Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Olahraga merupakan sarana pemicu perkembangan, psikologi, pengetahuan, pertumbuhan


fisik, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (mental
emosional olahraga dan sikap sosial), serta pembiasaan hidup sehat agar perkembangan dan
pertumbuhan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Aktivitas jasmani atau olahraga
merupakan keharusan bagi kelangsungan hidup dan fungsi organ tubuh, yang berarti olahraga
merupakan satu bagian dari rangsangan fisik yang diberikan secara terpilih dan sistematik.

Pencak silat merupakan seni beladiri yang merupakan bagian dalam kebudayaan
tradisional bangsa Indonesia. Dalam perkembangan modern saat ini pencak silat tidak lagi
sekedar sebagai sarana seni beladiri melainkan juga upaya dalam memelihara kesehatan dan juga
bagian dari Pendidikan (Haryanti, 2018). Pencak silat memiliki arti hasil ciptaan masyarakat
Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dalam upaya mempertahankan serta dapat lebih
dekat dengan tuhan yang maha esa melalui iman dan takwa (Sudiana, 2021).

Olahraga pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga yang memasyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin banyaknya pencak silat yang berkembang di masyrakat. Aktivitas
olahraga yang menyehatkan ini selain dijadikan aktivitas pengisi waktu luang, juga bisa
dijadikan sebagai sarana untuk mengasah kemampuan diri dalam berolahraga (Mikanda
Rahmani, 2014:1). Begitu juga di sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti meningkatkankan kebugaran sesorang,
meningkatkan prestasi , tubuh menjadi sehat dan kuat, membantu pertumbuhan dan
perkembangan serta sebagai pengisi waktu senggang.

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat
(Djaali, 2009:121). Pergaulan remaja dan kemajuan teknologi saat ini yang semakin canggih,
tentunya akan mempengaruhi berbagai aktifitas seseorang dalam berolahraga . Salah satunya
minat dan bakat anakanak maupun remaja terhadap olahraga semakin berkurang. Situasi seperti
ini sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya menjadi menurun, daya tahan tubuh
menjadi lemah, yang menyebabkan aktifitas belajar terganggu, sehingga prestasi akademik dapat
menurun.

Menurut Mukhamadi (dalam Hamsa 2015: 9) minat siswa adalah kondisi sesorang yang
memusatkan perhatian pada suatu objek tertentu dengan perasaan nyaman, sehingga siswa
tersebut mampu membuat dirinya termotivasi atau terdorog untuk tetap berada pada keadaan
tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan akademik yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan, meningkatkan
hasil belajar, membangkitkan minat dan bakat siswa, serta melengkapi upaya lain untuk
mewujudkan kemaslahatan umat manusia secara menyeluruh. Menurut Mardikum (dalam Jurnal
Ordik 2010), ekstrakurikuler adalah kegitan pendidikan yang dilaksanakan di luar jam mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan
oleh pendidik atau tenaga pendidikan yang kemampuan dan berkewenangan di sekolah secara
terprogram.

Upaya orang tua dalam mendorong anak memanfaatkan waktu luangnya untuk
beraktivitas. Salah satu kegiatan tersebut adalah kegiatan ekstrakurikuler pencak silat. Dengan
tingkat kedewasaan dan perkembangan yang menanti mereka di usia remaja, maka pada masa
remaja itulah mereka paling rentan terhadap hal-hal yang mengarah pada hal-hal negatif. Salah
satunya adalah olahraga pencak silat yang mampu mengubah perilaku ke arah yang lebih positif.
Selain sebagai wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi, minat dan bakatnya, kegiatan
ekstrakurikuler juga mempengaruhi kepribadian siswa. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian
(Putra, 2016).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas dirumuskan masalah-masalah penelitian sebagai
berikut:
Bagaimana mengidentifikasi minat anak-anak terhadap pencak silat di desa-desa terpencil?
1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui dan memahami minat dalam pencak silat khusunya di desa terpencil.

1.4. Manfaat Penelitian

Sebagai studi ilmiah, studi ini mempunyai manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang pendidikan


olahraga, khususnya menggali minat pencak silat di desa-desa terpencil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih mudah dalam
mengetahui minat terhadap pencak silat.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru pada umumnya
dan guru olahraga pada khususnya tentang minat pencak silat.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya,
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengajaran olahraga khususnya pencak silat.

Anda mungkin juga menyukai