Anda di halaman 1dari 2

Anak berkebutuhan khusus kemudian disingkat sebagai anak CSN yang mempunyai keterbatasan,

baik fisik, mental intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh dalam proses tumbuh
kembangnya dibandingkan dengan anak lain seusianya (Khairun Nisa et al., 2018 ; Khairunisa Rani et
al., 2018). SKODI merupakan sekolah luar biasa yang dirancang untuk menampung para atlet
penyandang disabilitas setingkat pelajar yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia untuk
dibina dan dibina oleh potensi olah raga disabilitas dalam meraih prestasi dari tingkat daerah hingga
tingkat nasional, bahkan sampai tingkat internasional.

Pemerintah telah memberikan wadah agar warga penyandang disabilitas dapat berekspresi sesuai
dengan keinginan dan kegemarannya berolahraga. NPC (National Paralympic Commite ) Indonesia
merupakan salah satunya induk organisasi dari olahraga prestasi untuk masyarakat disabilitas di
Indonesia (Kliwon & Sarwanto, 2019).

Seseorang yang memiliki disabilitas fisik berprestasi dalam salah satu cabang olahraga khususnya
atletik yang berkaitan dengan asupan gizi, fungsi organ, dan olah raga, tidak selalu terbelakang
dalam berbagai bidang, tentunya seseorang yang hidup di dunia ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penyandang disabilitas tidak perlu dipandang mata, dan sikap terbaik
yang harus kita lakukan adalah tidak membeda-bedakan posisi, kondisi fisik, atau status sosial dalam
bergaul. Hal ini ditegaskan oleh pelatih atletik yang mengetahui betul tentang ciri-ciri anak
berkebutuhan khusus baik pada saat latihan maupun istirahat, oleh karena itu asupan gizi, fungsi
organ, dan olah raga merupakan salah satu penunjang untuk meningkatkan prestasi atlet. Seorang
anak berkebutuhan khusus mengalami gangguan fisik atau mental, yang dapat mengganggu atau
menjadi kendala dan halangan baginya untuk melakukan dengan baik. Setiap orang berhak atas
pekerjaan. Psikologis yang terdiri dari motivasi, kecerdasan, dan kepribadian merupakan keadaan
psikis anak berkebutuhan khusus untuk berprestasi khususnya dalam olahraga atletik salah satu
perlakuan khusus dengan anak berkebutuhan khusus adalah dengan berkomunikasi. Berbagai cara
berkomunikasi itu banyak, ada yang hanya menggunakan kata-kata dan ada juga yang berupa
gambar gerak tubuh, atau bahkan menggunakan keduanya. Komunikasi dengan Disabilitas sama
dengan berkomunikasi dengan Non Disabilitas. Bedanya, ada beberapa pilihan kata yang bisa dipilih.

Pembinaan dan pengembangan olahraga penyandang disabilitas adalah: 1) Pembinaan dan


pengembangan olahraga penyandang disabilitas dilaksanakan dan diarahkan untuk meningkatkan
kesehatan, rasa percaya diri, dan prestasi olahraga; 2) Pembinaan dan pengembangan olahraga
penyandang disabilitas dilaksanakan oleh organisasi olahraga penyandang disabilitas yang
bersangkutan melalui kegiatan penataran dan pelatihan serta kompetensi yang berjenjang dan
berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional; 3) Instansi terkait, Pemda, dan/atau
organisasi olahraga penyandang disabilitas yang ada dalam masyarakat berkewajiban membentuk
sentra pembinaan dan pengembangan olahraga khusus penyandang disabilitas; 4) Pembinaan dan
pengembangan olahraga penyandang disabilitas diselenggarakan pada lingkup olahraga pendidikan,
olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi berdasarkan jenis olahraga khusus bagi penyandang
disabilitas yang sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang (UU No. 3/2005
tentang SKN Pasal 6).

Membina anak berkebutuhan khusus saling bersinergi yang terdiri dari (1) fisik yang terdiri dari
asupan gizi, fungsi organ, dan olah raga; (2) Psikologis terdiri dari motivasi, intelektual, dan
kepribadian; (3) sosial terdiri dari dukungan teman, dukungan keluarga, dan dukungan pelatih; dan
(4) sarana penunjang yang terdiri dari prasarana, keahlian lainnya, dan struktur organisasi.
Masyarakat harus memperlakukan anak berkebutuhan khusus dengan baik karena mereka juga
memiliki hak yang sama yang telah diatur dalam undang-undang, diantaranya yaitu asuhan.
Dukungan khusus dari keluarga dan komunitas merupakan salah satu kunci tumbuh kembangnya
untuk mewujudkan ketahanan keluarga, yang merupakan landasan terbentuknya ketahanan
masyarakat dan karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. mendukung sarana
yang terdiri dari sarana prasarana, keterampilan lain, dan struktur organisasi merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam membina dan mendidik anak berkebutuhan khusus dalam
berprestasi, khususnya dalam olahraga atletik.

Dafpus

Kurnianugraha, T., Sari, E. K., Anwar, M., Training, T., Faculty, E., Maret, U. S., & Info, A. (2021).
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani DISABILITY SPORTS ACHIEVEMENTS OF
INDONESIAN. 5(1), 186–197.
Wijayanti, D. G. S., Soegiyanto, & Nasuka. (2016). Pembinaan Olahraga untuk Penyandang Disabilitas
di National Paralympic Committee Salatiga. Journal of Physical Education and Sport, 5(1), 17–
23. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

Anda mungkin juga menyukai