keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta
pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang
seimbang.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan
jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan
terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai
keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas,
jujur kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui
pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik
mental, intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan
sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk
mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan
memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
Dengan memperhatikan isi dari UU No. 20 tahun 2003 tersebut, peneliti berpendapat bahwa tugas
seorang peneliti memang berat, sebab kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilan pendidikan
dari bangsa itu sendiri. Jika seorang seorang guru atau pendidik tidak berhasil mengembangkan potensi
peserta didik maka negara itu tidak akan maju, sebaliknya jika guru atau pendidik berhasil
mengembangkan potensi peserta didik, maka terciptalah manusia yang cerdas, terampil, dan
berkualitas.
Untuk mencapai tujuan ini peranan guru sangat menentukan. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 19), peran
guru adalah: “Sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator”.
Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran adalah dengan mengganti cara / model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi
oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab, model
pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif.
Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya
menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan
guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini
adalah siswa yang lebih banyak berperan (kreatif)
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta
pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang
seimbang.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan
jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan
terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur
kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental,
intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan
sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk
mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan
memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Pembelajaran Penjasorkes di SMP menuntut guru untuk kreatif,inovatif, efektif dan menyenangkan
dalam menyampaikan materi, untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam
pembelajaran,karena sesuai dengan karakteristik usia mereka yang cenderung masih suka bermain.
Disamping guru harus memahami dan memperhatikan karakteristik dankebutuhan siswa, pada masa
usia tersebut seluruh aspek perkembangan anak baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami
perubahan. Dari perubahan-perubahan tersebut, perubahan yang paling menonjol adalah pada
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis.
Salah satu kompetensi dasar pembelajaran pendidikan jasmani kelas 9 di SMP adalah mempraktikkan
variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besarlanjutan dengan
konsisten sertanilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan , dan bersedia
berbagi tempat dan peralatan. Permainan bola besar meliputi Bola Basket, Sepak Bola, Bola Voli, Sepak
Takraw, dll. Dalam permainan Bola Basket lanjutan yang di ajarkan dikelas 9 diantaranya terdapat teknik
memasukkan bola dengan berlari yang dikenal dengan istilah “Lay Up Shoot”yang sebagian besar anak
meskipun tidak semuanya, merasa kesulitan dalam melakukan gerakan teknik tersebut, ini terbukti dari
hasil observasi yangdilakukan pada kelas VIII MTs Negeri 1 Medan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (PENJASKES) PADA PERMAINAN
VOLLEY BALL SISWA KELAS XI AMELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNINGDI SMAN 1
BANTUL
Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab (UU no 20 tahun 2003).
Lemparan atau operan ini merupakan gerakan yang paling banyak dilakukan pada permainan basket.
Operan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek, dengan perhitungan demi kecepatan dan
ketepatan, terutama saat teman yang menerima tidak dijaga dengan ketat.
2. Lemparan samping
Lemparan samping berguna untuk operan jarak sedang sampai jarak jauh yaitu antara 8 m sampai 20 m
atau lebih.
Operan ini biasanya digunakan oleh pemain-pemain yang mempunyai postur tubuh tinggi,untuk
menggerakkan bola diats kepala sehingga melampaui raihan tanganlawan.
4. Lemparan pantulan
Lemparan pantulan dilakukan jika pemain lawan berdiri agak jauh, digunakan juga untu lemparan
operan terobosan kepada temannya.
Lemparan bawah dengan dua tangan sangant baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama bila
lawan melakukan penjagaan satu lawan satu.
b. Menggiring Bola
Menggiring bola adalah suatu udajha untuk membawa bola kedaerah lawan. Pemainbasket boleh
membawa lebih dari satu langkah.asalkan bola sambil dipantlkan, baik dengan berjalan maupun berlari.
Dribel dapat dilakukan dengan tangan kiri atau tangan kanan secara bergantian, tetapi tidak boleh
dengan kedua tangan secara bersamaan. Menggiring bola sangan bermanfaat untuk mencari peluang
serangan terhadap lawan, menyusup pertahanan lawan, mengacaukan petahanan lawan ,dan
mempelambat tempo permainan.
Lay-up atau melangkah melayang adalah melangkah yang dilakukan dengan melayang untuk mendekati
basket/keranjang, biasanya setelah lay-up dilanjutkan dengan tembakan kearah basket dengan tenaga
yang sedikit sehingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam basket. Gerakan melangkah dlapat
dilakukan dari menerima bola atau kegiatan menggiring bola. Lay-up tidak harus dilanjutkan dengan
tembakan kearah jaring, tetapi dapat juga dilanjutkan dengan mengoper atau mengumpan kepada
temannya.
d. Menembak (shooting)
Menembak satu tangan diatas kepala harus diutamakan,sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan
koordinasi lebih mudah dikuasai ,bila dibandingkan dengan tembakan lain.
Menembak loncat dengan dua tanganbagi pemula harus diawali dengan gerakan –gerakan tanpa bola
,kemudian dilanjutkan dengan enggunakan bola dengan arah tinggi melengkung menuju kawan
didepannya.
3. Tembakan kaitan
Tembakan kaitan adalah tembakan dengan sikap miring atau menyamping keranjang dan bola dilepakan
dari jarak jauh dari basket atau lawan sehingga lawan sulit untuk membendungnya. Tembakan ini
sangat efektif untuk penyerangan jarak dekat jika daerah pertahanan lawan dijaga ketat.
e. Gerakan pivot
Pivot merupakan gerakan yang berfungsi untuk melindungi bola dari lawan. Gerakan pivot dilakukan
dengan memutar badan kesegala arah dengan salah satu kaki sebagai tumpuan (poros). Pivot harus
mahir dilakukan oleh pemain yang berpostur tinggi yang diletakkan didekat ring basket agar mudah
melakukan tembakan. Dengan gerakan pivot,seorang pemain dapat mencari peluang untuk mengoper
bola,menggiring,atau melakukan tembakan.
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5 meter
dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14
meter untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam
lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang.
Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee
sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan Federasi Bola Basket Internasional. Versi
National Basketball Association waktu bermain adalah 4 x 12 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4
terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus
diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu
istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola
adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola
harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah
1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul
bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul
bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter.
Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu
0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis
tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
eknik dasar permainan bola basket semakin berkembang dari awal penciptaannya yang
hanya menggunakan teknik lemparan. Berikut teknik dasar permainan bola basket yang
yang perlu Anda ketahui:
Dribble pada bola basket dilakukan dengan cara memantulkan bola pada permukaan lantai
dengan menggunakan tangan, sementara pada sepat bola, dribble dilakukan dengan
menggiring bola menggunakan kaki.
Ada dua jenis dribble pada permainan bola basket:
1. Dribble Tinggi: Teknik menggiring bola yang dilakukan secara cepat untuk memasuki
wilayah pertahanan lawan. Dribble tinggi dilakukan dengan berlari atau berjalan cepat ketika
pemain yang memegang bola berada jauh dari pemain lawan.
2. Dribble Rendah: Teknik dribble rendah diterapkan untuk mempertahankan bola dari serangan
lawan. Teknik ini digunakan ketika pemain berhadapan langsung dengan lawan dan ingin
mencari celah ketika lawan tengah lengah.
2. Teknik Mengumpan (Passing)
Teknik mengumpan pada prinsipnya dilakukan untuk mengarahkan bola kepada rekan satu
tim. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara melempar bola kepada rekan satu tim setelah
menggiring bola dengan satu atau dua tangan.
Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan bola ke dalam ring lawan menggunakan
teknik set shoot (diam di tempat dan memasukkan bola dengan satu atau dua tangan), jump
shoot (memasukkan bola dengan melompat), dan lay up (memasukkan bola dengan berlari
lalu melompat).
5. Teknik Rebound
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal masuk ke dalam ring.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk kemudian dimasukkan lagi ke
dalam ring oleh rekan tim dan jika berhasil masuk, tim mendapatkan dua poin. Sementara
rebound defensif adalah teknik merebut bola yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak
ada lagi usaha untuk memasukkan bola ke ring.
1. Pemain dapat melemparkan bola dari segala arah menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Pemain dapat memukul bola ke segala arah namun tidak boleh menggunakan kepalan tangan.
3. Pemain tidak bola berlari sambil memegang bola. Bola harus dilemparkan di titik pemain
menerima bola.
4. Bola harus dipegang baik di dalam maupun di antara telapak tangan.
5. Pemain tidak diperbolehkan menjegal pemain lawan dengan cara apapun. Tindakan menjegal
lawan dapat dikenai sanksi pelanggaran.
6. Jika salah satu pemain melakukan kesalahan tiga kali berturut-turut, maka kesalahan tersebut
akan dihitung poin untuk lawan.
7. Poin diperoleh jika bola yang dilemparkan masuk ke dalam keranjang.
8. Jika bola terlempar keluar dari arena pertandingan, maka yang berhak memainkannya
pertama kali adalah pemain pertama yang menyentuhnya.
9. Waktu pertandingan adalah empat kuarter yang masing-masing berdurasi sepuluh menit.
10. Tim yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring dengan jumlah poin terbanyak dinyatakan
sebagai pemenang.
C. Bola Basket
Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh lima orang. Dari satu tim ini memerlukan
kerja sama yang erat dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Tujuan permainan adalah
memasukan bola ke dalam keranjang yang tingginya 3,5 m. Regu yang paling banyak dapat
memasukan bola ke dalam keranjang maka regu itu pemenangnya.
Dalam bermain basket ada dasar-dasar yang harus dikuasai yaitu sebagai berikut.
Posisi ini lebih sering berada di luar key hole atau perimeter area. Kebanyakan tim menempatkan
pemain mereka yang paling kecil dan paling cepat untuk posisi ini. Guard lebih sedikit beradu kontak
fisik dengan pemain lawan bibandingkan dengan posisi foward dan center, posisi guard terdiri dari
dua macam yaitu point guard dan shooting guard.
1. Point Guard
Bertugas mengatur permainan dengan mengatur strategi yang akan diterapkan dengan
menerapkan pola-pola permainan yang telah dipelajari oleh timnya. Walaupun handling bola penting
pada posisi manpun, banyak yang percaya bahwa yang mempunyai serangan dan biasanya
mempunyai tipikal melakukan passing yang pertama. Jadi, akurasi passing yang tepat adalah kunci
dari kesuksesan pada posisi ini. Point guard seharusnya menjadi yang terdepan dalam
memberikan assist di dalam timnya.
Shooting Guard, bergantung dari strategi serangannya, akan menjadi pemain yang membantu
bola mengalir dalam serangan, tetapi pemain ini juga menjadi penembak utama dan juga dapat
melakukan drive ke dalam. Mereka juga dapat menangkap menjadi small forward, serta diharapkan
dapat membuat screen dan mempunyai kemampuan rebound yang baik.
b. Forward
Kebanyakan forward mempunyai postur badan yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan
posisi guard dan tentu saja mempunyai kemampuan rebound yang lebih baik dibandingkan guard.
Posisi ini kadang disebut juga dengan power forward . Seorang forward harus dapat melihat posisi
kosong di dekat key hole untuk melakukan penetrasi ke dalam, yang kemudian diharapkan dapat
menerima passing lau dilanjutkan dengan drive ke dalam, . Forward biasanya memiliki postur tinggi
dan kuat, tugas utama mereka adalah melakukan rebound dan bekerja di paint area. Forward
diharuskan memiliki kemampuan menembak medium yang baik. Tembakan mereka akan lebih
banyak berada di dekat ring atau sekitar paint area. Forward adalah salah satu posisi penting dalam
permainan basket.
c. Center
Sering juga disebut big man dalam permainan basket. Biasanya mereka pemain yang paling
tinggi dan paling besar dalam permainan. Pemain ini bertanggung jawab dalam melakukan rebound
dan bermain di area key hole. Center harus dapat memperjuangkan rebound dan bermain di bawah
ring.
Demikian posisi-posisi yang ada dalam permainan bola basket, dengan dasr ini diharapkan kita
dapat mengetahui posisi kita dalam bermain dan menjadi lebih baik lagi dalam bermain basket.
1. Dalam permainan bola basket, pola penyerangan 1-3-1 disebut juga dengan istilah...
a. Guard
b. Pola Reverse
d. Pola Diamond
2. Dalam pertandingan bola basket, seorang pemain dinyatakan melakukan walking jika ...
a. mendrible bola yang terlalu tinggi
3. Salah satu keuntungan memakain zone defence dalam strategi permainan bola basket diantaranya
yaitu ....
4. Pada bola basket, berputar kesegala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki dinamakan ....
a. shooting
b. jumping
c. dribbling
d. pivot
e. lay-up
5. Dalam pertandingan bola basket dapat dimainkan selama 220 menit atau bisa juga dimainkan
selama....
a. 4 x 8 menit
b. 4 x 14 menit
c. 4 x 10 menit
d. 4 x 15 menit
e. 4 x 12 menit
a. PBSI
b. FIBA
c. PERBASI
d. IBF
e. PBVSI
7. Wasit yang memiliki tugas utama untuk mengamati kejadian-kejadian di daerah bersyarat yaitu...
a. Wasit wisata
b. Wasit II
c. Wasit pemandu
d. Wasit I
e. Wasit penyerta
8. Dalam sistem penyerangan bola basket, pola diamond menggunakan formasi pemain …..
a. 3-2
b. 1-3-1
c. 2-3
d. 3-1-1
e. 2-1-1
a. Shooting
b. Jump Short
c. Dribbling
e. Lay Up Shoot
a. James
c. Willian J. James
d. William G. Morgan
e. Nainsmith
a. 6
b. 3
c. 4
d. 2
e. 5
a. 22 November 1865
b. 20 Desember 1876
c. 15 Desember 1891
d. 21 April 1891
e. 29 Maret 1877
13. Dalam bola basket, jump ball dilakukan yaitu ketika…
a. Adanya pelanggaran
b. Memulai pertandingan
14. Dalam permainan bola basket, seorang pemain dinyatakan salah dalam melakukan drible jika ia
melakukan drible ....
d. tanpa berjalan
e. sambil berjalan
a. 10
b. 4
c. 6
d. 5
e. 7
a. 10
b. 4
c. 6
d. 5
e. 7
a. 23 Maret 1996
b. 30 Januari 1990
c. 23 Oktober 1995
d. 23 April 1955
e. 23 September 1995
18. Dalam permainan bola basket, jumlah wasit yaitu sebanyak ...
a. 6
b. 3
c. 5
d. 4
e. 2
a. 4
b. 7
c. 9
d. 8
e. 5
a. 20 Januari 1892
b. 11 Januari 1993
c. 27 Oktober 1892
d. 20 Desember 1920
e. 30 Mei 1892
22. Sistem pertahanan dalam permainan bola basket dimana setiap pemain selalu berusaha mendekati
lawan satu-satu dinamakan ...
a. Smasher
b. Zone defence
c. Guard
e. Center
23. Pertahanan dalam permainan bola basket yang dilakukan secara ketat sejak bola dimainkan atau
dilemparkan lawan dinamakan ...
a. Guard
b. Pressing defence
c. Man to man defence
d. Zone defence
e. Sistem 2-1-2
24. Dalam permainan bola basket, seorang pemain tidak boleh berdiri dalam daerah bersyarat lawan
lebih dari ... detik, ketika bola dalam penguasaan timnya.
a. 15
b. 3
c. 10
d. 5
e. 30
25. Dalam permainan bola nasket, seorang pemain tidak diperbolehkan menahan/memegang bola tanpa
dimainkan lebih dari... detik
a. 15
b. 3
c. 10
d. 5
e. 30
26. Wasit dalam pertandingan bola basket yang bertugas untuk mengamati kejadian-kejadian di bawah
ring adalah...
a. Wasit wisata
b. Wasit II
c. Wasit pemandu
d. Wasit I
e. Wasit penyerta
27. Teknik yang dipakai dalam mengoper bola jarak dekat dalam permainan bola basket yaitu….
a. Overhead pass
b. Chest pass
c. Side pass
d. Jeveline pass
e. Bound pass
28. Dalam permainan bola basket, teknik yang digunakan mengoper bola jarak jauh yaitu ….
a. Overhead pass
b. Chest pass
c. Side pass
d. Jeveline pass
e. Bound pass
29. Dalam pertandingan bola basket, dua orang pemain depan yang bertugas untuk menyerang
dinamakan ...
a. Overhead
b. Center
c. Guard
d. Forward
e. Smasher
30. Satu orang pemain yang mempunyai tugas untuk merebut bola ketika jump ball dinamakan ...
a. Overhead
b. Center
c. Guard
d. Forward
e. Smasher