Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DAN AUDIO

VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING

ATAS DAN PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS

XI SMA NEGERI KABUH

(Skripsi)

Oleh

WAHYU EKO UTOMO

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGUARAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara

keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam

pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif

seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung

tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus

berpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran harus

disesuaika, dengan perkambangan anak, isi dan urusan materi serta

cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan

menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya

mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan

pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model

pengajaran pendidikan yang efektif perlu di pahami oleh mereka yang

hendak mengajar pendidikan jasmani (samsudin, 2008:1).

Dunia pendidikan sangat penting karena dibutuhkan untuk

meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) agar generasi kita bisa

menjadi pribadi yang bermanfaat dan berpolapikir maju. Pendidikan

merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat

menciptakan kepribadian yang lebih baik juga bisa menyesuaikan diri

dalam kehidupan bermasyarakat.sesuai pada Undang-Undang


SISDIKNAS pasal 3 tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan

adalah:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-

Undang SISDIKNAS, 2009: 6”

Pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) cenderung

mengajak siswa untuk berolahraga yang nantinya dapat mengubah

prilaku hidup siswa gerak jasmani merupakan wahana bagi siswa

untuk memperoleh aspek-aspek kehidupan yang lebih luas, tidak hanya

jasmniah saja namun rohaninya juga. Selain itu juga mendapat

pemahaman tentang bernagai macam bidang olahraga. Kegiatan

belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat berbeda

pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lain.

“siswa adalah suatu organisme yang hidup yang senantiasa

mengalami perubahan. Merupakan pertumbuhan dan

perkembangan baik jasmani maupun rohani secara terus menerus


dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan

(hamalik,2011:79).”

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktifitas

jasmani. Dengan berpatisipasi dalam aktifitas fisikn, siswa dapat

menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan

keterampilan serta nilai dan sikap yang positif , dan memperbaiki fisik

untuk mencapai tujuan hasil belajar pendidikan jasmani.

“Pendidikan jasmani adalah suaqtu proses pembelajaran melalui

aktifitas jasmani yang di desain untuk meningkatan kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motoric , pengetahuan

dan perilaku hidup sehat dan aktif sikap sportif dan kecerdasan

emosi .lingkungan belajar diatur secara seksama untuk

meningkatakab pertumbuhan dan perkembangan seluru ranah

jasmani, piskomotor , kognitif , dan afektif setiap siswa

(samsudin,2010:2)”

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara

sistematis telah merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni

lingkungan pendidikan yang menyediakan bermacam kesempatan

untuk melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa

memperoleh pengalaman pendidikan secara optimal. Proses keselurah

dalam pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan

yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan


pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

dialami oleh siswa sebagai peserta didik.

Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang makin

banyak digemari oleh oleh masyarakat terutama di kalangan pelajar

dan mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga bola voli ini para remaja

banyak memperoleh manfaat khususnya pertumbuhan fisik antara lain:

bentuk tubuh, tinggi badan dan berat badan, dalam aspek mental antara

lain; penguasaan taktik, kejiwaan, dan kepribadian yang baik, dan

sosial antara lain pergaula terhadaap teman. Permainan bola voli saat

ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, terbukti dengan

munculnya tim-tim besar di tanah air ddan atlet-atlet bola voli, baik

dikalalangan pelajar, mahasiswa dan professional dan kompetisi bola

voli dari tinggkat SD, SMP, SMA, antar Mahasiswa dan yang lebih

professional lagi adalah Proliga. Aip Syaifudin dan Muhadi

(1991;183) “Permainan bola voli di mainkan oleh dua regu masing-

masing regu terdiri atas 6 orang pemain, setiap regu berusaha untuk

dapat memukul dan menjatukan bola kedalam lapangan melewati di

atas net dan mencegah pihak lawan memukul menjatuhkan bola ke

dalam lapangan. Irsyada (1991;183) “Permainan bola voli adalah

permainan beregu dimana melibat lebih dari satu orang pemain.

Persatuan bola voli seluruh Indonesia (2004-2008 : 7) “bola voli

adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan
dengan dipisahkan oleh sebuah net”. Tujuan dari permainan adalah

melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lawan.

Setiap tim dapat memainkan tiga kali pantulan untuk mengembalikan

bola. Keberhasilan dalam peningkatan permainan bola voli di

pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling mendukung. Berbagai

faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan bermain

bola voli terdiri dari dua faktor yaitu faktor endogen dan eksogen.

Faktor endogen terdiri dari : kesehatan fisik dan mental, penguasaan

teknik yang sempurna, kondisi dan kemampuan fisik, penguasaan

teknik yang sempurna, kondisi dan kemampuan fisik, penguasaan

taktik, aspek kejiwaan dan kepribadian yang baik. Faktor eksogen

meliputi pengajar, alat perlengkapan, tempat, keuangan, organisasi,

lingkungan, partisipasi. Faktor endogen yang sangat mempengaruhi

permainan bola voli salah satunya adalah kondisi fisik, meliputi :

bentuk tubuh, tinggi tubuh dan berat badan. Kondisi fisik seseorang

mempengaruhi keberhasilan dalam menggeluti suatu cabang olahraga

seperti bola voli yang membutuhkan pemain yang membutuhkan

tinggi badan ideal.

Ada beberapa keterampilan yang harus di kuasai dalam bola

voli seperti servis (servis bawah, servis samping, servis, atas dan jump

servis), passing (passing atas, dan passing bawah), smash, dan

blocking. Keterampilan passing adalah suatu keterampilan yang sangat


penting yang harus dikuasi oleh pemain karena passing sangat efektif

digunakan untuk mengatur ritme permainan. Melalui passing pemaian

dapat memulai ataupun mengatur serangan maupun dalam hal

pertahanan. Pada saat passing siswa harus fokus pada datangnya bola.

Saat menerima bola dengan pasing bawah : Sikap badan jongkok, lutut

agak ditekuk, Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan,

Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

Jika menerima bola dengan passing atas : Sikap badan jongkok, lutut

agak ditekuk, Badan sedikit condong ke depan, siku ditekuk jari-jari

terbuka membentuk lengkungan setengah bola, Ibu jari dan jari saling

berdekatan membentuk segitiga, Penyentuhan pada semua jari-jari dan

gerakannya meluruskan kedua tangan, Menggunakan gerakan kaki

untuk menambah kekuatan. langkah-langkah ini yang harus

diperhatikan oleh siswa. Mungkin passing jika di perhatikan sangat

mudah untuk dilakukan karena hanya memantulkan bola dengan

tangan saja. Tetapi beda dalam kenyataan praktek dilapangan, banyak

siswa yang kurang mampu melakukan passing bawah dan passing atas

pada permainan bola voli. Banyak kesalahan yang terjadi dari posisi

tangan, posisi badan, dan arah tujuan bola saat passing. Dalam

pembelajaran di kelas, khususnya guru penjaskes saat menyajika

materi pembelajaran dapat ditempuh dengan beberapa cara misalnya

menggunakan alat bantu pembelajaran untuk mencapai tujuan


pembelajaran. Penyamaian materi dengan media atau alat bantu dapat

membantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran agar lebih

efektif dan efisien. Melalui media pembelajaran tersebut diharapkan

siswa menjadi tertarik dalam pembelajaran Penjaskes, khususnya pada

materi passing bawah dan pasing atas bola voli.

Media pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis

dalam mengikuti proses pembelajaran, melalui kreatifitas seorang guru

media pembelajaran dapat berkembang menjadi sesuatu yang menarik

dan memotivasi. Di satu pihak sistem pendidikan yang berlaku juga

menuntut seorang guru untuk mampu mengembangkan media

pembelajaran dengan memanfaatkan beragam sumber teknologi yang

ada untuk membantu siswa mencapai kopentensi yang telah di

tetapkan. Dalam hal ini pengembangan media pembelajaran sejalan

dengan tuntutan untuk mengembangkan kurikulum dan silabus. Secara

terperinci jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan

(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilam, dan sikap atau nilai.

Media pembelajarn yang dipilih oleh guru dan harus dipelajari

siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar

menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Ketersedian media tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar

di setiap sekolah yang memeliki keterbatasan media, keterbatasan

tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sulitnya


memperoleh media yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan

kepada siswa, kurangnya perhatian pada mata pelajaran penjaskes

dikarenakn pelajaran penjaskes dinilai kurang penting bila

dibandingkan dengan mata pelajaran seperti matematika, fisika,

biologi, dan sebagainya. Guru harus bisa menerapkan cara-cara

maupun media pembelajaran agar menghasilkan peserta didik yang

berkualitas, dalam meningkatkan penguasaan keterampilan teknik

dasar bola voli.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perlu

diterapkannya media pembelajaran yang tepat atau model yang

digunakan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar passing

bawah dan passing atas bola voli pada siswa. Media pembelajaran

yang berorientasi pada prinsip latihan yang di sesuaikan dengan tahap

pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memodifikasi waktu dan

proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan teknik dasar passing pada siswa sehingga mampu

memberikan angin segar bagi siswa sehingga termotivasi untuk

melaksanakan pembelajaran penjas khususnya pada gerakan passing

dalam materi bola voli. Atas latar belakang inlah, peneliti tertarik

untuk mengadakan peneltian eksperimen tentang “Pengaruh media

audio visual terhadap hasil belajar passing bawah dalam permaianan

bola voli pada siswa kelas VII SMP Muhammaddiyah 1 Jombang”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas,

peneliti menentukan rumusan masalah. Adakah pengaruh

media pembelajaran Audio Visual terhadap hasil belajar

Passing Bawah dalam permaian Bola Voli pada siswa

kelas VII SMP Muhammadiyah 1 jombang tahun ajaran

2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh Media Audio Visual terhadap hasil

belajar pasing bawah dalam permainan Bola Voli pada siswa kelas VII

SMP muhammadiyah 1 Jombang tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini penulis berharap antara lan :

1. Pelatih

Sebagai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

teknik dasar passing bola voli.

2. Bagi Guru dan Sekolah


Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pembina

sekolah tentang penggunaan media pembelajaran dalam

pembelajaran penjaskes.

3. Bagi Program Studi

Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin

melaksanakan penelitian sejenis.

E. Batasan Istilah

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005;849),

“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang

atau benda) yang ikut membentuk watak atau perbuatan

seseorang.”sementara itu menurut Surakhmad (1982:7)

menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari

suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat

memberikan perubahan terhadap apa – apa di sekelilingnya.

2. Media Visual

Menurut Heinich and Molenda 2005 (dalam Supriatna

2009) Media visual: Media yang dapat memberikan rangsangan-

rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan,

grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.


3. Media Audio Visual

Menurut Heinich and Molenda 2005 ( dalam Supriatna

2009) Media Audio: Membantu menyampaikan maklumat dengan

lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarik terhadap

sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau

rekaman suara dan lainnya.

4.

Anda mungkin juga menyukai