MAKALAH
KEPEMIMPINAN 7 PRESIDEN
Dosen Pengampu :
Disusun oleh
KELOMPOK 3
T.A 2018/2019
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
I. Konsep Kepemimpinan
Konsep kepemimpinan pada dasarnya berasal dari kata “pimpin” yang artinya
bimbing atau tuntun dan dari kata “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin,
atau orang yang membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan sendiri yaitu
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan.
Menurut James L. Gibson dalam Pasolog (2010:110), Kepemimpinan adalah suatu
usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi
individu dalam mencapai tujuan. Menurut Ralph M. Stogdill dalam Ambar Teguh
Sulistyani (2008:13), Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka
menetapkan dan mencapai tujuan. Menurut Joseph C. Rost dalam Ambar Teguh
Sulistyani (2008:13), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling
mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. Selain pendapat para ahli
diatas tentu masih terdapat banyak pendapat lagi terkait dengan definisi
kepemimpinan itu sendiri. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi orang lain dalam
melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam memimpin, seorang pemimpin tentu memiliki gaya dan style yang
berdedabeda dengan pemimpin lain. Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan,
temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan
gayanya sendiri yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya atau style
hidupnya akan berpengaruh terhadap gaya kepemimpinannya. Kartini Kartono dalam
Pasolog (2010:118), membagi tipe kepemimpinan dalam delapan tipe, yaitu
2. Tipe demokratik
3. Tipe Karismatik
5. Tipe Paternalistik
Ciri utama masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi kepada orangtua
atau seorang yang dituakan. Orang tua atau orang yang dituakan dihormati karena
perilakunya dapat dijadikan teladan atau panutan oleh orang lain.
1. Presiden Soekarno:
2. Presiden Soeharto:
Cerdas, Dan Tahan Banting Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di
Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 adalah Presiden Republik Indonesia yang
ketiga. Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga
ia jadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin
terlihat bagus, ia membuat blunder dalam masalah timor timur. Sebenarnya gaya
kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif,
merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J
Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi
yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak
dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab
dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi
kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan negara,
Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di
dunia barat. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi,
tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia
cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan
kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi
untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya
Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka,
namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik.
Sang Penakluk Yang Pluralis Pemimpin Indonesia ke-4, Kyai Haji Abdurrahman
Wahid terlahir dari desa Jombang, Jawa Timur pada 7 September 1940. Tokoh
nasional dan agama ini lebih akrab dengan sapaan Gus Dur. Beliau dikenal memliki
sikap toleransi beragama, sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide,
sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden
Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang
berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang
diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki
keabsahan. Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan
mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa
ikut terlibat 7 dalam proses pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Beliau ini
awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia. Seolah bisa menjadi
figur yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah
menjadi presiden, bicaranya ngelantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C.
Sebagai rakyat aku sendiri ikut capai mikirin Negara di bawah Gus Dur ini. Orang
seperti ini yang dianggap 1/2 wali oleh sebagian orang ini cukup berbahaya untuk
memimpin bangsa.
Pemimpin Yang Berwibawa dan Bijaksana Beliau ini presiden pertama yang
dipilih oleh rakyat. Orangnya mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih,
kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat
dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan
karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk
mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back ground parpol besar, beliau
keliahatan kesulitan. Sayang sekali saat Indonesia punya orang yang tepat untuk
memimpin, parlemennya dipenuhi oleh begundal-begundal oportunis yang haus uang
sogokan. Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga
berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibu tertarik kepada SBY
karena ia santun dalam setiap penampilan dan apik pula berbusana. Penampilan
semacam ini meningkatkan citra SBY di mata masyarakat. SBY sebagai pemimpin
yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun.
Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur
peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai
perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi
Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubahubah dan membingungkan
public.
Tegas, Berani Dan Sederhana Joko Widodo atau Jokowi adalah presiden ke-7
Indonesia ini lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta. Gaya kepemimpinan seorang Joko
Widodo memang tergolong unik, sebab Jokowi, orang-orang menyebutkan memiliki
sebuah gaya kepemimpinan yang lain dari pada yang lain dimana semua keputusan
keputusan yang diambilnya cenderung nyeleneh namun mengandung sebuah hal yang
penting dalam masyarakat. Jokowi hadir begitu cepat, sosok yang begitu dinanti nanti
pada jaman seperti sekarang ini, dimana banyak masyarakat yang sudah bosan dengan
kondisi kepemimpinan sekarang ini. Banyak masyarakat yang menginginkan sebuah
perubahan dalam hal kepemimpinan bangsa ini, dan Jokowi pun hadir ditengah tengah
kita dengan citra sebuah pemimpin yang sangat peduli dengan kaum kaum kelas
bawah dan sangat peduli dengan srakyat kecil, banyak masyarakat Indonesia
menggantungkan perubahan bangsa ini pada sosok Joko Widodo. Konsep
kepemimpinan Jokowi adalah servant, dimana dalam konsep kepemimpinan ini 9
pemimpin adalah menjadi seorang pelayan, dimana yang dimaksud adalah Jokowi
secara langsung terjun kedalam kehidupan masyarakat dan mengetahui bagaimana
nasib dan keluhan ynag mereka alami saat ini. Dimana disini Jokowi secara tidak
langsung mecritrakan bahwa “saya adalah pelayan anda” dengan motto bekerja dan
melayani. Konsep ini lah yang dipegang teguh oleh Jokowi sehingga banyak orang
mengidolakan Joko Widodo sehingga beliau mampu menjadi pemimpin No.1 di
Negara Indonesia sekarang ini. Jokowi sangat cinta terhadap masyarakat, hal ini
terbukti bahwa dia selalu berusaha untuk dekat bahkan menyamakan diri dengan
masyarakat. Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi ini bisa menjadi contoh,
bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang
yang terlihat sederhana. saat terpilih menjadi presiden, Jokowi telah menunjukkan
ketegasannya dalam memimpin sebagai kepala negara.
Menurut bahan yang telah baca sebelumnya, dan dapat disimpulkan bahwa untuk
masing-masing kepemimpinan presiden semasa mereka menjabat, mereka membentuk
lembaga dan UU No. 36 Th 2009 ttg Kesehatan Serta membentuk adanya menteri
KESEHATAN,layanan kesehatan seperti BPJS,PUSKESMAS,RUMAH SAKIT,Dll
Saran Kita tahu di Indonesia ini Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan
pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan
dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia di
seluruh elemen pemerintahan memiliki pemimpin yang sangat tangguh berkualitas
dan berbudaya tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung
pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah
tidak bisa memimpin dengan baik, maka pengikut pun tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Dimana Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anas, Azwar dkk. 2014. Jokowi Sosok Satrio Piningit. Yogyakarta: Citra Media
2. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta
3. Sedarmayanti. 2010. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan
Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan
yang Baik). Bandung : Refika Aditama
4. Sulistiyani, Ambar Teguh. 2008. Kepemimpinan Profesional; Pendekatan Leadership
Game. Yogyakarta: Gava Media
5. Wirjana, Bernadine dan Susilo Supardo. 2005. Kepemimpinan, Dasar-Dasar dan
Pengembangannya; Yogyakarta: CV. Andi offset