Anda di halaman 1dari 35

Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan

Proses kewirausahaan diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi, network,


tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang yang dilanjutkan dengan
inovasi.
Kreativitas sering muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang-
barang dan jasa-jasa baru. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan
cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam
memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru), maupun dari sisi eksternal, yakni
berdasarkan hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain. maka wirausahawan
perlu mengindentifikasi: tingkat persaingan, strategi industri, tujuan pesaing, menilai
kekuatan dan kelemahan pesaing, dan mengestimasi pola persaingan. Untuk dapat
menganalisis peluang usaha, wirausahawan harus mengetahui beberapa alat analisis
seperti SWOT,
Merintis Usaha Baru
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola,
dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan
pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil
(small business operator), ia harus memiliki:
1.Kecakapan untuk bekerja
2.Kemampuan mengorganisir
3.Kreatif
4.Lebih menyukai tantangan
Ide Bisnis
• Pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa 43%
perusahaan atau tempat-tempat profesional
• Hobi 31%
• Telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya 15%
dengan lebih baik
• Memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar 11%

Ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang
dengan mendirikan usaha baru:
1.Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan
berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
2.Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu
pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai
kunci keberhasilan.
(hasil survei Peggy Lambing)
Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang
calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman
Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
1.Kemampuan teknik
2.Kemampuan finansial
3.Kemampuan pemasaran
4.Kemampuan hubungan
PROSES
BERKEMBANGNYA
WIRAUSAHA

pendidikan, sosial,
organisasi,
kebudayaan dan
lingkungan
TAHAPAN BERWIRAUSAHA
Dalam memilih jenis usaha perlu adanya strategi,
antara lain :
1.Memilih usaha sesuai dengan bakat dan hobi yang
dimiliki
2.Memilih sektor usaha yang tepat
3.Memulai usaha dari skala kecil
4.Memilih usaha tanpa modal atau minim modal
5.Usaha yang dipilih bukan usaha musiman

8
Dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu dipertimbangkan
hal-hal berikut:
1)Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
2)Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada
saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan
saat ini belum tentu menguntungkan di masa yang akan datang.
3)Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat
berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.
4)Dalam memilih lapangan usaha, perlu melihat dan mengkaji kondisi
internal dan kondisi eksternal dimana usaha di jalankan, karena faktor internal
dan eksternal (SWOT) ini akan sangat menentukan kesuksesan dalam
menjalankan usaha.

9
 Sektor Konsultan

 Sektor kecantikan
 Sektor  Sektor Agribisnis
Perdagangan
 Sektor ketrampilan
 Sektor
Pendidikan  Sektor Seni
 Sektor Pariwisata

 Sektor Industri

 Sektor Perikanan
10
Faktor-Faktor Pemicu
Proses Kewirausahaan ditentukan oleh: Property, right, competency,
incentives, and environment“.
Implementasinya perlu memperhatikan aspek-aspek berikut:
1.Mencari peluang usaha baru: lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernah dilakukan
2.Pembiayaan: pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
3.Sdm: tenaga kerja yang dipergunakan
4.Kepemilikan: peran-peran dalam pelaksanaan usaha
5.Organisasi: pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
6.Kepemimpinan: kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial
7.Pemasaran: lokasi dan tempat usaha
Keberhasilan berwirausaha sangat tergantung pada
Kemauan, Kemampuan, Peluang dan Kesempatan.

Factor penyebab keberhasilan dipengaruhi oleh perilaku para wirausahawan,


antara lain
1.Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, trampil
mempraktekkan, transformasi atraktif
2.Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para
Innovating Entrepreneur
3.Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap
skeptikal tetapi segera melaksanakan peniruan-peniruan, supaya mereka tidak
kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4.Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan
peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam produksi
sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan
produsen lain
5.Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente).
Faktor yang menyebabkan wirausaha gagal
1.Tidak kompeten dalam manajerial.
2.Kurang berpengalaman: kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengorganisasikan, keterampilan mengelola sumberdaya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi usaha.
3.Kurang dapat mengendalikan keuangan. .
4.Gagal dalam perencanaan. Sekali gagal dalam melakukan perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5.Lokasi yang kurang memadai..
6.Kurangnya pengawasan.. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan tidak
efisien dan tidak efektif.
7.Sikap kurang sungguh-sungguh dalam melaksanakan wirausaha. Sikap
yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal.
8.Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahan. Wirausaha yang kurang siap dalam menghadapi dan
melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Faktor penyebab kegagalan lainnya :

1.Pendapatan tidak menentu. Dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus
memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan, sewaktu-
waktu bisa rugi dan untung.
2.Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Menurut Wirasasmita (1998),
tingkat kegagalan usaha kecil di indonesia mencapai 78%. Bagi seorang wirausaha,
kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.
3.Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri
mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan dan pembukuan. Waktu yang lama
dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin
menjadi wirausaha menjadi mundur. Wirausaha yang berhasil pada umumnya
menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
4.Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas
yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur
dari kegiatan berwirausaha, misalnya pedagang yang kualitas kehidupannya tidak
meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk keusaha lain.
• Nilai suatu barang dapat diciptakan melalui inovasi
• Nilai ini dapat diciptakan dengan mengubah tantangan menjadi peluang
• Peluang dapat diciptakan melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Ide-ide
yang
menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha) perlu diidentifikasi dan
dievaluasi dengan cara:
1.Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
2.Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin
3.Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
• Agar ide-ide yang masih potensial menjadi bisnis yang riil, maka seorang
entrepreneur harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara
terus menerus. Proses penjaringan ide ini sering disebut dengan proses
screening.
• Langkah-langkah melakukan screening antara lain:
1)Menciptakan produk baru dan berbeda
a) permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan;
b) waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
2)Mengamati pintu peluang
Entrepreneur harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misal:
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan keuangan,
keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
3)Menganalisis produk dan proses secara mendalam
Analisis ini untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
memadai atau tidak.
4) Menaksir biaya awal
Biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru yaitu;
a)sumber darimana dan digunakan untuk apa?;
b)Berapa yang diperlukan untuk operasi dan perluasan usaha?
5)Menghitung dan memperkirakan risiko:
a)Risiko Teknik; kegagalan dalam proses pengembangan produk
b)Risiko Finansial; kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana
c)Risiko Pesaing; kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisinya di pasar

Watak entrepreneur ditentukan oleh ketrampilan dan kemampuan. Kemampuan


ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
1) Self knowledge (memiliki pengetahuan tentang usaha)
2) Imagination (memiliki imajinasi, ide dan mengandalkan pada sukses di
masa lalu)
3) Practical Knowledge (memiliki pengetahuan praktis, missal desain, Teknik,
pembukuan, administrasi dan pemasaran)
4) Search skill (kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi)
5) Foresight (berpandangan jauh ke depan)
6) Computation skill (kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan di masa datang)
7) Communication skill (kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul dan
berhubungan dengan orang lain)
• Umumnya, entrepreneur yang memiliki kompetensi cenderung berhasil dalam
berwirausaha
• Oleh karena itu, bekal kewirausahaan berupa pengetahuan dan ketrampilan
perlu dimiliki.
• Beberapa bekal pengetahuan yang perlu dimiliki, misalnya:
1.Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang
ada di sekitarnya
2.Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
3.Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri
4.Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
* Technical Skill (ketrampilan untuk melakukan tugas-tugas khusus, seperti
sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar/arsitek).
* Human relation skill (ketrampilan untuk memahami, mengerti,
berkomunikasi dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi)
* Conceptual skill (ketrampilan personal untuk berfikir, mendiagnosis,
menganalisis situasi yang berbeda dan melihat situasi luar dan ketrampilan
ini penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan menghadapi
tantangan)
* Decisionmaking skill (ketrampilan untuk merumuskan masalah dan memilih
cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut)
* Time management skill (ketrampilan dalam menggunakan dan mengatur
waktu seproduktif mungkin)
*Business model adalah sebuah template yang digunakan untuk
menggambarkan seperti apa bisnis yang ingin kita bangun atau bisnis apa
yang sedang kita jalani sekarang secara menyeluruh dan dari berbagai aspek.
*Business model canvas dikembangkan oleh Alexander Osterwalder adalah
berisi 9 building block atau kerangka yang bisa kita jadikan acuan untuk
membuat rencana bisnis
*9 kerangka ini digunakan untuk menyederhanakan konsep model bisnis yang
rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah
perusahaan/entrepreneur untuk membuat, mendiskusikan dan memahami
sebuah model bisnis dengan lebih sistematis.
• Apakah anda telah mengetahui secara lengkap mengenai siapa calon
konsumen/pelanggan anda?
• Segmentasi pasar konsumen:
a)Demografis  data statistic penduduk: pendapatan, rata-rata umur,
Pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan dll
b)Geografis  berdasarkan wilayah
c)Psikografis  gaya hidup dan kepribadian
d)Perilaku  pengetahuan, sikap, pemakaian terhadap produk tertentu
Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pebisnis pemula adalah langsung menentukan
bisnisnya dan baru memutuskan siapa pelanggan mereka.
Jenis segmentasi pasar terdiri dari:
1)Pemasaran massal; pendekatan segmentasi yang tidak membagi pasar sama sekali.
Semua jenis pelanggan dilayani. Contoh: melayani anak-anak, dewasa, laki-laki,
perempuan

2)Pemasaran segmen; pendekatan segmentasi yang membagi pasar ke dalam


kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang relative
sama. Contoh: segmen anak-anak, dewasa dan segmen pelanggan yang mengalami
cidera tulang/otot

3)Pemasaran ceruk (nice market); pendekatan yang digunakan oleh perusahaan yang
hanya ingin berfokus pada satu segmen kecil yang memiliki kebutuhan yang spesifik.
Contoh; hanya melayani pelanggan dewasa laki-laki dan perempuan.
• Manfaat atau nilai tambah ini dapat menjadi alasan konsumen/pelanggan
memilih suatu nilai manfaat tertentu yang anda tawarkan dibandingkan
dengan nilai manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan/bisnis lain.
• Value proposition harus mampu menjawab pertanyan sebagai berikut:
Nilai tambah apa yang bisa kita tawarkan ke pelanggan?
Permasalahan pelanggan mana yang ingin kita selesaikan?
Kebutuhan pelanggan apa yang hendak dipenuhi?
• Sangat dimungkinkan nilai tambah yang kita tawarkan sama dengan tempat
lain, namun kita harus memiliki tambahan atribut dan fitur yang lebih
inovatif dan lebih menarik, antara lain:
- Jenis pelayanan yang berbeda
- Harga yang berbeda
- Kenyamanan
- Fasilitas
- Lokasi yang strategis
• Apapun bisnis yang anda putuskan, anda harus menentukan saluran
penjualan. Bagaimana cara agar produk/layanan anda sampai ke pelanggan
anda?
• Apakah anda akan membuka tempat usaha sendiri?
• Atau membuka counter kecil di dalam toko besar?
• Apakah anda akan menawarkan secara online atau hanya membuka gerai ?

 Analisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan anda di atas, lalu
pilihlah yang terbaik
* Cara
untuk mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk
mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan
membuat hubungan baik dengan pelanggan.
* Costumer
relationship adalah wadah untuk terus berhubungan dan semakin
mempererat hubungan dengan pelanggan kita.
* Dieranya teknologi informasi dan komunikasi sangat banyak cara untuk
membuat hubungan dengan konsumen. Website, facebook, twitter,
whatsapp, Instagram dll merupakan media untuk bisa berhubungan langsung
dengan konsumen. Dengan mudahnya komunikasi langsung dengan konsumen
akan mudah untuk menyampaikan informasi mengenai produk baru, diskon,
penawaran khusus dan yang paling penting adalah mengetahui apa yang
menjadi kebutuhan dari konsumen kita.
* Sangat perlu untuk memiliki mitra/partner dalam menjalankan suatu bisnis
karena dengan kerjasama yang kuat maka segala tujuan dan harapan bisa
segera tercapai. Paling sederhana adalah perlu kerja sama yang baik dengan
supplier/pemasok bisnis anda. Kemudian jika bisnis membutuhkan
dana/modal yang agak banyak maka bisa menghubungi partner yang memiliki
dana lebih yaitu perbankan. Selain itu juga, untuk bisa menambah jaringan
bisa juga kita bergabung dengan organisasi yang terkait dengan bisnis yang
sedang kita kerjakan.

* Intinya,
siapa saja atau pihak mana saja yang harus berhubungan dengan
anda sehubungan dengan aktivitas usaha anda, akan menjadi kunci partner
anda.
• Jelaskan apa saja aktivitas yang harus dilakukan?

• Contohnya,
kalau usaha kita adalah rumah makan, maka aktivitas kuncinya
adalah memasak, memilih bahan makanan di pasar, melayani pelanggan,
menyusun menu dan lainnya
* Untuk bisa menjalankan bisnis yang kita lakukan, perlu dipastikan
ketersediaan sumber daya utama (key resources).

* Contoh: bisnis rumah makan  memerlukan tukang masak atau koki yang
menjadi sumber daya kita yang utama, kita perlu uang untuk modal, tempat,
resep, system dsb

* Jadiini adalah tentang apa yang harus kita punyai agar bisnis kita bisa
berjalan. Key resources pada dasarnya adalah modal, namun harus diingat
bahwa modal tidak hanya dalam bentuk nominal/uang saja.
* Semua usaha/bisnis akan selalu membutuhkan yang Namanya biaya. Sumber
daya yang anda miliki, seperti pegawai hingga kegiatan yang anda lakukan
akan selalu membutuhkan biaya (cost). Maka anda sebagai seorang
entrepreneur harus dapat menjelaskan biaya apa saja yang perlu anda
persiapkan untuk dikeluarkan.
* Contoh: membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya operasional, pajak
dan lainnya
* Tujuannyasecara umum adalah untuk mengetahui keuntungan dan kerugian
yang dialami oleh bisnis tersebut yaitu dengan cara membandingkan antara
pengeluaran dan penerimaan yang diperoleh oleh usaha/bisnis tersebut
• Dari berbagai macam penjelasan mengenai model canvas, bagian inilah yang
paling penting. Karena seorang entrepreneur harus bisa menjelaskan
mengenai bagaimana rencana anda untuk memperoleh penghasilan? Hal ini
dikarenakan untuk menekankan bahwa banyak bisnis yang dibuat tanpa tahu
bagaimana memperoleh penghasilannya dan ini sangat berbahaya bagi bisnis.
• Ada penyataan bahwa “tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari
selisih penjualan-biaya (profit) aja. Misalnya di bisnis jasa. Model bisnis
perusahaan yang menawarkan jasa tentu tidak menghasilkan uang dari profit
(saja) tapi yang lebih utama adalah dari pembayaran atas jasa yang
diberikan.
• Ada juga yang menghasilkan uang dari royalty fee atau bayaran jasa+komisi
dari supplier, misalnya dokter dia mendapat penghasilan dari pembayaran
jasanyaJangan
dan terpaku pada pemasukan
dari perusahaan yang karena
obat umum saja, gunakan
sudah kreativitas anda
menuliskan resep obat
untuk membuat pemasukan semakin besar.
dengan merk tsb

Anda mungkin juga menyukai