1,2,3,4,5
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
Email : damrah@fik.unp.ac.id, pitnawati@fik.unp.ac.id, fahrurrozi@gmail.com,
erianti@fik.unp.ac.id, yuniastuti@fik.unp.ac.id
ABSTRAK
Kata kunci: Kinerja dan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
ABSTRACT
71
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
72
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
73
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
74
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
sosial; g) seni budaya; h) pendidikan Guru yang lain, Orangtua murid maupun
jasmani dan olahraga; i) masyarakat. Guru memiliki peranan yang
keterampilan/kejuruan; dan j) muatan sangat penting dalam menentukan
local. kualitas pendidikan, oleh sebab itu guru
Peneliti yang juga ikut tergolong dituntut profesional dalam meningkatkan
kedalam situasi sosial dari guru kualitas pendidikan. Selain itu guru juga
pendidikan jasmani olahraga dan diharapkan memiliki kinerja yang baik
kesehatan di lingkungan MTsS. Gejala dalam mengajar Pendidikan Jasmani,
yang terlihat bahwa kinerja guru olahraga dan kesehatan di sekolah.
pendidikan jasmani olahraga dan Peneliti melihat selama proses
kesehatan dirasa masih perlu ditingkatkan pembelajaran berlangsung, guru
baik dari segi kompetensi pedagogi, pendidikan jasmani olahraga dan
kompetensi kepribadian, kompetensi kesehatan di MTsS Nurul Iman dalam
profesional dan kompetensi sosial. mengajar masih belum berpedoman pada
Walaupun hasil pengamatan tersebut RPP dan Silabus yang telah disusun,
belum reprensentatif mewakili masih banyak yang mengajar dengan
keseluruhan kondisi kinerja guru cara yang monoton, contohnya apabila
pendidikan jasmani olahraga dan materinya tentang sepak bola, maka
kesehatan yang ada, namun temuan gurunya hanya memberikan bola kepada
tersebut menunjukkan kurang optimalnya peserta didik dan menyuruh mereka untuk
kinerja guru Pendidikan jasmani olahraga bermain tanpa memperhatikan apakah
dan kesehatan selama ini. teknik bermain dan teknik dasar yang
Berdasarkan observasi yang peniliti ditampilkan oleh peserta didik itu benar
lakukan dari 18 MTsS se Kabupaten atau salah. Setelah pembelajaran
Dharmasraya. Peneliti menemukan guru berlangsung guru Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani olahraga dan Olahraga dan Kesehatan tersebut tidak
kesehatan di MTsS Nurul Iman masih terlihat melakukan evaluasi atas proses
belum menunjukan kinerja yang maksimal belajar yang baru saja berlangsung.
dalam mengajar. Temuan ini didukung Sehingga peserta didik tidak tahu dimana
dengan hasil data rekapitulasi penilaian kesalahan yang mereka lakukan dan
kinerja guru pendidikan jasmani olahraga menyebabkan tujuan dari pembelajaran
dan kesehatan dan informasi yang tidak tercapai seperti semestinya.
didapatkan dari pengawas madrasah Guru Pendidikan jasmani olahraga
Kementerian Agama Kabupaten dan kesehatan juga kurang trampil dalam
Dharmasraya bahwasanya dari 18 MTsS menguasai kelas, hal ini dapat dilihat
se Kabupaten Dharmasraya, MTsS Nurul ketika proses pembelajaran berlangsung,
Iman kinerja guru pendidikan jasmani guru Pendidikan jasmani olahraga dan
olahraga dan kesehatan masih berada kesehatan kurang mampu mengendalikan
dalam kategori rendah dibandingkan susasana kelas. Ketika guru menjelaskan
madrasah lainnya. pembelajaran banyak dari peserta
Lemahnya kinerja ini salah satunya didiknya yang terkesan acuh dan tidak
ditandai dengan belum terkuasainya tertarik dengan materi yang disampaikan
empat kompetensi yang seharusnya wajib oleh gurunya. Ketidak tertarikan ini bukan
dikuasai oleh guru. Berdasarkan keadaan berasal dari materi yang di ajarkan,
tersebut perlu didlakukan penelitian namun terjadi lantaran guru tersebut
mengingat seorang guru memiliki tugas belum mampu mengendalikan suasana
dan tanggung jawab yang cukup berat. kelas dengan baik. Sebaiknya sebagai
Guru harus membimbing siswa dan seorang tenaga kependidikan, guru harus
berusaha meningkatkan hubungan baik paham cara mengatasi hal-hal tersebut.
dengan siswanya, teman sejawat atau Bukan membiarkan pandangan tersebut
75
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
76
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
77
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
78
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
79
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
80
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
apa yang disampaikan oleh Irwan Ritonga individu, seperti: syaraf, kelenjar, atau
(2018) bahwa kinerja guru kurang baik tubuh individu secara keseluruhan.
secara keseluruhan, namun hal ini System psikofisik ini meskipun
dilakukan ditingkat Sekolah Dasar. mempunyai fondasi pembawaan,
Walaupun demikian hasil ini perlu namun dalam perkembangannya lebih
dicermati oleh semua pihak bahwa guru dipengaruhi oleh hasil belajar, atau
pendidikan jasmani, olahraga dan diperoleh melalui pengalaman.
kesehatan merupakan ujung tombak d. Determine, yang menunjuk kepada
masyarakat dan pemerintah dalam peranan motivasional system
menciptakan manusia-manusia yang psikofisik. Dalam diri individu, system
sehat dan berprestasi, serta unggul ini mendasari kegiatan-kegiatan yang
disemua bidang. Apabila peserta didik khas, yang mempengaruhi bentuk-
sudah sehat jasmani dan rohaninya, bentuk sikap, keyakinan, kebiasaan,
maka untuk pendidikan berikutnya akan atau elemen-elemen system psikofisik
mudah dilakukan. lainnya muncul melalui system
stimulus, baik dari lingkungan maupun
3. Kinierja Guru PJOK Dalam dari dalam diri individu sendiri.
Kompetensi kepribadian e. Unique, yang menunjuk pada
keunikan atau keragaman tingkah
Menurut Allport (2018) laku individu sebagai ekkspresi dari
mengemukakan bahwa, kepribadian pola system psikofisiknya. Dalam
merupakan organisasi yang dinamis proses penyesuain diri terhadap
lingkungan, tidak ada reaksi atau
dalam diri individu tentang system psiko
respon yang sama dari dua orang,
fisik yang menentukan penyesuaiannya meskipun kembar identik.
yang unik terhadap lingkungannya. Berdasarkan pandangan tersebut di
Secara lebih rinci definisi Allport ini dapat atas dapat penulis simpulkan bahwa
dijelaskan sebagai berikut. kepribadian adalah serangkaian
karakteristik yang dinamis dan
a. Dynamis, merujuk kepada perubahan terorganisasi yang dimiliki oleh seseorang
kualitas perilaku (karakteristik) yang secara unik dipengaruhi kognisi,
individu, dari waktu ke waktu, atau motivasi, tingkah laku orang tersebut
dari situasi ke situasi. dalam berbagai situasi. Kepribadian
b. Organization, yang menekankan bersifat dinamis, terorganisasi,
pemolaan dari bagian-bagian struktur psikofisikal, diterminatif, dan unik.
kepribadian yang independen, yang Kemampuan ini meliputi
masing-masing bagian tersebut kemampuan personalitas, jati diri sebagai
mempunyai hubungan khusus satu seorang tenaga pendidik yang menjadi
sama yang lainnya. Ini menunjukkan panutan bagi peserta didik. Kompetensi
bahwa kepribadian itu bukan inilah yang selalu menggambarkan
kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu bahwasanya guru adalah sosok yang
sifat ditambah dengan yang lainnya, patut digugu dan ditiru dengan kata lain
melainkan keterkaitan antara sifat- guru menjadi suri tauladan bagi peserta
sifat tersebut, yang satu sama lainnya didik apalagi untuk jenjang pendidikan
saling berhubungan atau berinterelasi. dasar atau taman kanak-kanak dan
c. Psychophysical Systems, yang terdiri sekolah menengah. Masa-masa ini anak
atas kebiasaan, sikap, emosi, motif, lebih bersifat meniru apa yang dilihat dan
keyakinan, yang kesemuanya didengar. Perkembangan awal sering
merupakan aspek psikis, tetapi disebut sebagai proses meniru atau
mempunyai dasar fisik dalam diri
81
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
82
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
teknologi, seni dan budaya dan dia punya dan keterampilan menyusun kesiapan
sekurang-kurangnya meliputi: mengajar atau pelaksanaan mengajar
a. Materi pelajaran secara luas dan c. Produc criteria, yakni kemampuan
mendalam sesuai dengan standar isi guru dalam mengukur kemampuan
program satuan pendidikan, mata dan kemajuan peserta didik setelah
pelajaran dan kelompok mata mengikuti proses belajar mengajar
pelajaran yang diampu. dengan demikian bahwa guru yang
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, hanya dapat dilaksanakan secara
teknologi, atau seni yang relevan, efektif dan efesian oleh seseorang
yang secara konseptual menaungi yang dipersiapkan untuk menguasai
atau koheren dengan satuan kompetensi guru melalui pendidikan
pendidikan, mata pelajaran dan guru.
kelompok mata pelajaran yang Dalam standar nasional pendidikan
diampu. penjelasan pasal 28 ayat 3 butiran d,
c. Menguasai materi, strukrur, konsep, dikemukakan bahwa yang dimaksud
dan pola pikiran keilmuan yang dengan kompetensi professional adalah
mendukung pelajaran yang diampu. kemampuan penguasaan materi
d. Menguasai standar kompetensi dan pelajaran secara luas dan mendalam
kompetensi dasar mata pelajaran/ yang memungkinkan membimbing
bidang pengembangan yang diampu. peserta didik memenuhi standar
e. Mengembangkan materi pembelaja kompetensi yang tetapkan dalam standar
ran yang diampu secara kreatif. pendidikan. Kompetensi professional
f. Mengembangkan keprofesionalan adalah penguasaan materi pembelajaran
secara berkelanjutan dengan secara luas dan mendalam yang
melakukan tindakan reflektif. mencakup penguasaan materi kurikulum
g. Memanfaatkan TIK untuk mata pelajaran di sekolah dan substansi
berkomunikasi dan mengembangkan keilmuan yang menaungi materinya, serta
diri. penguasaan terhadap struktur dan
Cony R. Semiawan (2010) metodologi keilmuannya.
mengemukakan bahwa kompetensi guru Dapat penulis simpulkan bahwa
memiliki tiga kriteria yang terdiri dari: kompetensi professional adalah
kemampuan guru dalam memahami
a. Knowlegen criteria yakni kemampuan materi serta bisa menyampaikan dengan
intelektual yang dimiliki seorang guru baik. Sebagai guru PJOK hendaknya bisa
yang meliputi penguasaan materi mengerti dengan teori-teori pendidikan
pelajaran, pengetahuan mengenai jasmani, olahraga dan kesehatan
cara mengajar, pengetahuan sehingga ketika orang bertanya tentang
mengenai belajar dan tingkah laku olahraga maka dengan sangat mudah
individu, pengetahuan tentang guru PJOK menjelaskan dengan baik.
bimbingan dan penyuluhan Karena orang-orang sangat percaya
pengetahuan tentang kemasyarakatan dengan guru PJOK dalam bidang
dan pengetahuan umum. olahraga. Karena guru PJOK sudah
b. Ferformance criteria ada kemampuan berkecimpung dengan olahraga selama
guru yang berkaitan dengan berbagai kuliah.
keterampilan dan prilaku, yakni Berdasarkan hasil temuan yang
meliputi keterampilan mengajar, dilakukan oleh peneliti melalui observasi,
membimbing, menilai, menggunakan wawancara, dan dokumentasi terhadap
alat bantu pengajaran, bergaul dan kepala sekolah, pengawas, guru, siswa
berkomunikasi dengan peserta didik dan masyarakat di Madrasah Stanawiyah
Swasta Nurul Iman Kecamatan Sitiung
83
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
84
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha
p-ISSN : 2613-9693 e-ISSN : 2613-9685
Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020
85