Anda di halaman 1dari 10

BAB 3.

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-7 MTs Negeri 1 Medan yang
beralamat di Patumbak Medan. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober
2018 semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

3.2 Subjek Penelitian


Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII-7 MTs Negeri 1 Medan
semester ganjil 2018/2019 yang berjumlah 38 orang. Pihak yang terkait dalam
penelitian ini yaitu peneliti merupakan guru yang mengajar PJOK di kelas VIII-7
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019, observer yang merupakan guru PJOK MTsN
1 Medan, serta seluruh siswa kelas VIII-7 MTsN 1 Medan.

3.3 Jenis dan Desain Penelitian


Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu
penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dapat
memperoleh manfaat praktis berupa perbaikan dalam permasalahan belajar
peserta didik dan kesulitan guru dalam pembelajaran. Penelitian tindakan
kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama (Arikunto, dkk, 2009:3).
Penelitian ini dirinci dari perencanaan-tindakanobservasi/pengamatan-refleksi,
yang bersifat daur ulang atau yang disebut dengan siklus. Siklus menguraikan tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya
(Subyantoro, 2007:80).
Gambar 3.1 Tahapan dalam penelitian tindakan kelas
(Arikunto, dkk, 2009:16)

3.4 Prosedur Penelitian


Kegiatan pada siklus I terdiri atas empat tahap yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Pra Siklus
a. Perencanaan-1
Pada tahap ini, dilakukan tahap perencanaan sebagai tahap awal penelitian.
Pada tahap ini, peneliti mengkaji materi, menetapkan metode, dan media
pembelajaran yang diharapkan mampu membuat keterampilan berpikir kritis dan
hasil belajar PJOK siswa lebih meningkat. Dalam hal ini diterapkan model
pembelajaran tertentu dan hasilnya adalah perangkat pembelajaran seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar penilaian, dan
lembar observasi. Materi yang dipilih pada penelitian ini adalah materi Permainan
Bola Basket. Selanjutnya peneliti mempresentasikan perangkat pembelajaran yang
telah disusun kepada tim guru PJOK yang telah dibentuk. Tim ini akan memberikan
masukan dan saran yang membangun kepada peneliti yang akan membuat perangkat
pembelajaran tersebut semakin baik.
Setelah perangkat pembelajaran selesai disusun, tim guru PJOK perlu
menyusun siswa dalam kelompok. Pembentukan kelompok harus mendapat
pertimbangan dari tim guru PJOK sehingga diperoleh kelompok yang heterogen
dari aspek kemampuan dan gender. Setelah pembentukan kelompok dan denah posisi
siswa selesai, maka tim guru PJOK menunjuk anggota tim guru PJOK yang bertugas
menjadi observer selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap Plan ini dijelaskan
mengenai tugas-tugas observer selama pembelajaran berlangsung agar semua
observer dapat melakukan pengamatan dengan benar sesuai rencana yang telah
disepakati bersama oleh tim guru PJOK.
Observer yaitu d u a o r a n g guru PJOK yang akan mengamati siswa d a n
yang akan mengamati peneliti yang berperan sebagai guru model. Pada tahap ini
juga didokumentasikan berupa foto.

b. Pelaksanaan & Pengamatan-1


Pada tahap ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Tahap pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya adalah
dua kegiatan yang berbeda, namun dijalankan pada saat yang bersamaan atau dalam
satu waktu. Hal ini dilakukan sesuai dengan banyaknya pertemuan yang
diperlukan untuk pembelajaran yang telah direncanakan. Pengamatan dilaksanakan
selama kegiatan pembelajaran atau pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer
hanya melakukan pengamatan. Observer tidak boleh membantu siswa selama proses
pembelajaran. Observer juga tidak boleh meluruskan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa maupun guru model. Guru model diharapkan menemukan
sendiri kasus-kasus khusus selama proses pembelajaran.

c. Refleksi-1
Pada tahap terakhir dari tahapan PTK ini juga dilakukan tahap refleksi. Pada
tahap refleksi, guru model melakukan hal-hal yang perlu direfleksikan dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan, terutama mengenai apa saja yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk
kepentingan pembelajaran ke depan. Selain itu, pada tahap refleksi tindakan ini,
dilakukan juga analisis data yang telah diperoleh untuk kepentingan penelitian,
mendeskripsikan hasil yang didapat, dan menganalisis aktivitas dan hasil belajar
siswa selama pembelajaran.
Refleksi hendaknya dilakukan segera setelah pelaksanaan pembelajaran atau
tahap refleksi Hal ini dilakukan agar semua kejadian yang berlangsung selama
proses pembelajaran masih dapat diingat dengan jelas. Refleksi ini tidak hanya
kegiatan yang berfungsi untuk menyampaikan data yang diperoleh saja, tetapi juga
menganalis data tersebut dan mencari solusi sehingga proses pembelajaran
selanjutnya lebih efektif dan efisien. Dalam kegiatan refleksi ini, tidak hanya
membahas bagaimana guru mengajar, tetapi juga harus membahas bagaimana siswa
belajar di kelas karena fokus utama pengamatan.
Tim menunjuk seorang moderator dan seorang notulis dalam kegiatan
refleksi. Moderator memimpin kegiatan ini dan notulis mencatat tentang semua
yang terjadi dalam tahap ini. Pertama, refleksi disampaikan oleh guru model
mengenai proses pembelajaran yang sudah dilakukan dan mengemukakan apakah
proses pembelajaran yang sudah dilakukan itu sesuai dengan RPP yang telah
disepakati atau tidak. Jika tidak sesuai, maka guru model harus menjelaskan alasan
mengapa pelaksanaan tidak sesuai dengan RPP yang telah disepakati bersama pada
tahap perencanaan. Kedua, refleksi disampaikan observer. Observer menyampaikan
data yang mereka peroleh pada saat pembelajaran berlangsung.

d. Revisi Perencanaan-1
Berdasarkan data hasil post-test yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa yang dilihat dari kemampuan kognitif dan afektif.

2. Siklus ke-1
a. Perencanaan-2
Pada tahap ini, dilakukan juga tahap perencanaan sebagai tahap awal. Tahap
ini sama dengan perencanaan-1, hanya saja dalam pembuatan perangkat untuk
siklus pertama mempertimbangkan hasil dari pra siklus. Jika dalam pra siklus ada
yang belum tercapai, maka pada tahap ini dibuat perangkat pembelajaran yang dapat
memberikan hasil yang diinginkan yaitu dapat meningkatkan hasil belajar PJOK
siswa. Hasil dari tahap ini adalah perangkat pembelajaran seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar penilaian,
dan lembar observasi. Selanjutnya guru model mempresentasikan perangkat
pembelajaran yang telah disusun kepada tim yang telah dibentuk. Tim ini akan
memberikan masukan dan saran yang membangun kepada peneliti yang akan
membuat perangkat pembelajaran tersebut semakin baik sehingga hasil belajar
PJOK siswa dapat meningkat. Sama seperti tahap perencanaan-1 pada siklus 2, pada
tahap ini juga dibahas masalah pembentukan kelompok dan denah posisi duduk
siswa serta tugas-tugas observer selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan & Pengamatan-2


Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun pada tahap perencanaan-2 sehingga peneliti juga sekaligus
melaksanakan tahap pelaksanaan . Dalam tahap ini juga dilaksanakan pengamatan
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan jumlah observer yang sama
seperti prasiklus. Aspek yang diamati sesuai dengan petunjuk lembar observasi
siswa ranah afektif dan lembar observasi aktivitas guru.

c. Refleksi-2
Pada tahap ini juga dilakukan tahap refleksi. Pada tahap refleksi, guru model
melakukan hal-hal yang perlu direfleksikan dari proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, terutama mengenai apa saja yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk kepentingan pembelajaran ke
depan. Selain itu, pada tahap refleksi tindakan ini, dilakukan juga analisis data yang
telah diperoleh untuk kepentingan penelitian, mendeskripsikan hasil yang didapat,
dan menganalisis aktivitas dan hasil belajar PJOK siswa selama pembelajaran.
Pelaksanaan refleksi-2 ini sama dengan refleksi-1 pada pra siklus yaitu
refleksi disampaikan oleh guru model, guru pengamat, observer.

d. Revisi Perencanaan-2
Berdasarkan data hasil post test yang digunakan untuk mengukur aktivitas
dan hasil belajar siswa yang dilihat dari kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Jika dirasa belum diperoleh peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan sebelumnya dan dilakukan
siklus kedua.

3. Siklus 2
Siklus kedua dilakukan jika hasil pada siklus kesatu dianggap belum
sesuai dengan yang diinginkan

a. Perencanaan-3
Pada tahap ini, dilakukan juga tahap perencanaan sebagai tahap awal.
b. Pelaksanaan & Pengamatan-3
Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun pada tahap Perencanaan-3 sehingga peneliti juga sekaligus
melaksanakan tahap pelaksanaan.

c. Refleksi-3
Pada tahap ini juga dilakukan tahap refleksi. Pada tahap refleksi, guru
model melakukan hal-hal yang perlu direfleksikan dari proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan, terutama mengenai apa saja yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk kepentingan pembelajaran ke
depan. Selain itu, pada tahap refleksi tindakan ini, dilakukan juga analisis data yang
telah diperoleh untuk kepentingan penelitian, mendeskripsikan hasil yang didapat,
dan menganalisis hasil belajar PJOK siswa selama pembelajaran.
Pelaksanaan refleksi-3 ini sama dengan refleksi-2 pada siklus ke-1 yaitu
refleksi disampaikan oleh guru model, guru pengamat, observer.

d. Revisi Perencanaan-3
Berdasarkan data hasil post-test yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa yang dilihat dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus
Tahap Kegiatan
1. Observasi kelas yang nilai hasil belajar PJOK rendah
diantara kelas VIII-7 di MTsN 1 Medan
Pendahuluan 2. Membuat instrumen penelitian
3. Menyiapkan perlengkapan penelitian
4.menentukan kelas subjek penelitian
Perencanaan 1.Membuat RPP dengan menggunakan model Examples Non
Examples
2. Mendiskusikan RPP dengan kawan satu tim guru PJOK
MTsN 1 Medan
3. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan
model Examples Non Examples
4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan
5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara
dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya
6. Menyiapkan sumber belajar
1.Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Examples Non
Examples
3. Membagi lembar tugas untuk didiskusikan secara kelompok
4. Memonitor kegiatan-kegiatan siswa pada saat proses
pembelajaran
Pelaksanaan
5. Meminta hasil kerja setiap kelompok dikemukakan di depan
dan
kelas
Pengamatan
6. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama siswa
7. Pemberian tugas kepada siswa pada materi yang akan
dibahas selanjutnya
8. Dalam tahap pengamatan peneliti, melakukan pengamatan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh
data yang akurat untuk perbaikan pada siklus selanjutnya
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback
dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya. Serta melakukan analisis terhadap semua data
Refleksi
yang telah terkumpul dari hasil observasi, hasil tes dan
menentukan keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan pada
siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada pelaksanaan
siklus berikutnya

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamatan yang
dilakukan observer kepada siswa saat tahapan pelaksanaan dan pengamatan untuk
memperoleh data ranah afektif dan kognitif proses.
2. Dokumentasi
Data penelitian yang akan diambil melalui dokumentasi adalah data berupa
jadwal pelaksanaan PTK, daftar nama siswa kelas VIII-7, rencana pelaksanaan
pembelajaran, panduan observasi, dokumentasi foto pelaksanaan pembelajaran, dan
nilai ulangan harian PJOK pada pokok bahasan sebelumnya yaitu Bab Permainan
Bola Voli serta dokumen-dokumen lain yang mendukung penelitian.

3. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terpimpin, dimana daftar pertanyaan pada penjawab atau responden sudah
menyiapkan terlebih dahulu. Wawancara diarahkan untuk memperoleh data tentang
model pembelajaran yang diterapkan.

4. Tes
Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes buatan guru
dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba. Tes tadi bentuk dan
isinya telah dikonsultasikan pada guru mata pelajaran PJOK, sedangkan bentuk tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test. Post-test bertujuan untuk
mengkaji seberapa besar perubahan ketuntasan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah proses pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
subyektif dan obyektif. Sedangkan untuk penugasannya pada LKS selama proses
pembelajaran adalah tes subyektif atau esai saja.

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ketuntasan Hasil Belajar PJOK Siswa
Hasil belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran dikatakan tuntas
apabila ≥ 75% dari 38 siswa mendapatkan skor ≥75 dari skor maksimal 100. Untuk
mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar dalam persen digunakan rumus:

Keterangan:
P = persentase ketuntasan hasil belajar siswa
n = jumlah siswa yang mencapai skor ≥ 78 dari skor maksimal 100
N = jumlah seluruh siswa
Peningkatan hasil belajar siswa didapat dari nilai hasil belajar siswa pada
siklus yang dilaksanakan dengan siklus sebelumnya dan dapat diketahui dengan
menggunakan rumus gain ternormalisasi berikut ini:

Tabel 3.2 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Harga N-gain Kriteria


Ng ≤ 0,30 Rendah
0,30 < Ng ≤ 0,70 Sedang
Ng > 0,70 Tinggi
(Sumarni, 2010)
Siswa dinyatakan tuntas apabila hasil belajar siswa ≥ 78 secara individual
dan kelas dinyatakan tuntas apabila mencapai minimal 75% secara klasikal.

Anda mungkin juga menyukai