Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sosiologi Olahraga

Tentang
Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Olahraga dan Posisi Ilmu
Pengetahuan Sosiologi Olahraga dalam Pembangunan Olahraga Nasional

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram
Dr. Padli S.Si M.Pd

Disusun Oleh :
Dira Kurniasari
21340004/2021

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai yang diharapkan.

Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Olahraga
di Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Uni

versitas Negeri Padang. Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada
berbagai pihak yang berperan dalam mendorong penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.

Oleh sebab itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram dan Dr. Padli, S.Si., M.Pd selaku Dosen
Pengampu pada mata kuliah Sosiologi Olahraga ini.
2. Teman-teman seangkatan yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
selesai pada waktunya.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi kebaikan serta menjadi
ladang pahala dan diridhoi Allah SWT

Dalam makalah ini penyusun sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak


memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penyusun
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi penyempurnaan makalah ini
agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
serta dapat membantu proses kegiatan belajar mengajar.

Padang September 2021

i
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Sosiologi Olahraga.............................................................. 3


B. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Olahraga ......................................... 6
C. Posisi Ilmu Pengetahuan Sosiologi Olahraga dalam pembangunan
Olahraga Nasional ................................................................................ 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................11

A. Kesimpulan ..........................................................................................11

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat yang dipandang dari
sudut hubungan antar manusia yang terwujud dalam suatu proses sosial yang di
dalamnya melibatkan dan memunculkan struktur sosial, nilai, norma, pranata,
peranan, status, individu, kelompok, komunitas, dan masyarakat, sosiologi telah
memberi kontribusi pada disiplin ilmu lain untuk keperluan praktis dalam mengkaji
dan memecahkan masalah yang muncul. Hasil kajian tersebut digunakan sebagai
landasan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembinaan dan
pengembangan disiplin ilmu terkait. Disiplin sosiologi yang diterapkan atau
digunakan untuk mengkaji permasalahan yang ada pada disiplin ilmu keolahragaan,
melahirkan bidang kajian yang diberi label sosiologi olahraga.
Sebagai disiplin ilmu baru, dan masih dalam proses memperoleh pengakuan
dari komunitas masyarakat ilmuwan, keberadaan olahraga telah berkembang
sedemikian pesat. Kajian terhadapnya dilakukan dalam frekuensi dan intensitas yang
tinggi, baik secara mikro, maupun makro.
Sebagai suatu realitas sosial, keberadaan olahraga saat ini telah diapresiasi
sedemikian tinggi di kalangan masyarakat luas. Olahraga telah menyatu selaras
dengan gerak dinamis proses sosial yang berlangsung sedemikian pesat ke arah
terbentuknya tatanan nilai atau norma yang semakin hari semakin diyakini
kebermaknaannya dalam memberikan kontribusi konstruktif untuk peningkatan
harkat dan martabat kemanusiaan. Olahraga bukan lagi disikapi sebagai sarana untuk
penyehatan ragawi, tetapi lebih luas dari itu, kawasan olahraga telah merambah pada
aspek-aspek perikehidupan manusia secara utuh menyeluruh. Berdasarkan kajian
keilmuannya, olahraga telah diakui sebagai academic discipline. Aspek ontologinya
berkaitan dengan keberadaan manusia sebagai homo ludens atau homo se movens,
yaitu manusia yang mempunyai hasrat bermain dan bergerak sebagai wujud nyata
aktualisasi dirinya. Gerak insani tersebut difungsikan sebagai media untuk
mengembangkan dan membina potensi- potensi yang dimilikinya, yang berguna bagi
keperluan hidup sehari-hari, sebagai ekspresi etik dan estetik, dan pada awalnya

1
dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan alam lingkungan
yang kurang bersahabat.
Olahraga telah diapresiasi sedemikian tinggi sebagai media untuk
menunjukkan hegemoni, sehingga untuk menyelenggarakan, atau melahir dan
menciptakan para pelakunya, telah diupayakan berbagai pendekatan dengan
melibatkan berbagai disiplin ilmu, yang lebih dikenal dengan pendekatan inter-
disiplin dan cross-disiplin Pendekatan inter-disiplin adalah pendekatan disiplin ilmu
olahraga yang didasarkan pada pengetahuan yang diambil dari disiplin ilmu lain,
seperti psikologi, sosiologi, anatomi, fisiologi dan sebagainya. Pendekatan cross-
disiplin adalah pendekatan pada disiplin ilmu olahraga yang difokuskan pada
berbagai aspek disiplin ilmu lain, misalnya motor learning, psikologi olaharaga,
sosiologi olahraga dan sebagainya.
Sosiologi, sebagai salah satu disiplin ilmu sosial yang “dilibatkan” untuk
membantu mengkaji dan memecahkan permasalahan olahraga, relatif masih baru
dibandingkan dengan disiplin ilmu lain, walaupun nilai kebermaknaannya sudah
tidak diragukan lagi. Dinamika yang terjadi dalam dunia olahraga semakin
merekatkan keterkaitan institusi olahraga dengan institusi masyarakat, sehingga
“kupasan” sosiologis sangat urgen digunakan untuk menjelaskan fenomena-
fenomena yang ada, sehingga permasalahan yang muncul dapat segera diidentifikasi
dan dicarikan alternatif pemecahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sosiologi olahraga
2. Bagaimana ruang lingkup kajian sosiologi olahraga
3. Bagaimana posisi ilmu pengetahuan sosiologi olahraga dalam pembangunan
olahraga nasional

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diperoleh adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu sosiologi olahraga
2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup kajian sosiologi olahraga
3. Untuk mengetahui posisi ilmu pengetahuan sosiologi olahraga dalam
pembangunan olahraga nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi Olahraga

1. Pengertian Sosiologi

Pengertian sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai


manusia sebagai mahluk sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi di dalam
lingkungan masyarakat.

Secara etimologis, kata “sosiologi” berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius
yang artinya kawan, dan Logos yang artinya ilmu pengetahuan. Sehingga kita
dapat mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang membahas mengenai kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial.

Menurut Pitirim Sorokin, pengertian sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara beragam gejala sosial.
Misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral. Menurutnya sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala non-sosial. Selain itu, Pitirim Sorokin juga mengatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-
gejala sosial lain.

Menurut Roucek dan Warren, pengertian sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompoknya.

Menurut Soerjono Soekanto, pengertian sosiologi adalah ilmu yang fokus


pada segi-segi kemasyarakatan yang sifatnya umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Olahraga

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan


kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk
mereduksi stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan

3
metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk
memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari
gangguan penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap
orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan
baik dengan kata lain olahraga adalah suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri
dari luar maupun dari dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani
rohani. Adapun beberapa pendapat atau para pakar yang mendefinisikan tentang
olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau
rombongan. Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980)
adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan
aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan.. Adapun
Menurut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai “setiap aktivitas tubuh
berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang
lain, ataupun diri kita sendiri”.

Menurut Pakar Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang


berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan
membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan
atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan
berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

Sedangkan Pengertian Olahraga (Menpora Maladi) olahraga mencakup


segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan
cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan
sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani
yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka
memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.

3. Pengertian Sosiologi Olahraga

Sosialisasi adalah proses di mana orang menjadi akrab dan menyesuaikan


diri dengan hubungan antar pribadi dunia sosial mereka. Adapun istilah sosiologi

4
olahraga mengacu pada studi tentang hubungan antara arti olahraga dan
masyarakat. Hal ini tentu saja memberikan kajian bagaimana budaya dan nilai
mempengaruhi olahraga, bagaimana olahraga mempengaruhi budaya dan nilai,
dan hubungan antara olahraga dan media, politik, ekonomi, agama, ras, jenis
kelamin, pemuda, dan lain-lain. Juga melihat hubungan antara olahraga dan
ketidaksetaraan sosial dan mobilitas sosial.

Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada


masalah keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik
perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang
dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah melembaga.
Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe – tipe perilaku
anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial biasanya
terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata. Beragam
pranata yang ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.

Sosiologi olahraga adalah sub disiplin ilmu sosiologi yang menitikberatkan


pada olahraga sebagai fenomena sosial. Ini adalah bidang studi yang berkaitan
dengan hubungan antara sosiologi dan olahraga, dan juga berbagai struktur, pola,
dan organisasi sosial budaya yang terlibat dengan olahraga.

Bidang studi ini membahas dampak positif olahraga terhadap individu dan
masyarakat secara keseluruhan secara ekonomi, finansial, dan sosial. Sosiologi
olahraga mencoba untuk melihat tindakan dan perilaku tim olahraga dan
pemainnya melalui mata seorang sosiolog.

Saat ini, sebagian besar sosiolog olahraga mengidentifikasi dengan


setidaknya satu dari empat teori penting yang mendefinisikan hubungan antara
olahraga dan masyarakat, yaitu fungsionalisme struktural, konflik sosial,
feminisme, dan interaksionisme simbolik.

Teori mencoba menjelaskan mengapa sekelompok orang memilih untuk


melakukan tindakan tertentu dan bagaimana masyarakat, atau tim, bereaksi atau
berubah dengan cara tertentu. Fungsionalisme Struktural memandang masyarakat,

5
atau dunia olahraga, sebagai sistem yang kompleks, tetapi saling berhubungan, di
mana setiap bagian bekerja bersama sebagai satu kesatuan fungsional.

Teori konflik sosial memandang masyarakat, atau dunia olahraga sebagai


sistem kelompok yang tidak setara, dan karenanya secara konsisten menimbulkan
konflik dan perubahan. Feminisme jika sering dikaitkan dengan sekelompok
wanita yang mencoba untuk mengalahkan pria, tetapi itu tidak benar! Itu
memandang masyarakat secara tradisional tidak setara dalam berpihak pada laki-
laki, sementara masyarakat berjuang untuk kesetaraan antara jenis kelamin.

Terakhir, interaksionisme simbolik adalah pandangan tentang perilaku


sosial yang mengedepankan komunikasi gestural dan linguistik serta pemahaman
subjektifnya, terutama peran bahasa dalam perkembangan anak sebagai makhluk
sosial.

Adapun definisi sosiologi olahraga menurut para ahli, antara lain:

a. Donald Chu, Sosiologi olahraga adalah sebagai perpaduan dua pengetahuan


tentang bahasan sosiologi dan olahraga. Panduan ini dilakukan sebab olahraga
berkaitan erat dengan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat, baik
berkelompok ataupun individu.
b. Plessner, Pengertian sosiologi olahraga adalah sebagai cabang ilmu sosial
yang memberikan penekankan terhadap pentingnya pengembangan olahraga
dan kehidupan manusia melalui teori-teori dalam kompensasi manusia.
c. Plessner, Sosiologi olahraga dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu sosial
yang menekankan pentingnya pengembangan olahraga dan kehidupan
manusia melalui teori-teori dalam kompensasi manusia.

B. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Olahraga

Ruang lingkup kajian dalam sosiologi olahraga membahas hal-hal seperti:

1. Sistem sosial

Kajian sistem sosial dalam sosiologi olahraga berkaitan dengan garis sosial
di dalam kehidupan masyarakat. Sistem sosial dalam studi ini menyangkut tentang

6
kelompok sosial, tim dalam olahraga, klub dan hal lainnya yang berkaitann erat
dengan interaksi dan proses integrasi sosial dalam masyarakat.

2. Masalah figur sosial

Kajian sosiologi olahraga yang satu ini menyangkut tentang ketokohan atau
olahragawan, tentang pembina olahraga dana hal-hal lainnya yang sesuai dengan
hubungan dalam kehidupan masyarakat. Selain ruang lingkup sosiologi olahraga
tersebut, perlu juga kita ketahui interdisipliner dari bidang ilmu yang satu ini.
Sosiologi olahraga menyediakan payung ilmiah sosial yang besar dan mungkin
merupakan salah satu subdisiplin yang lebih interdisipliner, atau setidaknya
multidisiplin, dalam ilmu sosial.

Sosiologi olahraga, dalam banyak hal, merupakan singkatan dari ilmu sosial
olahraga. Ini terjadi terutama karena sosiologi olahraga menjadi terorganisir sejak
awal dan, karena tetap terbuka untuk berbagai ilmu sosial, organisasi, jurnal, dan
konferensi tidak berkembang di bidang lain.

Sosiologi olahraga juga mengalami jenis fragmentasi yang sama seperti


sosiologi arus utama dalam 30 tahun terakhir. Munculnya departemen seperti
“studi kebijakan”, “studi gender”, “studi media / komunikasi,” dan “studi ras dan
etnis,” banyak mempekerjakan individu yang terlatih sebagai sosiolog,
menghasilkan lapisan ilmu sosial lainnya.

Para sarjana di departemen ini juga melakukan penelitian terkait olahraga dan
mempresentasikan dan menerbitkan karya dalam sosiologi olahraga. Bidang
ketiga dari interdisipliner melibatkan hubungan sosiologi olahraga dengan
sosiologi dan pendidikan jasmani (sekarang kadang disebut kinesiologi atau
kinetika manusia).

Banyak subdisiplin sosiologi memiliki afiliasi ganda. Misalnya, sosiologi


agama dapat ditemukan di departemen sosiologi dan studi agama. Namun,
hubungan antara sosiologi olahraga, pendidikan jasmani, dan sosiologi mungkin
lebih mencolok dan penting.

Adapun Contoh kajian dalam bidang sosiologi olahraga misalnya:

7
1. Ketidaksetaraan jenis kelamin

Bidang studi yang luas dalam sosiologi olahraga adalah gender,


termasuk ketidaksetaraan gender dan peran yang dimainkan gender dalam
olahraga sepanjang sejarah. Misalnya, pada tahun 1800-an, partisipasi wanita
dalam olahraga tidak dianjurkan atau dilarang.

Baru pada tahun 1850 pendidikan jasmani untuk wanita diperkenalkan


di perguruan tinggi. Pada tahun 1930-an, bola basket, atletik, dan softball
dianggap terlalu maskulin untuk wanita yang pantas. Bahkan hingga 1970,
wanita dilarang berlari maraton di Olimpiade. Larangan tersebut tidak dicabut
hingga tahun 1980-an.

Pelari wanita bahkan dilarang berkompetisi dalam perlombaan maraton


reguler. Ketika Roberta Gibb mengirimkan entri untuk maraton Boston 1966,
itu dikembalikan kepadanya dengan catatan yang mengatakan bahwa wanita
secara fisik tidak mampu berlari jarak.

Jadi dia bersembunyi di balik semak di garis start dan menyelinap ke


lapangan begitu balapan sedang berlangsung. Dia dipuji oleh media atas
penyelesaiannya yang mengesankan pada 3 :21 :25.

2. Identitas Gender

Saat ini, partisipasi wanita dalam olahraga mendekati pria, meskipun


perbedaan masih ada. Olahraga memperkuat peran khusus gender yang
dimulai pada usia muda. Misalnya, sekolah tidak mempunyai program yang
diperuntukkan bagi anak perempuan di sepak bola, gulat, dan tinju.

Dan hanya sedikit pria yang mendaftar untuk program tari. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam olahraga “maskulin”
menimbulkan konflik identitas gender bagi perempuan sedangkan partisipasi
dalam olahraga “feminin” menciptakan konflik identitas gender bagi laki-laki.

Masalahnya bertambah jika berhadapan dengan atlet transgender atau


netral gender. Mungkin kasus yang paling terkenal adalah Caitlyn Jenner.

8
Dalam sebuah wawancara dengan majalah “Vanity Fair” tentang transisinya,
berbagi bagaimana bahkan ketika dia mencapai kejayaan Olimpiade sebagai
Bruce Jenner, dia merasa bingung tentang jenis kelaminnya dan peran yang
dimainkannya dalam kesuksesan atletiknya.

3. Bias yang Diungkap Media

Mereka yang mempelajari sosiologi olahraga juga mengawasi peran


berbagai media dalam mengungkap bias. Misalnya, tayangan olahraga tertentu
pasti berbeda-beda menurut gender. Pria biasanya menonton bola basket,
sepak bola, hoki, bisbol, gulat profesional, dan tinju.

Wanita, di sisi lain, cenderung mendengarkan liputan senam, seluncur


indah, ski, dan menyelam. Olahraga pria juga lebih sering dibahas daripada
olahraga wanita, baik di media cetak maupun di televisi.

C. Posisi Ilmu Pengetahuan Sosiologi Olahraga dalam Pembangunan


Olahraga Nasional

Posisi ilmu pengetahuan sosiologi olahraga dalam pembangunan olahraga


nasional adalah sebagai instrument pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Olahraga telah lama mejadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran ini bukan hanya diperlihatkan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON)
yang terkesan heroik, tetapi juga diperlihatkan dalam berbagai even olahraga yang
digelar sebelumnya. Kini, lingkungan strategis olahraga telah beubah. Tantangan yang
dihadapi bangsa-bangsa bukan melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, tetapi
memacu persaingan dan mengejar kesetaraan dalam lingkungan antar bangsa. Dalam
lingkup global, terjadilah peningkatan kesadaran akan saling ketergantungan antar
bangsa melalui difusi kultur olahraga. Dalam konteks ini, permasalahan sistm
keolahragaan nasional tidak terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan budaya
global.

9
Sementara dalam skala nasional, perubahan paradigma pembangunan nasional
kearah desentralisasi diikuti pula perubahan dalam kebijakanpembinaan olahraga
yang searah dengan demokratis dalam segala bidang. Pembinaan olahraga akan lebih
banyak melibatkan partisipasi dan prakarsa masyarakat. Perubahan ini semestinya
diikuti oleh pemberdayaan masyarakat dibidang olahraga.

Selaras dengan senmangat zaman, derajat partisipasi masyarakat dalam


pembangunan olahraga akan menetukan postur dan kemajuan pembangunan olahraga
suatu daerah. Masyarakat bukan hanya perlu didorong dalam menjadikan olahraga
sebagai kebutuhan, tetapi juga mengambil peran dalam memajukan pembangunan
olahraga daerah.

Pembangunan sarana dan prasarana olahraga selain harus memperhatikan


sebaran demografis juga tidak melupakan kebutuhan penyediaan pelayanan olahraga
bagi anggota masyarakat yang memiliki keterbatasan khusus.

Sedangkan dalam hal pembinaan olahraga prestasi perlu didukung


peningkatan sarana prasana olahraga dan sumber daya manusia yang kompeten.
Pembinaan olahrag prestasi dilteakkan di atas Insan pendidikan jasmani dalam
berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pembinaan dilakukan dengan memperhatikan
beberapa kecendrungan yaitu introduksi dan penerapan teknologi olahraga untuk
mendorong efisiensi pembinaan olahraga prestasi.

Indonesia menempatkan olahraga sebagai salah satu sarana dalam


pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal
tersebut dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional.

Posisi olahraga di Indonesia secara konkret dapat dilihat dari Rencana


Pembangunan Jangka Panjang (PJP) , Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM), hingga program kerja Kemenpora bidang olahraga. Di dalamnya olahraga
dikaitkan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

10
Dengan memandang olahraga sebagai sarana pembangunan, fondasi olahraga
di Indonesia adalah budaya olahraga yang diharapkan dapat mendukung prestasi
olahraga Indonesia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sosiologi olahraga adalah sub disiplin ilmu sosiologi yang menitikberatkan


pada olahraga sebagai fenomena sosial. Ini adalah bidang studi yang berkaitan dengan
hubungan antara sosiologi dan olahraga, dan juga berbagai struktur, pola, dan
organisasi sosial budaya yang terlibat dengan olahraga.

Bidang studi ini membahas dampak positif olahraga terhadap individu dan
masyarakat secara keseluruhan secara ekonomi, finansial, dan sosial. Sosiologi
olahraga mencoba untuk melihat tindakan dan perilaku tim olahraga dan pemainnya
melalui mata seorang sosiolog.

Ruang lingkup kajian dalam sosiologi olahraga membahas hal-hal seperti


Sistem sosial dan figur sosial.

Adapun Contoh kajian dalam bidang sosiologi olahraga misalnya:

1. Ketidaksetaraan jenis kelamin


2. Identitas gender
3. Bias yang diungkapkan media
Posisi ilmu pengetahuan sosiologi olahraga dalam pembangunan olahraga
nasional adalah sebagai instrument pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Olahraga telah lama mejadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran ini bukan hanya diperlihatkan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON)
yang terkesan heroik, tetapi juga diperlihatkan dalam berbagai even olahraga yang

11
digelar sebelumnya. Kini, lingkungan strategis olahraga telah beubah. Tantangan yang
dihadapi bangsa-bangsa bukan melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, tetapi
memacu persaingan dan mengejar kesetaraan dalam lingkungan antar bangsa. Dalam
lingkup global, terjadilah peningkatan kesadaran akan saling ketergantungan antar
bangsa melalui difusi kultur olahraga. Dalam konteks ini, permasalahan sistm
keolahragaan nasional tidak terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan budaya
global.

Daftar Rujukan

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru Keempat.


Jakarta Raja Grafindo Persada.

https://globalstrategi.blogspot.com/2016/03/sosiologi-olahraga-sebagai-
instrumen.html

https://dosenpenjas.com/sosiologi-olahraga/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-sosiologi.

https://sosiologi.co.id/sosiologi-olahraga/

https://guruips.co.id/fungsi-sosiologi-olahraga/

https://www.journals.mindamas.com/index.php/atikan/article/view/13

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-dan-sistem-
keolahragaan-nasional-indonesia

https://globalstrategi.blogspot.com/2016/03/sosiologi-olahraga-sebagai-
instrumen.html

12

Anda mungkin juga menyukai