Dosen Pengampu:
Oleh:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama didalam pelaksanaan pembangunan
nasional, terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh.
Manusia yang tangguh adalah manusia yang mampu berjuang demi kemajuan dan
pembangunan bangsanya. Bangsa dibangun dari kualitas sumber daya manusia yang
memperoleh pendidikan baik dalam bentuk formal, nonformal, maupun informal.
Pemerintah menyadari pentingnya pendidikan untuk menjadikan bangsa hidup lebih
maju dan berubah kearah yang lebih baik. Masyarakat menyadari pula pentingnya
pendidikan, tidak sebagai barang mewah namun menjadi kebutuhan pokok.
Masyarakat sadar bahwa pendidikan itu diperlukan bukan hanya untuk kepentingan
orang lain tetapi juga untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu agar memiliki hidup
yang lebih baik.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan melalui pengalaman
gerak yang mendorong kemampuan fisik, keterampilan motorik, perkembangan
kognitif, perkembangan sosial-emosional dan spiritual.
Salah satu komponen yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang
cukup pesat adalah kemampuan motorik kasar. Pertumbuhan motorik kasar itu
merupakan perubahan yang menunjukan perkembangan yang pesat mulai anak
sampai dewasa. Perkembangan itu sendiri merupakan bagian aspek yang satu sama
lain saling mempengaruhi. Perkembangan motorik adalah proses seorang anak belajar
untuk terampil menggerakan anggota tubuh. Gerak motorik kasar adalah kemampuan
yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak.
B. Rumusan Masalah
1. Pendidikan Jasmani
2. Pembinaaan Olahraga Diusia Dini
3. Anak Usia Dini
4. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Jasmani
5. Evaluasi Kuantitatif dan Kualitatif
6. . Pengembangan Cabang Olahraga Sesuai Bakat Minat Anak Usia Dini
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan di sekolah dari tingkat
dasar sampai perguruan tinggi. Pelaksanaan merupakan penyeimbang untuk
mencegah kebosanan pada anak di sekolah. Samsudin (2008) mengatakan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif dan kecerdasan
emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan seluruh ranah jasmani, kognitif dan afektif setiap siswa. Konsep
pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan, artinya
pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program
sekolah sebagai alat untuk kesibukan anak. Tetapi pendidikan jasmani adalah bagian
penting dari pendidikan.
Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai suatu kesatuan utuh,
makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah
kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu
bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara
gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya seperti hubungan dari perkembangan
tubuh atau fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan
fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah
yang menjadikannya unik.
Ditinjau dari sisi usia kronologis, anak usia dini adalah kelompok manusia yang
berada pada rentang usia 0-8 tahun menurut kesepakatan UNESCO; Sedangkan
berdasarkan UU Sisdiknas N0. 20 Tahun 2003 rentang anak usia dini adalah 0-6
tahun. Perbedaan rentang usia antara UNESCO dan UU. RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas adalah terletak pada prinsip pertumbuhan dan perkembangan anak
di mana usia anak 6-8 tahun merupakan usia transisi dari masa anak-anak yang
dependen ke masa anak-anak yang independen, baik dari segi fisik, mental, sosial,
emosional maupun intelektual.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usia dini adalah usia yang paling baik untuk memacu tumbuh kembang anak agar
pertumbuhan dan perkembangannya menjadi optimal. Tumbuh kembang menekankan
pada 4 aspek kemampuan dasar anak yang perlu mendapatkan rangsangan yaitu:
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus,kemampuan bicara dan berbahasa,
serta kemampuan bersosialisasi (berinteraksi) dan kemandirian.
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan dalam melakukan latihan
olahraga. Setelah mereka beranjak dewasa barulah diberikan latihan-latihan sesuai
dengan proporsinya.Peranan olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam
membina atlit usia lanjut, dan Evaluasi gerak ini bertujuan untuk memberi makna
dari hasil yang telah diraih oleh individu.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/oka%20wahyudi/Downloads/12344-30733-1-PB.pdf
http://repository.upi.edu/23249/4/S_KOR_1104563_Chapter1.pdf
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-olahraga-anak-usia-dini.html
http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/article/view/75/62
https://books.google.com/books/about/PSIKOLOGI_PERKEMBANGAN_ANAK_DAN_RE
MAJA.html?hl=id&id=xGb5DwAAQBAJ