Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROYEKSI DAN KAITAN DENGAN OLAHRAGA

DOSEN PENGAMPUH:

Yandika Fefrian Rosmi, S.Pd., M.Or

Dr. Santika Rentika Hadi, M.Kes

DISUSUN OLEH:

- Iqroman Huda, Penjas C 2019 (195900061)

Kelas C

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JASMANI

SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

     Puji syukur kehadirat Allah , karena berkat rahmatnya makalah ini bisa terselesaikan.
Semua hal di alam ini, jika ingin mendapat hasil yang baik dan benar, harus memperhatikan
teori-teori dari hal tersebut, demikian juga dengan kinesiologi dan biomekanika olahraga
yang akan saya bahas. Dalam bermain, seseorang harus mampu mempelajari dan memahami
teori itu sendiri.

     Dalam makalah ini akan saya uraikan mengenai “Proyeksi & Kaitannya Dengan
Olahraga” .semoga bermanfaat bagi pembaca dan dapat memahami dengan baik.

     Terimakasih kepada segala pihak yang telah mendukung hingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

                                                                                                                

Sidoarjo, 9 Januari 2021

                                                                                                                

Iqroman Huda

DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………...................  i

Kata Pengantar……………………………………………………………....................... ii

Daftar Isi…………………………………………………………………....................... iii

BAB I. Pendahuluan…………………………………………………............................. 4

A. Latar Belakang………………………………………………….......................... 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………............. ...... 5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………...................... 5
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................. 5

BAB II. Pembahasan…………………………………………………............................. 6

A. Pengertian Proyeksi……………........................................................................... 6
B. Proyeksi Dan Kaitan Dengan Olahraga……………....………………................. 7

BAB III.Penutup…………………………………………………………....................... 10

Kesimpulan…………………………………………………............................. ....... 10

Daftar Pustaka…………………………………………............................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah  

  Salah satu disiplin ilmu yang diakui sebagai penopang sport science adalah biomekanika
olahraga. Pada dasarnya biomekanika olahraga telah diakui sebagai salah satu subdisiplin
ilmu yang sudah mapan (established subdisciplines) dalam struktur ilmu keolahragaan.
Bersama dengan kedokteran olahraga, psikologi olahraga, pedagogi olahraga, sosiologi
olahraga, sejarah olahraga, dan filsafat olahraga, biomekanika olahraga termasuk subdisiplin
ilmu dalam seven field theory model(Haag, Grupe, & Kirsch, 1992). Keberadaan
biomekanika dianggap sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkontribusi dalam kajian
interdisiplin untuk menginvestigasi performa olahraga tingkat elit (Buekers et al., 2016).
Sementara itu dari sumber daya manusia, ahli biomekanika disebut sebagai tenaga
keolahragaan yang diakui oleh Undang Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional (Pemerintah Republik Indonesia, 2005).Hal ini menunjukkan posisi
biomekanika olahraga baik secara teori maupun aplikasi bidang ilmukeolahragaan.Dalam
mendukung kebangkitan olahraga nasional melalui peningkatan pemahaman sport science,
pengetahuan prinsip-prinsip biomekanika olahraga menjadi hal yang penting bagi para
pelatih. Penelitian-penelitian aplikasi biomekanika olahraga di Indonesia telah
dilakukan,antara lain,dengan menggunakan pendekatan mekanika (Adina, Saichudin, &
Kinanti, 2017), pendekatan mekanika yang dipadukan dengan anatomi (Iskandar, 2013;
Wijaya, 2017), analisis biomekanika melalui surveites (Anam & Hidayah, 2014), surveidan
analisis program komputer (Rismayanthi & Alim, 2011)serta analisis biomekanika dengan
menekankan aspek umpan balik (Arifin, 2014). Melihat beberapa hasil penelitian tersebut,
kajian biomekanika olahraga banyak diwarnai oleh penelitian-penelitian yang menggunakan
pendekatan mekanika kuantitatif. Pendekatan mekanika kuantitatif dinilai mampu
memberikan data yang kaya dengan validitas dan reliabilitas yang tinggi, namun pendekatan
ini juga dinilai berpotensi kurang memberikan makna bagi pelatih atau atlet. Kelemahan ini
yang disebut sebagai krisis kepercayaan diri dalam hasil penelitian biomekanika olahraga
(Knudson, 2009, 2017). Pendekatan mekanika Newtonian diakui dapat membantu memahami
beberapa aspek dalam gerak manusia. Namun hukum-hukumbiomekanika di dalamnya dinilai
sulit dipahami berdasarkan intuisi (counterintuitive) bagi banyak pelaku olahraga termasuk
pelatih olahraga, dan bahkan mahasiswa yang mengambil kuliah biomekanika olahraga
(Knudson, 2007b). Selain itu muncul pertanyaan apakah data-data kuantitatif yang banyak
tersebut relevan untuk mengetahui pola gerak yang diharapkan (Knudson, 2007b). Pertanyaan
senada yang mencuat adalah berkaitan dengan variabilitas atau keragaman gerak (movement
variability) sebagai sesuatu yang fungsional dalam penelitian biomekanika olahraga (Bartlett,
Wheat, & Robins, 2007). Munculnya pertanyaan tersebut mengindikasikanmasih adanya
celah antara teori dan aplikasi dalam biomekanika olahraga. Harus diakui, kesenjangan antara
teori dan praktik dalam kepelatihan (coaching) masih terjadi. Kesenjangan ini tidak terlepas
dari kontribusi kedua pihak baik akademisi maupun praktisi. Para akademisi dinilai melihat
pengembangan teori lebih penting daripada peningkatan praktis di lapangan. Sebaliknya,
terdapat praktisi dan pelatih yang cenderung bersikap anti-intelektual dengan menolak
pengembangan teori yang dinilai tidak relevan dengan aktivitas latihan keseharian (Jones,
2011, p.7). Kesenjangan ini menciptakan ironi di mana sport scienceyang merupakan ilmu
terapan justru terkendala dalam aplikasinya sehingga masih ditemui adanya hasil riset yang
tidak cukup sukses ketika diaplikasikan di lapangan (Kristiyanto, 2017). Penyusunan prinsip-
prinsip umum biomekanika kualitatif dapat dilihat sebagai upaya dari pihak akademisi untuk
menjembatani kesenjangan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian proyeksi?

2. Apa kaitannya proyeksi dengan olahraga?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal manfaat
bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena motivasi belajar
merupakan sesuatu yang sangat penting dimiliki bagi setiap siswa.

D. MANFAAT

Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca khususnya calon
Guru Penjas di sekolah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROYEKSI

Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner
yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu . Proyeksi dibagikan
menjadi dua yaitu Proyeksi Aksonometri dan Proyeksi Oblique.
Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis
proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus
terhadap bidang proyeksi.
Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala.
Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu
bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau
interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan
memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang, dikarenakan bagian
belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi).
Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan
terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya. Proyeksi ini disebut jugs
proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga
disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.
Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada
beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.
Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu
bidang proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyektornya.

B. PROYEKSI DAN KAITAN DENGAN OLAHRAGA

Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan
aplikasi gaya-gaya pada subjek maupun objek dalam suatu kegiatan olahraga. Pemahaman
konsep-konsep massa, inersia, berat, torque, dan impulse memberikan fondasi yang
bermanfaat untuk memahami efek dari gaya-gaya tersebut. Kinetika berkaitan dengan apa
yang menyebabkan tubuh untuk bergerak. Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau
gaya. Kegiatan olahraga melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek dan objek suatu kegiatan
olahraga. Pemahaman konsep kinetika dilandasi oleh beberapa faktor, yaitu :
a.Massa adalah kuantitas atau jumlah materi yang mengisi suatu benda.
b.Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan). Inersia merupakan kecenderungan
dari suatu benda untuk mempertahankan keadaan geraknya, pada saat diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan.
c.Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah benda. d.Berat adalah
jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah benda. Karena massa sebuah benda
meningkat, maka beratnya meningkat secara proporsional. Karena berat merupakan sebuah
gaya, maka berat ditandai dengan besaran, arah, dan titik aplikasi . Titik dimana gaya berat
bekerja pada sebuah benda disebut titik berat benda.
e.Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda seperti pensil diatas meja, maka akan
menghasilkan gerak translasi dan kombinasi. Jika gaya yang diberikan arahnya paralel
dengan bagian atas meja dan melalui titik berat pensil, maka pensil akan dipindahkan searah
dengan gaya yang diberikan. Jika gaya yang diberikan paralel dengan atas meja tetapi
diarahkan tidak melalui titik berat pensil, maka pensil akan bergerak secara translasi dan
rotasi. Efek rotasi yang diciptakan oleh sebuah gaya eksentrik disebut torque atau momen
gaya.
f.Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang bekerja pada unit area tertentu.
g.Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda, maka gerak yang dihasilkan benda tidak
hanya ditentukan oleh besarnya gaya yang diberikan, tetapi juga ditentukan oleh lamanya
gaya diberikan. Hasil kali antara gaya dan waktu dinamakan impuls.
Biomekanika Pada Olahraga Renang Renang merupakan suatu cabang olahraga yang aquatik.
Renang ini juga merupakan olahraga yang sering dilakukan dalam adu kecepatan seorang atlit
dalam berenang. Perenang dinyatakan menang jikalau ia mencapai garis finis lebih dulu.
Sistem permainan renang juga sama dengan olahraga lainnya, seperti adanya sebuah
penyisihan, babak semifinal, babak final dan sejenisnya. Dan lomba yang dilakukan juga
bermacam-macam, seperti lomba gaya renang bebas, punggung, kupu-kupu, dan juga gaya
dada. Renang merupakan permainan yang paling simpel dari seluruh cabang olahraga
lainnya. Karena dalam olahraga ini, pemain tidak perlu terlalu banyak dalam penggunaan
peralatan. Renang ini sangat memerlukan seluruh anggota tubuh dalam melakukan permainan
ini. Anggota tubuh yang paling sering untuk digunakan dalam permainan ini adalah tangan
dan kaki.
Akan tetapi kaki dan tangan bukanlah hal yang terlalu penting, karena ada beberapa orang
yang tidak memiliki kedua tangan maupun kaki pun dapat melakukannya. Semua itu hanya
memerlukan usaha serta keseriusan dalam melakukan perbuatan tersebut dan satu-satunya
cara agar anda cepat mahir ialah dengan kursus kepada para ahlinya. Olahraga renang tak
hanya adu kecepatan saja, ada juga lomba seperti lompat indah, renang indah, renang perairan
terbuka, dan polo air. Dan semua peraturan yang tertera mengikuti ketetapan dari badan
lembaga/induk organisasi yang bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Di
indonesia, induk organisasi tersebut dinamakan Persatuan Renang Seluruh Indonesia
(PRSI).Viskositas dan Densitas Air Kolam Renang Viskositas adalah gaya gesekan antara
lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu
melewati yang lainnya, atau disebut juga gesekan internal fluida. Viskositas adalah alasan
diperlukannya usaha untuk ”mengayuhkan” tangan saat berenang di air yang tenang, tetapi
juga sekaligus merupakan alasan mengapa kayuhan ini bekerja dan perenang dapat bergerak
maju. Viskositas air pada suhu 200 C adalah 1,005 sentipoise, dan nilai viskositas ini
bertambah dengan bertambahnya suhu. Tidak seperti viskositas, densitas air kolam renang
memberi sumbangan langsung pada nilai gaya gesek yang dialami perenang. Semakin besar
densitas air kolam, semakin besar gaya gesek yang harus dilawan oleh perenang sewaktu
bergerak maju. Gaya apung (gaya ke atas) Perenang mengalami gaya apung/gaya ke atas
pada saat berenang. Hal ini sesuai dengan prinsip Archimedes yang berbunyi: sebuah benda
yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat ke atas oleh sebuah
gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Akan tetapi, menurut prinsip Archimedes, berat air yang sama volumenya dengan berat benda
yang di bawah permukaan air sama dengan gaya apung pada benda ketika tenggelam. Adanya
sifat air yang mengikuti prinsip Archimedes ini merupakan keuntungan bagi perenang.
Walaupun renang dinyatakan sebagai salah satu olah raga yang banyak menggunakan energy,
namun dengan berlakunya prinsip Archimedes, setidaknya perenang dapat mengalami efek
”kehilangan sedikit bobot” badan pada saat berenang. Gaya Gesek a.Gaya gesek fluida
(fluid-frictional drag/drag force) Ketika ada kecepatan relatif antara air dan tubuh perenang,
tubuh perenang akan mengalami gaya gesek fluida (fluid-frictional drag atau sering juga
disebut drag force) yang melawan gerak relatif perenang dengan arah sesuai arah alir air
relatif terhadap tubuh perenang. b.Gaya gesek gelombang (wave drag) Gaya gesek (wave
drag) ini timbul dari gerakan/gelombang air yang disebabkan oleh diri perenang sendiri yang
mengakibatkan adanya turbulensi pada air. Sesuai dengan persamaan semakin besar
kecepatan awal perenang, maka semakin besar panjang gelombang (lamda). Namun semakin
besar gelombang air yang ditimbulkan, semakin besar hambatan yang dialami perenang untuk
menambah kelajuan renangnya
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

    Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-
macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang
lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics, biomechanics of exercise,
rehabilitation mechanics, equipment design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua saja yaitu
meningkatkan performa dan mengurangi resiko cedera (Bartlett, 2007) dan (Knudson,2007).
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu Statika dan
Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh dalam keadaan
statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji tubuh dalam
keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yangditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam
istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal
yang berhubungan dengan waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika
merupakan faktor eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan
mengubahnya dalam dinamika

           
DAFTAR PUSTAKA

http://penjaskesrek.fkip.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/biomekanika-olahraga.pdf

file:///C:/Users/smpn2pda/AppData/Local/Temp/17757-58100-1-PB.pdf

http://pengertianproyeksi.blogspot.com/2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://repository.uin-suska.ac.id/16854/7/7.%20BAB%20II_2018303TIN.pdf

Anda mungkin juga menyukai