Hari Perdana Fadilah (1901016017) Noviya Jayanti (1901016038) IDE KEWIRAUSAHAAN A. Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. B. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai- nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifkasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara: 1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif 2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin 3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu : 1. Resiko pasar atau persaingan adalah kemampuan & kesediaan pesaing utk mempertahankan posisinya di pasar. 2. Resiko finansial adalah kegagalan yg timbul akibat ketidakcukupan dana. 3. Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Menurut Zimmerer (1996), kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. 2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru. 3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan. Sumber Peluang Potensial Langkah dalam penjaringan ide 1. Menciptakan produk baru dan berbeda 2. Mengamati pintu peluang 3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam 4. Menaksir biaya awal 5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi • Secara implisit, apabila wirausaha baru berfokus pada segmen pasar, maka secara spesifik peluang itu akan sangat tergantung pada peluang segmen pasar. • Untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisa pasar, meliputi aspek : a. Kemampuan menganalisis demografi pasar. b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing . c. Kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yg dpt dijadikan sbg peluang. Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru Kebutuhan akan sumber penemuan Membuat inovasi baru Sesuai keahlian Hobi atau kesenangan pribadi Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar Memanfaatkan koneksi dan relasi Mengamati kecenderungan-kecenderungan Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada Mengapa tidak terdapat ? Kegunaan lain dari barang-barang biasa Pemanfaatan produk dari perusahaan lain Usaha warisan Ikut-ikutan Coba-coba Ada 4 cara untuk menilai apakah sebuah ide merupakan peluang yang baik: 1. Pasar 2. Potensi Pertumbuhan Pasar 3. Biaya 4. Resiko PASAR
adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
RESIKO
adalah bahaya, akibat atau konsekuansi yang dapat terjadi
akibat sebuah prosesyang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Pemilihan Bidang Usaha 1.Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda. 2.Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut. 3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut . Beberapa poin dalam analisa atau riset yang bisa dijadikan ukuran kemampuan kita adalah : a. Kemampuan modal usaha kita b. Kemampuan dalam hal keahlian kita c. Kemampuan kita membagi waktu (terutama bagi Anda yang masih kuliah) d. Kemampuan kita untuk mengimbangi dinamika dunia usaha sekaligus mengantisipasi persaingan yang ketat e. Dan lain-lain 4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut . BIDANG – BIDANG USAHA
• Bidang usaha kelompok kreatif
• Bidang usaha kelompok konsultatif • Bidang usaha kelompok pelayanan • Bidang usaha kelompok analitis Tipe Dominan (introvert-dominan) bersifat kreatif. Merupakan individu yang selalu bersemangat dan optimis • Tipe Popularian (extrovert-dominan) bersifat konsultatif.
Adalah tipe orang yang menyukai pergaulan, terbuka, pandai
bicara, dan suka mempengaruhi orang
Memberikan pengetahuan kepada orang lain mengenai keahlian
atau keterampilan.
Contoh: event organizer, konsultan bisnis, lembaga pendidikan
formal. • Tipe Tenang (extrovert-dedikatif) bersifat pelayanan.
Tipe orang yang suka mengikuti orang lain dengan tulus
Contoh : salon kecantikan, bengkel, tempat penginapan.
• Tipe Konvensional (introvert-dedikatif) bersifat analitis.
Adalah tipe orang yang suka memecahkan masalah dan suka
menganalisa .
Contoh : penerjemah, perancang busana, tata rias.
Bidang Usaha Kelompok Kreatif 1. Kerajinan 2. Peternakan dan tambak 3. Logam 4. Bidang makanan dan minuman 5. Sablon 6. Penerbitan 7. Mainan anak-anak 8. Karya intelektual (buku, software, teknik, dll) Bidang Usaha Kelompok Konsultatif 1. Perdagangan (distributor, dealer, agen, retailer, dll) 2. Konsultan 3. Kursus/pelatihan 4. Pusat kebugaran atau pelatih olahraga Bidang Usaha Kelompok Pelayanan 1. Kontraktor dan jasa perbaikan bangunan 2. Biro jasa 3. Biro teknik 4. Jasa pengetikan, rental komputer, warnet, dll 5. Fotokopi dan penjilidan 6. Salon kecantikan 7. Makelar 8. Rumah kost/kontrakan Bidang Usaha Kelompok Analitis 1. Jasa terjemahan 2. Jasa reparasi alat elektronik 3. Karya intelektual 4. Perancang busana 5. Laundry 6. Jasa penjahitan Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk 1. Tahap Gagasan • Melakukan survei atau pengamatan langsung ke lokasi. • Harus terdapat kebutuhan pasar. • Hak pelaku usaha. 1. Tahap Konsep 2. Tahap Pengembangan Produk 3. Tahap Uji Pemasaran 4. Tahap Komersialisasi Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk
penciptaan suatu produk : 1. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki. 2. Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan. 3. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri. 4. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya. 5. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses. Peluncuran Usaha Baru 1. Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa 2. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki 3. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses 4. Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi 5. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa 6. Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing 7. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merk dagang dan merk jasa Kegagalan Memilih Peluang Bisnis Baru 1. Kurangnya obyektivitas 2. Kurangnya kedekatan dengan pasar 3. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai 4. Diabaikannya kebutuhan finansial 5. Kurangnya diferensiasi produk 6. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai TERIMA KASIH
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar