Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MONITORING DAN EVALUASI

Dosen Pengampu: Arifin, S.ST

Disusun Oleh :

Kelompok 2 B

Ardiansyah (1901016006)
Hari Perdana Fadilah Rahman (1901016017)
Marselinus Rizza Purnama (1901016031)
Mega Oktavia (1901016032)
Reza Diaz Aditya (1901016045)
Bima Saputra (1801015014)

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

PATRIOT BANGSA

LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang,
kami haturkan puji syukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah Management Radiologi ini telah kami susun dengan maksimal


dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap
agar makalah tentang Anatomi Persendian ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 22 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Monitoring .......................................................................... 4
2.2 Prinsip Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan .................................. 4
2.3 Penyusunan Monitoring Program Pemberdayaan................................. 7
2.4 Evaluasi Program Pemberdayaan ....................................................... 11
2.5 Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan ................................ 12
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu

dalam rangka pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu

kesatuan kegiatan, Monitoring dan Evaluasi memiliki fokus yang berbeda

satu sama lain.

Perencanaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi merupakan

kegiatan yang berkaitan. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun,serta

lokakarya mini Puskesmas, pelaksanaan kegiatan perlu dimonitor dan

dikendalikan agar selalu disiplin mengikuti rencana yang telah ditetapkan

serta keputusan-keputusan dalam lokakarya mini. Perlu pula dilakukan

monitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin dapat

mendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatan

yang sedang dilaksanakan seperti misal pemotongan anggaran, adanya

perubahan pola penyakit akibat terjadinya wabah, adanya bencana alam,

diberlakukanya aturan perundangan yang baru dsb. Hasil monitoring dan

pengendalian harus dikemas dalam bentuk informasi yang jelas, lengkap dan

mudah dipahami bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pimpinan sampai

staf pelaksana atau pendukung sehingga dapat dipakai untuk melakukan

koreksi bila diperlukan atau penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replaning.

Monitoring dan pengendalian dilakukan terhadap kegiatan program atau

pelayanan kesehatan yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bia ditemukan

1
penyimpangan) dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih dapat

menjamin pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang telah disesuaikan.

Evaluasi perlu dilakukan terhadap setiap fungsi manajemen yang

dilakukan, mulai dari perencanaan, penggerakan dan pengorganisasian, serta

pengawasan. Selain itu evaluasi juga perlu dilakukan pada setiap tahap dalam

proses manajemen, mulai dari input, proses, output, outcome dan dampak.

Kegiatan atau program, Tidak kalah pentingnya evaluasi juga harus dilakukan

pada akhir kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan atau target suatu

program atau kegiatan pelayanan.

Hasil evaluasi selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadap

kegiatan atau program pelayanan yang sedang berjalan, juga digunakan untuk

melakukan perencanaan pengembangan program dan kegiatan di waktu

mendatang.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan monitoring?

2. Apa saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan ?

3. Bagaimana penyusunan program pemberdayaan ?

4. Apa saja evaluasi program pemberdayaan ?

5. Apa saja indikator keberhasilan program pemberdayaan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian monitoring.

2
2. Untuk mengetahui saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan

3. Untuk mengetahui penyusunan program pemberdayaan

4. Untuk mengetahui evaluasi program pemberdayaan

5. Untuk mengetahui indikator keberhasilan program pemberdayaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Monitoring

Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan

pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara

mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan serta

perkembangan program tersebut.

Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang

berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan

tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila

kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan

terlaksana secara lengkap.

Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah

dapat dijadikan sebagai informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh

manajer, stake holder (Pimpinan Puskesmas) untuk dasar pengambilan

keputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang berjalan

maupun kegiatan yang akan datang.

2.2 Prinsip Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan

Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi

adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati

dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam

4
pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya

adalah pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring

sebagai berikut:

1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus

2. Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan

program organisasi

3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun

terhadap pengguna produk atau layanan.

4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya

untuk berprestasi

5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku

6. Monitoring harus obyektif

7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.

Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)

mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:

1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.

2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen

program harus dievaluasi

3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan

pribadi.

4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar

mengukur yang seharusnya diukur

5. Prinsip penggunaan kritis

5
6. Prinsip kegunaan atau manfaat

Prinsip dasar lainnya:

1. Sistem M&E dibuat sederhana; disesuaikan dengan kapasitas dan

sumber daya yang tersedia. Hal ini untuk menghindari kesulitan

implementasi di lapangan.

2. Tujuan yang jelas. Kegiatan M&E difokuskan pada hal-hal yang

relevan dengan tujuan dari monitoring itu sendiri yang dikaitkan

dengan aktivitas dan tujuan program. Jangan mengumpulkan data

yang tidak relevan dengan kebutuhan program. Perlu dibuat

logframe, intervention logic model, dan rencana kerja M&E yang

antara lain mencakup rincian indicator kinerja yang akan dipantau.

3. Dilakukan tepat waktu; ini merupakan esensi monitoring karena

ketersediaan data on-time diperlukan bagi pihak manajemen/pengguna

data untuk penyelesaian masalah secara tepat waktu. Selain itu

ketepatan waktu monitoring juga penting untuk mendapatkan data

akurat dalam memantau obyek tertentu pada saat yang tepat.

4. Informasi hasil M&E harus akurat dan objektif; informasi tidak akurat

dan objektif bisa menyebabkan false alarm. Perlu mekanisme untuk

check konsistensi dan akurasi data.

5. Sistem M&E bersifat partisipatif dan transparan; perlu pelibatan

semua stakeholders dalam penyusunan design dan implementasinya,

serta hasilnya dapat diakses oleh semua pihak.

6
6. Sistem M&E dibuat flexible; dalam artian tidak kaku tapi bisa

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tapi masih dalam batas

koridor SOP.

7. Bersifat action-oriented; monitoring diharapkan menjadi basis dalam

pengambilan keputusan dan tindakan. Oleh karena itu sejak awal perlu

dilakukan analisa kebutuhan informasi untuk menjamin bahwa data

monitoring akan digunakan untuk melakukan tindakan.

8. Kegiatan M&E dilakukan secara cost-effective.

9. Unit M&E terdiri dari para specialists yang tidak hanya bertugas

mengumpulkan data tetapi juga melakukan analisa masalah dan

memberikan rekomendasi pemecahan masalah secara praktis.

2.3 Penyusunan Monitoring Program Pemberdayaan

Proses dalam monev sederhananya adalah “menelusuri” proses

pekerjaan proyek atau kegiatan sehingga dapat menemukan “apa yang

sesungguhnya terjadi di antara (proses) dengan tujuan yang dirumuskan.

Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu ditemukan adanya

pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan atau

perbaikan sehingga kesenjangan segera teratasi. Atau setidaknya

meminimalisir kerugian yang timbul akibat penyimpangan.

Karena manfaat monitoring itu sangat besar dan penting dalam

peranannya sebagai “alat perencanaan” maka dilakukan dengan metode dan

alat yang terstruktur dan sistematis, misalnya dengan menggunakan angket,

7
wawancara, FGD dan sebagainya. Prosesnya secara skematik dapat dilihat

seperti dibawah ini:

Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring

yagdapat bermanfaat diikuti seperti dalam diagram berikut:

8
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu:

1. Menetapkan standar pelaksanaan;

2. Pengukuran pelaksanaan;

3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar

dan rencana.

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa

langkah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan

dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator

mana yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang

dimonitor harus jelas dulu, serta pasti dulu batasannya dan definisinya.

“Variabel adalah karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek

yang bisa dinyatakan dengan data numerik yang berbeda-beda.” (William N

Dunn: 2000)

2. Tahap Pelaksanaan:

Monitoring ini untuk mengukur ketepatan dan tingkat capaian dari

pelaksaan program/kegiatan/proyek yang sedang dilakukan dengan

menggunakan standar (variable) yang telah dipersiapkan di tahap

perencanaan. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang

dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut. Adapun

9
indikator umum yang diukur dalam melihat capaian pekerjaan antara lain

adalah :

1. Kesuaian dengan tujuan proyek/kegiatan

2. Tingkat capaian pekerjaan sesuai target

3. Ketepatan belanja budget sesuai plafon anggaran;

4. Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya;

5. Kesesuaian metode kerja dengan alat evaluasi;

6. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan proyek;

7. Ketetapan dan pengelolaan waktu;

8. Adanya tindak lanjut dari program tersebut;

3. Tahap Pelaporan

Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu

memenuhi standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan

evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang

harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan

hasilnya menjadi laporan tentang program.

10
2.4 Evaluasi Program Pemberdayaan

Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk

mengkaji secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan

dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Evaluasi

dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang akan

dijadikan pedoman bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk

menyediakan informasi apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi

suatu program adalah valid, apakah program berhasil atau tidak berhasil dan

mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai apakah

suatu program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi

dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan

dikembangkan

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai

sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek

hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu

telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan

tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan

dilaksanakan.

Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam

perbaikan dan penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam

pelaksanaan program. Bila memungkinkan perubahan scenario dan

konsolidasi sumberdaya (proses manajemen) dapat dilakukan dalam

pelaksanaan program sehingga lebih menjamin keberhasilan program.

11
2.5 Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan

Indikator keberhasilan dari proses atau program pemberdayaan

masyarakat yaitu :

1. Terbentuknya para motivator yang memahami, mempunyai afeksi,

dan terampil dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

2. Tertransformasinya kesadaran, komitmen, kemauan, pengetahuan,

keterampilan dan afeksi motivator terhadap para pejabat di lingkungan

pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan maupun para tokoh

pembangunan masyarakat sekitar.

3. Tergerakkan atau termobilisasinya komunitas lokal untuk

berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat luas sesuai dengan

data, fakta lapangan dan analisis kebutuhan lokal di lapangan.

4. Berkurangnya jumlah penduduk miskin.

5. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh

penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

6. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan

kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.

7. Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin

berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin

kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi

kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok

lain di dalam masyarakat.

12
8. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang

ditandai oleh peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu

memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan

pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara

mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan serta

perkembangan program tersebut.

Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang

berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan

tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya.

Tujuan monitoring adalah untuk menjamin agar kegiatan program dapat

dilaksanakan sesuai rencana dan dapat disesuaikan dengan perubahan

lingkungan organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Evaluasi adalah kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji

secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari

program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Tujuan

evaluasi adalah memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang

kebijakan, strategi dan pelaksanaan program berkait dengan intervensi

program yang sedang berjalan maupun di masa mendatang. Kegunaan dan

pentingnya evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan yang

dialaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan

14
3.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai monitoring dan evaluasi

dalam program pemberdayaan. Serta bermanfaat bagi institusi atau bidan

sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan

pelayanan asuhan kebidanan.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/proses+monev.png

https://id.scribd.com/document/406124217/Makalah-Monitoring-Dan-Evaluasi

16

Anda mungkin juga menyukai