Disusun oleh :
Ihriza Maudi Tastura (6511419002)
Rizka Wahyu Prihandhini (6511419007)
Maria Ulfa (6511419010)
Sekar Indah Rahmawati (6511419011)
Salsabila Mufidah (6511419018)
Sulistiawati (6511419022)
Nada Nabila (6511419033)
Nurul Husniah Latifah (6511419039)
Ratna Santi Anggita Maharani (6511419042)
Levia Arkananta Sarjono (6511419047)
Isqi Nafsaki Hikma (6511419052)
Salma Mumtaz Al Muntaha (6511419055)
Rombel 6A Gizi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
karyawan bank harus mampu menjaga diri serta kesehatan agar tetap bekerja secara optimal. Kesibukan
tersebut seringkali menyebabkan pola makan sehat tidak menjadi prioritas utama, ditambah lagi
ketersediaan makanan sehat yang masih minim di lingkungan tempat kerja. Sehingga, banyak
karyawan bank yang memilih makanan instan atau makanan cepat saji karena lebih praktis. Pola makan
seperti itu dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah terserang penyakit, yang akhirnya akan
mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas.
Dalam mengatasi kendala pemenuhan gizi karyawan bank, maka dilakukanlah observasi ini
dengan tujuan untuk mengetahui penilaian status gizi terhadap lingkungan kerja, beban kerja dan
sistem penyelenggaraan makanan yang sesuai di tempat kerja.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas observasi dan wawancara ini antara lain :
a. Menilai status gizi tenaga kerja karyawan bank.
b. Menganalisis pemenuhan kebutuhan gizi tenaga kerja karyawan bank.
c. Merencanakan siklus menu sesuai dengan kebutuhan gizi tenaga kerja karyawan bank.
1.3 Sasaran
Dalam tugas observasi dan wawancara ini, kelompok 2 memiliki sasaran penelitian atau objek
yaitu karyawan bank yang dipilih tanpa spesifikasi tertentu.
2
BAB II
METODOLOGI
3
Sumber data sekunder didapatkan melalui pencarian dengan menggunakan media lain.
Sumber data sekunder dapat diperoleh dengan studi kepustakaan baik melalui media cetak
seperti buku maupun melalui media internet yang memiliki jangkauan lebih luas. Sumber data
sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan data tambahan serta
penguatan terhadap data primer.
2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada kegiatan ini trdiri dari beberapa tahap, antara lain:
2.5.1.Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlansung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban
diberikan oleh yang diwawancara. Pertanyaan yang diajukan antara lain terkait identitas, data
antropometri, data kebiasaan makan, kebiasaan atau budaya kerja pada perusahaan, serta fasilitas
yang diberikan khususnya terkait gizi. Data atau jawaban wawancara kemudian akan dicatat
untuk nanti dianalisis.
2.5.2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Observasi
dilakukan dengan mengamati lingkungan kerja serta kegiatan responden selama bekerja. Hasil
observasi ini akan bergantung pada pendapat atau pandangan pengamat.
2.5.3. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari atau menggali informasi tekait teori-teori yang
relevan dan berhubungan dengan objek pengamatan. Studi literatur ini berfungsi untuk
melengkapi data-data yang kurang. Selain itu, studi literatur juga dapat digunakan sebagai
standar pembanding.
2.6. Analisis Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bersifat induktif,
yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubugan tertentu.
Adapaun langkah-langkah yang harus dilalui dalam analisis data adalah data colection, redusi data,
display data, dan coclusion drawing atau verification. Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang
telah di kumpulkan kemudian diringkas agar mudah dipahami dengan tujuan iuntuk mempertajam,
memilih, memfokuskan, menyusun data sedemikian rupa sehingga didapatkan kesimpulan
akhir.Display data yang digunakan yaitu secara naratif. Segala hasil yang didapatkan melalui
4
wawancara maupun observasi akan disampaikan dalam bentuk narasi. Langkah ketiga setelah analisis
data kualitatif penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan ini nantinya akan menjadi dasar dalam
penyusunan program gizi atau menu makan sesuai kebutuhan responden.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
= Rp 3.300.000
Rencana anggaran dana dari menu setiap sasaran dengan budget maksimal Rp 25.000,- jadi
anggaran dana maksimal dalam sehari untuk 1 kali makan siang dan 1 kali selingan 12 orang adalah
Rp 300.000, sedangkan anggaran dana maksimal yang dibutuhkan dalam 1 siklus menu (11 hari)
adalah Rp 3.300.000,-.. Berikut ini adalah keseluruhan rencana anggaran biaya makanan dalam 11
hari untuk 1 responden
Karbohidrat
Ketan 80 4.000
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayuran
Bayam 55 2.500
7
Wortel 170 4.500
Jagung 60 2.000
Brokoli 20 750
Buah
Kelapa 15 1.000
Minuman
Lemak
Minyak 90 15.700
Mentega 10 400
Lain-lain
Kerupuk 15 1.500
8
Santan 130 6.500
Jelly 10 500
Agar-agar 7 1.000
Kecap 50 4.500
Kaldu 60 4.200
Bumbu 9.000
Total anggaran untuk 1 klien dalam 11 hari adalah Rp 225.000,- sedangkan total anggaran untuk 12
klien dalam 11 hari adalah Rp 2.700.000,-.
9
makanan dan sudah direncanakan secara matang. Dengan tujuan dari perencanaan menu ini adalah
tersedianya beberapa buah susunan menu yang akan dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi
pelayanan yang ada.Perencanaan kebutuhan bahan makanan merupakan kegiatan yang menetapkan
jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu
( Kemenkes, 2018)
Siklus Menu
Siklus menu merupakan perputaran daftar makanan yang disajikan kepada konsumen. Susunan
menu yang ditetapkan adalah berupa susunan menu 10+1. Penyusunan siklus menu bertujuan untuk
menghindari kebosanan makanan, menghidangkan makanan menjadi lebih bervariasi, pembelian bahan
makanan juga menjadi lebih efisien dan praktis. Susunan menu yang dibuat terdiri dari makan siang
utama dan 1x selingan setiap harinya. Berikut siklus menu untuk pegawai Bank yang berjumlah rata-
rata energi = 719,3 kkal, lemak = 15,9 gr, protein = 27 gr, karbohidrat = 116,8 gr
Menu 1
Makan Nasi Putih Beras putih 100 360,9 6,7 0,6 79,5
siang
Minyak 5 43,1 0 5 0
10
Menu 2
Kecap 5 17 0 0 4
manis
Gula merah 5 15 0 0 3
Menu 3
Kecap 10 6 1 - 0,6
11
Kentang 10 9,3 0,2 - 2,2
Menu 4
Menu 5
Minyak 5 43.1 0 5 0
Minyak 5 43.1 0 5 0
12
Buah melon Melon 100 38.2 0.6 0.2 8.3
Selingan Kue lapis legit Lapis legit 25 100.7 1.4 5.7 11.1
Menu 6
Abon sapi 25 32 7 3 10
Menu 7
13
Jeruk manis jeruk 100 47.1 0 0.1 12.1
Menu 8
Minyak 20 176.8 0 20 0
Menu 9
Menu 10
minyak 5 43,1 0 5 0
kelapa
sawit
15
Minyak 5 43,1 0 5 0
kelapa
sawit
Menu 11
Minyak 5 43,1 0 5 0
Goreng
Minyak 5 43,1 0 5 0
Goreng
Gulapasir 5 19 0 0 5
Mentega 10 71 0 8,1 0
16
berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan pemakaian bahan, sehingga standar porsi harus
ditetapkan untuk setiap jenis makanan.
Menu adalah pedoman bagi yang menyiapkan makanan atau hidangan, bahkan merupakan penuntun
bagi merekan yang menikmati hidangan tersebut dibuat (Manuntun et al, 2015). Pada pedoman menu
ini menggunakan pedoman menu gizi seimbang dengan terdiri dari karbohidrat, lauk nabati, lauk
hewani, sayuran dan buah-buahan.
Rata-rata kebutuhan energi dan zat gizi makro dari pegawai bank A adalah
- Energi = 719,3 kkal
- Lemak = 15,9 gr
- Protein = 27 gr
- Karbohidrat = 116,8 gr
Sayur 3 sendok 60
sayur
17
Nomor Bahanmakanan Spesifikasi Berat total kebutuhan
(gram)
BAHANKARBOHIDRAT
BAHAN HEWANI
BAHANNABATI
BUAH-BUAHAN
18
2 Pisang Berwarna kuning dan 250
kulitnya mulus
SAYURAN
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rata-rata pegawai bank dapat menghabiskan waktu sekitar +8 jam per hari di tempat kerja
untuk karyawandengan 5 hari kerja per minggu. Pemenuhan gizi yang baik dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, dan produktif. Keadaan gizi seseorang mampu
menggambarkan pola konsumsinya dalam jangka waktu tertentu. Status gizi adalah unsur dalam
penentuan kondisi fisik atau kualitas fisik bagi seseorang atau sekelompok tertentu. Pada
dasarnya bekerja merupakan aktivitas fisik memerlukan energi. Individu dengan kondisi status
gizi yang baik akan selaras dengan hasil kinerja karena mampu memenuhi kebutuhan energi
secara maksimal dalam bekerja. Perbaikan dan peningkatan asupan gizi mempunyai makna
penting sebagai upaya mencegah morbiditas, meningkatkan produktivitas kerja dan berperan
dalam mengurangi permasalahan kesehatan termasuk akibat perubahan gaya hidup ataupun pola
konsumsi pangan karyawan.
Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, telah diketahui status gizi bekerja
berdasarkaan perhitungan IMT yang menunjukkan 1 orang memiliki status gizi normal, 3 orang
memiliki status gizi overweight, 5 orang memiliki status gizi obesitas tingkat I, serta terdapat 3
orang memiliki status gizi tingkat II. Untuk mengetahi asupan makan pegawai bank maka
dilakukan data Recall 24 jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi pegawai bank
beragam menyesuaikan dengan kebiasaan makan dan juga pola hidupnya masing-masing. Dari
12 pekerja hanya 1 yang memiliki status gizi normal, oleh karena itu pemenuhan serta
keberagaman zat gizi yang dikonsumsi perlu diperhatikan. Pemenuhan dapat dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan zat gizi makro maupun zat gizi mikro perharinya dan keberagaman
makanan dapat dilakukan dengan pemberian rekomendasi menu yang berisikan sesuai dengan
Isi Piringku, yaitu terdapat makanna pokok, lauk, buah dan sayur di dalamnya.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukannya pemeriksaan antropometri rutin dari
tempat kerja untuk memantau status gizi para pekerjanya. Dan pemenuhan zat gizi serta
perbaikan status gizi dapat dilaukan dengan penyusunan menu yang berisikan bahan makanan
yang beragam yaitu berisikan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam satu
menu. Lalu disarankan dalam sebuah pegawai bank dapat mengadakan sosialisasi/penyuluhan
edukasi rutin kepada para pekerjanya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
a. Hasil rekapitulasi data hasil observasi dan wawancara individu
Data Personal Responden
No Nama Usia Jenis Aktivitas Kondisi Posisi Bekerja Total
. Reponden Kelamin Fisik Fisiologis Jam
Kerja
1. Ayu Agustin 28 Perempuan Ringan Sehat Sales dan service 9 jam
tahun officer
2. Mya 44 Perempuan Ringan Sehat PJ kantor unit 9 jam
Krisnawati tahun
3. Dede Risqi 32 Laki-laki Ringan Sehat General affair 8 jam
tahun
4. Ratih 31 Perempuan Ringan Sehat Staf back office 8 jam
tahun
5. Harwin 33 Perempuan Ringan Sehat Teller 8 jam
Ayunigtyas tahun
Tresna P.
6. Hana Laila 27 Perempuan Ringan Sehat Marketing 8 jam
Khasanah tahun
7. Eko Yulianto 40 Laki-laki Berat Sehat Manajer mikro 9 jam
tahun
8. Ali Winandi 41 Laki-laki Ringan Sehat, Bagian mikro kredit 9 jam
tahun memiliki
riwayat
maag
9. Kiki 27 Perempuan Ringan Sehat Credit 8 jam
tahun officer/analisis
kredit mikro
10. Agung Prawiro 45 Laki-laki Ringan Sehat Personal Financial 8 jam
tahun Consultant
11. Anisa Dwi 25 Perempuan Sedang Sehat Universal banker 10 jam
Yulianti tahun
12. Natasha 23 Perempuan Sedang Sehat, Frontliner/ 9 jam
Ashova Putri tahun memiliki customer service
riwayat
asam
lambung
26
c. Foto dokumentasi saat pengambilan data di lapangan
● Dokumentasi Ihriza Maudi Tastura (6511419002)
27
● Dokumentasi Maria Ulfa (6511419010)
28
● Dokumentasi Salsabila Mufidah (6511419018)
29
● Dokumentasi Nada Nabila (6511419033)
30
● Dokumentasi Ratna Santi Anggita Maharani (6511419042)
31
● Dokumentasi Isqi Nafsaki Hikma (6511419052)
32
d. Perhitungan komposisi gizi siklus menu yang direncanakan
Persentase komposisi makanan dalam siklus menu sehari diantaranya yaitu :
Makan pagi/sarapan sebesar 25%
Makan siang sebesar 30%
Makan malam sebesar 25%
Selingan pagi dan sore masing-masing sebesar 10%
Makan Siang (30%) Selingan (10%)
No. Responden Energi Protein Lemak KH Energi Protei Lemak KH
(kkal) (gr) (gr) (gr) (kkal) n (gr) (gr) (gr)
1. Ayu 540 13,5 12 94,5 180 4,5 4 31,5
Agustin
2. Mya 569,1 21,3 12,9 85,5 189,7 7,1 5,3 28,5
Krisnawati
3. Dede Risqi 660,6 24,75 14,7 107,1 220,2 8,25 4,9 35,7
4. Ratih 453,3 22,8 7,5 73,8 151,1 7,6 2,5 24,6
5. Harwin 550,5 20,7 12,3 89,4 183,5 6,9 4,1 29,8
Ayunigtyas
Tresna P.
6. Hana Laila 692,7 26,1 15,3 112,5 230,9 8,7 5,1 37,5
Khasanah
7. Eko 889,2 33,3 19,8 144,6 296,4 11,1 6,6 48,2
Yulianto
8. Ali 719,4 18 15,9 126 239,8 6 5,3 42
Winandi
9. Kiki 413,7 15,6 9,3 67,2 137,9 5,2 3,1 22,4
10. Agung 720 36 15,9 108 240 12 5,3 36
Prawiro
11. Anisa Dwi 601,2 15 13,5 105,3 200,4 5 4,5 35,1
Yulianti
12. Natasha 712,2 26,7 15,9 115,8 237,4 8,9 5,3 38,6
Ashova
Putri
Rata-rata 626,8 22,8 14 102,5 208,9 7,6 4,7 34,2
33