan lebih banyak waktu dan sumber
daya.
Tahap-tahap monitoring mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Kronologis
Setiap tahap terjadi sebelum tahap berikutnya, yaitu melaksanakan
intervensi dengan harapan akan terjadi hasil antara. Hasil antara ini diharapkan
terjadi sebelum terjadi perubahan perilaku dan perubahan perilaku inilah yang
nantinya akan menghasilkan peningkatan status kesehatan. Secara skematis

3
dapat digambarkan sebagai berikut: intervensi hasil antara perubahan perilaku
peningkatan kesehatan.
2. Sekuensial
Setiap tahap mengikuti tahap sebelumnyadan terjadi sebagai bagian
dari tahap sebelumnya
3. Makin kompleks
Setiap tahap memerlukan lebih banyak waktu dan elemen untuk
dimonitor dibandingkan dengan tahap sebelumnya dan juga memberikan
informasi yang lebih banyak. Setiap tahap memberikan dasar untuk tindakan
perbaikan yang juga sifatnya kronologis dan sekuensial .informasi yang
dikumpulkan di setiap tahapan memungkinkan untuk dilakukan perbaikan.

C. Manfaat Monitoring
Monitoring akan sangat berguna dalam tiga hal berikut:
1. Manajemen
Monitoring dilaksanakan di awal implementasi untuk mengetahui
masalah yang terjadi sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan
secepatnya. Monitoring memberikan informasi tentang proses dan cakupan
program, serta memberikan umpan balik. Pimpinan program yang
mengabaikan monitoring, kemungkinan besar program yang dilaksanakan
tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi
Monitoring tepat dan baik memungkinkan hasil akhir evaluasi secara
akurat. Efektifitas suatu program akan menurun bila intervensi yang tepat tidak
dilaksanakan, atau pelaksanaannya tidak diarahkan pada target dan sasaran
yang tepat, atau kedua-duanya. Monitoring yang baik sejak awal akan
memudahkan evaluasi dan perluasan program. Perluasan program dapat
dilaksanakan bila operasional program tersebut jelas.
3. Citra
Monitoring akan memudahkan penyandang dana untuk melihat nilai
suatu program dan memberikan kesan pemimpin program sangat peduli.

D. Pelaksanaan Monitoring
Monitoring dalam pelaksanaan suatu program meliputi:

4
1. Input (masukan)
Yang dimonitor dalam input mencakup: apakah ada materi komunikasi yang
diproduksi, distribusi media cetak, siaran lewat media massa, jangkauan target
sasaran, distribusi peralatan komunikasi, kegiatan komunikasi, pelatihan
2. Ouput (luaran)
Output sering disebut hasil antara, dengan pertanyaan pokok untuk monitoring
hasil antara dengan pertanyaan pokok untuk monitoring hasil antara lain :
apakah target sasaran menerima atau terpapar dengan pesan dan bahan
penyuluhan, apakah target sasaran memanfaatkan bahan-bahan penyuluhan,
apakah target sasaran merasakan bahwa ia belajar sesuatu dari bahan
penyuluhan tersebut, bagaimana reaksi sasaran.
3. Outcome (dampak)
Outcome merupakan hasil intervensi, yang diharapkan muncul adalah
perubahan perilaku yang diharapkan. Pertanyaan yang diajukan ialah: apakah
target sasaran mempraktekkan dengan benar perilaku yang disarankan dalam
bahan penyuluhan yang disediakan.

E. Teknik Melakukan Monitoring


Monitoring kegiatan penyuluhan memerlukan pengukuran yang lebih sering.
Tujuannya untuk mengetahui penyebab suatu kegiatanm yang tidak berjalan sesuai
perencanaan dan menemukan pemecahannya bersama sasaran. Cara-cara
pengumpulan data dengan dialog dan pertukaran pendapat dengan sasaran, misalnya:
1. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga,
2. Wawancara mendalam dengan staf kesehatan dan pemuka masyarakat,
3. Focus group discussion dengan provider dan masyarakat sasaran,
4. Mengobservasi dan diskusi apa yang dilakukan oleh sasaran, ini dapat
dilakukan oleh orang luar (misalnya supervisor atau oleh petugas lapangan)
5. Wawancara dengan orang yang baru keluar dari tempat pelayanan (RS atau
Puskesmas), analisa surat pendengar
6. Membaca artikel yang ditulis.

F. Perbedaan Antara Monitoring dan Evaluasi

5
Perbedaan pokok antara monitoring dan evaluasi bahwa keduanya menjawab
pertanyaan yang berbeda dan mempunyai tujuan yang berbeda pula. Untuk lebih
jelasnya terlihat pada tabel berikut ini.
1. Monitoring
Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apa yang sedang terjadi pada system?
2) Mengapa hal itu terjadi?
3) Hasil antara apa yang terjadi?
4) Bagaimana hal tersebut bisa dipertahankan?
a. Tujuan :
Untuk mengadakan perbaikan perubahan orientasi, atau desain dari
system pelayanan, bila perlu, Untuk menyesuaikan strategi komunikasi dan
pesan- pesannya bila dianggap perlu, berdasarkan temuan- temuan dalam
monitoring.
b. Waktu pelaksanaan dan tanggungjawab pelaksanaan:
Monitoring dimulai segera setelah suatu strategi komunikasi
diimplementasikan dan berlanjut selama intervensi, Data dikumpulkan secara
berkala, dan seringkali jarak waktunya sudah ditetapkan atau bila saja
kesempatan memungkinkan, Monitoring biasanya dilakukan oleh orang yang
juga melaksanakan kegiatan komunikasinya.

2. Evaluasi
Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apa yang terjadi sebagai hasil intervensi ?
2) Perubahan perilaku apa yang terjadi ?
3) Seberapa banyak dari target sasaran berperilaku seperti yang dianjurkan?
4) Dampak kesehatan apa yang terjadi pada target sasaran ?

a. Tujuan:
Untuk menunjukkan dampak daripada komunikasi Kesehatan, untuk
menentukan tingkat adopsi perilakunya, untuk menentukan dampak program
terhadap status kesehatan
b. Waktu pelaksanaan dan tanggungjawab pelaksanaan:

6
Umumnya data dikumpulkan beberapa kali pada saat yang berbeda,
yang memungkinkan untuk mengadakan perbandingan, misalnya:
1) Sebelum strategi komunikasi mulai diterapkan untuk dipakai sebagai
data dasar (baseline)
2) Sesudah waktu yang lebih lama (biasanya lebih dari setahun atau dua
tahun) untuk mengadakan perbandingan sesudah intervensi (post
intervention comparison)
3) Pengumpulan data direncanakan sedemikian rupa, hingga
memungkinkan cukup waktu untuk bias terjadinya dampak dari
intervensi yang diadakan.
4) Evaluasi (seringkali berbentuk riset) paling sering dilaksanakan oleh
orang dalam organisasi yang bersangkutan, yang tidak secara langsung
terlibat dalam kegiatan komunikasi yang akan dievaluasi.
5) Data dianalisis dan dimanfaatkan di tingkat pusat sesudah program
intervensi selesai.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Monitoring merupakan suatu bagian dari proses rangkaian kegiatan suatu
manajemen. Monitoring dilakukan untuk mengetahui kesinambungan dari
perencanaan, dan apakah masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dan
apakah kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak seperti yang diharapkan.
Evaluasi (seringkali berbentuk riset) paling sering dilaksanakan oleh orang
dalam organisasi yang bersangkutan, yang tidak secara langsung terlibat dalam
kegiatan komunikasi yang akan dievaluasi.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai
mahasiswa dapat memahami tentang konsep monitoring dan evaluasi promosi
kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bartholomew, L.K., Parcel, G.S., Kok, G., & Gottlieb, N.H. 2005. Planning Health
Promotion Programs: An Intervention Mapping Approach. Jossey Bass A Wiley
Imprint.

Glanz, Rimer, & Lewis. 2002. Health Behavior and Health Education: Theory, Research, and
Practice, 3rd edition. San Francisco, CA: Jossey-Bass. Reproduced with permission of
John Wiley & Sons, Inc.

Green LW & Kreuter MW 1991. Health Promotion Planning, An Educational and


Environmental Approach, (London, Eng : Mayfield)

Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Morton, B.G.S., Greene, W.H., & Gottlieb, N.H. (2005). Introduction to Health Education
and Health Promotion (Second Edition). Waveland Press Inc.

Naidoo, J. & Wills, J 2004. Health Promotion Foundation for Practice (Second Edition).
Bailliere Tindal Sutiono. 2014. Model Logika (Logic Model) dalam Evaluasi
RKAK/L. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan.
Tersedia online di http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel diakses tanggal
25 Juli 2016.

Pratiwi, Khadija. 2021. Monitoring Dan Evaluasi Dalam Program Pemberdayaan.


https://www.academia.edu/35029082/MONITORING_DAN_EVALUASI_DALAM_
PROGRAM_PEMBERDAYAAN di akses pada tanggal 26 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai