Anda di halaman 1dari 35

TUGAS OBSERVASI GIZI KERJA

KELOMPOK SASARAN PEGAWAI BANK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Gizi Kerja


Dosen Pengampu : Mardiana, S. KM., M. Si.

Disusun oleh :
Ihriza Maudi Tastura (6511419002)
Rizka Wahyu Prihandhini (6511419007)
Maria Ulfa (6511419010)
Sekar Indah Rahmawati (6511419011)
Salsabila Mufidah (6511419018)
Sulistiawati (6511419022)
Nada Nabila (6511419033)
Nurul Husniah Latifah (6511419039)
Ratna Santi Anggita Maharani (6511419042)
Levia Arkananta Sarjono (6511419047)
Isqi Nafsaki Hikma (6511419052)
Salma Mumtaz Al Muntaha (6511419055)

Rombel 6A Gizi

PROGRAM STUDI GIZI


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL.........................................................................................................................i
DAFTARISI.....................................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................................2
1.3 Sasaran............................................................................................................................2
BABIIMETODOLOGI...................................................................................................................3
2.1 Lokasi Pengamatan..........................................................................................................3
2.2 Waktu Pengamatan..........................................................................................................3
2.3 Jenis Penelitian................................................................................................................3
2.4 Sumber Data....................................................................................................................3
2.4.1 Sumber Data Primer...............................................................................................3
2.4.2 Sumber Data Sekunder..........................................................................................4
2.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................................4
2.5.1 Wawancara.............................................................................................................4
2.5.2 Observasi................................................................................................................4
2.6 Analisis Data....................................................................................................................4
BABIII HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................6
3.1 Karakteristik Kelompok Sasaran.....................................................................................6
3.2 Anggaran + Pembahasan.................................................................................................6
3.3 Perencanaan Siklus Menu + Pembahasan........................................................................9
3.4 Perencanaan Standar Porsi dan Pedoman Menu..............................................................17
3.5 Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan........................................................................23
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................26
4.2 Saran................................................................................................................................26
DAFTARPUSTAKA........................................................................................................................27
LAMPIRAN.....................................................................................................................................28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Badan Pusat Statistik 2018 menyatakan, jumlah penduduk bekerja pada triwulan I/2018
sebanyak 127,07. Rata-rata, mereka menghabiskan waktu sekitar +8 jam per hari di tempat kerja untuk
karyawan dengan 5 hari kerja per minggu. Di beberapa instansi, jam kerja, waktu istirahat maupun jam
lembur dicantumkan dalam sebuah perjanjian kerja bersama. Menurut Undang-undang nomor 70
terdapat 18 potensi bahaya. Secara garis besar bisa digambarkan sebagai bahaya yang diperoleh dari
alat mesin bahan, cara kerja dan sifat pekerjaan. Oleh karenanya, setiap pekerja berhak mendapatkan
perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja. Ini sudah diatur dalam UU 13 tahun 2003 pasal 86
termasuk perencanaan kesehatan dan penyelenggaraan makanan di ruang kerja juga sudah ada
aturannya sendiri.
Pemenuhan gizi yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat
dan produktif (Pahlevi, 2012). Dengan seperti itu pemenuhan gizi menjadi salah satu faktor penting
yang perlu diperhatikan untuk kemajuan negara. Tubuh manusia yang hakikatnya memerlukan
sejumlah pangan dan gizi yang sesuai dengan standar kecukupan. Akan tetapi tidak semua individu
dapat memenuhinya. Keadaan gizi seseorang mampu menggambarkan pola konsumsinya dalam jangka
waktu tertentu. Individu atau kelompok dengan status gizi yang kurang baik dalam jangka waktu yang
cukup lama dapat menimbulkan defisiensi yang berimbas pada munculkan penyakit-penyakit kronis.
Status gizi adalah unsur dalam penentuan kondisi fisik atau kualitas fisik bagi seseorang atau
sekelompok tertentu. Pada dasarnya bekerja merupakan aktivitas fisik memerlukan energi. Individu
dengan kondisi status gizi yang baik akan selaras dengan hasil kinerja, karena mampu memenuhi
kebutuhan energi secara maksimal dalam bekerja. Perbaikan dan peningkatan asupan gizi mempunyai
makna penting sebagai upaya mencegah morbiditas, meningkatkan produktivitas kerja dan berperan
dalam mengurangi permasalahan kesehatan termasuk akibat perubahan gaya hidup ataupun pola
konsumsi pangan karyawan.
Karyawan Bank memegang peranan dan kedudukan yang cukup penting dalam pembangunan
sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki produktivitas tinggi (Reniasinta, 2021). Menurut
Harrianto (2005), pekerja yang bekerja pada bidang keuangan, dengan sistem shift, sering melakukan
dinas berkaitan dengan pekerjaan atau tanggung jawab yang besar lebih rentang mendapatkan stres.
Karyawan bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah, hal ini membuat

1
karyawan bank harus mampu menjaga diri serta kesehatan agar tetap bekerja secara optimal. Kesibukan
tersebut seringkali menyebabkan pola makan sehat tidak menjadi prioritas utama, ditambah lagi
ketersediaan makanan sehat yang masih minim di lingkungan tempat kerja. Sehingga, banyak
karyawan bank yang memilih makanan instan atau makanan cepat saji karena lebih praktis. Pola makan
seperti itu dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah terserang penyakit, yang akhirnya akan
mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas.
Dalam mengatasi kendala pemenuhan gizi karyawan bank, maka dilakukanlah observasi ini
dengan tujuan untuk mengetahui penilaian status gizi terhadap lingkungan kerja, beban kerja dan
sistem penyelenggaraan makanan yang sesuai di tempat kerja.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas observasi dan wawancara ini antara lain :
a. Menilai status gizi tenaga kerja karyawan bank.
b. Menganalisis pemenuhan kebutuhan gizi tenaga kerja karyawan bank.
c. Merencanakan siklus menu sesuai dengan kebutuhan gizi tenaga kerja karyawan bank.
1.3 Sasaran
Dalam tugas observasi dan wawancara ini, kelompok 2 memiliki sasaran penelitian atau objek
yaitu karyawan bank yang dipilih tanpa spesifikasi tertentu.

2
BAB II
METODOLOGI

2.1. Lokasi Pengamatan


Pengamatan ini dilakukan di daerah salah satu anggota kelompok. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan oleh anggota secara bersama-sama.
2.2. Waktu Pengamatan
Pengamatan terkait kondisi kerja khususnya pada aspek gizi ini dilakukan pada rentang waktu 19
April 2022 hingga 13 Mei 2022. Pengamatan dapat dilakukan selama 1 hari atau lebih dalam rentang
waktu yang telah ditentukan. Hari pelaksanaan pengamatan disesuaikan dengan kesepakatan antara
responden dan observant atau pengamat.
2.3. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research dengan metode
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif sendiri merupakan metode penelitian yang
dimaksudkan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan permasalahan yang ada (Suryabata, 1995).
Metode ini digunakan untuk mengamati kondisi gizi kerja pada pegawai bank. Metode ini bertujuan
guna mengetahui status gizi responden yaitu pegawai bank, faktor-faktor apa saja yang mungkin
mempengaruhi status gizi, dan mampu menyusun menu sesuai kebutuhan responden atau pegawai
bank.
2.4. Sumber Data
Dalam pelaksanaan pengamatan serta penyusunan laporan ini digunakan berbagai sumber data.
Terdapat 2 sumber data yang digunakan. Sumber data yang digunakan, antara lain:
2.4.1.Sumber Data Primer
Sumber data primer didapatkan melalui wawancara dengan responden dan juga
melakukan pengamatan langsung. Sumber data primer merupakan data yang diambil langsung
oleh peneliti kepada sumbernya tanpa ada perantara dengan cara menggali sumber asli secara
langsung melalui responden. Wawancara dilakukan guna mendapatkan berbagai data
berdasarkan opini atau pendapat responden yaitu pegawai bank. Pengamatan dilakukan dengan
mengamati lingkungan kerja baik dari ruangan, fasilitas, hingga atmosfer bekerja.

2.4.2. Sumber Data Sekunder

3
Sumber data sekunder didapatkan melalui pencarian dengan menggunakan media lain.
Sumber data sekunder dapat diperoleh dengan studi kepustakaan baik melalui media cetak
seperti buku maupun melalui media internet yang memiliki jangkauan lebih luas. Sumber data
sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan data tambahan serta
penguatan terhadap data primer.
2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada kegiatan ini trdiri dari beberapa tahap, antara lain:
2.5.1.Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlansung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban
diberikan oleh yang diwawancara. Pertanyaan yang diajukan antara lain terkait identitas, data
antropometri, data kebiasaan makan, kebiasaan atau budaya kerja pada perusahaan, serta fasilitas
yang diberikan khususnya terkait gizi. Data atau jawaban wawancara kemudian akan dicatat
untuk nanti dianalisis.
2.5.2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Observasi
dilakukan dengan mengamati lingkungan kerja serta kegiatan responden selama bekerja. Hasil
observasi ini akan bergantung pada pendapat atau pandangan pengamat.
2.5.3. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari atau menggali informasi tekait teori-teori yang
relevan dan berhubungan dengan objek pengamatan. Studi literatur ini berfungsi untuk
melengkapi data-data yang kurang. Selain itu, studi literatur juga dapat digunakan sebagai
standar pembanding.
2.6. Analisis Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bersifat induktif,
yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubugan tertentu.
Adapaun langkah-langkah yang harus dilalui dalam analisis data adalah data colection, redusi data,
display data, dan coclusion drawing atau verification. Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang
telah di kumpulkan kemudian diringkas agar mudah dipahami dengan tujuan iuntuk mempertajam,
memilih, memfokuskan, menyusun data sedemikian rupa sehingga didapatkan kesimpulan
akhir.Display data yang digunakan yaitu secara naratif. Segala hasil yang didapatkan melalui

4
wawancara maupun observasi akan disampaikan dalam bentuk narasi. Langkah ketiga setelah analisis
data kualitatif penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan ini nantinya akan menjadi dasar dalam
penyusunan program gizi atau menu makan sesuai kebutuhan responden.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Kelompok Sasaran


Kelompok sasaran pada observasi gizi kerja adalah pegawai bank. Jumlah responden sebanyak
12 orang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6 orang dan perempuan sebanyak 6 orang. Rentang
usia responden dari 23 hingga 45 tahun. Posisi kerja responden bervariasi, mulai dari costumer service,
manager, kepala unit, hingga credit officer. Sebagian responden sering lembur kerja dengan waktu
yang bervariasi, seperti 0-2 jam hingga lembur pada hari sabtu sebanyak 4-5 jam. Dari seluruh
responden, didapatkan data bahwa 3 responden yang mendapatkan catering makan siang dari kantor
dan 4 responden mendapat uang makan yang ditambahkan dalam gaji; selain itu, tidak ada makan siang
atau uang makan.
Berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh, terdapat 9 responden dengan kategori obesitas, 1
responden overweight, 1 responden normal, dan 1 responden underweight. Sebagian besar responden
tidak makan dengan teratur dan tidak menerapkan konsep gizi seimbang dalam makanannya.
Berdasarkan hasil observasi, ruang kerja seluruh responden dalam kondisi yang delingkapi
dengan pendingin ruangan. Seluruh responden juga menjawab tidak ada kantin di dalam kantor, namun
ada 1 responden yang menyatakan terdapat tempat makan yang memadai dan 1 responden menjawab
tempat makan yang kurang memadai. Berdasarkan perhitungan kebutuhan energi, didapatkan rata-rata
sebanyak 1972,472 kkal/hari.
3.2 Anggaran + Pembahasan
Biaya bahan makanan (food cost) merupakan biaya yang harus dibayarkan perusahaan untuk
membeli bahan baku makanan, dan kemudian diolah melalui proses produksi menjadi makanan. Biaya
makan merupakan biaya yang dibutuhkan untuk menghidangkan makanan perorang/hari. Biaya bahan
makanan dihitung berdasarkan standar berat kotor (pedoman menu) dan akan berpengaruh pada total
biaya penyelenggaraan makanan sesuai dengan jumlah atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah
konsumen yang dilayani.
Anggaran = Rp 25.000 x jumlah sasaran
= Rp 25.000 x 12 orang
= Rp 300.000
Anggaran Total = Anggaran x siklus menu
= Rp 300.000 x 11 hari

6
= Rp 3.300.000
Rencana anggaran dana dari menu setiap sasaran dengan budget maksimal Rp 25.000,- jadi
anggaran dana maksimal dalam sehari untuk 1 kali makan siang dan 1 kali selingan 12 orang adalah
Rp 300.000, sedangkan anggaran dana maksimal yang dibutuhkan dalam 1 siklus menu (11 hari)
adalah Rp 3.300.000,-.. Berikut ini adalah keseluruhan rencana anggaran biaya makanan dalam 11
hari untuk 1 responden

Bahan Makanan Berat (gr) Harga (Rp)

Karbohidrat

Beras 1255 15.500

Ketan 80 4.000

Tepung tapioca 20 600

Tepung terigu 70 1.200

Ubi jalar 150 2.000

Lauk Hewani

Ayam 410 27.000

Ikan 180 12.000

Udang rebon 10 500

Telur 100 3.000

Lauk Nabati

Tempe 400 9.000

Tahu 210 4.200

Sayuran

Kangkung 200 6.000

Bayam 55 2.500

Kentang 160 3.000

Sawi hijau 30 800

Kembang kol 40 1.000

7
Wortel 170 4.500

Buncis 125 2.500

Jagung 60 2.000

Caisin 150 2.000

Brokoli 20 750

Bawang Putih 20 1.750

Kacang kapri 10 500

Buah

Kelapa 15 1.000

Pisang 550 11.500

Apel 380 8.500

Semangka 200 4.000

Melon 300 5.000

Jeruk 200 5.000

Pepaya 100 2500

Mangga 100 1800

Buah naga 10 500

Nangka muda 50 1.000

Minuman

Air 2.600 ml 18.000

Susu lowfat 100 2.000

Susu fermentasi 130 3.500

Lemak

Minyak 90 15.700

Mentega 10 400

Lain-lain

Kerupuk 15 1.500
8
Santan 130 6.500

Cincau hitam 15 gr 500

Jelly 10 500

Agar-agar 7 1.000

Gula merah 20 1.000

Gula pasir 25 600

Kecap 50 4.500

Saus tomat 30 2.000

Merica 2,5 1.000

Kaldu 60 4.200

Bumbu 9.000

Lapis legit 25 3.000

Kue Bolu 50 3.000

Total Anggaran Rp 225.000,-

Total Anggaran 11 hari untuk 12 responden Rp 2.700.000,-

Total anggaran untuk 1 klien dalam 11 hari adalah Rp 225.000,- sedangkan total anggaran untuk 12
klien dalam 11 hari adalah Rp 2.700.000,-.

3.3 Perencanaan Siklus Menu + Pembahasan


Menu merupakan” Critical focal point atau central position” dari semua kegaiatan
penyelenggaraan makanan. Dari menu akan diperoleh makanan apa yang akan diproduksi serta
didistribusi kepada siapa, oleh siapa,bagaimana, dan sebagainya. Perencanaan menu adalah serangkaian
kegiatan menyusun hidangan dalam variasi dan kombinasi yang sesuai dengan konsumen (Iwaningsih,
2010).
Perencanaan menu merupakan penentu keberhasilan pengolahan makanan sebgai langkah awal
dari fungsi penyelenggaraan makanan, disusun jauh sebelum waktu pelaksanaan yaitu sebelum
penyusunan perencanaan kebutuhan bahan makanan dan mminuman. Perencanaan menu yang baik
adalah bila disusun oleh satu tim terdiri dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan

9
makanan dan sudah direncanakan secara matang. Dengan tujuan dari perencanaan menu ini adalah
tersedianya beberapa buah susunan menu yang akan dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi
pelayanan yang ada.Perencanaan kebutuhan bahan makanan merupakan kegiatan yang menetapkan
jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu
( Kemenkes, 2018)
Siklus Menu
Siklus menu merupakan perputaran daftar makanan yang disajikan kepada konsumen. Susunan
menu yang ditetapkan adalah berupa susunan menu 10+1. Penyusunan siklus menu bertujuan untuk
menghindari kebosanan makanan, menghidangkan makanan menjadi lebih bervariasi, pembelian bahan
makanan juga menjadi lebih efisien dan praktis. Susunan menu yang dibuat terdiri dari makan siang
utama dan 1x selingan setiap harinya. Berikut siklus menu untuk pegawai Bank yang berjumlah rata-
rata energi = 719,3 kkal, lemak = 15,9 gr, protein = 27 gr, karbohidrat = 116,8 gr

Siklus Menu Bahan Berat Energy Protein Lemak KH


makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gra
m)

Menu 1

Makan Nasi Putih Beras putih 100 360,9 6,7 0,6 79,5
siang

Ayam semur Ayam 40 114 10,8 7,6 0

Cah kangkung Kangkung 75 11,3 1,7 0,2 1,6

Oseng tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5 0

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Pisang Pisang 50 46 0,5 0,3 11,7


Susu

Air Air 500

Selingan Kue Bolu Kukus Bolu 50 103,5 2,2 1 21,5


Kukus

10
Menu 2

Makan Nasi Beras 75 271 5,06 0,44 59,6


siang

Telur Bumbu Bali Telur 50 77 6,26 5,28 0,5

Orek tempe Tempe 25 48 4,64 3,7 2,3

Kecap 5 17 0 0 4
manis

Tumis kangkung Kangkung 25 5 0,63 0,09 0,8

Apel Apel 80 72 0,36 0,23 19


malang

Selingan Es Cao Cincau 15 8 0,31 0,24 1,15


hitam

Gula merah 5 15 0 0 3

Somay Ayam Kulit 5 18 0,52 0,05 2,8


pangsit

Ayam 24 49 7,4 2,93 0

Tapioka 10 13 0,20 0,39 2

Menu 3

Makan Nasi putih Beras 100 360,9 6,7 0,6 79,5


siang

Sop Bayam Bayam 30 3,6 0,4 0,1 0,6

Tempe goreng Tempe 40 134,8 7,6 9,5 6,8


Goreng

Ayam kecap Ayam 75 149,7 14,1 9,9 0


Bagian
Paha

Kecap 10 6 1 - 0,6

Pisang Pisang 100 92 1 0,5 23,4


Ambon

Selingan Arem-arem Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8

Tahu 10 7,6 0,8 0,5 0,2

11
Kentang 10 9,3 0,2 - 2,2

Wortel 10 4,1 - - 0,9

Menu 4

Makan Nasi Beras 75 270,7 5,0 0,5 59,6


siang

Fillet ikan panggang Fillet Ikan 50 62,5 19 0,7 0,0


Gurame

Tumis sayur +tahu Tahu 45 34,2 2,6 1,2 0,9

Wortel 50 14,4 0,4 0,24 3,16

Buncis 25 7,68 0,54 0,06 1,62

Jagung 25 91,5 0,54 0,06 1,62

Minyak 5 43,1 0,0 5 0,0

Buah Pisang 100 92 1,0 0,5 23,4

Selingan Buah potong Semangka 100 28 0,5 0,2 6,9

Melon 100 37 0,6 0,4 7,8

Susu fermentasi 130 90 2,0 0,0 90

Menu 5

Makan Nasi Beras putih 100 360.9 6.7 0,6 79,5


Siang
Semur ayam Ayam 40 85.6 8.1 5.7 0
bagian
paha

Minyak 5 43.1 0 5 0

Kecap 5 3 0.5 0 0.3

Sayur bayam + jagung Bayam 25 9.3 0.9 0.1 1.8

Jagung 35 37.8 1.2 0.5 8.8

Tempe goreng Tempe 50 99.5 9.5 3.8 8.5

Minyak 5 43.1 0 5 0

Air mineral Air - - - - -

12
Buah melon Melon 100 38.2 0.6 0.2 8.3

Selingan Kue lapis legit Lapis legit 25 100.7 1.4 5.7 11.1

Menu 6

Makan Nasi Beras putih 100 370 5.1 0.53 78.1


Siang 75

Ikan goreng saos Ikan mujair 50 46.5 9.5 4.25 0


segar

Saos tomat 15 15.7 0.3 0.06 5.67


5

Minyak 10 37 0.5 9.8 0


kelapa

Sayur bening Wortel 25 23 1.6 0.15 7.65

Buncis 25 12.75 2.6 0.05 5.92


5

Buah pepaya Pepaya 50 43 6.25 0 6.1

Selingan Lemper Ketan 80 136 5.9 2.59 14.9


1

Abon sapi 25 32 7 3 10

Menu 7

Makan Nasi putih Beras 200 260 4.8 0.4 57.2


Siang
Sop Ayam Daging 70 199.4 18.8 13.2 0
ayam

Wortel 30 0 0.3 0.2 2.4

Kacang 10 8.4 0.5 0 1.6


kapri

Tempe Goreng Tempe 50 177 8.6 13.4 7.7

Minyak 5 43.1 0 0.5 0


kelapa
sawit

Air mineral Air - - - - -

13
Jeruk manis jeruk 100 47.1 0 0.1 12.1

Selingan Gethuk Ubi Ubijalar 50 51 1 0.1 12.1

Kelapa 10 35.4 0.3 3.3 1.5

Menu 8

Makan Steak tempe Tempe 125 251.25 26 11 16.8


Siang
Tepung 5 16.65 0.45 0.05 3.86
terigu

Kecap 10 7.1 0.57 0.13 0.9


manis

Minyak 20 176.8 0 20 0

Saos BBQ Saus tomat 30 33 0.6 0.12 7.35

Gula pasir 4 15.76 0 0 3.76

Bawang 25.6 28.672 1.152 0.05 5.91


putih

Merica 2.5 0 0.01 0 0.06

Sayur Wortel 50 14 0.35 0.25 3.15


rebus

Buncis 100 30 2.2 0.2 6.4


rebus

kentang rebus Kentang 150 93 3.15 0.3 20.25


rebus

Jeruk manis peras Jeruk 50 22.5 0.45 0.1 5.6


manis

Selingan Klepon buah naga Gula pasir 8 31.52 0 0 7.52

Buah naga 10 6.7 0.2 0 0.9

Gula merah 10 36.9 0.1 0.3 9.4

Kelapa 5 8.9 0.1 0.1 0.4


parut

Menu 9

Makan Nasi Putih Beras 150 195 3,6 0,3 42


Siang
14
Ikan Pepes Ikan Mas 50 40,2 5,8 1,8 0

Lodeh Tahu Tempe Tahu dan 50 41,5 2,5 2,8 2,4


Tempe

Sayur Caisin Caisin 100 11 0,5 0,2 2,3

Buah Melon 100 38,2 0,6 0,3 8,3

Semangka 464,3 18,8 8,1 78,6

Selingan Buah Pisang 100 92 1 0,5 23,4


Ambon

Kue Timus Ubi 50 108,5 3,9 4 14,4


Tepung
Tapioka

Menu 10

Makan Nasi Putih Beras 250 325 5,4 0,5 71,5


Siang

Ayam Goreng Daging 90 192,5 16,38 13,8 0


ayam paha

Tempe Goreng Tempe 40 79,6 8,32 3,52 6,8


Kedela
murni

minyak 5 43,1 0 5 0
kelapa
sawit

Sayur Sop Wortel 20 5,2 0,2 0,12 1

Brokoli 20 4,6 0,48 0,04 0,4

Tahu 25 19 2,7 1,2 0,5

Kaldu 60 3 0,23 0,07 0,5


Ayam

Buah Apel 100 51,9 0,26 0,17 11,4

Selingan Pisang Goreng Pisang 100 104 0,97 0,26 27,4


kepok

Tepung 20 70 1,8 0,2 15,4


terigu

15
Minyak 5 43,1 0 5 0
kelapa
sawit

Menu 11

Makan Nasi Beras 80 288,7 5,4 0,5 63,6


Siang

Ikan Mujair Goreng Ikan 30 25,2 5,5 0,2 0


Mujair

Tepung 5 18,2 0,5 0,1 3,8


Terigu

Minyak 5 43,1 0 5 0
Goreng

Oseng Nangka muda Nagka 50 22 0,7 0,1 5,1


Muda

Udang 10 30,6 6,6 0,3 0


Rebon

Minyak 5 43,1 0 5 0
Goreng

Terik Tahu Tahu 40 30,4 3,2 1,9 0,8

Santan 100 71 0,7 6,7 3

Buah Pisang 100 92 1 0,5 23,4


Ambon

Selingan Kue Cubit Tepung 10 36,4 1 0,1 7,6


Terigu

Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6

Gulapasir 5 19 0 0 5

Mentega 10 71 0 8,1 0

3.4 Perencanaan Standar Porsi Dan Pedoman Menu


Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih mentah untuk
setiap hidangan. Dalam suatu penyelenggaraan makanan, standar porsi sangat berkaitan dengan
perhitungan kebutuhan bahan makan dan perencanaan standar porsi. Pentingnya porsi makanan

16
berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan pemakaian bahan, sehingga standar porsi harus
ditetapkan untuk setiap jenis makanan.
Menu adalah pedoman bagi yang menyiapkan makanan atau hidangan, bahkan merupakan penuntun
bagi merekan yang menikmati hidangan tersebut dibuat (Manuntun et al, 2015). Pada pedoman menu
ini menggunakan pedoman menu gizi seimbang dengan terdiri dari karbohidrat, lauk nabati, lauk
hewani, sayuran dan buah-buahan.
Rata-rata kebutuhan energi dan zat gizi makro dari pegawai bank A adalah
- Energi = 719,3 kkal
- Lemak = 15,9 gr
- Protein = 27 gr
- Karbohidrat = 116,8 gr

Waktu Bahan makanan URT Berat (gram) Kandungan Gizi

Siang (30%) Nasi 2 ctg plastik 120 Energi = 539,475 kkal


Lemak = 11,925 gr
Lauk Nabati 1 ptg sdg 40 Protein = 20,25 gr
Karbohidrat = 87,6 gr
Lauk Hewani 1 ptg sdg 50

Sayur 3 sendok 60
sayur

Buah 1 buah 100

Minyak goreng 1 sdm 10

Selingan (10%) Kue 2 buah 100 Energi = 179,825 kkal


Lemak = 3,975 gr
Protein = 6,75 gr
Karbohidrat = 29,2 gr

3.5 Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan


Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menetapkan
macam, mutu dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu (PGRS, 2013). Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan perencanaan kebutuhan
makanan.
Dibawah ini adalah perencanaan kebutuhan bahan makanan total untuk responden karyawan
bank dengan batas maksimal budget 25.000 / orang untuk 1 menu makan dan snack.

17
Nomor Bahanmakanan Spesifikasi Berat total kebutuhan
(gram)

BAHANKARBOHIDRAT

1 Beras putih giling Tidak berbau, berwarna 1180


putih bening dan
mengkilap serta kering

2 Ketan putih Tidak berbau, berwarna 80


putih, dan kering

BAHAN HEWANI

1 Daging ayam Daging kenyal, 210


berwarna merah segar
dan tidak berbau

2 Ikan Berwarna merah, 180


berbau segar

3 Telur ayam Kulit mulus 150

4 susu Tidak menggumpal, 230


berwarna khas/putih,
aroma khas tidak
masam, tidak terdapat
benda asing

BAHANNABATI

1 Tahu Daging kenyal, berbau 170


segar

2 Tempe Padat 355

3 Kacang kapri Segar, berwarna hijau 10


dan tidak berulat

4 Ubi jalar Kulit mulus, tidak 85


berlubang dan padat

5 Jagung Segar, berwarna kuning 50

6 Cincau hitam Berwarna hitam 15

BUAH-BUAHAN

1 Pepaya Berwarna orange, padat 50

18
2 Pisang Berwarna kuning dan 250
kulitnya mulus

3 Apel Berwarna hijau atau 80


merah, kulitnya mulus
dan terlihat segar

4 Jeruk Berwarna oranye, 150


kulitnya mulus dan
terlihat segar

5 Melon Kulit mulus, berwarna 400


hijau muda, padat dan
terlihat segarnya

6 Mangga Kulit mulus, berwarna 100


orange

7 Semangka Kulit mulus, padat, 400


terlihat segar dan
berwarna merah

8 Buah naga Segar, berwarna merah 10

SAYURAN

1 Wortel Berwarna orange, segar, 190


padat

2 Tomat Segar, berwarna merah, 55


kulitnya halus

3 Buncis Segar, tidak berulat dan 75


berwarna hijau

4 Kangkung Segar, tidak berulat atau 100


daun berlubang dan
berwarna hijau

5 Bayam Segar, berwarna hijau, 55


daun tidak berlubang

6 Kentang Kulit mulus, berwarna 160


kuning

7 Sawi putih Segar, tidak berulat

8 Kembang kol Segar, tidak berwarna


coklat

9 Nangka muda Kulit berwarna hijau 50


19
dan nangka berwarna
putih

10 Caisim Segar, berwarna hijau, 150


dan tidak berulat

20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rata-rata pegawai bank dapat menghabiskan waktu sekitar +8 jam per hari di tempat kerja
untuk karyawandengan 5 hari kerja per minggu. Pemenuhan gizi yang baik dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, dan produktif. Keadaan gizi seseorang mampu
menggambarkan pola konsumsinya dalam jangka waktu tertentu. Status gizi adalah unsur dalam
penentuan kondisi fisik atau kualitas fisik bagi seseorang atau sekelompok tertentu. Pada
dasarnya bekerja merupakan aktivitas fisik memerlukan energi. Individu dengan kondisi status
gizi yang baik akan selaras dengan hasil kinerja karena mampu memenuhi kebutuhan energi
secara maksimal dalam bekerja. Perbaikan dan peningkatan asupan gizi mempunyai makna
penting sebagai upaya mencegah morbiditas, meningkatkan produktivitas kerja dan berperan
dalam mengurangi permasalahan kesehatan termasuk akibat perubahan gaya hidup ataupun pola
konsumsi pangan karyawan.
Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, telah diketahui status gizi bekerja
berdasarkaan perhitungan IMT yang menunjukkan 1 orang memiliki status gizi normal, 3 orang
memiliki status gizi overweight, 5 orang memiliki status gizi obesitas tingkat I, serta terdapat 3
orang memiliki status gizi tingkat II. Untuk mengetahi asupan makan pegawai bank maka
dilakukan data Recall 24 jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi pegawai bank
beragam menyesuaikan dengan kebiasaan makan dan juga pola hidupnya masing-masing. Dari
12 pekerja hanya 1 yang memiliki status gizi normal, oleh karena itu pemenuhan serta
keberagaman zat gizi yang dikonsumsi perlu diperhatikan. Pemenuhan dapat dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan zat gizi makro maupun zat gizi mikro perharinya dan keberagaman
makanan dapat dilakukan dengan pemberian rekomendasi menu yang berisikan sesuai dengan
Isi Piringku, yaitu terdapat makanna pokok, lauk, buah dan sayur di dalamnya.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukannya pemeriksaan antropometri rutin dari
tempat kerja untuk memantau status gizi para pekerjanya. Dan pemenuhan zat gizi serta
perbaikan status gizi dapat dilaukan dengan penyusunan menu yang berisikan bahan makanan
yang beragam yaitu berisikan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam satu
menu. Lalu disarankan dalam sebuah pegawai bank dapat mengadakan sosialisasi/penyuluhan
edukasi rutin kepada para pekerjanya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dietisien Indonesia, Garden Permata Hotel, 23-26 Juni. Bandung.


Harrianto, R. 2005. Stres akibat kerja dan penatalaksanaannya. Jurnal Kedokteran Trisakti, 145-154.
Iwaningsih, Sri. 2010. Konsep Better Hospital Food, dalam Materi Short Course Food Service
Asosiasi.
Karessa, D. N. 2020. Gambaran Penyelenggaraan Makan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gamping Yogyakarta. (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

22
LAMPIRAN
a. Hasil rekapitulasi data hasil observasi dan wawancara individu
Data Personal Responden
No Nama Usia Jenis Aktivitas Kondisi Posisi Bekerja Total
. Reponden Kelamin Fisik Fisiologis Jam
Kerja
1. Ayu Agustin 28 Perempuan Ringan Sehat Sales dan service 9 jam
tahun officer
2. Mya 44 Perempuan Ringan Sehat PJ kantor unit 9 jam
Krisnawati tahun
3. Dede Risqi 32 Laki-laki Ringan Sehat General affair 8 jam
tahun
4. Ratih 31 Perempuan Ringan Sehat Staf back office 8 jam
tahun
5. Harwin 33 Perempuan Ringan Sehat Teller 8 jam
Ayunigtyas tahun
Tresna P.
6. Hana Laila 27 Perempuan Ringan Sehat Marketing 8 jam
Khasanah tahun
7. Eko Yulianto 40 Laki-laki Berat Sehat Manajer mikro 9 jam
tahun
8. Ali Winandi 41 Laki-laki Ringan Sehat, Bagian mikro kredit 9 jam
tahun memiliki
riwayat
maag
9. Kiki 27 Perempuan Ringan Sehat Credit 8 jam
tahun officer/analisis
kredit mikro
10. Agung Prawiro 45 Laki-laki Ringan Sehat Personal Financial 8 jam
tahun Consultant
11. Anisa Dwi 25 Perempuan Sedang Sehat Universal banker 10 jam
Yulianti tahun
12. Natasha 23 Perempuan Sedang Sehat, Frontliner/ 9 jam
Ashova Putri tahun memiliki customer service
riwayat
asam
lambung

Data Kondisi Lingkungan Kerja dan Kebiasaan Makan


No. Nama Penyediaa Ada Kondisi Pola Kebiasaan makan
n makan di atau lingkungan makan
tempat tidaknya kerja
kerja kantin
di
tempat
23
kerja
1. Ayu Tidak Tidak Ruangan 2x Makanan utama yang
Agustin disediakan, ada ber-AC makanan biasanya dikonsumsi yaitu
tidak diberi utama, berupa nasi beserta lauk,
uang makan 2x sedangkan untuk selingan
selingan yang sering dikonsumsi yaitu
berupa kue.
2. Mya Tidak Tidak Ruangan 2-3x Jarang sarapan dirumah, dan
Krisnawati disediakan, ada ber-AC makanan sarapan sering digabung
tidak diberi utama, dengan makan siang dan
uang makan 1x menu menyesuaikan.
selingan Selingan biasanya berupa
gorengan, jajanan pasar, atau
dumplings.
3. Dede Risqi Diberi uang Tidak Ruangan 2x Responden mengonsumsi
makan ada ber-AC makanan makanan utama sebanyak 2
utama, kali dan disertai dengan
2x snack. Untuk makanan yang
selingan biasa dikonsumsi yaitu
makanan seadanya.
4. Ratih Tidak Tidak Ruangan 3x Responden mengonsumsi
disediakan, ada ber-AC makanan makanan utama sebanyak 3
tidak diberi utama, kali. Selingan yang biasa
uang makan 1x dikonsumsi yaitu berupa
selingan kerupuk.
5. Harwin Tidak Tidak Ruangan 3x Responden mengonsumsi
Ayunigtyas disediakan, ada ber-AC makanan makanan utama sebanyak 3
Tresna P. tidak diberi utama, kali dan disertai dengan
uang makan 1x snack. Untuk makanan yang
selingan biasa dikonsumsi yaitu
makanan seadanya.
6. Hana Laila Tidak Tidak Diluar 3x Responden mengonsumsi
Khasanah disediakan, ada ruangan, makanan makanan utama sebanyak 3
tidak diberi suhu panas utama, kali dan disertai dengan
uang makan 1x snack. Untuk makanan yang
selingan biasa dikonsumsi yaitu
makanan seadanya.
7. Eko Diberi uang Tidak Ruangan 3x Responden selalu makan
Yulianto makan ada ber-AC makanan dengan rutin yaitu sebanyak
dengan utama 3 kali makanan utama tadi
kisaran 15k tanpa tidak mengonsumsi selingan
per hari selingan
8. Ali Tidak Tidak Ruangan 3x Responden mengonsumsi
Winandi disediakan, ada ber-AC makanan makanan yangcukup
tidak diberi utama, seimbang, namun dalam
uang makan 1-2x porsian dan intensitas asupan
selingan karbohidratnya lebih banyak
dari jenis zat gizi makro
24
lainnya. Serta pengolahan
masakan yang hampir
semuanya ditumis dan
digoreng saja.
9. Kiki Terdapat Tidak Ruangan Tidak Belum sesuai dengan kaidah
catering ada ber-AC teratur gizi seimbang, jarang makan
sayur, sering makan
fastfood/junkfood
10. Agung Tidak Tidak Ruangan 2x Jarang sarapan dirumah,
Prawiro disediakan, ada ber-AC makanan sehingga lebih sering
tidak diberi utama, sarapan digabungkan dengan
uang makan 1x makan siang di luar rumah.
selinga Selain itu, selingan yang
dikonsumsi juga tidak
menentu tergantung pada
keinginan responden.
11. Anisa Dwi Terdapat Ada Ruangan 3x Responden mengonsumsi
Yulianti catering ber-AC makanan makanan utama sebanyak 3
utama, kali dan mengonsumsi
1x selingan 1 kali. Untuk
selingan makanan yang biasa
dikonsumsi yaitu makanan
seadanya.
12. Natasha Tidak Tidak Ruangan 1-2x Responden mengonsumsi
Ashova disediakan, ada ber-AC makanan makanan utama yaitu
Putri tidak diberi utama, sebanyak 1-2 kali dengan
uang makan selingan frekuensi selingan yang tidak
tidak teratur
teratur

Data Antropometri dan kebutuhan gizi responden


No Nama BB TB IMT (kg/m2 Kebutuhan gizi
. (kg) (cm) ) Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr)
1. Ayu Agustin 80 155 33,3 1800 45 40 315
(obesitas
tingkat II)
2. Mya 60 156 24,6 1897 71 53 284,5
Krisnawati (overweight)
3. Dede Risqi 86 173 28,73 2202 82,5 49 357
(obesitas
tingkat I)
4. Ratih 70 158 28,04 1511 75,6 25,1 245,6
(obesitas
tingkat I)
5. Harwin 50 157 20,28 1835 68,8 40,7 298
Ayunigtyas (normal)
25
Tresna P.
6. Hana Laila 80 155 33,3 2309 86,6 51,3 375,2
Khasanah (obesitas
tingkat II)
7. Eko Yulianto 80 180 24,7 2963,6 111,14 65,86 481,6
(overweight)
8. Ali Winandi 82 176 26,5 2398 60 53,3 420
(obesitas
tingkat I)
9. Kiki 65 153 27,76 1379,2 51,7 30,7 224,2
(obesitas
tingkat I)
10. Agung 88 169 30,8 2400 120 53 360
Prawiro (obesitas
tingkat II)
11. Anisa Dwi 60 160 23,4 2004 50,1 44,5 350,7
Yulianti (overweight)
12. Natasha 164 70 26,02 2374 89 52,7 385,7
Ashova Putri (obesitas
tingkat I)

b. Contoh instrumen yang digunakan

untuk form dapat diakses melalui link berikut : https://bit.ly/SurveiGiziKaryawanBank

26
c. Foto dokumentasi saat pengambilan data di lapangan
● Dokumentasi Ihriza Maudi Tastura (6511419002)

● Dokumentasi Rizka Wahyu Prihandhini (6511419007)

27
● Dokumentasi Maria Ulfa (6511419010)

● Dokumentasi Sekar Indah Rahmawati (6511419011)

28
● Dokumentasi Salsabila Mufidah (6511419018)

● Dokumentasi Sulistiawati (6511419022)

29
● Dokumentasi Nada Nabila (6511419033)

● Dokumentasi Nurul Husniah Latifah (6511419039)

30
● Dokumentasi Ratna Santi Anggita Maharani (6511419042)

● Dokumentasi Levia Arkananta Sarjono (6511419047)

31
● Dokumentasi Isqi Nafsaki Hikma (6511419052)

● Dokumentasi Salma Mumtaz Al Muntaha (6511419055)

32
d. Perhitungan komposisi gizi siklus menu yang direncanakan
Persentase komposisi makanan dalam siklus menu sehari diantaranya yaitu :
 Makan pagi/sarapan sebesar 25%
 Makan siang sebesar 30%
 Makan malam sebesar 25%
 Selingan pagi dan sore masing-masing sebesar 10%
Makan Siang (30%) Selingan (10%)
No. Responden Energi Protein Lemak KH Energi Protei Lemak KH
(kkal) (gr) (gr) (gr) (kkal) n (gr) (gr) (gr)
1. Ayu 540 13,5 12 94,5 180 4,5 4 31,5
Agustin
2. Mya 569,1 21,3 12,9 85,5 189,7 7,1 5,3 28,5
Krisnawati
3. Dede Risqi 660,6 24,75 14,7 107,1 220,2 8,25 4,9 35,7
4. Ratih 453,3 22,8 7,5 73,8 151,1 7,6 2,5 24,6
5. Harwin 550,5 20,7 12,3 89,4 183,5 6,9 4,1 29,8
Ayunigtyas
Tresna P.
6. Hana Laila 692,7 26,1 15,3 112,5 230,9 8,7 5,1 37,5
Khasanah
7. Eko 889,2 33,3 19,8 144,6 296,4 11,1 6,6 48,2
Yulianto
8. Ali 719,4 18 15,9 126 239,8 6 5,3 42
Winandi
9. Kiki 413,7 15,6 9,3 67,2 137,9 5,2 3,1 22,4
10. Agung 720 36 15,9 108 240 12 5,3 36
Prawiro
11. Anisa Dwi 601,2 15 13,5 105,3 200,4 5 4,5 35,1
Yulianti
12. Natasha 712,2 26,7 15,9 115,8 237,4 8,9 5,3 38,6
Ashova
Putri
Rata-rata 626,8 22,8 14 102,5 208,9 7,6 4,7 34,2

33

Anda mungkin juga menyukai