Anda di halaman 1dari 8

Metode Lempar Tangkap Bola Statis dan Dinamis: Implikasinya dalam

Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Passing


Permainan Bola Tangan
Ujang Rohman1, Ramadhani Hananto Puriana2
1,2
Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Jln. Dukuh Menanggal XII No.4 Surabaya 60234
Email: ujang_roh64@unipasby.ac.id, ramadhany@unipasby.ac.id

Menerima:12 Desember 2019; Revisi: 22 Januari 2020; Diterima: 17 April 2020


https://doi.org/10.24036/jm.v%vi%i.118

Abstract
This study aims to formulate the application of static and dynamic ball throwing learning
methods in improving the basic motion of passing handball games. The object of the research was the
physical education student class at 2017 FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, who
programed the T/P Handball Course. The study used an experimental method with one group preetest-
posttest design. The results of the analysis at the significance level (Sig.0.05) show the t-test of the
static ball throwing method p> Sig.0.05 (2.506 > 1,732) and the dynamic ball throwing method p>
Sig.0.05 (2.614> 1.732) This means that the implications of both methods of catching the ball can
improve the basic motion of passing handball games. The results of the analysis of the difference in
improvement between the two methods obtained p> 0.05 (7,140> 2,201) means that the implication of
the dynamic ball throwing method is better than the static ball throwing method in learning the basic
motion of passing a handball game.

Keywords : throw the ball catch, basic motion passing

Abstrak
Penelitian ini bertujuan merumuskan penerapan metode pembelajaran lempar tangkap bola
statis dan dinamis dalam meningkatkan gerak dasar passing permainan bola tangan. Objek penelitian
adalah mahasiswa Pendidikan Jasmani FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Angkatan 2017
yang memprogram Mata Kuliah T/P Bola Tangan. Penelitian menggunakan metode eksperimen
dengan rancangan one group preetest-posttest design. Hasil analisis pada taraf signifikasi (Sig.0.05)
menunjukkan t-test metode lempar tangkap bola statis p > Sig.0.05 (2.506 >1.732) dan metode lempar
tangkap bola dinamis p > Sig.0.05 (2.614 > 1.732) berarti implikasi kedua metode lempat tangkap bola
dapat meningkatkan gerak dasar passing permainan bola tangan. Hasil analisis perbedaan peningkatan
antara kedua metode diperoleh p > 0.05 (7.140 >2.201) berarti implikasi metode lempar tangkap bola
dinamis lebih baik peningkatannya dibandingkan metode lempar tangkap bola statis dalam
pembelajarn gerak dasar passing permainan bola tangan.

Kata Kunci : lempar tangkap bola, gerak dasar passing


pula dengan adanya kegiatan-kegiatan gerak
PENDAHULUAN jasmani yang semakin banyak dilakukan oleh
Perkembangan olah raga di Indonesia pada masyarakat. Olahraga adalah alat pemersatu
akhir-akhir ini makin meningkat. Usaha bangsa, oleh karena itu berkembang menjadi
pemerintah untuk menggalakan olahraga pada gerakan keolahragaan dengan motto “TIADA
masyarakat sudah dapat dilihat dari hasil HARI TANPA OLAHRAGA”. Kegiatan
meningkatnya aktivitas olahraga masyarakat yang olahraga yang dilakukan tersebut bentuk
dilakukan di berbagai tempat. Hal ini nampak perhatian masyarakat akan pentingnya aktivitas

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


1 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
olahraga untuk menjaga agar bangsa Indonesia Todorovich, 2013; Rochmawati., Wahyuni, 2017;
menjadi bangsa yang sehat dan kuat dalam rangka Sitzmann, Ely, Brown., Bauer, 2010).
menjaga tingkat kesegaran jasmaninya. Aktivitas Konsep tersebut menunjukkan bahwa
olah raga selain dilakukan di lingkungan PJOK yang di ajarkan di sekolah bertujuan untuk
masyarakat, juga secara menyeluruh di lakukan di meningkatkan kemampuan yang mencakup tiga
lembaga-lembaga pendidikan melalui Mata unsur yaitu unsur pengetahuan (kognitif), sikap
Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
Kesehatan (PJOK) yang diberikan dari jenjang Untuk itu proses pembelajaran PJOK yang
pendidikan Sekolah Tingkat Dasar (SD, MI), benar adalah terjadinya peningkatan kemampuan
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP, MTs), yang berarti (signifikan) dalam penyampaian
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA, SMK, materi pembelajaran PJOK yang dilaksanakan di
MA) dan sampai Perguruan Tinggi. sekolah. Peningkatan kemampuan peserta didik
Hal ini karenakanpembelajaran aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK di
jasmani merupakan salah satu proses yang lebih sekolah harus didukung oleh kompetensi pendidik
spesifik dari pendidikan yang dilakukan dengan yang kompeten.
terencana, sistematis dan menggunakan Pendidik yang kompeten adalah pendidik
pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan yang memiliki keterampilan atau kecakapan
tujuan yang akan dicapai. (Setiawan, Yudiana dan dalam pembelajaran PJOK yang meliputi unsur
Rahmat, 2018). pengetahuan, sikap dan psikomotor. Salah satu
Sekolah adalah salah satu tempat LPTK yang membentuk dan menghasilkan
berlangsungnya kegiatan pendidikan, oleh sebab pendidik PJOK adalah Universitas PGRI Adi
itu kegiatan yang dilakukan di sekolah Buana Surabaya yang memiliki Program Studi
diharapkan sebagai tempat proses pembelajaran Pendidikan Jasmani (PENJAS).
lebih dari sekedar belajar. Kegiatan pembelajaran Program studi Penjas adalah salah satu
merupakan bagian dari keseluruhan proses program studi yang berada dalam lingkungan
pendidikan di sekolah dan juga sebagai tempat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
berlangsungnya proses transformasi melalui Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Program
berbagai interaksi edukasi antara pendidik dengan studi Penjas sesuai dengan karakteristiknya
peserta didik. mempunyai sasaran menghasilkan tenaga
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut pendidik jasmani yang profesional dan
tentunya telah dikombinasikan dan disusun berkarakter Peduli, Amanah, Gigih, Inovatif
berdasarkan materi, media, sarana prasarana dan (PAGI).
prosedur yang saling mempengaruhi guna Sasaran yang ingin dicapai tersebut
mencapai tujuan pembelajaran yang harapkan. memiliki kualifikasi dan kompetensi dalam
Mata Pelajaran PJOKmerupakan mata pelajaran mengembangkan bidang ilmu pendidikan jasmani
yang menekankan pada proses seseorang sebagai dan keolahragaan serta membentuk
individu maupun kelompok yang dilakukan berkepribadian luhur sesuai dengan nilai budaya
secara sadar dan sistimatik melalui berbagai bangsa, agama, dan profesi kependidikan yang
kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dapat mengikuti perubahan dan perkembangan
dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, yang terjadi dimasyarakat.
kecerdasan dan pembentukan karakter. Mengacu pada upaya tersebut, untuk
Makna tersebut pada hakekatnya bahwa meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar
PJOK adalah proses pendidikan yang (PBM) dengan memberikan sumbangan nyata
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilan bagi usaha pengembangan sumber daya manusia
parubahan pada individu secara fisik, mental dan (SDM) pada dunia pendidikan khususnya dan
emosional. Oleh karena itu dalam pembelajaran ilmu keolahragaan umumnya, dengan demikian
pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi lulusan program studi Pendidikan Jasmani tidak
bahan penilaian, yaitu: aspek kognitif terbatas mengabdikan diri pada lingkup sekolah
(pengetahuan intelektual), afektif (sikap sosial) melainkan juga disiapkan untuk memberikan
dan psikomotor (keterampilan gerak). kontribusi pada lembaga-lembaga terkait dalam
Ketiga aspek tersebutlah yang menjadi ilmu keolahrgaan melalui pengembangan
bahan kajian dalam kegiatan belajar mengajar rekayasa kurikulum yang berorientasi pada
pendidikan jasmani yang se-lanjutnya akan kebutuhan pasar (market oriented).
digabungkan dan diberi penilaian sebagai hasil Berdasarkan hal tersebut maka struktur
dari proses belajar siswa di sekolah (Drost., kurikulum Program Studi Pendidikan Jasmani

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


2 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
didasarkan pada SK Menteri Pendidikan Nasional Permainan bola tangan memacu mahasiswa
Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang untuk bergerak dengan teratur, selain itu melatih
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan mahasiswa untuk berpikir dengan cepat dan tepat,
penilaian hasil belajar mahasiswa. sewaktu ia memegang bola, melempar bola, atau
Prinsip-prinsip dasar kurikulum menangkap bola juga dalam menyerang dan
berorientasi pada tujuan pendidikan nasional dan bertahan.
berpedoman pada kesinambungan antara teori dan Menurut Schwesig, Koke, Eisentrau., and
praktek yang dirancang sesuai dengan visi, misi, Fieseler (2015:485) bahwa bola tangan memiliki
dan tujuan Program Studi Pendidikan Jasmani ciri sebagai olahraga yang sangat komplek
yang tertuang di dalam buku Pedoman Akademik (misalnya jogging, lari cepat, gerakan mundur,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. gerakan samping, melompat, melempar,
Deskriptif mata kuliah Program Studi memindahkan balok, perubahan arah, situasi satu-
Pendidikan Jasmani di susun sefleksibel mungkin, lawan-satu, dan tipuan).
hal ini karena teknologi keolahragaan (sport Semuanya itu perlu adanya koordinasi dan
science) sangat cepat berkembang yang dapat interaksi antar individu karena pembelajaran bola
memungkinkan dengan mengadakan perbaikan tangan memberikan pengaruh yang positif dan
dan evaluasi dari silabus, RPS dan SAP yang signifikan terhadap kemampuan interaksi sosial
dibahas dalam rapat internal fakultas dan program mahasiswa (Hermansah 2018).
studi bersama dosen yang terkait. Sedangkan menurut Setiawan, Yudiana,
Salah satu mata kuliah yang wajib di Rahmat (2018:92) bahwa pembelajaran bola
program dan ditempuh mahasiswa berdasarkan tangan memberikan pengaruh yang positif dan
kurikulum Pendidikan Jasmani adalah mata signifikan terhadap perilaku sosial. Selain itu
kuliah T/P Bola tangan. Permainan bola tangan unsur-unsur yang harus dikuasai oleh seorang
di Indonesia merupakan olahraga yang belum pemain bola tangan adalah keterampilan lempar
dikenal oleh masyarakat. tangkap, menggiring dan menembak bola kearah
Kesenangan ataupun keinginan dari gawang.
Oleh karena itu, untuk mencapai hasil
seorang untuk bermain bola tangan tidak
maksimal khususnya dalam bermain bola tangan,
selalu sama tujuannya, ada orang-orang yang diperlukan adanya kemampuan atau keterampilan
hanya untuk berekreasi dalam waktu-waktu pemain dalam memperagakan teknik-teknik
senggang, tetapi ada pula mereka yang sejak bermain bola tangan. Penguasaan kemampuan
mulai bermain bola tangan telah bertujuan teknik bermain bola tangan merupakan salah satu
untuk mengembangkan kemampuan faktor yang menentukan kualitas penampilan
bermainnya. dalam bermain bola tangan.
Pada dasarnya permainan bola tangan Menurut Lusiana (2015:67), kemampuan
adalah suatu permainan yang dimainkan oleh lemparan atlet handball sangat dipengaruhi oleh
dua regu masing-masing terdiri dari 7 pemain, karakteristik antropometri yang baik dan
setiap regu berusaha memasukkan bola kemampuan fisik yang prima. Selain itu menurut
Lusiana, (2015:68) kemampuan lemparan pemain
kedalam gawang lawan lawan sebanyak-
sangat diperlukan meliputi kemampuan
banyaknya. Bola tangan adalah permainan kekuatan/kecepatan lemparan, maupun akurasi
dimana dua tim, masing-masing terdiri dari lemparan dalam mencetak gol ke gawang lawan.
tujuh pemain (enam pemain lapangan dan Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
seorang penjaga gawang) yang saling maka proses pembelajaran permainan bola tangan
bertanding di lapangan bola tangan.(Kumar, memerlukan penguasaan kemampuan lemparan
2014). bola yang baik. Salah satu gerak dasar melempar
Bola tangan bisa diartikan sebagai bola dalam permainan bola tangan adalah teknik
permainan beregu yang menggunakan bola passing. Passing adalah gerak dasar mengunpan,
sebagai alatnya, yang dimainkan dengan melempar atau mengoper bola dengan tepat
menggunakan satu atau kedua tangan. Bola sasaran.
tersebut boleh dilempar, dipantulkan, atau Hasil observasi dan pengamatan dilapangan
selama proses belajar mengajar permainan bola
ditembakan. (Manchado, Tortosa-Martínez, tangan pada mahasiswa yang melaksanakan
Vila, Ferragut, & Platen, 2013). praktek permainan bola tangan, kejadian yang
sering terjadi adalah masih rendahnya

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


3 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
kemampuan mahasiswa dalam melempar dan dan dinamis implikasinya dalam meningkatkan
menangkap bola pada saat passing sehingga arah gerak dasar passing permainan bola tangan.
bola tidak tepat ke sasaran dan juga saat Urgensi temuan penelitian ini dapat dijadikan
menangkap bola tidak terkontrol sehingga bola acuan dan rekomendasi para dosen di LPTK
lepas dari genggaman. bahwa metode lempar tangkap bola statis dan
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dinamis dapat dijadikan alternatif sebagai salah
permasalahan tersebut yaitu dengan memberikan satu metode yang dapat digunakan dalam
pengajaran secara langsung bagaimana cara pembelajaran gerak dasar passing permainan
melempar dan menangkap bola mulai dari posisi bola tangan.
tubuh, gerakan tangan, gerakan kaki dan arah
lemparan. Hasil pengamatan dalam pembelajaran METODE PENELITIAN
tersebut secara umum mahasiswa belum mampu Metode dalam penelitian ini adalah
untuk melakukan gerak dasar passing dengan penelitian eksperimen. Menurut Arikunto
benar. (2013:272), penelitian eksperimen merupakan
Berdasarkan hasil obesrvasi dan penelitian yang yang bertujuan mengetahui akibat
pengamatan tersebut, permasalahan yang menarik yang terdapat pada subjek penelitian. Metode
untuk dianalisis dan diteliti yaitu mengenai eksperimen dalam penelitian ini memberikan
metode lempar tangkap bola. Metode lempar gambaran rancangan atau desain penelitian yang
tangkap bola merupakan salah satu alternatif meliputi prosedur dan langkah-langkah yang
untuk menjawab permasalahan yang dialami ditempuh dalam memperoleh data untuk diolah
mahasiswa dalam proses pembelajaran passing. dan dianalisis. Rancangan penelitian One Group
Metode lempar tangkap yang akan Preetest-Posttest Design. Desain penelitian one
diterapkan dalam mengembangkan kemampuan group pretest-posttest dapat diketahui lebih
passing mahasiswa yaitu melempar dan akurat, karena dapat membandingkan dengan
menangkap bola secara statis dan dinamis, karena diadakan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono,
menurut Lusiana (2015:66), kemampuan 2013).
lemparan yang baik dari seorang pemain akan Bagan one group preetest-posttest dalam
memberikan dampak yang signifikan bagi tim bentuk rancangan: O1 ------ X ----- Oi1dimana O1
dalam mengembangkan permainan. (pree-test), Oi1 (post-test) dan X (treatment).
Asumsi penulis bahwa metode lempar Populasi dalam penelitian ini mahasiswaProgram
tangkap bola yang bersifat statis akan Studi Pendidikan Jasmani FKIP Universitas PGRI
memberikan pengalaman gerak dasar passsing Adi Buana Surabaya Pengambilan sampel
yang berulang-ulang (drill and drill) ke arah menggunakan metode non probability sampling
sasaran yang tidak bergerak, sedangkan lempar secara purposive sampling.
tangkap bola yang bersifat dinamis memberikan Sampel adalah mahasiswa Program Studi
pengalaman gerak dasar passing ke arah sasaran Pendidikan Jasmani angkatan 2017 kelas B yang
yang bergerak. memprogram Mata Kuliah Permainan Bola
Kedua metode lempar tangkap bola Tangan.Variabel penelitian ini terdiri dari
tersebut memberikan pengalaman pada variabel bebas yaitu metode lempar tangkap bola
mahasiswa seperti dalam suasana bermain yang statis (X1) dan lempar tangkap bola dinamis (X2)
edukatif dan progresif menyerupai permainan serta variabel terikat yaitu gerak dasar passing.
bola tangan karena ada aktivitas diam dan Instrumen penelitian yang digunakan wall bounce
bergerak. Sehubungan dengan hal tersebut, passing test yaitu bentuk tes keterampilan gerak
peneliti mengangkat permasalahan ini dalam dasar passing permainan bola tangan.
bentuk penelitian yang berjudul “Metode lempar Teknikpengumpulan data yang dilakukan
tangkap bola statis dan dinamis: implikasinya wall bounce passing test dilakukan sebanyak dua
dalam pembelajaran gerak dasar passing kali yaitu tes awal (pree-test) pada tahap awal
permainan bola tangan.” sebelum pelaksanaan perlakuan (treatment) dan
Mengacu pada judul penelitian tersebut, tes akhir (post-test) setelah pelaksanaan
maka permasalahan penelitian ini adalah apakah perlakukan (treatment).
metode lempar tangkap bola statis dan dinamis Pengumpulan data penelitian dilakukan
ada implikasinya dalam meningkatkan gerak untuk mencari implikasi variabel X terhadap Y
dasar passing permainan bola tangan, sedangkan dengan membandingkan data hasil pree-test dan
tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan post-test setelah perlakuan. Teknik analisis data
membuktikan metode lempar tangkap bola statis dalam penelitian ini adalah analisis statistik

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


4 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
dengan bantuan program komputer SPSS Versi (one tail test)kelompokmetode lempar tangkap
3.1. Analisis data melalui tahapan pengujian bola statis dan metode lempar tangkap dinamis
persyaratan normalitas data menggunakan uji sebagai berikut.
Kolmogorov-Smirnov dan homogenitas data
menggunakan uji Bartlett. Tabel 2 Hasil peningkatan variabel X1 dan X2
Setelah data dinyatakan normal dan Gerak Dasar Passing
Varibel Sig.0.05
homogen dilanjutkan pengujian hipotesis statistik t hitung t tabel
Uji t. Uji t dilakukan untuk mencari implikasi X1 2.506 1.729
variabel X1 dan X2 dalam meningkatkan P > 0.05
X2 3.614 1.729
pembelajaran gerak dasar passing(Y) dan Data pada tabel di atas dengan derajat
menguji apakah dua nilai rata-rata berbeda secara kebebasan (dk) n1 – 1 dan taraf nyata (α) 0.05
nyata dengan membandingkan antara variabel X1 diperoleh nilait hitung kelompok lempar tangkap
dengan X2 dalam meningkatkan gerak dasar bola statis sebesar 2.506 dan ttabel sebesar 1.729
pasing permaian bola tangan. berarti nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel
(2.506 > 1.729) sedangkan nilai thitung kelompok
HASIL DAN PEMBAHASAN lempar tangkap bola dinamis sebesar 3.614 dan
Hasil Penelitian ttabel sebesar 1.729 berarti nilai thitung lebih besar
Analisis data dilakukan melalui tahapan uji daripada nilai ttabel(3.614 > 1.729) secara parsial
normalitas data, uji homogenitas data dan uji t ada pengaruh yang signifikan antara hasil tes
pada taraf signifikasi (α) Sig.0.05. Berdasarkan awal (pree-test) dan tes akhir (post-test) metode
hasil tes keterampilan gerak dasar passing dalam lempar tangkap bola statis dan dinamis terhadap
permainan bola bola tangan bagi mahasiswa keterampilan gerak dasar passing.
diperoleh nilai rata-rata (mean) kelompok lempar Artinya implikasi metode pembelajaran
tangkap statis dan kelompok lempar tangkat lempar tangkap bola dinamis dapat meningkatkan
dinamis sebagai berikut. gerak dasar passing dalam permainan bola tangan.
Sedangkan hasil perbedaan peningkatan antara
Tabel 1 Hasil Rerata Tes Awal dan Akhir variabel X1 dan X2 atau untuk menguji apakah
Wall Bounce Passing Test Beda dua nilai rata-rata berbeda secara nyata dilakukan
Variabel
Pree-Test Post-Test (d) uji t dua pihak (two tail test) sebagai berikut.
X1 19.70 21.45 1.75 Tabel 3. Perbedaan Variabel X1 dan X2
X2 20.50 22.60 2.25 Variabe Sig.(38)
Mean SD MD Uji t
l 0.05
Deskripsi data tersebut di atas, menunjukkan
nilai rata-rata lempar tangkap bola statis tes awal X1 21.45 0.068 1.75 P>
7.14
(pree-test) sebesar 19.70 dan tes akhir (post-test) X2 22.60 0.058 2.25 0.05
sebesar 21.45sedangkan nilai rata-rata lempar
tangkap bola dinamis tes awal (pree-test) sebesar Data pada tabel di atas dengan derajat
20.50 dan tes akhir (post-test) sebesar 22.60. kebebasan (dk) n1 + n2 – 2 dan taraf nyata (α)
Berdasarkan nilai rata-rata variabel tersebut, 0.05 diperoleh nilai thitung sebesar 7.14 dan ttabel
tahapan hasil uji normalitas dengan menggunakan sebesar 2.021 berarti nilaithitung lebih besar dari
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai pada nilai ttabel (7.14 > 2.021), secara parsial ada
kelompok metode lempar tangkap bola statis perbedaan yang signifikan rata-rata tesakhir
sebesar 0.606 dan kelompok lempar tangkap bola (post-test) antara metode lempar tangkap bola
dinamis sebesar 0.915 berarti p > 0.05. statis dengan dinamis terhadap keterampilan
Artinya data kedua variabel berdistribusi gerak dasar passing.
normal. Sedangkan hasil uji homogenitas data Artinya implikasinya nilai rata-rata metode
menggunakan uji Bartlett menunjukkan variabel pembelajaran lempar tangkap bola dinamis lebih
kelompok lempar tangkap bola statis sebesar baik hasilnya dibandingan metode pembelajaran
1.374 dan kelompok lempar tangkap bola dinamis lempar tangkap bola statis dalam meningkatkan
sebesar 1.563 berarti F > 0.05. gerak dasar passing permainan bola tangan.
Artinya data kedua variabel memiliki varian
yang homogen. Selanjutnya untuk mengetahui Pembahasan
peningkatan variabel X1 dan X2 implikasinya Berdasarkan hasil analisis sebelum
dalam meningkatkan pembelajaran passing perlakukan (pree-test) dan sesudah perlakuan
permainan bola tangan, dilakukan uji satu pihak (post-test) ada perubahan yang berarti dalam

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


5 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
peningkatan gerak dasar passing permainan bola Di lihat dari karakteristiknya gerakan
tangan. Menurut Susanto ( 2017:117), melempar lempar tangkap bola secara anatomis otot-otot
atau passing adalah pola gerak dasar yang yang terlibat adalah otot-otot pada anggota badan
dimaksudkan untuk melepaskan suatu objek bagian atas (upper extremity) seperti: otot
menjauhi tubuh pelempar. trapezius, deltoid, bicep, tricep, brachialis,
Gaya melempar memang berbeda-beda brachiaradialis, coracobrachialis, extensor dan
sesuai keperluannya tetapi pola dasarnya tetap flexor carpi radialis, extensor dan flexor carpi
konsisten atau sama. Bola dilempar kemudian ulnaris dan juga otot-otot pada anggota badan
bola tersebut harus ditangkap. (Susanto, bagian bawah (lower extremity) seperti: otot
2017:117). gluteus maximus, biceps femoris, semitendinosus,
Secara berturut-turut faktor yang paling gastrocnemeus, soleus, plantaris, tibialis dan
mempengaruhi teknik lemparan yaitu kekuatan peroneus anterior. (Rohman, 2018).
otot dan genggaman, rentang dan panjang lengan, Pada dasarnya otot-otot tersebut sangat
eksplosif power, kemampuan VO2 Max tinggi berperan dalam melakukan gerakan kesegala arah
badan, kelentukan, kecepatan, lebar bahu, dan dalam aktivitas lempar tangkap bola karena
berat badan (Lusiana, 2015) menurut Rohman (2018:142) dalam Clark (2006)
Perubahan pada gerak dasar passing dijelaskan bahwa kontraksi otot dan rangsang
tersebut di atas disebabkan karena variabel bebas saraf berdaya guna apabila menggunakan beban
yang mempengaruhi variabel terikat di akibatkan sedang dan bentuk latihan yang bersifat isotonic.
oleh perlakuan lempar tangkap bola secara terus Gerakan lempar tangkap bola akan
menerus dan terprogram. menimbulkan terjadinya kontraksi otot
Metode pembelajaran lempar tangkap bola maksimum, dimana pada saatgerakan melempar
baik statis maupun dinamis yang diberikan secara otot-otot anggota badan atas dan bawah (upper
terus menerus dalam proses pembelajaran selama dan lower extremity) dirangsang untuk
6-8 minggu ternyata memberikan peningkatan berkontraksi, hal ini dikarenakan tersimpannya
yang cukup berarti, karena menurut Rohman energi elastik pada otot yang diregang dengan
(2018: 141) bahwa, besarnya persentase cepat akan dikeuarkan lagi pada saat kontraksi
perubahan perlakuan saat tes awal (pree-test) isotonik.
dengan tes akhir (post-test), disebabkan variabel Siahaan (2015:186) menjelaskan pemain
bebas yang berpengaruh pada variabel terikat bola tangan membutuhkan pengembangan
yang diakibatkan oleh program latihan yang biomotorik kekuatan pada bagian alat gerak tubuh,
diberikan secara intensif dan kontinyu terutama yang dominan untuk melakukan
Selain itu frekuensi pembelajaran yang di berbagai gerak dasar, diantaranya gerak
lakukan 2 kali seminggu merangsang kemampuan melempar.
motorik tubuh yang pada akhirnya akan Gerak melempar akan semakin sempurna
meningkatkan kemampuan gerak dasar passing. bila biomotorik kekuatan lengan dikombinasikan
Perubahan kemampuan dalam menampilkan dengan kecepatan sehingga menghasilkan
suatu keterampilan yang relatif permanen sebagai lemparan sejauh mungkin dan tepat sasaran. Hal
dampak dari hasil pengalaman belajar atau proses ini memberikan gambaran bahwa meningkatnya
pembelajaran yang berlangsung relatif lama gerak dasar passing membutuhkan gerakan ke
(Magill, 2014). segala arah dimana komponen biomotorik
Menurut Balasubramanian and Chittibabu tersebut diperlukan pemain bola tangan sehingga
(2014:40-47), menunjukkan bahwa permainan dalam proses pembelajaran kemampuan gerak
bola tangan efektif dalam meningkatkan dasar permainan bola tangan sebaiknya
kapasitas aerobik dalam empat dan delapan melaibatkan komponen biomotorik.
minggu pelatihan tetapi komposisi tubuh tetap Karena menurut Lusiana (2015:68),
tidak berubah setelah empat dan delapan minggu. kemampuan lemparan atlte handball sangat
Ini menunjukkan bahwa latihan permainan dipengaruhi oleh karakteristik antropometri yang
bola tangan cukup efisien untuk meningkatkan baik dan kemampuan fisik yang prima.Dalam
kapasistas aerobik tanpa mendapatkan kelelahan pengembangan keseluruhan gerak dasar bola
selama pertandingan Selain itu perubahan gerak tangan, gerak melempar dijadikansebagai faktor
passing dalam permainan bola tangan dominan yang harus dimatangkan penampilan
dikarenakan adanya upaya memberikan bola geraknya, yang diharapkan akan berdampak pada
kepada teman dengan menggunakan satu atau dua penguasaan berbagai macam gerak dasar lainnya.
tangan (Susanto, 2017).

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


6 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
Menurut Wagner., Finkenzelle., Wuerth penyelenggaraan proses pembelajaran gerak dasar
and Duvillard (2014: 812), menjelaskan bahwa passing implementasinya dalam meningkatkan
karakteristik paling utama dalam tim bola tangan gerak dasar passing mahasiswa dalam proses
adanya perubahan intensitas, keterampilan khusus, pembelajaran permainan bola tangan.
adaftasi tubuh, faktor mental dan sosial factor. Mahasiswa pendidikan jasmani sebagai
Selama pembelajaran bola tangan calon guru pendidikan jasmani olahraga dan
berlangsung, berbagai metode, gaya mengajar dan kesehatan (PJOK) tentunya harus memiliki
media belajar termasuk sarana dan prasarana kompetensi dalam memahami dan
belajar digunakan sebagai upaya untuk mempraktekkan permainan bola tangan sesuai
meningkatkan kemampuan gerak dasar bola capaian pembelajaran yang diharapkan.Penelitian
tangan termasuk pemantapan penampilan gerak ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
dasar melempar yang diharapkan berdampak atau kontribusi dalam pengembangkan kreativitas
kepada penguasaan gerak lainnya (Siahaan, dan inovasi proses pembelajaran permainan bola
2015:187). tangan dan implikasinya berdampak pada hasil
Selain itu adanya peningkatan tersebut belajar berupa peningkatan dalam memahami
terjadi sebagai akibat proses pembelajaran yang pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
dilakukan berulang-ulang (drill) sehingga (psikomotor) gerak dasar passing permainan bola
menimbulkan adaftasi fisiologis perubahan tangan mahasiswa, khususnya mahasiswa
anatomis otot dan sistem saraf tubuh. Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP
Menurut Rohman (2018:118) dalam Fox Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
dan Mathews (1988) dijelaskan bahwa,
perubahan yang ada dalam otot tersebut SIMPULAN
menyebabkan peningkatan aktin, miosin, Berdasarkanhasil analisis data
miofibril, kapiler dan sarkoplasma. Peningkatan danpembahasan di atas,
ini menyebabkan perubahan kimia yang terjadi makahasilpenelitianmenunjukkan bahwa metode
pada otot sehingga dapat meningkatkan ATP-PC lempar tangkap bola statis dan dinamis memiliki
yang berperan dalam kontraksi otot. kesamaan dalam meningkatkan pembelajaran
Oleh karena itu kondisi fisik sangat gerak dasar passing dalam permainan bola tangan.
berperan penting dalam permainan bola tangan Selain itu ada perbedaan yang yang cukup
salah satunya adalah kemampuan power otot-otot signifikan antara metode lempar tangkap bola
lengan pemain bola tangan. Pemain dituntut statis dengan lempar tangkap bola dinamis dalam
memiliki kekuatan dan kecepatan dalam meningkatkan pembelajaran gerak dasar passing
melempar dan menangkap bola terutama saat permainan bola tangan, dimana lempar tangkap
melakukan penyerangan ke daerah lawan dan bola dinamis lebih baik hasilnya dibandingkan
mempertahankannya dari serangan lawan, lempar tangkap statis.
Karena menurut Susanto (2017:117), pada
dasarnya melempar atau passing adalah pola DAFTAR PUSTAKA
gerak dasar yang dimaksudkan untuk melepaskan Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu
suatu objek menjauhi tubuh pelempar. Gaya Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta.
melempar memang berbeda-beda seuai Jakarta.
keperluannya tetapi pola dasarnya tetap konsisten
atau sama. Balasubramanian, C.M.., Chittibabu, B. (2014).
Untuk meningkatkan kinerja individu dan Effect of Handbal Spesific Aerobic
tim, khususnya dalam latihan tim bola tangan Training on Body Composition and
disarankan adanya koordinasi dalam hal daya VO2max of Mall Handball Player.
tahan, kekuatan dan kemampuan kognisi International Journal of Physical
(Wagner., Finkenzelle., Wuerth and Duvillard, Education, Fitness and Sports. 3 (4) 40-47
2014).Temuan penelitian ini berupa peningkatan
kemampuan gerak dasar passing dalam Drost, D.K., Todorovich, J.R. (2013). En-
permainan bola tangan melalui metode hancing Cognitive Understanding to Im-
pembelajaran lempat tangkap bola statis dan prove Fundamental Movement Skills.
dinamis. Journal of Physical Education, Recreation
Temuan ini merupakan hasil pengelolaan & Dance, 84(4), 54–59.
pembelajaran yang dapat menambah pengetahuan
dan keterampilan mahasiswa dalam

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


7 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9
Ermawan, Susanto. (2017). Pengembangan Tes Bola tangan Terhadap Perilaku Sosial Siswa.
Keterampilan Dasar Olahraga Bola Tangan Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Bagi Mahasiswa, Jurnal Penelitian dan (JPJO). 3 (1) 89-94
Evaluasi Pendidikan, 21 (1) 116-125.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.
Ermawan,Susanto.(2015). Olahraga Permainan Bandung: Penerbit Alfabeta
Bola Tangan. FIK Unversitas Negeri
Yogyakarta, UNY Press. René Schwesig., Alexander Koke., David
Fischer-Eisentraut., George Fieseler.
Herbert Wagner, Thomas Finkenzelle, Sabine (2015). Validity and Realibility of the
Wuerth., Serge P. Von Duvillard.(2014). New Handball Specific Complex Test.
Individual and Team Performance in Journal of Strength and Conditioning
Team-Handball: A Review. Journal of Research 30 (2) 476-486.
Sports Science & Medicine (J SPORT SCI Rohman. Ujang.(2018). Metode Pembelajaran
MED). 13 (4) 808-816 Permainan Bola tangan Dengan
Menggunakan Latihan Ladder Drill Hop
Hermansah, Bambang. (2018). Pengaruh Scotch Pengaruhnya Terhadap Kemampuan
Pembelajaran Bola tangan Terhadap Agility Bermain Bola, Jurnal Buana
Kemampuan Interaksi Sosial Mahasiswa. Pendidikan. XIV (26) 136-142
Jurnal Wahana Didaktika. 16 (3) 338-345.

Lusiana, (2015). Faktor Pengaruh Kemampuan


Lemparan (Shooting) pada Atlet Handball
Putri Jawa Tengah. Journal of Physical
Education, Health and Sport 2 (2) 65-68

Manchado, C., Tortosa-Martínez, J., Vila, H.,


Ferragut, C., & Platen, P. (2013).
Performance factors in women’s team
handball: Physical and Physiological
Aspects-A Review. Journal of Strength
and Conditioning Research. 27 (6) 1708-
1719.

Magill, R. A. 2014. Motor Learning And Control.


Concepts and Application. SevenEdition.
New York: McGraw Hill Companies.

Parmod,Kumar. (2014). A Comparative Study of


Agility among Handball and Basketball
Male Player. International Journal of
Science and Research (IJSR). 3 (2) 256-
257

Siahaan. Jonni (2017). Perbedaan Hasil Belajar


Kemampuan Gerak Dasar Melempar dan
Koordinasi Kelincahan melalui
Pembelajaran Bola tangan. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran (JPP). 22 (2)
183-191

Setiawan, Anang., Yunyun Yudiana, Alit Rahmat.


(2018).Pengaruh Pembelajaran

This work is licensed by Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional,


8 Link ARTIKEL Terkini: http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/issue/view/9

Anda mungkin juga menyukai