Anda di halaman 1dari 17

[31/8 09.

33] Andri K: IDE KEWIRAUSAHAAN, SUMBER PELUANG, DAN GAGASAN


POTENSIAL

A. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide ytang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentiifikasikan dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara:
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
a. Resiko pasar atau persaingan
b. Resiko finansial
c. Resiko teknik
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untukk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide
bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan
pengamatan secara terus menerus. Ide bias menjadi sebuah peluang dengan cara berikut ini:
1. Dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik
untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.

B. Sumber Peluang
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi
produk dan jasa riil.

Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:


1. Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu
diperhatikan :
a. Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha
untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a. Analisis demografi pasar,
b. Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
c. Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang.
2. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
b. Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c. Dukungan keuangan,
d. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang
dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang, yaitu :
a. Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
b. Kerugian teknik harus rendah,
c. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk
barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan
memadai atau tidak.

4. Menaksir biaya awal


Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a. Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b. Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c. Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau
produk dapat diciptakan melalui:
1. Inovasi
Inovasi adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan
dalam kehidupan.
Menurut Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat mencangkup:
a) Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di
Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan
bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah
mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan
merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
b) Penggunaan metode atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan
teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di
bidang progam-progam pesaing.
c) Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa
tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera
setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak
yang melakiakn invasi ke quait.
d) Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan
bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia.
e) Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat
struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan
sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
[31/8 09.34] Andri K: 2. Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.

C. Gagasan Potensial
Adapun dalam berwirausaha terdapat gagasan-gagasan yang perlu diperhatikan untuk memulai
usaha, yaitu diantaranya:
1. Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru.
Sumber gagasan bias berasala dari:
a. Kebutuhan dari sumber penemuan yang diketemukan
b. Hobi atau kesenangan pribadi yang dapat dikembangkan
c. Mengamati kecendrungan-kecendrungan yang ada di lingkungan sekitar
d. Mengamati dan menemukan kekurangan-kekurangan dari produk yang telah ada
e. Menemukan fungsi lain dari sebuah benda atau alat biasa
f. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
g. Menemukan benda atau jasa yang tidak terdapat di lingkungan
2. Proses perencanaan dan pengembangan produk
Terdiri atas:
a. Tahap Gagasan
b. Tahap Konsep
c. Tahap Pengembangan Produk
d. Tahap Uji Pemasaran
e. Tahap Komersialisasi

3. Produk yang sesuai untuk perusahaan kecil


Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu
produk :
a. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang,
tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.
b. Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.
c. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil
volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
d. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
e. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.
4. Orientasi pemasaran
Arti penting dari orientasi pemasaran merupakan hal penting, karena penyebab gagalnya bisnis
kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing pasar dari produk atau jasa yang
ditawarkan. Oleh karenanya wirausahawan haruslah mengetahui orientasi dari sasaran
konsumen yang dituju.
5. Matriks produk (pasar)
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
a. Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk –
pasar.
b. Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan.
c. Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang
akan tertarik.
d. Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah
pasaran baru pada bauran.
e. Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada
kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
6. Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru
Kurangnya obyektivitas
a. Kurangnya kedekatan dengan pasar
b. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
c. Diabaikannya kebutuhan finansial
d. Kurangnya diferensiasi produk
e. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :


a. Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau
jasa
b. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
c. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
d. Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
e. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
f. Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang
membedakannya dari pesaing
g. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

ABDURRAHMAN S. FAUZI (20211039)


Sumber:
· Wijatno, Serian, 2009, Pengantar Entreprenuership,Grasindo
· Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Salemba Empat
· Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma,Jakarta
· http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
http://sharralisa.blogspot.com/2011/11/ide-dan-peluang-dalam-berwirausaha.html
[31/8 09.36] Andri K: Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja otak,
maksudnya adalah yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga
kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang
bisnis, mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang
mungkin banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih
berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis
muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.

Seorang enterpreuneur tidak cukup mengandalkan gagasan kreatif dalam pembuatan produk
saja, dia memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat. Keberhasilan ditentukan
banyak hal, tetapi yang paling penting apakah Anda benar-benar mengenali karakter Anda dan
berada pada bidang yang Anda sukai dan minati? Bukan tidak mustahil keberhasilan hanya
soal waktu saja bagi orang-orang yang benar-benar menyukai pekerjaannya. Kata para
pengusaha, produk itu betapapun sederhananya harus dikeloni-diajak bicara, diberi perintah,
dan diberikan sentuhan pribadi Anda.

Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar apabila memiliki anggapan bahwa ide
bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan datang secara tiba-tiba tanpa kita pusing-pusing untuk
mencarinya. Ide bisnis itu datang apabila kita berusaha mencarinya dengan menggali informasi
dan pandai membaca peluang yang memungkinkan untuk membuat suatu usaha baru.
Terkadang suatu ide itu muncul pada saat kita sedang berfikir keras menentukan bidang bisnis
yang akan kita buat. Sebagai contohnya adalah seseorang sedang berjalan jalan di suatu
taman dan kebetulan ditaman tersebut ada pohon buah, orang tersebut melihat beberapa buah
berjatuhan dan memungut salah satunya. Orang tersebut mencium baunya dan berfikir ternyata
buah itu memiliki sari buah yang mungkin bisa dijadikan sirup sari buah atau agar buah itu tidak
busuk maka bisa dibuat manisan denagn cara buah itu diawetkan. Dari kejadian sederhana
inilah terkadang suatu gagasan/ide itu dapat muncul.
[31/8 09.38] Andri K: Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan
kondisi yang dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi saat ini belum
cukup dan belum sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka selalu berusaha
mengembangkan bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah ada menjadi bisnis yang lebih
bervariasi dan lebih banyak diminati oleh konsumen. Ketika suatu bisnis sekiranya tidak
menguntungkan, mereka biasanya akan langsung mencari penyebab mengapa bisnis tersebut
menjadi tidak menguntungkan. Kemudian akan membuat suatu keputusan bisnis tersebut akan
diberhentikan atau akan tetap dijalankan tetapi membuat variasi terhadap bisnis tersebut. Hal
inilah yang mendorong seorang entrepreneur untuk selalu berusaha memanfaatkan kerja otak
dengan selalu melatih kemampuan berfikir cepatnya dalam menghadapi segala kondisi dan
resiko yang akan timbul pada bisnis yang sedang dijalankan. Sama halnya dalam menentukan
ide atau gagasan pertama kali. Tentunya sangat memerlukan adanya kerja otak.
[31/8 09.39] Andri K: Menangkap peluang dan cara memasuki usaha baru
budigundul budigundul
10 tahun yang lalu
Menangkap peluang dan cara memasuki usaha baru?
Jika kita mendapatkan Peluang Usaha tersebut kita akan langsung memanfaatkan nya dengan
sungguh – sungguh, namun bagaimana bagi orang yang tidak mendapatkan peluang usaha?,
jadi bagaimana Strategi Mengangkap Peluang Usaha Tersebut. Strategi adalah sebuah kiat
atau siasat. jadi pelang usaha yang ada harus dimanfaatkan dengan strategi yang sangat tepat.
berikut Strategi yang perlu kita lakukan supaya dapat memanfaatkan Peluang Usaha yang ada.

Integrasi Vertikal, yaitu sebuah penggabungan usaha yang mempunyai sebuah keterkaitan dan
saling membutuhkan secara kontinu.
Menambahkan kapasitas, adalah menaikkan kuota atau jumlah produksi untuk memenuhi
kebutuhan peluang pasar baru atau wilayah pasar baru. ini dimungkinkan apabila tempat usaha
kita atau perusahaan masih memiliki kapasitas yang lebih.
Memasuki bisnis baru, yaitu membuka usaha baru yang tidak ada kaitan dengan usaha yang
kita jalankan sebelumnya. dengan ini kita dapat menambahkan jenis produk dari usaha yang
sudah pernah kita jalankan sebelumnya.
Bagaimanakah Cara Memasuki Dunia Usaha baru.

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :

Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk dan
mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang
dirancang sendiri.
Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan
atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang
sudah ada.
Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan franchisor /parent
company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan,
pengendalian kualitas, riset.
[31/8 09.40] Andri K: Menangkap peluang dan cara memasuki usaha baru
budigundul budigundul
10 tahun yang lalu
Menangkap peluang dan cara memasuki usaha baru?
Jika kita mendapatkan Peluang Usaha tersebut kita akan langsung memanfaatkan nya dengan
sungguh – sungguh, namun bagaimana bagi orang yang tidak mendapatkan peluang usaha?,
jadi bagaimana Strategi Mengangkap Peluang Usaha Tersebut. Strategi adalah sebuah kiat
atau siasat. jadi pelang usaha yang ada harus dimanfaatkan dengan strategi yang sangat tepat.
berikut Strategi yang perlu kita lakukan supaya dapat memanfaatkan Peluang Usaha yang ada.

Integrasi Vertikal, yaitu sebuah penggabungan usaha yang mempunyai sebuah keterkaitan dan
saling membutuhkan secara kontinu.
Menambahkan kapasitas, adalah menaikkan kuota atau jumlah produksi untuk memenuhi
kebutuhan peluang pasar baru atau wilayah pasar baru. ini dimungkinkan apabila tempat usaha
kita atau perusahaan masih memiliki kapasitas yang lebih.
Memasuki bisnis baru, yaitu membuka usaha baru yang tidak ada kaitan dengan usaha yang
kita jalankan sebelumnya. dengan ini kita dapat menambahkan jenis produk dari usaha yang
sudah pernah kita jalankan sebelumnya.
Bagaimanakah Cara Memasuki Dunia Usaha baru.

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :

Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk dan
mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang
dirancang sendiri.
Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan
atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang
sudah ada.
Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan franchisor /parent
company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan,
pengendalian kualitas, riset.
[31/8 09.45] Andri K: Dibawah ini adalah berbagai bidang usaha kelompok :

a. Pengertian Bidang Usaha Kelompok Kreatif


Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam
bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak
banyak bicara.
Produksi adalah pilihan yang sesuai dengan tipe ini. Yang terpenting produk yang kita produksi
dapat laku di pasaran, tentu juga memenuhi aspek halal.
Contoh bidang kerja yang dapat digeluti:
1) Kerajinan
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang kerajinan juga unggul dalam hal ekspor. Calon
wiraswastawan di daerah-daerah sebaiknya memikirkan atau menggali kembali potensi
daerahnya yang mungkin saja memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa diketengahkan ke lingkup
nasional maupun internasional.

2) Peternakan dan tambak


Ini juga sangat berpotensi ekspor, sehingga patut diperhitungkan sebagai jalur bisnis kebal
krisis. Udang adalah salah satu komoditas primadonanya.

3) Bidang makanan dan minuman


Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai dengan
tingkat lapisan masyarakat yang akan dituju. Mereka tetap ingin menjalankan peran
domestiknya dengan menyediakan masakan di rumah, tetapi tidak punya waktu untuk meracik,
menyiangi, mengupas, dan memotong.
Makanan jus yg di jlan yg kreatif beda dri yg lain

4) Pertanian dan Agrobisnis


Bidang yang merupakan sumber daya paling fundamental dari bangsa Indonesia. Dalam masa
krisis, bidang ini telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja kebal krisis, tapi
bahkan menangguk keuntungan berlipat ganda.
.

5) Mainan anak-anak
Komoditas ini ternyata cukup menjanjikan, karena jumlah anak-anak amat banyak.
Memproduksi mainan anak tidak perlu yang mewah dan mahal. Di lingkungan sekolah banyak
pedagang-pedagang kecil yang menjual mainan-mainan sederhana buatan sendiri (pekerjaan
tangan), ternyata amat laris. Anak kecil tidak banyak memperhatikan segi kemewahan, yang
penting adalah ide yang sejalan dengan dunia khayal anak-anak.
Ada juga beberapa pengusaha kecil yang memproduksi mainan anak sederhana terbuat dari
tripleks, dan bisa dipasarkan kepada berbagai sekolah taman kanak-kanak.

b. Pengertian Bidang Usaha Kelompok Konsultif


Bidang usaha yang lebih sesuai adalah bidang-bidang yang memungkinkan mereka berada
pada posisi sebagai pemegang kendali. Berikut bidang bidang yang mungkin di geluti kelompok
konsultatif (ekstrovert dominan):
1) Perdagangan (distributor, dealer, agen, retailer, dll)
[31/8 09.46] Andri K: Jasa pengetikan amat populer dewasa ini karena jumlah kantor dan
perguruan tinggi sudah banyak. Mahasiswa yang sedang dalam tugas membuat skripsi dan
kantor-kantor yang harus mengerjakan laporan-laporan merupakan pelanggan utama dari jasa
pengetikan semacam itu. Oleh karena itu, perhatikan lokasi usaha yang strategis
terhadappusat-pusat keberadaan pelanggan, seperti kampus dan gedung-gedung perkantoran.
3) Fotokopi dan Penjilidan
Bidang usaha ini masih satu rumpun dengan jasa pengetikan. Namun, jasa ini memerlukan
investasi yang lebih besar daripada jasa pengetikan sehingga perlu dipikirkan bagaimana
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan modal. Alternatif yang dapat diambil
misalnya mencari mitra mesin fotokopi bisa disewa untuk keperluan tersebut.

4) Perbengkelan
Meski pada prinsipnya sama, perbengkelan bisa mencangkup berbagai bidang yang berbeda.
Misalnya ada bengkel otomotif, yang melayani perbaikan kendaraan roda empat atau hanya
menjadi spesialis dalam kendaraan roda dua.

5) Rumah Kost/Kontrakan
Untuk kebutuhan karyawan atau mahasiswa di kota-kota bear, permintaan jasa akomodasi
dalam bentuk rumah kos atau rumah kontrakan cukup tinggi. Namun, semuanya harus
dikembangkan dengan bekal informasi pasar yang cukup. Jumlah orang yang banyak dan
berapa biaya pemondokan yang mampu mereka sisihkan. Peluang ini perlu ditangkap karena
masa depannya cukup cerah. Satu kamar berukuran 15 m2 bisa dikenakan biaya sebesar
Rp.350.000 per bulan.

d. Pengertian Bidang Usaha Kelompok Analitis


Kelompok ini kurang suka bertemu dengan orang lain, tetapi ingat, kelompok ini adalah
“problem solver”/ pemecah masalah. Berikut contoh usaha yang dapat digeluti kelompok ini:
1) Jasa Terjemahan
Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada analis, dengan intensitas yang memadai. Banyak
di perlukan perusahaan internasional.

2) Jasa Reparasi Alat Elektronik


Dua Bidang yang memberikan tantangan analitik yang besar adalah dunia elektronik serta
teknologi informasi. Bidang ini juga bisa dijadikan alternatif pemilihan bidang usaha. Tentu saja
dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus dikuasai.

3) Karya Intelektual
Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita dapatkan pada kaum kreatif karena
kedua kelompok ini mempunyai komponen pembawaan yang sama, yaitu “introvent”

4) Laundry
Bidang usaha ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang di kawasan perkotaan. Berbagai
perkembangan teknik dalam hal layanan laundry sudah semakin canggih sehingga perlu
dicermati dan dipelajari.
5) Jasa Penjahitan
Baik di kawasan perkotaan maupun di daerah-daerah pedesaan yang sudah cukup maju,
menjalankan usaha penjahitan cukup menjanjikan masa depan yang baik. Yang perlu dijaga
adalah masalah ketepatan waktu serta mutu pekerjaan yang baik.

Kesimpulan
Seorang entrepreneur tidak cukup mengandalkan gagasan kreatif dalam pembuatan produk
saja. Entrepreneur memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat. Keberhasilan
ditentukan banyak hal, tetapi yang paling penting adalah apakah wirausaha benar-benar
mengenal karakter diri dan berada pada bidang yang yang disukai. Sesuaikan pilihan bisnis
dengan karakter, bakat, dan keterampilan.

Saran
Sebelum seseorang menerjunkan diri ke lapangan usaha, sebaiknya melakukan penilaian diri
terlebih dahulu. Dengan demikian, akan mengetahui termasuk kelompok manakah kira-kira
dirinya itu. Apakah tergolong kelompok kreatif, konsultatif, servis ataukah analatis. Setelah itu,
ada lagi yang harus diperiksa lebih jauh, yakni apakah dirinya memiliki sebuah keterampilan
khusus, atau menguasai ilmu pengetahuan tertentu dan juga barangkali mempunyai hobi yang
khas. Semua hal tersebut akan dapat menjadi modal yang berharga bagi kelanjutan perwujudan
usaha.

Assalamualaikum . Wr .Wb. Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T , berkat limpahan
rahmat , taufik serta hidayah-Nya kita senantiasa diberi kesehatan sampai saat ini . Shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad S.A.W yang mana telah
menjadi guru panutan kita di dunia maupun di akhirat. Dengan izin Allah S.W.T, kami selaku
pemakalah dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktikum pengantar manajemen ini dengan
judul “ MENEMUKAN IDE DAN PELUANG DALAM WIRAUSAHA “ . Pembuatan laporan ini
bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kemampuan kita dalam belajar mengenai
menemukan ide dan peluang tentang Kewirausahaan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada kedua orang tua , dan Ibu Siti M.M selaku dosen pembimbing mata kuliah
Kewirausahaan, serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pengerjaan ini, karena
berkat bantuan serta dukungan mereka makalah ini dapat terselesaikan. Kami selaku
pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangn dan
kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran serta kritik yang bisa menyempurnakan
laporan ini dan bisa memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam mengerjakan segala hal.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum . Wr .Wb .

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
Keberhasilan dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, clan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.

Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk
menciptakan nilai secara terus-menenis. Wirausaha dapat inenciptakan nilai dengan cara
mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali
usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi. Rumusan masalah 1.
Bagaimana cara untuk menemukan ide dalam kewirausahaan? 2. Bagaimana cara melihat
peluang dalam berwirausaha? 3. Apa saja bekal yang diperlukan dalam melakukan wirausaha?
Tujuan / Manfaat 1. Untuk mengetahui cara menemukan ide dalam kewirausahaan. 2. Untuk
mengetahui cara melihat peluang dalam berwirausaha. 3. Untuk mengetahui bekal yang
diperlukan dalam berwirausaha.

BAB II PEMBAHASAN

A. Ide kewirausahaan Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk


proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Wirausaha dapat dapat
menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya
dan akhirnya menjadi pengendali usaha. Menurut Zimmer, ide-ide wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan rill pasar dan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevakuasi semua
resiko yang mungkin terjadi dengan cara: 1. Penggunaan resiko melalui strategi proaktif 2.
Penyebara resiko pada aspek yang paling mungkin 3. Pengelolaan resiko yang mendatangkan
nilai atau manfaat. Terdapat tiga jenis resiko yang dapat dievaluasi: 1. Resiko pasar atau
persaingan, karena adanya ketidak pastian pasar. 2. Resiko finansial, akibat rendahnya hasil
penjualan dan tingginya biaya. 3. Resiko teknik, akibat adanya kegagalan teknik. Banyak ide
yang baru, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang
baru terhadap ide lama. Hasil dari ide-ide secara keseluruhan adalah perubahan bentuk arahan
atau petunjuk bagi perusahaan. Terdapat beberapa cara agar ide dapat menjadi peluang, yaitu
dengan cara: 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara atau metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru. 3. Ide dapat dihasilkan dalam
bentuk yang sudah dimodifikasi. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas idenya sendiri
tetapi pengamatan dan penerapan ide orang lain bisa dijadikan peluang. B. Sumber-sumber
Potensial Peluang Proses penjaringan ide disebut juga dengan “idea screening” yang merpakan
suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa rill. Adapun
langkah-langkah dalam idea screening dilakukan dengan cara menciptakan produk baru dan
berbeda, mangamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksir biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Sumber-sumber
potensial pelung dapat digali dari: 1. Menciptakan produk baru yang berbeda agar kegunaan
barang dan jasa yang dihasilkan menjadi bernilai tinggi bagi pelanggan atau konsumen
potensial lainnya, oleh sebab itu wirausaha harus mengetahui mengenai perilaku konsumen
pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan paling sedikit dua unsur berikut: a. Permintaan
terhadap barang dan jasa. b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang maupun jasa.
Secara spesifik apabila wirausaha baru memfokuskan usahanya pada suatu segmen maka
peluangnya akan sangat bergantung pada perilaku segmen pasar tersebut. Kemampuan untuk
memperoleh peluang bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar yang
meliputi tiga aspek, yaitu: a. Demografis pasar b. Sikap dan tingkah laku pesaing c. Keunggulan
bersaing dan kefakuman pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang. 2. Mengamati
pintu peluang, dilakukang melalui pengamatan dan evaluasi terhadap pesaing kemuadian
wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

a. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru b. Pengalaman keberhasilan dalam


mengembangkan produk baru c. Dukungan finansial d. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki
pesaing pasar. Menganalisis produk dan proses secara mendalam, untuk menjamin bahwa
jumlah kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Kemampuan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan
resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. Pintu peluang usaha dapat diperoleh
dengan cara (Zimmer): a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang
relative singkat b. Kerugian teknik harus rendah c. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk
mengembangkan strategi produknya d. Pesaing tidak memiliki teknologo yang canggih e.
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya f.
Perusahaan

baru

memiliki

kemampuan

dan

sumber-sumber

untyuk

menghasilkan produknya. 3. Menaksir biaya awal yang diperlukan untuk memulai usaha baru.
Biaya awal yang akan dikeluarkan untuk menjalankan operasional usaha perlu dibuatnya
perkiraannya supaya kebutuhan dana dapat diketahui pada waktu pelaksanaannya.
4. Memperhitungkan resiko, misalnya resiko teknik, resiko finansial dan resiko pesaing.
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi, antara lain:

a. Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi


pasarnya: •

Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing.

Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produk.

Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk.

b. Resiko teknik, adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. c. Resiko finansial,
adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

C. Pengetahuan dan Kompetisi kewirausahaan Watak kewiraushaan ditentukan oleh


ketrampilan dan kemampuan. Kemampuan ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Seorang wirausaha memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi yang
tercermin dalam kemampuan untuk memulai usaha “start up”, mengerjakan sesuatu yang baru
“creative”, mencari peluang baru “oppoturnity”, berani menanggung resiko “risk bearing”, dan
mengembangkan ide dalam meramu sumber daya. •

Kemampuan dan kemauan seorang wirausaha diperlukan untuk:

1. Perencana “planner” Sebagai perencana, wirausaha berperan sebagai: a. Merancan


perusahaan (corporate plan) b. Mengatur strategi perusahaan (corperate strategy) c.
Pemrakarsa ide-ide perusahaan (corperate image) d. Pemegang visi untuk kepemimpinan
(visioner leader)

2. Pelaksana usaha (businessman) Sebagai pelaksana usaha, wirausaha berperan sebagai: a.


Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide-ide baru yang berbeda b. Meniru dan
menduplikasi c. Mengembangkan produk baru

Kemampuan kewirausahaan meliputi:

1. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan. 2. Imagination,
memiliki imajinasi, ide, dan prespektif serta tidak mengendalikan nada sukses masa lalu. 3.
Practical knowledge, memiliki kemampuan praktis. 4. Search skill, kemampuan untuk
menemukan, berkreasi dan berimajinasi. 5. Foresight, berpandangan jauh kedepan. 6.
Computation skill, berkemampuan menghitung dan mempresiksi kemasa yang akan datang. 7.
Communication skill, berkemampuan berkomunikasi, bergaul dan berhubungan harmonis
dengan orang lain. Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimikili adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengarusi oleh ketrampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan
oleh pengetahuan dan pengalaman. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan
kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kemampuan kreatif dan inovatis tersebut tercermin didalam:

1. Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha 2. Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
yang baru 3. Kamampuan dan kemauan untuk mencari peluang 4. Kemampuan dan keberanian
untuk menanggung resiko 5. Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber
daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

1. Menghasilkan produk atau jasa baru 2. Menghasilkan nilai tambah baru 3. Merintis usaha
baru 4. Melakukan proses atau teknik baru 5. Mengembangkan organisasi baru Dengan
beberapa ketrampilan dasar di atas, maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam
berwirausaha. Menurut Dan dan Bradeseet Business Credit Service (1993), terdapat 10
kompetensi yang harus dimiliki wirausahawan, yaitu: 1. Knowing your business, yaitu harus
mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausaha harus
mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan
dilakukan. Misalnya, sesorang yang akan melakukan bisnia perhotelan. Untuk bisnis
pemasaran computer, ia harus memiliki pengetahuan pemasaran computer.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahan, termasuk
dapat memperhitungkan, mempresdiksi, mengadministrasikan dan membukakan kegiatan-
kegiatan usaha. Mengetahu manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan
pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. 3. Having the proper
attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus
bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh, dan
tidak setengah hati dalam menjalani tugasnya. 4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal
yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan
hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu harus memiliki waktu yang cukup,
cukup uang, cukup tenaga, tempat, dan mental. 5. Managing finances effectively, yaitu memiliki
kemampuan mengatur atau mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber
dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat. 6. Managing
time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung,
dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya. 7. Managing

people,

yaitu

kemampuan

merencanakan,

mengatur,

mengerahkan,

menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.


8. Satisfying customer by providing hingh quality product, yaitu memberi kepuasan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan pelanggan. 9. Knowing hozu to compete, yaitu mengetahui setrategi atau cara
bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan, kelemahan, peluang, dan adcaman
dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan analili SWOT baik terhadap dirinya maupaun
terhadap pesaing.

10. Copying with relgulations and paperwork, yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas
tersurat, tidak tersirat. Di samping ketrampilan dan kemampuan, wirausaha juga harus memiliki
pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff, John M. Mmemphil, Jr dan Douglas Cloud
(1993:8) ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang
seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya: 1. Technical competence, yaitu memiliki
kompetensi dalam bidang rangcang bangun (know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang
akan dipilih. Misalnya, kemampuan dalam bidang teknik produksi dan desain produksi, ia harus
betul-betul mengetahui bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan. 2. Marketing
competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi
pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia harus mengetahui bagaimana
menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya pelanggan dan harga khusus yang belum
digarap pesaing. 3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan,
mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. Ia harus mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan cara mengolahnya dengan baik. 4. Human relation
competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti
kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan. Ia harus mengetahui hubungn
interpersonal secara sehat. Sedangkan menurut Norman M. Scarborough (1993), kompetensi
kewirausaan yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis tersebut meliputi: 1. Proaktif, yaitu
selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas 2. Berorientasi pada prestasi atau
kemauan kerja, cirinya: a. Selalu mencari peluang b. Berorientasi pada efisiensi c. Konsen
untuk kerja keras

d. Perencanaan yang sistematis e. Selalu memonitor (check and re-check)

3. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya: a. Selelu penuh komitmen dalam
mengadakan kontak kerja. b. Mengenal tentang betapa pentingnya hbungan bisnis. Pada
umumnya, wirausaha yang memiliki komptensi-kompetensi tersebut, cenderung berhasil dalam
berwirausaha. Oleh karena itu, bekal kewirausahaan yang berupa pengetahuan dan begal
ketrampilan kewirausahaan perlu dimiliki. Beberapa bekal pengetahuan yang perlu dimiliki
misalnya: 1. Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki lingkungan usaha disekitanya. 2.
Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. 3. Pengetahuan tentang kepribadian
dan kemampuan diri. 4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. 5.
Pengetahuan tentang siapa konsumennya. Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif,
pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi
seorang wirausaha. Pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan itu di antaranya
pengetahuan tentang pasar dan strategi pemasarannya, pengetahuan tentang konsumen
(pelanggan), pengetahuan tentang pesaing, baik yang baru maupun yang sudah ada,
pengetahuan tentang pemasok, pengetahuan tentang cara mendistribusikan barang dan jasa
yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan,
mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Di samping itu, sangat penting pengetahuan
spesifik seperti pengetahuan tentang prinsp-prinsip akuntansi dan pembukuan, jadwal produksi,
manajemen personalia, manajemen keuangan, pemasaran, dan perencanaan.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Dari pembahasan di atas,dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang


yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin
dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha, mengerjakan sesuatu yang baru,
kemauan dan kemampuan mencari peluang, kemampuan dan keberanian menanggung risiko,
dan kemampuan untuk mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya.

Daftar Pustaka

Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan : Manajemen Usaha


Kecil, edisi 11, Salemba empat, Jakarta.


Suryana Dr, MSi (2003) ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Suskses,
Edisi revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Meredith Geoffrey G. et al (2000) ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM &
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Zimmer Thomas W., Scarborough (2005) ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis
Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai