Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN SUPPLY CHAIN

“OTOMOTIF INDUSTRY”

Disusun Oleh :

Gigih Tawang A (170032010097)


Abyan Hanif (18032010047)
Maulidyah Rahmah (19032010078)
Ervinna Nisrinan Wardania (18032010084)
Dhanu Ega Sentanu (19032010103)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri otomotif berperan penting dalam perekonomian nasional. Selain
menyediakan angkutan orang dan barang untuk transportasi, sektor otomotif
menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta orang. Ini mencakup industri
perakitan,  komponen, showroom, bengkel, dan purna jual. Belum lagi bidang
industri pendukung, misalnya pendanaan kredit dan asuransi kendaraan. Salah
satu program strategis yang akan dilakukan pemerintah dalam menentukan arah
pengembangan industri otomotif ke depan adalah mengimbangi kompetisi dan
impor kendaraan, khususnya di ASEAN. Bahkan pemerintah menargetkan
menjadikan Indonesia basis industri otomotif di kawasan ASEAN.
Industri otomotif menjadi salah satu industri yang diunggulkan di
Indonesia. Perkembangan dunia otomotif dari tahun ke tahun semakin meningkat
dan bergerak sangat cepat. Hal ini didukung oleh keadaan dimana saat ini
kendaraan bukan lagi menjadi hal mewah melainkan menjadi hal wajar yang
harus dimiliki untuk penunjang aktivitas sehari-hari atau bahkan sudah menjadi
gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu industri otomotif saling bersaing dalam
mendapatkan pangsa pasar yang luas. Karena hal tersebut permasalahan dan
risiko bisnis ada di dalam setiap keputusan strategi perusahaan yang diambil
harus mampu dihadapai dan diminimalisasi agar perusahaan dapat terus bertahan
dalam pangsa pasar. Seperti halnya perusahaan General Motor di Indonesia
bangkrut karena kalah bersaing dengan industri otomotif Jepang dan Korea
Selatan.(Wijaya, 2015)

Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan industri otomotif indonesia


khususnya di adalah semakin banyak masyarakat yang menggunakan
kendaraan  bermotor  baik  roda  dua  maupun  roda  empat  yang  tidak  hanyame
manfaatkan kegunaannya saja sebagai alat transportasi namun telah menjadi
kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi, banyak diantaranya yang memiliki tidak
hanya satu buah kendaraan bermotor, akan tetapi dua bahkan tiga buah kendaraan
bermotor. Keberadaan mobil pada saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak
dapat dipisahkan lagi.
Kesadaran semua pihak dalam pembuatan produk yang murah, ber
kualitas dancepat inilah yang kemudian melahirkan konsep baru tahun 1990-an
yaitu supply chainmanagement (SCM). Menurut Fisher (1997) dalam Dahlan, S.
(2007), menyatakan fungsi supply chain pada dasarnya bisa dibedakan menjadi
fungsi fisik dan fungsi mediasi pasar. Kegiatan seperti pengadaan material,
produksi, pergudangan, dan penerimaan termasuk dalam kelompok fungsi fisik,
sedangkan dalam fungsi mediasi pasar termasuk aktivitas riset pasar,
perancangan produk, dan pelayanan purna jual. Siklus hidup produk yang
semakin pendek membawa banyak implikasi terhadap bagaimana perusahaan
bersaing di pasar serta bagaimana mereka harus mengelola aktivitas-aktivitas
supply chain.

1.2 Rumusan Masalah


“Bagaimana mengimplementasikan strategi supply chain dalam
persaingan di industri otomotif”

1.3 Tujuan
Menentukan strategi unggulan yang tepat dengan Merancang suatu model
untuk menguatkan daya saing industri otomotif. Model pengukuran ini dapat
menjadi pedoman bagi.peningkatan
kindikatorbindikatorbkinerjabbyangbpenting.untuk.penguatan.daya.saing
industri.otomotif.nasional.

1.4 Batasan Masalah


Penulisan makalah ini hanya akan membahas tentang Supply Chain
Managemen sektor industri otomotif.

1.5. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :
Menambah wawasan tentang Implementasi Supply Chain di industri
otomotif dalam persaingan antara Kualitas Produk, Rancangan Produk dan Daya
Saing.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peta Riset Jurnal


Pembahasan peta riset jurnal ini berkaitan dengan bidang industri otomotif
di Indonesia maupun luar negeri atau internasional. Peta riset jurnal terdiri dari 15
jurnal internasional dan satu jurnal nasional. Berikut ini disajikan peta riset 16
jurnal:
Tabel 2.1 Peta Riset Jurnal
No. Scheduling Previous Purpose Method
Type Research
1. Supply Chain Mathivathanan, Evaluate Proposed a framework model,
Management et al, (2017) automotive using the decision making
industry SSCM trial and evaluation method.
practices.
Delic and Eyers, Analyzing the Quantitative approach using a
(2020) relationships questionnaire survey to
among Additive collect data pertaining to the
Manufacturing research hypotheses.
adoption,
flexibility, and
performance in the
supply chain
context.
Pirttila, et al, Examines Considers working capital
(2018) operational management (WCM) models
working capital with financial supply chain
management in the analysis using cash
Russian conversion cycles (CCC) and
automotive supply return on assets (ROA).
chain.
Heidari, et al, Propose a Fuzzy analytic hierarchy
(2018) comprehensive process (Fuzzy AHP)
model of supply method.
chain risk
management
(SCRM) in the
product life cycle
(PLC) and the
operational
process cycle
(OPC).
Sanket, et al, Quantify SCC by a Propose an integrated
(2017) single numerical interpretive structural
index considering modeling (ISM) and a graph-
the theoretic approach.
interdependence
and the inheritance
of the SCC
drivers.
Li, et al, (2018) Evaluates the Proposes a fuzzy network
performance of epsilon-based data
decision-maker envelopment analysis for
units in an supply chain performance
automotive supply evaluation.
chain.
Kaviani, et al, Evaluate two propose a fuzzy approach for
(2020) supply chain statistical hypothesis testing
resilience key and analyze two research
elements of hypotheses by synthesizing
vulnerability and the results.
capability in the
automotive
industry.
Ferriols, et al., Based on the Provide the organizational
(2013) systems thinking change in which the SCM is
concept, how to the engine of an organization.
develop an
organizational
structure where
the SCM acts as
the engine of the
organization.
Christoper,et al. Investigates Simulation model of the
(2000) changes to the supply chain.
design of the
supply chain
which potentially
offer significant
improvements in
performance.
2. Cross-Cultural Han, et al, (2017) Explores a Proposed a comprehensive
Collaboration performance framework to measure the
measurement performance of supply chain
system for a partnerships (SCPR).
dynamic supply
chain partnership
in a cross-cultural
context.
4. Green Supply Ismail, et al, Provide evidence Data were collected from 145
Chain (2017) about whether project managers in the
project risk Malaysian automobile
management manufacturing industry and
(PRM) and green analyzed using structural
supply chain equation modeling.
management
(GSCM) are
positively related
to project
management
performance and
the project
success.
Lopes and Pires, Identify the green Combined a qualitative
(2020) supply chain research step (Delphi) with
management another quantitative one
(GSCM) practices, (survey).
evaluate how these
practices are
considered by
professionals in
the automotive
industry, identify
and evaluate
which practices
are most widely
adopted.
5. Supply Chain Ahmed, et al. Demonstrate the Determining the CSF of the
Maturity Model (2019) capacity of the SCM MM
for automotive proposed model to
assess the maturity
of SC, and to
develop an
improvement
roadmap for SC’
automotive SMEs.
6. Sustainability Luthra, et al. Computational time Applying the DEMATEL
diffusion in (2016) and stability. approach
supply chain
7. New Technology Zapata C (2009) Investigates the Concepts of radical and
concept of incremental innovation, which
innovation in the are applied to existing alternative
context of the fuels and alternative powertrain
modern automotive technologies, including hybrids,
industry, by biofuels and hydrogen power.
focusing on the
notion of regulatory
innovation of
alternative fuels and
alternative
powertrain
technologies.
8. Quality Assurance Rahardjo, et al, Presents the Quality Assurance Network
(2017) improvement of activity.
quality assurance
at an automotive
industry which
produces multi-
purpose vehicle.

Implementasi of study :
(i) Membantu manajer untuk mengubah bisnis mereka menjadi pabrik
pintar dengan memahami hubungan antara mengadopsi I4.0 untuk
pengembangan bisnis berkelanjutan, seperti inovasi proses, penerapan
teknologi, infrastruktur pembangunan dan manfaat ekonomi-ekologi-
sosial.
(ii) Membantu manajer dalam memahami interaksi kausal di antara
pendorong berorientasi keberlanjutan I4.0. Jelas pemahaman tentang
interaksi kausal ini di antara pendorong I4.0 akan membantu para
manajer dan praktisi industri untuk memahami pengaruhnya dalam
menyebarkan keberlanjutan ke seluruh SC. Ini selanjutnya akan
membantu manufaktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi
ekologi-ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui I4.0.
Contohnya, pengemudi 'Kolaborasi dan transparansi di antara anggota
rantai pasokan' berada dalam kelompok penyebab dan memengaruhi
semua pengemudi lainnya.
(iii) Globalisasi telah menjadi faktor penting dalam menentukan
pertumbuhan sektor manufaktur. Dari manajerial konteks,
mengeksplorasi kebutuhan pasar global dan benchmarking standar
dalam meningkatkan bisnis tradisional ke pabrik cerdas interkoneksi
yang tinggi adalah signifikan. Untuk pembangunan infrastruktur dan
sarana berbasis IT, organisasi perlu membandingkan proses mereka
dan prosedur terkait untuk memahami teknologi I4.0 yang berbeda
(CPS, IoT dan Big data, dll.) Dan penggerak terkaitnya untuk
mencapai tujuan keberlanjutan di SC mereka.
(iv) Hal ini penting untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan
mengatur program pelatihan untuk tenaga kerja dalam penerapannya
dari I4.0. Untuk mengembangkan konsep I4.0 yang efektif dengan
orientasi keberlanjutan, manajer perlu terlibat berbagai pemangku
kepentingan (internal dan eksternal) dalam pengambilan keputusan.
Penugasan harus dilengkapi dengan program pelatihan dan
pengembangan di antara anggota SC dan pemangku kepentingan.
Manajer harus bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
keahlian pekerja dan staf dengan meluncurkan program pendidikan,
seminar, sesi pelatihan, dengan program fokus eksklusif pada I4.0 dan
implikasinya pada keberlanjutan.
(v) Dari konteks industri, penerapan I4.0 membutuhkan investasi
keuangan awal yang lebih tinggi. Namun, manajemen harus
mempertimbangkan adopsi I4.0 sebagai keputusan strategis untuk
meningkatkan efisiensi biaya, mengurangi konsumsi sumber daya,
energi dan mengembangkan masyarakat yang sehat. Pembiayaan I4.0
mungkin sangat menantang, saat mempertimbangkan ketidakpastian
keberhasilannya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,


dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan seperti pengadaan material, produksi, pergudangan, dan


penerimaan termasuk dalam kelompok fungsi fisik, sedangkan dalam fungsi
mediasi pasar termasuk aktivitas riset pasar, perancangan produk, dan
pelayanan purna jual. Siklus hidup produk yang semakin pendek membawa
banyak implikasi terhadap bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta
bagaimana mereka harus mengelola aktivitas-aktivitas supply chain.
2. Membantu manufaktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi ekologi-
ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui I4.0.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
dapat diambil saran sebagai berikut :
1. Manajer industri dapat melakukan lebih banyak inisiatif untuk meningkatkan
kolaborasi mereka pemasok mereka dan merumuskan rencana yang lebih
efektif untuk membuat proses menjadi lebih transparan.
2. Diperlukan perencanaan yang logis untuk mendukung implementasinya di
bidang manufaktur lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, misalnya,
industri dapat mengundang lebih banyak investasi publik.
3. Manajer harus bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian
pekerja dan staf dengan meluncurkan program pendidikan, seminar, sesi
pelatihan, dengan program fokus eksklusif pada I4.0 dan implikasinya pada
keberlanjutan.

Anda mungkin juga menyukai