PENDAHULUAN
rekontruksi dari sistem pendidikan nasional secara menyeluruh. Dalam hal ini tingkat
peran yang sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan berjalan
berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang (Junaedi, 2016). pada era
globalisasi saat ini pendidikan dikatakan berhasil tergantung pada seberapa besar kualitas
Pendidikan jasmani dan kesehatan serta olahraga merupakan suatu satu paduan
berfikir cepat dan kritis, permainan serta rekreasi atau kegiatan yang menyenangkan dan
menjadikan semangat belajar lebih baik dikarenakan kondisi tubuh yang bugar. Dalam
dunia pendidikan dikatakan penjasorkes yang memiliki arti pendidikan melalui aktivitas
jasmani yaitu suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi (Sudarmono, 2015).
nasional dituntut tampil sebagai kunci dalam pengembangan sumber daya manusia
(SDM), yaitu manusia yang meiniliki kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang
mengembangkan kemampuan manusia, melalui fisik aspek mental dan emosional pun
turut terkembangkan sehingga menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang
kejiwaan manusia dan juga penekananketiga domain pendidikan yaitu : afektif, kognitif,
Penjasorkes berarti program pendidikan lewat gerak atau bermain dan olahraga
yang didalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga
tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Melalui Penjasorkes yang diarahkan
dengan baik, peserta didik akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi
pengisian waktu senggang, aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan pola hidup
sehat, berkembang secara sosial, dan ikut serta dalam kegiatan mempopulerkan kebugaran
jasmani.
Tujuan akhir dalam pendidikan jasmani adalah pembentukan karakter pada peserta
didik, pendidikan jasmani merupakan wadah yang unik untuk menumbuh kembangkan
potensi diri dan karakter manusia karena pendidikan jasmani terdapat didalamnya aktivitas
fisik dan olahraga sehingga menjadi media untuk menujukan jatidiri manusia secara
pendidikan moral untuk membiasakan siswa berbuat baik dan menghindari kecurangan
sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang beretika dan bermoral serta kemampuan sosial
diterapkan melalui pengenalan olahraga secara keseluruhan hingga tujuan beserta manfaat
yang akan direfleksikan oleh siswa. Salah satu jenis aktivitas jasmani adalah olahraga
didalamnya terdapat game atau nilai kompetisi yaitu berupa skor atau nilai penentuan
kemenangan hingga penentuan juara (Putra, 2022). Olahraga permainan dapat dilihat dari
permainan tradisional hingga permainan bola, permainan bola dalam pendidikan jasmani
adalah permainan bola besar dan permainan bola kecil. Permainan bola besar terdiri dari
bola basket, bola voli, sepak bola, bola tangan dan futsal. Permainan bola kecil terdiri dari
bulu tangkis, tenis, tenis meja, sepak takraw, golf, kasti, baseball dan soft ball.
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan.
Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola
voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain, bola voli
merupakan salah satu olahraga permainan bola besar yang hampir seluruh sekolah di
ditemukan diberbagai elemen masyarakat (Yusmar, 2017). Secara teknik permainan bola
voli tidak dapat dikatakan mudah oleh siswa terlebih oleh siswi, hal tersebut dikarenakan
olahraga bola voli merupakan permaiann yang melibatkan perkembangan psikomotor yang
didapat dari gerakan-gerakan bola voli dan sangat membutuhkan kekuatan fisik.
lawan, dan perkembangan afektif didapat dari kemampuan mengendalikan sifat egois agar
menjadi salah satu alternatif pemecahan dari permasalahan pembelajaran yang ada saat ini,
begitu, metode pembelajaran belum banyak diterapkan di sekolah karena guru belum
atletik yang menarik, praktis dan diminati siswa adalah tugas seorang guru, khususnya
guru penjasorkes. Oleh karena itu guru harus mampu menyesuaikan kebutuhan yang
berhubungan dengan siswa dan materi pembelajaran tersebut. Guru juga harus mampu
menerapkan pendekatan, model, metode dan strategi yang sesuai dengan materi
Hasil observasi pada kelas VIII E SMP N 23 Semarang Tahun Pelajaran 2022/2023
bahwa siswa-siswi di kelas VIII E memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap
pelajaran pendidikan jasmani, Masih tampak beberapa siswa yang malas-malasan, ala
olahraga khususnya teknik dasar passing atas bola voli. Prestasi hasil belajar siswa dalam
passing atas menunjukan bahwa lebih dari 70% siswa belum bisa melaksanakan passing
atas. Hasil yang rendah tersebut dikarenakan rendahnya motivasi belajar. Motivasi ini
sangat penting artinya bagi para siswa karena kegiatan yang sudah dirasa tidak menarik
untuk dilakukan tanpa adanya pemberian motivasi dari guru penjasorkes mustahil para
siswa akan dapat melakukan dengan sungguh-sungguh apalagi saat pembelajaran yang
dilakukan dirasa monoton dan gerak yang itu-itu saja, sehingga dibutuhkan motivasi yang
tinggi dari guru itu sendiri. Di samping rendahnya motivasi juga adanya beberapa fasilitas
yang terbatas, yang pada umumnya fasilitas ini dikalahkan dengan peralatan yang lain
guna menunjang materi akademis, sehingga media belajar bagi siswa yang diperuntukkan
Untuk mendorong agar siswa memperoleh nilai yang baik perlu ada pembenahan
terhadap siswa. Motivasi ini penting agar siswa mau melakukan kegiatan pembelajaran
dengan semangat tanpa ada beban sehingga siswa akan dengan senang hati mengikuti
proses belajar pada kegiatan lompat jauh sebagaimana kegiatan yang lain.
semangat tanpa pembenahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh guru dan siswa di
sangat penting, karena guru harus memberikan inovasi tersendiri terhadap pembelajaran
yang semula tidak disukai oleh siswanya agar siswa menjadi mau dan mampu mengikuti
instruksi yang diberikan oleh guru dengan senang hati sehingga diharapkan kemampuan
tentang pembelajaran passing atas bola voli untuk menciptakan semangat dan motivasi
siswa.Siswa mempunyai peluang untuk mengeksplorasikan gerak secara luas dan bebas
sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa serta bermanfaat bagi pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik. Sehingga peneliti tertarik untuk membuat PTK tentang
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1) Motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran passing atas bola voli
4) Masih sedikit siswa yang mampu melakukan passing atas hanya 30% dari total
siswa.
Tujuan yang ingin diperoleh pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan passing atas bola voli melalui model pembelajaran cooperative learning
1) Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk variasi
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukkan untuk Kepala
Sekolah dan Guru PJOK dalam melaksanakan pembelajaran passing atas bola voli
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pendidikan Jasmani
bagian rekontruksi dari sistem pendidikan nasional secara menyeluruh. pada era
dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara
manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien,
dan efektif.
baik.
hal yang dikaji atau dilibatkan dalam aktivitas pendidikan jasmani, ruang
aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan
pendidikan memiliki tujuan utama yaitu untuk membiasakan peserta didik untuk
demikian dalam aktivitas pendidikan jasmani suatu cabang olahraga tidak selalu
diterapkan dengan aturan baku sesuai dengan semestinya akan tetapi dapat
dimudahkan sebagai sarana gerak gerak aktif peserta didik (Putra, 2022).
oleh dua tim dengan masing-masing tim dimainkan oleh enam orang pemain
dengan dibatasi oleh net atau jaring pembatas. Teknik dasar yang ada dalam
permainan bolvoli adalah passing, servise dan blok, dalam setiap teknik dasar
konsep pendidikan jasmani tujuan utama aktivitas fisik bertujuan untuk peserta
Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMA/MA,
sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang aktif. Aktivitas jasmani yang
3. Bola Voli
Permainan bolavoli adalah permainan dengan tempo yang cepat, sehingga waktu
untuk memainkan bola sangat terbatas, dan bila tidak menguasai teknik dasar
peminat yang sangat banyak dan dapat dikatakan sebagai olahraga yang umum
yang berarti banyak yang mengetahui, dapat menikmati atau menonton, dapat
Teknik dasar atau teknik bermain dalam permainan bola voli adalah
metode atau cara bagaimana dapat bermaian dengan benar. Teknik bermain
a. Service
atau service samping. Jenis pukulan dalam service antara lain service
b. Passing
mengumpan bola kepada rekan satu tim atau lawan. Passing daam
c. Smash
spiker.
d. Block
lawan.
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. (Budiman, 2013) cooperative
learning adalah metode atau model dimana siswa belajar bersama, saling
bahwa untuk menciptakan kerjasama tim yang baik dalam permainan bola voli,
jenis teknik dasar bola voli dengan melambungkan bola dengan kedua telapak
tangan untuk memberi bola kepada rekan setim. Selain itu, teknik dasar passing
atas juga digunakan untuk menerima bola yang berada di atas kepala. Passing
dilakukan ke arah daerah pertahanan lawan. Dapat dikatakan bahwa passing atas
memiliki tingkat kesulitan yang lumayan tinggi. Oleh karena itu, diperlukan
keterampilan khusus untuk menguasai salah satu teknik dasar bola voli ini.
Menurut Viera&Ferguson (2000), adapun beberapa tahapan pelaksanaan passing
atas bola voli, antara lain: Persiapan - Bergerak menuju arah datangnya bola -
Kedua lengan agak ditekuk, kaki merenggang dengan rileks, dan bahu dalam
keadaan sejajar - Menahan kedua tangan tetap berada di atas bagian kepala
kedua jari telunjuk dan ibu jari - Meluruskan dengan rileks posisi kedua tangan-
kaki serta memindahkan berat badan ke arah sasaran bola - Mengarahkan bola
menuju garis pinggir dan tengah lapangan Gerakan Lanjutan - Posisi tubuh
kembali dalam keadaan rileks - Memindahkan berat secara perlahan dari kedua
tangan menuju kedua kaki - Bergerak searah menuju hasil umpan (passing).
B. Kerangka Berpikir
Uraian diatas mengenai pendidikan jasmani dan juga permainan bola voli
menunjukan pentingnya aktivitas fisik dan permainan olahraga untuk kondisi tubuh
yang bugar, pengetahuan tentang kondisi tubuh dan pola kehidupan yang sehat dan
kompetisi dan daya saing yang akan menumbuhkan prestasi dan kebanggaan
Olahraga bola voli merupakan salahsatu permainan olahraga yang populer dan
kebiasaan buruk bagi peserta didik yang kurang memiliki kemampuan untuk dapat
bermaian atau bahkan melakukan salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli
seperti passing atas. Passing atas merupakan teknik dasar pertama yang diajarkan di
sekolah, dalam pelaksanaannya banyak peserta didik yang enggan mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik karena kesulitan melakukan passing atas dan juga
membosankan.
ditemui oleh peserta didik dalam melakukan passing atas, untuk itu perlu dilakukan
suatu penerapan metode dalam megajarkan passing atas untuk memudahkan passing
untuk melatih passing atas. Cooperative Learning adalah metode atau model dimana
METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu obyek dalam
hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu untuk
dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Dengan
B. Prosedur Penelitian
1. Siklus 1
bola tangan.
a. Pemanasan
bervariasi dari arah kanan ke arah kir bergantian, berlari kecil sambil
dengan kelompok yang lebih banyak asalkan jumlahnya ganjil, satu orang
berada diantara kelompok sebagai pusat pegangan dan masih banyak lagi
dan menyenangkan.
b. Kegiatan inti
Kemudian gerakan inti dilakukan dengan membuat kelompok dan saling
bola dan pembiasaan koordinasi mata tangan dan kaki. Kegiatan selanjutnya
adalah siswa secara berpasangan siswa satu sebagai pelempar dan kedua
membentuk tangan saat menerima bola dan membaca posisi bola. Pada tahap
c. Kegiatan Akhir
beraktivitas.
2. Siklus 2
Pada siklus kedua dicobakan untuk aspek yang lain yaitu aspek aktivitas
ritmik. Bentuk kegiatannya pun sama seperti pada siklus I, hanya bedanya
kegiatan ini dilaksanakan di dalam ruangan. Hal ini sambil memantau semangat
Kegiatan selanjutnya adalah sama dengan kegiatan inti yaitu variasi dan
berpasangan hanya saja pada siklus ini siswa sudah dapat menggunakan net
sebagai pembatas lapangan dan tolok ukur kemapuan passing atas yaitu dapat
melewati net. Orientasi kegiatan pada siklus ini adalah pemantapan kemampuan
3. Siklus 3
Kegiatan pada sikuls 3 kali ini adalah dengan mengajak siswa melakukan
teknik yang tersulit dalam permaian bolavoli bagi siswa yaitu service. Kegitan
latihan servise menggunakan servise atas dengan tahapan yaitu pertama siswa
melakukan service dari garis serang selanjutnya mundur tiga langkah dan apabila
kesemuanya sudah dapat dilakukan dengan baik pada tahap akhir siswa
melakukan servise dari gari servise. kegiatan ini bertujuan untuk melatih
dilakukan oleh siswa laki-laki yang mempunyai kemampuan servise dan tenaga
yang lebih baik dari siswa yang lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan secara
bola voli. Latihan permainan bola voli dengan passing atas secara perlahan
A. Pelaksanaan
Penelitian mulai dilaksanakan pada semester genap bulan Mei – Juni 2023,
penelitian ini dilaksanakan pada saat pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Olahraga dan Kesehatan di kelas tersebut 1 kali pertemuan untuk setiap minggunya
yaitu 3 jam pelajaran pada hari Selasa jam ke 1, 2 dan 3, dengan demikian siswa
beraktivitas jasmani dan berlatih bermain bolavoli 1 kali selama satu minggunya di
sekolah.
kelas yang paling rendah dari hasil tes passing km diantara 5 kelas yang ada di
sekolah kami, disamping itu kelas ini juga sebagian dari mereka kurang
2. Pelaksana Tindakan
Pada setiap siklus diupayakan mulai dari awal kegiatan kita ciptakan suasana yang
dan kesehatan dan permaianan bola voli merupakan kegiatan yang membuat lelah
dan membosankan. Guru harus memberikan kesempatan pada siswa mulai dari awal
membiarkan sambil berteriak, yang pasti siswa harus beraktivitas baik secara
berpasangan.atuapun.berkelompok.
Setelah mereka melakukan pemanasan sambil membuat lingkaran atau dengan cara
berkumpul yang menarik, guru memberikan penjelasan tentang kegiatan inti dengan
bermainnya dibagi kelompok. Biarkan siswa bermain sekalipun ada siswa yang
sambil berteriak yang terpenting adalah siswa merasa senang hingga tanpa mereka
sadari mereka telah melaksanakan aktivitas fisik selama jam pelajaran berlangsung.
bola tangan dengan saling melempar bola kemudian guru memberikan jarak
Unsur pendidikan yang di dapat adalah 1) unsur kognitif : melatih anak untuk
dapat mencermati medan dengan cepat, mengambil keputusan dengan cepat dan
Afektif : melatih anak untuk bersikap sportif, fair play, bekerjasama, bersosialisasi
B. Hasil penelitian
Instrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan passing atas sesuai dengan
permainan bolavoli yaitu passing bawah selama satu menit dengan tujuan umum adalah
membentuk koordinasi dan kerjasama antar teman dan juga tujuan khusus agar peserta
motorik dengan objek passing atas dengan modifikasi permainan bolavoli pantul.
Instrumen pelaksanaan tes pada kegiatan ini adalah siswa melakukan passing atas
secara berpasangan dengan bolavoli yang telah memantul terlebih dahulu di lapangan
atau lantai.
50 / menit Sempurna
20 kebawah Kurang
Pelaksanaan tes yaitu siswa saling berpasangan melakukan passing atas bola voli secara
bergantian. Teknis penlaksanaan tes yaitu siswa A melempar melambung ke arah siswa
hanya memberi waktu satu menit dan dibantu satu orang siswa untuk menulis jumlah
Hasil tes bola voli pantul menunjukan perbedaan dengan bola voli normal, bola voli
pantul menujukan kemudahan dengan hasil yang sangat berbeda dengan tes
sebelumnya. Modifikasi teknik bola voli juga dirasakan oleh siswa lebih menyenangkan
Untuk lebih jelas mengenai hasil tes bola voli dapat dilihat pada tabel hasil tes berikut
ini :
Tabel 2. Hasil tes passing atas
Dari hasil tersebut di atas, nampak sekali ada perbedaan. Dalam kegiatan sebelum
diadakan tindakan dengan pendekatan bermain banyak anak yang cenderung pasif, tetapi
setelah dibuat dengan model pembelajaran dengan metode Cooperatif Learning lebih
termotivasi untuk bermain bola tangan dan passing atas. Hal ini disebabkan karena siswa
dapat melaksanakan aktivitas jasmani sambil bermain dan berlatih melakukan passing
atas dalam permainan bolavoli. Apabila pada siklus-siklus berikutnya pada setiap
kegiatan dibuat model pembelajaran dengan pendekatan bermain dan modifikasi baik
alat, lapangan hingga teknik bermain pada aspek-aspek yang lain tentunya akan lebih
baik dan menguntungkan baik untuk pengajar maupun siswa. Karena dengan demikian
PENUTUP
A. Simpulan
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kekurangan siswa dalam menguasai teknik
bermain bolavoli, salah satunya adalah kemampuan motorik dan elemen kebugaran
kelentukan keseimbangan, dan yang terpentig adalah koordinasi yang mana teknik
bermain bolavoli sangat menyulitkan bagi peserta yang awam atau yang memiliki
atas adalah dengan memodifikasi teknik bermain yaitu dengan menerapkan model
B. Saran
Learning siswa lebih termotivasi karena mereka dapat belajar sambil bermain dan
memudahkan siswa dalam menjangkau dan mengolah bola. Untuk itu penulis
Yahya, Rika & Rustam Effendi. 2020. Penggunaan Pembelajaran Cooperative learning
Permainan Bola Voli dalam Meningkatkan Hasil Passing. Jurnal Coaching
Education Sports: Vol 1, No. 2 (105-114).
Lubis, A. E, & Muhammad Agus. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas pada
Permainan Bola Voli Melalui Variasi Pembelajaran Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia : Vol. 13 , No 2, (58-64).