Anda di halaman 1dari 19

Tipe Kepemimpinan Gus Dur

Ahmad Firdaus khubet 18032010034


Permadi Indra P. 18032010047
Muhammad Rijalul Fikri 18032010095
Dhanu Ega Sentanu 18032010103
Jeremiah Batista H. 18032010113
Dwi Sutrisno 18032010117
Ivan Jeremias Tjioewinata 18032010135
Rafif Nizam Aryarangga 19051010055
Mu'ammar Fadhil 19051010057
Aldi Bayu Ananta 19051010068
M. Ferdian Arya Saputra 19051010073

Mata Kuliah : Kepemimpinan


Kelas : G407
Latar Belakang Presiden Keempat (K.H. Abdur
rahman Wahid)
K.H. Abdurrahman Wahid Lahir di Denayar, Jombang 7 September 1940, dan meningga
l di Jakarta pada 30 Desember 2009, riwayat perjalanan hidup anak pertama dari enam bersa
udara pasangan KH. Wahid Hasyim dan Hajjah Solechah ini ibarat lembaran buku yang tidak
akan pernah habis dibaca. Ia bukan hanya seorang ulama, tetapi juga budayawan, penulis, ce
ndekiawan, pengamat sepakbola, politisi, penikmat seni, humoris, penggiat demokrasi, penga
njur pluralis, pembela kaum minoritas dan banyak lagi.
Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur tokoh Muslim Indonesia dan pemi
mpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia
menggantikan B.J Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilu
1999. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 oktober 1999 dan berakhir p
ada sidang istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 juli 2001, kepemiminannya digantikan
oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR Abdurrahman wahid adal
ah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangki
tan Bangsa (PKB). Mantan Presiden ke-4 RI ini bahkan sudah dikenal di seluruh dunia. Sepa
k terjang dan gagasan-gagasannya yang kontroversial menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa
saja yang memperbincangkannya. Ibarat telaga yang tak pernah kering untuk ditimba.
Curriculum Vitae Gus Dur

Foto

Nama Abdurrahman Wahid

Nama Panggilan Gus Dur

Tempat Lahir Jombang, Jawa Timur

Tanggal Lahir 07 September 1940

Agama Islam

Nama Ayah K.H. Wahid Hasyim

Nama Ibu NY. Hj. Sholehah

Nama Istri Sinta Nuriyah


Curriculum Vitae Gus Dur
Nama Anak Alissa Qotrunnada, Zannuba Ariffah, Anita Hayatunnufus, Inayah Wulandari
Riwayat Pendidikan  Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah (1957-1959)
 Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur (1959-1963)
 Al Azhar University, Cairo, Mesir, Fakultas Syari'ah (Kulliyah al-Syari'ah) (1964-1966)
 Universitas Baghdad, Irak, Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab (1966-1970)
Riwayat Karir  Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang, sebagai Dekan dan Dosen (1972-
1974)
 Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng (1974-1980)
 Katib Awwal PBNU (1980-1984)
 Ketua Dewan Tanfidz PBNU (1984-2000)
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (1987-1992)
 Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (1989-1993)
 Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia, Ketua Dewan Syura DPP PKB (1998)
 Presiden Republik Indonesia (1999-2001)
 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Mustasyar (2000)
 Rektor Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia (2002)
 Pendiri The WAHID Institute, Indonesia (2004)
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelo
mpok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain
kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan
sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya,
untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Beberapa implikasi dari berbagai definisi adalah :


1. Kepemimpinan melibatkan orang lain yaitu pengikut. Sebagai akibat dari kesediaan
menerima petunjuk dari seorang pemimpin. Anggota kelompok harus dapat
memahami status pemimpinnya yang memungkinkan proses kepemimpinan berjalan
dengan baik.
2. Kepemimpinan melibatkan kekuasaan yaitu kemampuan untuk menggunakan
pengaruh artinya kemampuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku individu atau
kelompok.
3. Kepemimpinan melibatkan pengaruh (influence) yaitu tindakan tingkah laku yang
menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku individu dan kelompok.
Prinsip-prinsip Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup


Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui
membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk
sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan


Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani b
erdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih be
rprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada k
eikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk
membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang
lama dan kondisi tidak ditentukan.
ANALISIS
Bisa juga dikatakan tipe kepemimpinan presiden gus dur dilihat dari kepribadiannya adalah kepe
mimpinan yang kharismatis. Karisma berasal dari bahasa yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yan
g tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik, karismatik itu sendiri tidak dimi
liki oleh setiap pemimpin namun hanya sebagian kecil yang mendapatkan karisma. Tegasnya seora
ng pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para p
engikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang itu dikagumi.

Penampilan fisik ternyata bukan ukuran yang berlaku umum karena ada pemimpin yang dipan
dang sebagai pemimpin yang kharismatik yang kalah hanya dilihat penampilan fisiknya saja seben
arnya tidak atau kurang mempunyai daya tarik. Usia pun tidak selalu dapat menjadi ukuran. Sejara
h telah membuktikan bahwa seseorang yang berusia relative muda pun mendapat julukan sebagai pemi
mpin yang kharismatik. Jumlah harta yang dimilikipun nampaknya tidak bisa digunakan sebagai ukura
n. Ada orang yang tergolong sebagai pemimpin yang kharismatik tetapi dari sudut kebendaan ia tergol
ong miskin.
ANALISIS
Mungkin karena kekurangan pengetahuan untuk menjelaskan kriteria ilmiah meng
enai kepemimpinan yang kharismatik, orang lalu cenderung mengatakan bahwa ada orang
-orang tertentu yang memiliki “kekuatan ajaib” yang tidak mungkin dijelaskan secara ilmia
h yang menjadian orang-orang tertentu itu dipandang sebagai pemimpin yang khar
ismatik. Sesungguhnya sangat menarik untuk memperhatikan bahwa para pengikut seor
ang pemimpin yang kharismatik tidak mempersoalkan nilai-nilai yang dianut, sikap d
an perilaku serta gaya yang digunakan oleh pemimpin yang kharismatik menggunakan
gaya yang otokratik atau dictatorial, para pengikutnya tetap setia kepadanya.
KELEBIHAN
• Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas

• Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat

• Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang berkharisma
sehingga bisa dipercaya
• Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal
mungkin
KEKURANGAN
Kekurangan Kepemimpinan karismatik yaitu berisiko, karena hasil kerja pemimpin sulit
untuk diprediksi, apabila pemimpin tersebut terlalu banyak diberikan kewenangan untuk men
entukan visi perusahaan ke depan. Kekuasaan tersebut dapat disalahgunakan, sehingga orga
nisasi dapat terseret pada konflik yang merusak. Dalam kondisi perusahaan yang kacau, sang
at sukar untuk mengembangkan sebuah visi strategis dengan lingkungan organisasi yang ko
mpleks seorang diri. Jadi, teori-teori karismatik yang menekankan kepada kepemimpinan in
dividu yang luar biasa, paling cocok untuk menjelaskan seorang wirausahawan yang visione
r, yang mendirikan sebuah organisasi baru atau seorang manajer pemutar arah
(turnaround manager) yang menyelamatkan sebuah organisasi yang besar, yang berada di
ujung keruntuhan
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
X
Generasi X (atau disingkat GenX) adalah kelompok demografi menyusul baby boomer dan mendahului mil
enial. Para peneliti dan media populer memakai awal sampai pertengahan 1960an sebagai permulaan tahun kelahi
ran dan akhir 1970an sampai awal 1980an sebagai akhir tahun kelahiran, dengan generasi tersebut umum diartika
n sebagai orang-orang yang lahir dari 1965 sampai 1980.
Generasi X adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1965 hingga tahun 1980. Generasi X sering diseb
ut dengan baby bust dikarenakan penurunan angka kelahiran bayi yang signifikan dibandingkan generasi baby
boomer sebelumnya. Generasi X tumbuh di masa perkembangan teknologi yang sama sekali baru seperti handp
hone dan laptop, juga kesulitan ekonomi pada tahun 1980-an. Generasi X dinilai sebagai generasi yang mandi
ri, pekerja keras, berorientasi pada karier, fleksibel, mahir dalam teknologi, logis, banyak akal, dan probl
em solver (pemecah masalah) yang baik.
Lahir pada pertengahan tahun 60, mulai dari 1965 hingga 1980, Gen X merupakan Angkatan kerja yang
mandiri dan bersedia beradaptasi di lingkungan kerjanya. Sifat mandiri mereka ini disebabkan kebanyakan gen
X sejak kecil lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sendirian atau di tempat penitipan anak akibat
percepatan era industri yang membuat orang tua gen X lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja dan
mulai berkembangnya para ibu yang menjadi wanita karier. Pola asuh tersebut juga membuat mereka lebih skeptis
dan pesimis ketika menghadapi tantangan, namun membuat mereka lebih toleran, bersedia menerima berbagai
perbedaan yang ada. Masa ketika mereka lahir saat itu teknologi informasi mulai masuk sehingga generasi ini
dapat berpikir secara inovatif.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
X
Di antara generasi XYZ, generasi X ini memiliki karakteristik khas sebagai berikut:
1. Mengutamakan work-life balance Generasi X tidak terlalu ambisius soal karier, tapi juga
tidak menyepelekan pekerjaan. Mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk
membahagiakan diri sendiri di sela-sela kesibukan kerja.
2. Menunda menikah atau punya anak Fokus utama generasi X adalah kebahagiaan atau
kesuksesan dirinya sendiri sehingga mereka tidak segan menunda menikah atau punya ana
k jika dipandang perlu..
3. Skeptis Generasi X juga dikenal skeptis dan tidak ingin terlibat dalam kegiatan yang dinilai
tidak menguntungkan mereka, termasuk dalam pemilu.
4. Mampu beradaptasi Generasi X dilahirkan pada tahun-tahun awal berkembangnya teknologi
dan informasi, seperti penggunaan personal computer (PC), video games, TV kabel, dan
Internet. Mereka bisa dengan cepat beradaptasi, bahkan hingga era serba wireless saat ini..
5. Banyak akal Orang-orang generasi X lebih jago berdagang dibanding generasi baby boomer.
Salah satunya karena mereka banyak akal dan memang menyukai hal-hal yang informal.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
Y (Milenial)
Generasi Y adalah generasi yang sering menerapkan kreativitas serta berfokus pada peng
embangan diri sehingga cenderung memilih pekerjaan yang menyenangkan bagi mereka dan c
enderung berhura-hura. Generasi Y adalah Generasi yang tumbuh di tengah hiruk pikuknya perk
embangan teknologi nirkabel. Meskipun demikian, generasi milenial merayakan keragaman dal
am semua bentuk dan mereka memiliki pandangan optimis dan sekaligus realistis. Mereka tid
ak hanya melakukan banyak tugas, mereka melakukan banyak tugas dengan cepat. Gaya ke
pemimpinan yang dimiliki oleh kalangan generasi milenial, terutama gaya kepemimpinan hu
manistik. memiliki beberapa ciri yaitu
a) terbuka agar pengikut dapat memahami makna dan visi pekerjaan, sebab pengikut berhak
atas informasi yang transparan dan komunikasi yang terbuka,
b) suportif, akomodatif, empatik, sopan, dan baik hati,
c) mendorong partisipasi dan otonomi dari setiap anggota kelompok,
d) menjunjung tinggi keadilan,
e) menyediakan umpan balik yang konstruktif,
f) menjadi role model dalam membangun tujuan dan pertumbuhan personal anggota tim.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
Z
Generasi Z merupakan generasi yang paling muda yang baru memasuki angkatan kerja. Generasi ini bia
sanya disebut dengan generasi internet atau Igeneration. Generasi Z lebih banyak berhubungan sosial lewat
dunia maya. Sejak kecil, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab denga
n smartphone dan dikategorikan sebagai generasi yang kreatif.

Dari perspektif rentang waktu, Generasi Z meliputi mereka yang lahir di pertengahan tahun 90-an (199
5/1996/1997) hingga tahun 2010/2012/2015 (pembatasan tahun ini belum menjadi suatu kesepakatan di antar
a para ahli dan akademisi). Generasi ini lahir ketika teknologi digital telah berkembang, bahkan tumbuh bers
ama dengan perkembangan teknologi. Mereka sejak dini mengonsumsi berita dan informasi dari media sosia
l yang menjadi referensi utama untuk memahami dunia, sehingga dunia yang luas adalah ruang belajar tanpa
batas yang berada dalam genggaman mereka.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
Z
Ciri/Karakteristik:
• Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan
berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan
maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
• Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring
sosial seperti facebook, twitter, line, whatsapp, telegram, instagram, atau SMS. Melalui
media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara
spontan.
• Ketika platform seperti Facebook dan Twitter pertama kali keluar, millennial dan generasi
yang lebih tua menggunakannya tanpa memikirkan dampak. Seiring waktu, mereka
menyadari bahwa mengumbar hidup di mata publik dapat dengan mudah menghantui
mereka. Generasi Z telah belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan memilih platform
yang lebih bersifat privasi dan tidak permanen.
• Generasi Z dikenal lebih mandiri daripada generasi sebelumnya. Mereka tidak menunggu
orang tua untuk mengajari hal-hal atau memberi tahu mereka bagaimana membuat
keputusan. Apabila diterjemahkan ke tempat kerja, generasi ini berkembang untuk memili
h bekerja dan belajar sendiri.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
Z
Berikut merupakan tipe generasi Z yang perlu dipertimbangkan untuk dapat mempin generasi Z:
1. Generasi Z yakin dengan gelar sarjana mereka. Desas desus yang dik
abarkan oleh media mengatakan bahwa Generasi Z berikutnya memiliki kemungkinan unt
uk meninggalkan kuliah dan bergabung dengan perusahaan Startup atau membuat perusahaan
mereka sendiri. Namun, ini belum sepenuhnya benar. Sekitar 80% dari Generasi Z meyakini
bahwa mereka memerlukan gelar sarjana mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginka
n. Sekitar 70% dari Generasi Z meyakini bahwa mereka membutuhkan gelar sarjana untuk me
mpertahankan gaya hidup yang nyaman bagi mereka.
2. Generasi Z peduli terhadap pinjaman pelajar, pilihan karier dan menjadi seorang yang
cukup baik. Saat ini, berdasarkan data pinjaman p
elajar terbaru, lebih dari 44 juta orang memiliki pinjaman atau hutang pelajar sebanyak lebih
dari satu triliun. Hanya 30% dari Generasi Z yang percaya bahwa mereka dapat melunasi hutan
g tersebut. Sekitar 26% dari mereka merasa ragu bahwa mereka telah membuat pilihan yang s
alah dan 26% juga merasa bahwa mereka tidak dapat memberikan yang terbaik pada pekerja
an pertama mereka.
Tipe Kepemimpinan untuk Generasi
Z
3. Generasi Z menginginkan manajer yang baik dan mereka juga berharap dapat menjadi manajer
yang baik.
Generasi Z adalah orang-orang sangat ambisius. 60% dari mereka tertarik untuk memiliki posisi dalam
manajemen. Lebih dari 75% percaya bahwa kemampuan seorang pemimpin untuk melatih merupakan
faktor yang penting. 25% percaya bahwa kemampuan seorang pemimpin untuk melatih merupakan hal y
ang paling penting. Satu dari empat orang mengatakan bahwa ia akan meninggalkan perusahaan jika
memiliki bos yang memimpin dengan ketakutan.
4. Generasi Z memiliki semangat wirausaha.
Disaat sebagian Generasi Z berencana untuk bekerja di perusahaan sepanjang karier mereka, mereka juga
melatih diri untuk berpikir sebagai wirausahawan. 72% dari mereka berharap dapat memulai bisnis
sendiri di kemudian hari dan 61% berencana untuk menjalankan bisnis sendiri setelah mereka lulus kulia
h
5. Generasi Z membutuhkan stabilitas.
Jika berbicara tentang prioritas kerja, 69% dari Generasi Z peduli akan kehidupan pribadi dan pekerjaan y
ang seimbang, tentunya dengan kompensasi dan manfaat lain yang bisa mereka dapatkan. Generasi Z ja
uh lebih menginginkan stabilitas dibandingkan dengan pekerjaan yang sesuai dengan kesukaan mereka. T
entunya ini adalah hal yang berbeda dengan para milenial. 88% kaum milenial percaya bahwa ke
suksesan mereka ditentukan oleh kebahagiaan yang mereka dapatkan.
KESIMPULAN
Tipe kepemimpinan yang cocok untuk masa kini di mana ada kesenjangan generasi dalam k
orporasi yang diisi para pemilik dan pemimpin senior korporasi adalah generasi X (lahir dalam rentang ta
hun 1965-1981), para manajer adalah generasi Y (lahir dalam rentang tahun 1982-1995) dan para karyawa
n adalah generasi Z (lahir dalam rentang tahun 1996-2010) yaitu model kepemimpinan tra
nsformasional. Teori Kepemimpinan Bass merujuk pada empat hal yang menjadi ciri kepemimpinan tra
nsformasional yang terindikasi cocok dengan faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan di ja
man modern.
Pertama, idealized influence, atau kharisma di mana seorang pemimpin transformasional berusa
ha menjadi role model bagi anak buah mereka. Pemimpin transformational akan selalu mempro
mosikan visi, nilai-nilai perusahaan, dan memberikan contoh (leading by example) agar anak buah
mereka melihat, mencontoh, dan pada akhirnya mengikutinya.
Kedua, inspirational motivation, di mana seorang pemimpin transformasional menginspirasi anak b
uah mereka agar mampu mencapai hasil yang lebih baik dengan menanamkan pentingnya tujuan dari ap
a yang sedang dikerjakan, dan pada saat yang sama, juga menjual visi yang lebih besar jika anak buah m
ampu mencapai hal-hal di luar ekpektasi.
Ketiga, intellectual stimulation, di mana seorang pemimpin transformasional mendorong anak buahn
ya agar mampu lebih berimajinasi dan berinovasi. Pemimpin akan menciptakan lingkungan kerja kondus
if untuk ide-ide baru, menantang status quo, dan keberanian mengambil resiko.
Keempat, individualized consideration, dimana seorang pemimpin transformasional berusaha menja
di seorang mentor bagi anak buahnya dengan membuat konesi interpersonal yang tulus untuk memb
antu mereka, menginspirasi, mendorong, dan memberikan dukungan-dukungan yang diperlukan agar ta
rget pekerjaan anak buah bisa tercapai atau bahkan melebihi ekspektasi awal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai