Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PAEDAGOGI OLAHRAGA :

KESENJANGAN ANTARA EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Paedagogi Olahraga

Dosen Pengampu:

Fajar Awang Irawan, S. Si., M. Pd., Ph. D.


Yuwono, S. Si., M. Pd.

Disusun Oleh:

Danti Putri Subagyo 6211418021

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menuliskan makalah yang berjudul Kesenjangan Antara Ekonomi Dan Motivasi
Belajar. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Paedagogi Olahraga.

Penulis menyadari dalam makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang
membangun. Sebelum dan sesudahnya, kami mengucapkan terimakasih.

Semarang, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Belajar..................................................................................................................6
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar......................................................................................6
2.3 Pengertian Motivasi Belajar...................................................................................................8
2.4 Pengertian Keluarga...............................................................................................................8
2.5 Pentingnya Pendidikan Keluarga...........................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.................................................................................................................................11
3.1 Hubungan Antara Ekonomi Keluarga dengan Motivasi Belajar Anak.................................11
3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak.................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
4.2 Saran....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka
membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Negara indonesia sebagai negara berkembang
membutuhkan sumber daya manusia yang berkulitas. Pendidikan mempunyai peran yang
sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya
mewujudkan cita-cita bangsa indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tanggung jawab terhadap pendidikan tidak hanya oleh satu pihak saja melainkan
semua pihak yang turut andil dalam tanggung jawab pendidikan. Berkaitan dengan hal
tersebut maka diperlukan suatu lembaga dalam upaya untuk melakukan proses
pendidikan sehingga tujuan sistem pendidikan nasional akan tercapai. Usaha tersebut
dituangkan melalui lembagalembaga formal yaitu sekolah. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan pendidikan akan tercapai oleh
suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari siswa itu sendiri,
sedangkan faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor yang
berasal dari internal terdiri dari kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi,
kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor dari luar terdiri dari lingkungan
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam
kegiatan belajar mengajar jika faktor-faktor tersebut tercapai maka kegiatan belajar
mengajar akan terlaksana dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa hubungan antara kesenjangan ekonomi keluarga dan motivasi belajar anak?
2. Faktor apa saja yang terjadi pada motivasi belajar anak?

1.3 Tujuan Masalah

4
1. Untuk mengetahui hubungan antara ekonomi keluarga dan motivasi belajar seorang
anak.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada motivasi belajar anak.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah
dipelajari. Menurut Slameto (2015: 2) Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

Menurut Hamalik (2004: 27) Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh


kelakuan melalui pengalaman, dan belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih
luas dari itu. Sedangkan menurut Majid dalam Sudjana (2005: 103) Belajar adalah
perilaku pengembangan diri melalui proses penyesuaian tingkah laku yang terwujud
melalui kegiatan belajar, bukan karena akibat langsung dari pertumbuhan seseorang
yang melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar di atas


dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah sebagai proses kegiatan seseorang yang
dilakukan secara sadar yang diperoleh melalui pengalaman dan penyesuaian tingkah
laku dalam upaya meningkatkan kualitas diri.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Menurut Hamalik (2004: 32) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik adalah:

a. Faktor Kegiatan
Peserta didik belajar melakukan banyak kegiatan seperti melihat, mendengar,
merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya.
b. Belajar Memerlukan Latihan
Belajar, mengingat, meninjau agar pelajaran yang terlupa dapat didiskusikan
kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

6
c. Belajar Peserta Didik Lebih Berhasil
Belajar akan lebih berhasil jika peserta didik merasa berhasil dan mendapatkan
kepuasannya, dan belajar dilakukan pada saat yang menyenangkan.
d. Faktor Motivasi
Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik,
sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.
e. Faktor Asosiasi
Sangat bermanfaat dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang
lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu
kesatuan pengalaman.
f. Faktor Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah kematangan, minat,
kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.
g. Faktor Minat dan Usaha
Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik belajar lebih baik daripada
belajar tanpa minat.
h. Faktor Fisiologis
Kondisi peserta didik sangat berpengaruh dalam proses belajar.
i. Faktor Intelegensi
Peserta didik yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar.

Menurut Slameto (2015: 54) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
faktor internal terdiri dari:
- Faktor Jasmaniah Faktor kesehatan, cacat tubuh.
- Faktor Psikologis Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan.
- Faktor Kelelahan
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada di luar diri individu yang sedang belajar,
faktor eksternal terdiri dari:
- Faktor Keluarga
Cara orangtua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan.
- Faktor Sekolah
7
Metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan peserta didik, relasi
peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,
tugas rumah.
- Faktor Masyarakat
Kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul.

2.3 Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Menurut Uno (2012: 23) Motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk
mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-
unsur yang mendukung. Menurut Winkel (2005: 160) Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri peserta didik yang menimbulkan
kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Sardiman (2011: 75)
Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri peserta didik yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat dicapai.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar


adalah dorongan dari dalam maupun luar diri yang memberikan semangat dalam
dalam diri peserta didik untuk merubah tingkah laku sehingga dapat memperoleh
prestasi yang lebih baik.

2.4 Pengertian Keluarga


Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Menurut Purwanto (2004: 78)
Keluarga penting dan perlunya pendidikan dan pengajaran di sekolah bagi anak-anak.
Keluarga khususnya orangtua tidak mungkin sanggup dan mendidik dan mengajar
anak-anak mereka segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk bekal hidup anak-
anaknya dalam masyarakat yang sudah sedemikian majunya seperti sekarang ini.
Keluarga harus dibantu, sekolahlah yang berkewajiban membantu keluarga atau
orang tua dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya.

8
Menurut Yusuf 2004: 128) Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi
perkembangan pribadi anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang harmonis dan agamis dalam arti, orangtua memberikan curahan kasih
sayang, perhatian serta bimbingan dalam kehidupan keluarga, maka perkembangan
dan kepribadian anak tersebut cenderung positif.

Berdasarkan pendapat para ahli pengertian keluarga di atas dapat disimpulkan


bahwa, keluarga adalah pendidikan pertama yang dilakukan pada anak sebelum
masuk ke dunia pendidikan (sekolah), keluargalah sangat berpengaruh bagi setiap
aktifitas yang di lakukan anak.

2.5 Pentingnya Pendidikan Keluarga


Pentingnya Pendidikan keluarga dinyatakan oleh beberapa para ahli sebagai berikut.
Menurut Purwanto (2014: 98):

a. Comenius menyebutkan bahwa pendidikan keluarga sangat penting bagi anak-


anak yang sedang berkembang. Dalam hal ini, orang tua harus mendidik anak-
anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa
anak-anaknya.
b. J.J Rousseau menyebutkan bahwa pendidikan anak di lingkungan keluarga sangat
penting jika disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
c. C.G. Salzmann menyebutkan pengaruh pendidikan keluarga terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar.
d. Pestalozzi menyebutkan bahwa pendidikan keluarga sebagai unsur pertama dalam
kehidupan masyarakat.

Menurut Yusuf (2004: 138) pentingnya pendidikan keluarga yaitu sebagai berikut:

a. Karena orangtua merupakan pembina pribadi yang pertama bagi anak, dan tokoh
yang diidentifikasi atau ditiru anak, maka anak memiliki kepribadian atau yang
berakhlak baik.
b. Orangtua seharusnya memperlakukan anak dengan baik. Perlakuan yang otoriter
(perlakuan yang keras) akan mengakibatkan perkembangan pribadi anak yang
kurang diharapkan, begitu pula perlakuan yang permisif (terlalu memberi
kebebasan) akan mengembangkan pribadi anak yang tidak bertanggung jawab,
atau kurang memperdulikan tata nilai yang di junjung tinggi dalam
lingkungannya.
9
c. Orangtua hendaknya memelihara hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga (ayah dengan ibu, orang tua dengan anak, dan anak dengan anak).
Hubungan yang harmonis penuh pengertian dan kasih sayang akan membuahkan
perkembangan perilaku anak yang baik.
d. Orangtua hendaknya membimbing, mengajarkan, atau melatih ajaran agama
terhadap anak seperti bersyukur ketika mendapatkan anugrah, bersikap jujur,
menjalin persaudaraan dengan orang lain, dan menjauhkan diri dari perbuatan
yang di larang Allah.

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Antara Ekonomi Keluarga dengan Motivasi Belajar Anak


Motivasi terdiri dari motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri, sedangkan motivasi eksternal
adalah motivasi yang berasal dari luar anak. Motivasi eksternal sangat dibutuhkan
seorang anak pada saat anak tersebut kurang termotivasi dalam belajarnya. Seorang
anak yang sudah memiliki motivasi dalam dirinya, tanpa dimotivasi dari luar tetap
mampu mengembangkan potensi dirinya untuk berprestasi. Hal ini diperkuat oleh
Safitri (2016) menyatakan bahwa Motivasi belajar berpengaruh positif secara parsial
pada prestasi belajar komputer akuntansi MYOB.

Hasil belajar anak juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, salah satunya adalah
status sosial ekonomi orang tua. Salah satu indikator status sosial ekonomi keluarga
adalah pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang lebih dari cukup maka
orang tua mampu memberikan dukungan berupa materi yang berguna untuk
menunjang kebutuhan belajar anak. Anak akan lebih percaya diri apabila kebutuhan
sekolahnya terpenuhi. Gerungan (2009:186) menyatakan bahwa “keadaan ekonomi
keluarga tentulah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila
diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material
yang dihadapi keluarganya lebih luas, anak akan mendapat kesempatan yang lebih
luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat
dikembangkan apabila tidak ada prasarananya.”

Keadaan sosial keluarga menjadi sangat penting bagi anak, dengan keadaan
sosial yang baik maka akan memberikan kenyamanan bagi anak untuk belajar.
Kontak sosial dan komunikasi yang baik menunjukkan perhatian orang tua terhadap
anaknya, sehingga akan timbul rasa tanggung jawab dan kepercayaan dalam belajar.
Dengan status sosial ekonomi orang tua yang baik, maka siswa akan lebih nyaman
dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Joublish dan Muhammad
(2010:678) menujukkan bahwa anak dari keluarga yang lemah status sosial

11
ekonominya memiliki kesiapan yang rendah daripada teman sebaya mereka dari
keluarga yang menengah ke atas status sosial ekonominya.

Slameto mengatakan keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan


belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya
misalnya: makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan dan lain-lain juga
membutuhkan fasilitas belajar, seperti ruang belajar, meja, kursi penerangan, alat
tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika
keluarga cukup mempunyai uang.

3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak

1. Faktor Internal

Faktor ini berasal dari dalam diri individu yang terbagi menjadi dua, yakni faktor
fisik yang meliputi kesehatan jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis dan
faktor psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, dan persepsi.

a. Faktor Fisik

Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan penampilan
anak. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik
terutama panca indera.

b. Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan aspek-


aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada anak. Faktor
ini menyangkut kondisi rohani anak.

2. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar individu ini terbagi menjadi dua, yakni faktor sosial
dan faktor non sosial. Faktor eksternal ini berasal dari keluarga, sekolah, dan
lingkungan sekitar, baik lingkungan sosial maupun nonsosial.

12
a. Faktor Sosial

Pengaruh lingkungan sosial pada umumnya bersifat positif dan tidak


memberikan paksaan yang meliputi keluarga, guru dan teman. Proses belajar
akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang
menyenangkan, seperti bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa,
serta selalu membantu anak yang mengalami kesulitan belajar. Begitu pula,
pada saat dirumah anak tetap mendapat perhatian dari orang tua, baik
perhatian material dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar, serta
perhatian non-material yakni kasih sayang yang akan membuat anak merasa
aman, nyaman dan percaya diri saat belajar.

Selain itu, pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak dengan teman-
temannya juga diperlukan ekstra pengawasan. Jangan sampai anak terbawa
dalam suasana belajar yang negatif akibat mendapat pengaruh buruk dari
teman-temannya. Sebab, pengaruh dari teman bergaul lebih cepat diterima
dalam jiwa seorang anak. Pada akhirnya lingkungan masyarakat ikut andil
dalam membentuk perkembangan kepribadian anak, sebab ia akan selalu
berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu pengawasan dan
bimbingan dari orang tua perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran anak.

b. Faktor Non-Sosial

Faktor lingkungan non-sosial berasal dari luar individu anak, yakni dari
lingkungan anak, seperti rumah dan sekolah. Keadaan rumah dan sekolah juga
sangat mempengaruhi motivasi belajar seorang anak. Dimulai dari kondisi
rumah yang nyaman dan suasana yang tenang dan damai akan sangat
menunjang kegiatan belajar seorang anak. Oleh karena itu, sebaiknya jaga
selalu kebersihan rumah dan hindari suasana rumah yang tegang, akibat sering
ribut dan cekcok. Hal ini bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman dan
bosan atau malas untuk belajar di rumah.

13
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Motivasi terdiri dari motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri, sedangkan motivasi eksternal
adalah motivasi yang berasal dari luar anak. Hasil belajar anak juga dipengaruhi oleh
faktor eksternal, salah satunya adalah status sosial ekonomi orang tua. Keadaan sosial
keluarga menjadi sangat penting bagi anak, dengan keadaan sosial yang baik maka
akan memberikan kenyamanan bagi anak untuk belajar. Dimulai dari kondisi rumah
yang nyaman dan suasana yang tenang dan damai akan sangat menunjang kegiatan
belajar seorang anak. Hal ini bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman dan bosan
atau malas untuk belajar di rumah.

4.2 Saran
Dari makalah permasalahan diatas, bahwa sebaiknya seorang anak selalu diharapkan
dapat lebih mampu lagi dalam meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

2 Faktor Penting yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak. (n.d.). Retrieved April 2020, from
https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/2-faktor-
penting-yang-mempengaruhi-motivasi-belajar-anak.html

DESLIAN, Y. (2012, Juli). HUBUNGAN ANTARA EKONOMI ORANGTUA DENGAN. Retrieved April 2,
2020, from http://repository.uin-suska.ac.id/8504/1/2013_2013292PGMI.pdf

Hakim, W. K. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI di SMA N 4 Padang. Pendidikan Ekonomi.

LISTIANA, N. (2013, Maret). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA. Retrieved
April 2020, from http://eprints.uny.ac.id/16549/1/SKRIPSI_NANI
%20LISTIANA_09403244040.pdf

mmadinah. (2018, Desember). Faktor faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Retrieved April 2,
2020, from https://miniaturmadinahalamien.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
motivasi-belajar/

Nugroho, T. A., & Sudarma, K. (2017). PENGARUH GAYA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR,
DANKONDISISOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA HASIL BELAJAR. Economic Education
Analysis Journal.

RAHMAWATI, R. (2016, Juli). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA.


Retrieved April 2, 2020, from https://eprints.uny.ac.id/41152/1/RIMA%20RAHMAWATI
%20(SKRIPSI%20FULL).pdf

YESIA, A. R. (2019, April). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FAKTOR KELUARGA. Retrieved April 2,
2020, from http://digilib.unila.ac.id/56501/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf

YUNIATI, A. (2013). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA. JURNAL


PUBLIKASI.

15

Anda mungkin juga menyukai