Anda di halaman 1dari 14

NAMA : INTRI NURFIANA

NIM : PO.71.31.2.18.013

Daftar Kasus Korupsi Di Indonesia

Sepanjang Tahun 2015-2019

Kasus korupsi di Indonesia tahun 2015

1. Dewie Yasin Limpo

Dewie Yasin Limpo diperiksa sebagai saksi atas tersangka mantan sekretaris pribadinya Rinelda
Bandaso terkait kasus dugaan suap proyek pembangkit listrik mikrohidro di Kabupaten Deiyai,
Anggota Komisi VII Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo ditangkap penyidik KPK bersama 5
orang lainnya pada Selasa 20 Oktober 2015 sekitar pukul 18.45 WIB. Ia ditangkap di Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK ini diduga terkait
kasus suap yang mencapai Rp 1,5 miliar dalam bentuk dolar Amerika. Suap itu disebut-sebut
terkait pemulusan proyek pembangkit listrik di Sulawesi Selatan

..
2. Patrice Rio Capella

Patrice Rio Capella usai menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Rio didenda Rp50 juta
subsidair satu bulan kurungan karena menerima suap sebesar Rp 200 juta terkait kasus bansos di
Pemprov Sumut. KPK menetapkan Patrice Rio Capella sebagai tersangka pada 15 Oktober 2015.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait
'pengamanan' perkara dugaan korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), tunggakan Dana Bagi
Hasil (DBH), dan Penyertaan Modal sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara.. Saat ini, jaksa pada KPK telah menuntut Rio dengan hukuman penjara 2 tahun yang
dihitung dari masa penahanan dan denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan.

3. Suryadharma Ali

Suryadharma Ali usai menjalani sidang tuntutan terkait dugaan korupsi penyelenggaraan haji di
Kemenag tahun 2011-2013. SDA dituntut 11 tahun denda 750 juta subsider 6 bulan. KPK telah
menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali atau SDA sebagai tersangka kasus dugaan korupsi
dalam penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. SDA itu
dinilai pantas dihukum penjara selama 11 tahun serta denda Rp 750 juta subsider 6 bulan
kurungan. Dia juga dituntut mengembalikan uang kerugian negara Rp 2,325 miliar. Tidak hanya
itu, sebagai mantan Ketua Umum PPP, hak politik SDA juga diminta dicabut selama 5 tahun,
terhitung sejak terdakwa menyelesaikan masa hukumannya.

4. Gatot Pujo Nugroho

Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan
pemberian suap terhadap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Menurut salah
satu Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji, surat perintah penyidikan dengan
tersangka Gatot Pujo ini diterbitkan KPK sejak 28 Juli 2015.

Kasus korupsi di Indonesia tahun 2016

1. Ojang Sohandi
Bupati Subang Ojang Sohandi ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberikan uang
sebesar Rp 528 juta kepada Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus korupsi anggaran
BPJS Kabupaten Subang tahun 2014. Selain itu, Ojang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus gratifikasi. Hal ini bermula saat dilakukan penangkapan terhadap Ojang di Subang, Jawa
Barat. Petugas KPK menemukan uang sebesar Rp 385 juta di mobil milik Ojang. KPK menduga
uang tersebut merupakan bentuk gratifikasi terhadap Ojang selaku penyelenggara negara. Tak
hanya itu, Ojang juga ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang.

2. Atty Suharti

KPK menetapkan Wali Kota Cimahi Atty Suharti dan suaminya M Itoc Tochija sebagai
tersangka. Selain keduanya, KPK juga menetapkan dua orang pengusaha yakni Triswara Dhanu
Brata dan Hendriza Soleh Gunadi sebagai tersangka pemberi suap. Dalam pemeriksaan, para
penyuap mengakui bahwa pemberian sebesar Rp 500 juta kepada Atty dan Itoc terkait proyek
pembangunan tahap dua Pasar Atas Baru Cimahi. Kedua pengusaha ingin menjadi kontraktor
proyek pembangunan pasar yang nilai total proyeknya mencapai Rp 57 miliar.
3. Samsu Umar Abdul Samiun

Samsu Umar Abdul Samiun Penetapan Samsu sebagai tersangka terkait dugaan suap kepada
mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar pada 2012. Samsu sebelumnya mengaku
pernah memberikan uang Rp 1 miliar untuk Akil. Ketika uang itu diberikan, sekitar 2012, Akil
masih menjabat hakim konstitusi. Menurut Samsu, pemberian uang Rp 1 miliar itu berkaitan
dengan sengketa Pilkada Buton yang bergulir di MK.

4. Suparman

Bupati Rokan Hulu Suparman resmi ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di
Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/6/2016). Pada April 2016, KPK menetapkan Bupati terpilih
Rokan Hulu, Suparman sebagai tersangka, Suparman ditahan setelah menjalani pemeriksaan
kedua sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi menerima pemberian atau janji
terkait pembahasan R-APBD tahun 2014 dan 2015.

Kasus korupsi di Indonesia tahun 2019

1. Datuk Seri Najib Razak

Mantan PM Malaysia Datuk Seri Najib Razak disebut telah membelanjakan Rp 1,85 miliar dari
total uang money laundry yang ia terima sebesar Rp 146 miliar, untuk membeli produk fashion
dari brand high-end Chanel. Seperti dikutip dari The Star dan Asia One, transaksi itu terjadi
empat tahun lalu.
Produk Chanel diketahui dibeli di sebuah butik di Honolulu, Hawaii. Terungkap juga bahwa
pembelian dilakukan menggunakan kartu kredit. Dalam pidato pembukaannya di sidang
dakwaan pencucian uang yang menjerat Najib Razak
Kronologi OTT Wali Kota Batu Eddy Rumpoko

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Wali Kota Batu, Malang, Jawa
Timur, Eddy Rumpoko. Penangkapan tersebut, bermula dari pertemuan seorang pengusaha
Filipus Djap dengan Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota
(pemkot) Batu Edi Setyawan.
Pada Sabtu (16/9) siang sekitar pukul 12.00 WIB, keduanya bertemu di sebuah restoran
milik Filipus di Batu. Saat keduanya menuju parkiran, diduga terjadi penyerahan uang Rp100
juta dari Filipus kepada Edi.
Sekitar 30 menit kemudian, Filipus diduga bergerak menuju rumah dinas Wali Kota Batu Eddy
Rumpoko untuk menyerahkan uang sebesar Rp200 juta dalam pecahan Rp50 ribu. Uang tersebut
dibungkus kertas koran dan dimasukkan dalam kantong kertas atau paper bag.
Uang tersebut diduga terkait fee proyek belanja modal dan mesin pengadaan meubelair di kantor
Pemkot Batu tahun anggaran 2017 yang dimenangkan PT Dailbana Prima milik Filipus, dengan
nilai proyek Rp5,26 miliar sebelum pajak.
"Kemudian, tim KPK mengamankan ketiganya bersama Y sopir Wali Kota Batu beserta uang
Rp200 juta," kata Laode M Syarif pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (17/9).
Ketiganya lalu dibawa ke Kepolisan Daerah Jawa Timur untuk pemeriksaan awal.
Sementara tim KPK lainnya bertugas mengikuti Edi di sebuah jalan di sekitar Kota Batu. Dari
tangan Edi diamankan uang sebesar Rp100 juta yang juga terbungkus kertas koran.
Terpisah, tim KPK juga mengamankan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu,
Zadim Efisiensi di rumahnya untuk kemudian menjalani pemeriksaan awal di Pemkot Batu.
Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Minggu (17/9), KPK menerbangkan Eddy Rumpoko, Filipus,
dan Edi untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK.
Untuk kepentingan penyidikan, KPK juga menyegel sejumlah ruangan di beberapa lokasi, yakni
ruang kerja wali kota Batu, ruang ULP, ruang kepala BKD, dan beberapa ruangan di kantor milik
Filipus.

Dalam kasus ini, Eddy dan Edi sebagai pihak yang diduga penerima suap, disangkakan
melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara Filipus sebagai pihak yang diduga pemberi suap, disangkakan melanggar Pasal 5 ayat
(1) huruf a atau Pasal 5 Ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 ju 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (Robertus Belarminus)
Kasus korupsi di Indonesia tahun 2017

1. Rita Widyasari

Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus
penerimaan gratifikasi di Kabupaten Kutai Kertanegara pada Oktober 2017. Kekayaan Rita
dianggap tidak wajar oleh KPK. Hal tersebut terkait dengan uang sebesar US$ 775.000 yang
diduga diterima Rita dari sejumlah proyek ketika ia menjabat sebagai bupati. Rita juga diduga
menerima suap dari Direktur Utama PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun sebesar Rp 6
miliar. Uang itu diberikan Hery terkait pemberian izin lokasi inti dan plasma perkebunan kelapa
sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman kepada PT Sawit Golden Prima.
2. Arya Zulkarnain

KPK menetapkan Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnain sebagai tersangka oleh KPK pada 14
Desember 2017. OK Arya diduga terlibat sebagai penerima suap dari sejumlah proyek
pengerjaan infrastruktur di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, tahun anggaran 2017.
Penetapan tersangka OK Arya merupakan kelanjutan dari OTT yang digelar KPK sehari
sebelumnya. Dalam operasi itu, KPK mengamankan uang senilai Rp 364 juta. Sedangkan
indikasi fee untuk OK Arya bernilai Rp 4,4 miliar dari total nilai proyek sebesar Rp 44 miliar.

3. Achmad Syafi'i
Bupati Pamekasan, Achmad Syafi'i diciduk KPK karena diduga terlibat dalam suap terkait dana
desa pada 2 Agustus 2017. Penangkapan Syafi'i diawali dengan OTT penyidik KPK terhadap
Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan, Rudi Indra Prasetyo dan Kepala Inspektorat Pamekasan,
Sucipto Oetomo. Dalam operasi itu, KPK menyita uang Rp 250 juta. Uang tersebut diduga
sebagai suap terkait program dana desa dan alokasi dana desa.

4. Tubagus Iman Ariya

KPK menangkap Wali Kota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi bersama beberapa orang lainnya
dalam OTT pada 22 September 2017. Ia diduga menerima suap sebesar Rp 1,5 miliar terkait izin
amdal PT Transmart di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon.

Kasus korupsi di Indonesia tahun 2018


1. Irvan Rivano Muchtar

KPK menangkap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar di rumah dinasny . Ia bersama tiga orang
lainnya ditetapkan tersangka oleh KPK. Irvan bersama tiga tersangka lainnya diduga meminta,
menerima, atau memotong dana alokasi khusus (DAK) pendidikan Kabupaten Cianjur sekitar
14,5 persen dari total Rp 46,8 miliar.

2. Neneng Hassanah Yasin

Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin Hari Senin (15/10/2018), KPK melakukan OTT terhadap
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin. Baca juga: KPK Sebut Bupati Bekasi Telah Serahkan
Uang dengan Total Rp 4,9 Miliar Neneng bersama empat pejabat dinas di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadi tersangka karena diduga dijanjikan menerima suap
sekitar Rp 13 miliar dari pengembang Lippo Group. Uang itu diduga terkait proses perizinan
proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

3. Zainudin Hasan
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan ditangkap oleh KPK pada Jumat (27/7/2018). Zainudin
dan pejabat Dinas PUPR diduga menerima hadiah atau janji sebesar Rp 600 juta dari pemilik CV
9 Naga, Gilang Ramadhan, yang meminta ditunjuk sebagai pelaksana proyek infrastruktur di
Lampung Selatan. Baca juga: KPK Sita Aset Bupati Lampung Selatan Sekitar Rp 6 Miliar
Dalam pengembangan kasusnya, ia pun juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang
dengan menyamarkan hasil korupsinya ke dalam bentuk aset-aset atas nama pribadi, keluarga
atau pihak lainnya. Dugaan penerimaan dana itu bersumber dari proyek-proyek Dinas PUPR
Kabupaten Lampung Selatan sekitar Rp 57 miliar. Diduga persentase fee proyek sekitar 15
sampai 17 persen. 9. Bupati Labuhanbatu Pangonal

4. Irwandi Yusuf

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf I bersama Bupati Bener Meriah Ahmadi diamankan KPK pada
Selasa (3/7/2018) silam. Irwandi terindikasi menerima suap dari Ahmadi sebesar Rp 500 juta
bagian dari Rp 1,5 miliar terkait fee ijon proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang
bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018. Dalam pengembangan kasusnya,
Irwandi juga terjerat dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait pembangunan Dermaga
Sabang yang dibiayai oleh APBN 2006-2011. Total dugaan gratifikasi yang diterima adalah
sebesar Rp 32 miliar.

Anda mungkin juga menyukai