Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Volume 8 No 1, Edisi 2020

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIVITAS JASMANI MELALUI


PERMAINAN TRADISIONAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

Dyah Frika Lestari

Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Universitas PGRI Semarang

Email:dyahfrika24@gmail.com

Abstrak
Pada penelitian ini bertujuan untuk (1). Menghasilkan model pengembangan pembelajaran berbasis
aktivitas jasmani dalam karakter disiplin yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran kelas III SD,
(2) Menguji keterlaksanaan model pengembangan pembelajaran berbasis aktivitas jasmani dalam
karakter disiplin yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran kelas III sekolah dasar, (3) Menguji
ketertarikan peserta didik terhadap model pengembangan pembelajaran berbasis aktivitas jasmani
dalam karakter disiplin yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran kelas III sekolah dasar. Teknik
pengumpulan data menggunakan pedoman observasi Pengumpulan data yaitu dengan observasi,
terhadap pembelajaran Pendidikan Jasmani di SD N Sendangmulyo 01 Semarang Kelas III, Wawancara
kepada guru Pendidikan PJOK,studi dokumentasi, angket atau kuisioner, rekaman vidio kegiatan
pembelajaran ketika dilapangan kemudian di konversikan ke data pengembangan kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas III di SD N 01 Sendangmulyo Semarang. Penelitian ini menunjukkan
bahwa hasil validasi yang dilakukan diperoleh persentase rata-rata penilaian sebesar 85,25% diterima
dengan baik. Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran aktivitas jasmani melalui permainan tradisional bagi siswa sekolah dasar dapat
meningkatkan rasa senang dan percaya diri pada siswa.

Kata Kunci: pengembangan, model pembelajaran penjas

Abstract
In this study aims to (1). Generating a model of development of learning based on physical activity in
the character of discipline presented in accordance with the theme of learning in class III SD learners
towards the development model of learning based on physical activity in the character of the discipline
presented in accordance with the theme of learning in grade III elementary school. Data collection
techniques using observation guidelines Data collection is observation, on learning Physical education
at SD N Sendangmulyo 01 Semarang Class III, Interview with PJOK Education teachers, study
documentation, questionnaire or questionnaire, video recording of learning activities when in the field
and then converted to development data Research and Development (RnD). The subjects were grade
III students at SD N 01 Sendangmulyo Semarang. This study shows that the validation results obtained
an average percentage of assessment of 85.25% is well received. Based on the results of the study and
discussion it can be concluded that the physical activity learning model through traditional games for
elementary school students can increase the sense of confidence in students.

Keywords: development, Physical education learning model

7
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Volume 8 No 1, Edisi 2020

PENDAHULUAN berkembang secara sosial, dan


Menurut UU No.20 Tahun 2003 menyumbang pada kesehatan fisik dan
Pendidikan adalah usaha sadar dan mentalnya.
terencana untuk mewujudkan suasana Dini Rosdiana, 2012 ) olahraga
belajar dan proses pembelajaran agar adalah setiap aktivitas yang mengandung
peserta didik secara aktif sifat atau ciri permainan dan melibatkan
mengembangkan potensi dirinya untuk unsur perjuangan mengendalikan diri
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, sendiri atau orang lain atau konfrontasi
pengendalian diri, kepribadian, dengan factor alam. Pendidikan jasmani
kecerdasan, akhlak mulia, serta banyak permasalahan yang muncul pada
keterampilan yang diperlukan dirinya, saat berlangsungnya proses belajar
masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan mengajar yaitu seperti anak didik timbul
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan sifat bermalas-malasan untuk melakukan
Kesehatan menurut Permendiknas No. 22 aktivitas jasmani. Saat kegiatan belajar
Tahun 2006 menyatakan bahwa untuk mengajar anak didik pura-pura sakit,ijin,
mengembangkan aspek kebugaran bahkan adapula ketika sedang
jasmani, keterampilan gerak, melakukan olahraga siswa yang malas
keterampilan berfikir kritis, keterampilan hanya duduk-duduk saja, bakhan tidak
sosial, penalaran, stabilitas emosional, mau bergerak setelah teori yang diajarkan
tindakaan moral dan aspek pola hidup sudah selesai dan tidak mengikuti
sehat. Pendidikan jasmani bukan hanya pelajaran dengan berbagai macam
merupakan bagian penting bagi alasan. Sehingga ketika anak bermain
kehidupan manusia saja, Tetapi atau diberi permainan dalam rangka
berolahraga dapat meningkatkan pelajaran pendidikan jasmani, maka anak
kesegaran jasmani dan kondisi fisik akan melakukan permainan itu dengan
seseorang (Muhardi & Wijayanti, 2017), rasa senang. Karena rasa senang inilah
sehingga untuk melaksanakan aktivitas maka anak akan mengungkap keadaan
sehari-hari tanpa. mengalami kelelahan pribadinya yang asli pada saat mereka
yang berarti. Melalui kegiatan olahraga bermain, baik itu berupa watak asli,
dapat membentuk manusia yang sehat maupun kebiasaan yang telah
jasmani dan memiliki watak disiplin serta membentuk kepribadiannya. Dengan
sportif yang tinggi dan pada akhirnya memberikan materi mengenai permainan
akan membentuk manusia yang tradisional untuk meningkatkan efektivitas
berkualitas. Dimana karakter disiplin juga pembelajaran pendidikan jasmani dengan
diperlukan dalam penjas. Kedisiplinan tujuan agar proses belajar pendidikan
merupakan suatu kondisi yang tercipta jasmani menjadi suatu hal
dan terbentuk melalui proses dan menyenangkan dan dinanti-nantikan
serangkaian perilaku yang menunjukkan siswa serta dapat mencapai tujuan dari
nilai-nilai ketaantan, kepatuhandan, pendidikan jasmani itu sendiri yaitu
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. meningkatkan kualitas dan sumber daya
Pendidikan jasmani juga merupakan manusia. Sesuai dengan pembelajaran di
bagian penting dari proses pendidikan. PJOK saat ini adalah hakekatnya
Artinya, melalui pendidikan jasmani yang pendidikan jasmani merupakan
diarahkan dengan baik, anak akan Pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
mengembangkan keterampilan yang fisik untuk membugarkan dan
berguna bagi pengisian waktu senggang, menghasilkan perubahan holistik dalam
terlibat dalam aktivitas yang kondusif kualitas individu, baik dalam hal fisik,
untuk mengembangkan hidup sehat, mental dan emosional (Hartono dkk,
2013: 2).

8
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Volume 8 No 1, Edisi 2020

Sekolah Dasar merupakan jenjang melakukan permainan kurang paham,


pendidikan yang membekali atau sehingga pendidik mengulang Kembali
memberikan dasar-dasar dan materi yang sudah dijelaskan. Ketika
mempersiapkan peserta didik untuk peneliti memberikan media pembelajaran
mengikuti pendidikan pada jenjang yang sesuai tema dan materi diberikan
berikutnya.sehingga model pembelajaran model
pada penjas berbasis penerapan karakter pembelajranpermaianantradisionalpesert
disiplin pada siswa sangtlah penting. adidik 85,25% merespondenganbaik.
Pada saat melaksanakan pembelajaran Berdasarkan latar belakang tersebut
pendidikan jasmani seorang guru harus maka peneliti bermaksud
aktif menciptakan suasana pembelajaran mengembangkan model pembelajaran
yang sebaik mungkin agar motivasi berbasis aktivitas jasmani dengan hasil
belajar siswa dapat meningkat. Tujuan penelitian tentang penerapan permainan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik tradisional pada pembelajaran penjas .
bila seorang guru memiliki kemampuan Model pembelajaran PJOK bagi para guru
untuk membangkitkan motivasi siswa pengajar dan diterapkan pada proses
dalam belajar. Dalam rangka mencapai pembelajaran PJOK untuk
tujuan tersebut, pembelajaran yang memperkenalkan pada siswa nilai-nilai
dilakukan antara guru dan siswa budaya yang terkandung dalam
hendaknya mengacu pada aktivitas dan permainan tradisional tersebut. Dimana
partisipasi siswa. Guru tidak hanya terdapat pengaruh pemberian permainan
melakukan kegiatan penyampaian tradisional terhadap efektivitas
pengetahuan,keterampilan, dan sikap pembelajaran pendidikan jasmani,
kepada siswa akan tetapi guru kesehatan dan olahraga pada siswa kelas
diharapkan mampu membawa siswa SD ( Sekolah Dasar ).
untuk aktif dalam berbagai bentuk
pembelajaran. Gerak dasar pada anak ini
adalah gerak dasar motoric yaitu gerak
METODE
dasar lokomotor, non lokomotor Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah R&D (Research
(stabilitas) dan manipulatif. Anak usia
and Development) Borg dan Gall dalam
sekolah dasar merupakan individu yang
selalu aktif melakukan pemberontakan Wahyudi (2011)
Memberikan pengertian penelitian
baik dengan dirinya sendiri, maupun
terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi pengembangan adalah proses
dengan kata lain bermain itu aktivitas penelitian yang digunakan untuk
yang penuh dengan nuansa keriangan mengembangkan dan mengesahkan
produk bidang pendidikan yang lebih
yang memilikitujuan yang melekat
didalamnya untuk kegembiraan dan baik dari sebelumnya yakni
kesenangan (Hartati, dkk, 2012: 3). pengembangan produk berupa model
Dari hasil observasi peneliti pembelajaran penjas untuk siswa SD
medapatkan hasil bahwa dari 35 siswa kelas III yang dilakukan dengan tahapan
pada saat pembelajaran penjas sebagai berikut: (1) analisis kebutuhan
produk, (2) mengembangkan produk
berlangsung 85,25 % merasa senang
awal, (3) melakukan validasi ahli, (4)
dengan model pembelajaran yang telah
diberikan. Dimana sebelumnya pendidik melakukan uji coba skala kecil dan
penjas hanya menggunakan media alat skala besar, (5) revisi produk dan (6)
produk akhir. Teknik pengumpulan data
yang sesuai dengan materi. Dalam
penjelasan pun kurang jelas peserta didik menggunakan pedoman observasi dan
kuisioner dengan teknik analisis data
hanya 50 % yang memperhatikan.
Dengan hasil akhir Ketika peserta didik menggunakan statistik deskriptif
kemudian di konversikan ke

9
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Volume 8 No 1, Edisi 2020

datakualitatif. praktisi terhadap bahan ajar yang


Subjek yang digunakan dalam dikembangkan menggunakan deskriptif
penelitian ini adalah siswa kelas III kuantitatif dengan menggunakan
Sekolah Dasar 01 Sendangmulyo presentase.
Semarang dengan jumlah 35 siswa.
Yang dillaksanakan pada tahun 2019 . HASIL DANPEMBAHASAN
Jenis data awal yang diperoleh Hasil dari penelitian dan pengembangan
pada penelitian ini yaitu data kualitatif model pembelajaran penjas melalui
dan data kuantitatif dengan permainan tradisional dapat dijabarkan
pengumpulan data melalui observasi, sebagai berikut :
wawancara, studi dokumentasi, angket
atau kuisioner, rekaman video selama Produk awal model aktivitas belajar
pelaksanaan pembelajaran penjas gerak berbasis permainan sebagai materi
berlangsung. Teknik tersebut yang ajar pendidikan jasmani di sekolah dasar
nantinya digunakan dalam penelitian ini. kelas III sebelum diujicobakan dalam uji
Prosedur penelitian ini, mengacu kelompok kecil perlu dilakukan validasi
terhadap produk bahan ajar yang oleh para ahli yang sesuai dengan bidang
dikembangkan Instrumen yang penelitian ini. Adapun hasil dari validasi
dikembangkan dan digunakan dalam tersebut adalah:
penilaian ini meliputi Instrumen Dari hasil validasi oleh ahli media
penelitian dalam tahap uji coba produk berdasarkan penilaian aspek rekayasa
menggunakan angket atau kuisioner. perangkat media pembelajaran, desain
Penelitian ini menggunakan angket yaitu media pembelajaran dan manfaat aplikasi
angket validasi ahli media, angket diperoleh persentase 79% dengan
validasi ahli materi,uji skala kecil dan uji kategori sangat layak. Adapun hasil dari
skala besar.Teknik analisis data vaidasi ahli media dapat dilihat pada
kuantitatif hasil penilaian ahli dan Tabel 1.

Tabel 1. Rekapulasi Hasil Penelitian

No. AspekPenilian Presentase %


Validasi Ahli Media
1. RekayasaPerangkat Media 81,25
pembelajaran %

2. Desain media pembelajaran 89,28 %

3. Pemanfaatan media pembelajaran 66,67 %

Validasi Ahli Materi


4. SubtansiMateri
85,00%

5. Desainpembelajaran 95,00%
KeterimaanPesertaDidik
6. Uji skalakecil 79,20%

90,00%

10
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Volume 8 No 1, Edisi 2020

7. Uji skalabesar
586,4
Jumlah 83,78
Rata-rata

dengan tema yang ada. Sehingga model


Berdasarkan hasil penelitian dan
pembelajaran yang diterapkan dalam
pembahasan tentang pengembangan
pembelajaran penjas sangat layak
model pembelajaran penjasorkes untuk
digunakan untuk membangun semangat
sekolah dasar kelas III SD N 01
peserta didik dan membagun
Sendangmulyo, maka dapat
keterampilan bagi peserta didik
disimpulkan sebagai berikut :Dengan
khususnya pada Pendidikan jasmani
rekayasa perangkat media
sekolah dasar.
pembelajaran presentase 81,25%.
Desain media pembelajaran 89,28%.
Pemanfaatan media 66,67%. Dari SIMPULAN
validasi ahli media dapat dilihat bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dan
pemanfaatan media pembelajaran
sebtansi pada materi diperoleh pembahasan tentang pengembangan
model aktivitas jasmani melalui
presentase 90%. Sedangkan pada
analisis validasi ahli materi memiliki permainan tradisional bagi siswa kelas
III sekolah dasar dapat mempengaruhi
aspek penilian subtansi materi terdapat
presentase 85%. Desain pembelajaran hasil belajar siswa dengan kesimpulan :
95%. Dari hasil uji praktisi Validasi ahli (1) peserta didik merasa senang dan
materi dapat disimpulkan bahwa materi meningkatan rasa ingin tau yang lebih
yang digunakan dalam pembelajaran besar. (2) Model pembelajaran tematik
diperoleh presentase 93% dengan materi penjasorkes dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik pada aspek
kategor ilayak. Sedangkan pada analisis
validasi uji coba skala besar 79,20%, uji psikomotor, kognitif dan afektif. (3) pada
penerimaan pemahaman siswa dalam
skala besar 90,00%. Dengan rata-rata
skala kecil terdapat 79,20%,skala besar
83,78.
Melalui model yang telah 90,00%. Dengan rata-rata 83,78.
diberikan dalam pembelajaran penjas
melalui model permainan tradisional
peserta didik merasa sangat senang DAFTAR PUSTAKA
dan tertarik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran penjas. Dengan demikian Departemen Pendidikan Nasional.
produk pengembangan dari 2003. Undang-Undang Republik
pembelajaran penjasorkes yang Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
dihasilkan membuat pembelajaran tentang Sistem Pendidikan
menjadi lebih menarik, menyenangkan, Nasional
kontekstual dan menunjang Departemen Pendidikan Nasional.
pembelajaran mata pelajaran lain sesuai 2006.Peraturan Menteri
dengan tema yang ada. Dengan Pendidikan Nasional
demikian produk pengembangan dari (Permendiknas) Nomor 22 tahun
pembelajaran penjasorkes yang 2006
dihasilkan membuat pembelajaran
menjadi lebih menarik, menyenangkan, Muhardi, M., & Wijayanti, N. P. N.
(2017). Tingkat kesegaran
kontekstual dan menunjang
jasmani siswa
pembelajaran mata pelajaran lain sesuai

11
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Volume 8 No 1, Edisi 2020

SMPN1Bangko Kabupaten Pendidikan Jasmani


Rokan Hilir. Jurnal Online (Sebuah Pengantar).
Mahasiswa (JOM) Bidang Surabaya: Unesa University
Keguruan dan Ilmu Press
Pendidikan, 3(2), 1-10.
Rosdiani, Dini. (2012). Dinamika Hartati, Sasminta Christina Yuli, dkk.
Olahraga dan 2012. Permainan Kecil. Malang:
Pengembangan Nilai. Wineka Media.
Bandung.
Hartono, Soetanto, dkk. 2013.

12

Anda mungkin juga menyukai