Anda di halaman 1dari 20

TEORI KEPEMIMPINAN

Definisi Kepemimpinan
 Bernards M. Bass (1990: 21), Kepemimpinan merupakan
suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga
pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan,
orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain
daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka.
 R Terry (1998:17), kepemimpinan adalah hubungan yang
ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Anagora (1992) dalam Harbani (2008:5), kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan
penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
mengikuti kehendak pimpinan itu.
 Dari berbagai definisi tersebut, maka Kepemimpinan
adalah kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi
orang lain dalam melakukan kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
 Dalam menjelaskan konsep pemimpin dan
kepemimpinan, maka perlu memberikan definisi konsep-
konsep yang erat kaitannya dengan kepemimpinan:
1) Kekuasaan, adalah kewenangan untuk bertindak bagi
pemimpin dalam menggerakkan orang lain agar
menerima dengan ikhlas kehendaknya
2) Kredibilitas, adalah fondasi kepemimpinan. Kredibilitas
berhubungan dengan reputasi
3) Integritas, adalah diri kita yang sesungguhnya, bukan
apa yang kita lakukan tetapi lebih banyak siapa diri kita.
4) Kedudukan, adalah sekumpulan tugas, tanggung
jawab dan wewenang seseorang
5) Jabatan, adalah pekerjaan yang telah melebaga dalam
suatu instansi atau telah membudaa dalam masyarakat
6) Wewenang, adalah suatu bentuk kekuasaan, seringkali
dipergunakan untuk menunjuk kemampuan manusia
menggunakan kekuasaan
7) Tanggung jawab, adalah hal yang menjadi keharusan
pemegang jabatan
8) Kewibawaan, adalah berbagai kelebihan yang dimiliki
seseorang sehingga orang lain dapat mematuhi
kehendaknya tanpa tekanan.
9) Kemampuan, adalah totalitas kekuatan yang dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan
10) Pengaruh, adalah tindakan atau contoh tingkah laku yang
menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang
11) Pemerintahan, adalah perbuatan (cara, hal urusan)
Syarat-Syarat Kepemimpinan
 Kartini Kartono (2005:36-38), persyaratan
kepemimpinan haruas selalu dikaitkan dengan tiga hal
penting: (1) Kekuasaan (2) Kelebihan (3) Kemampuan
 Stogdill, pemimpin harus memilki beberapa kelebihan,
yaitu: (1) Kapasitas (2) Prestasi (3) Tanggung jawab (4)
Partisipasi (5) Status
 Schult dalam Sundriamunawar (2006:4), seorang
pemimpin perlu memiliki kemampuan yaitu: (1)
Kemandirian (2) besar rasa ingin tahu (3) multiterampil (4)
memiliki rasa humor (5) perfesionis (6) mudah
menyesuaikan diri (7) sabar (8) waspada, peka, jujur, gigih
dan realistis (9) sehat jasmani (10) berjiwa wiraswasta (11)
komunikatif (12) tajam firasatnya, adil pertimbangannya
(13) berpengetahuan yang luas (14) memiliki motivasi
yang tinggi.
Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik
 John C. Maxwell (1995:191), ciri menjadi pemimpin yang baik:
(1) mampu menciptakan lingkungan yang tepat (2) mengetahui
kebutuhan dasar bawahannya (3) mampu mengendalikan
keuangan, personalia dan perencanaan (4) mampu menghindari
tujuh dosa yang mematikan yaitu: berusaha untk disukai bukan
dihormati, tidak minta nasihat, mengesampingkan bakat pribadi
dengan menekan peraturan, tidak menjaga untuk dikritik, tidak
mengembangkan rasa tanggung jawab dalam diri orang lain,
memperlakukan setiap orang dengan cara yang sama dan tidak
membuat setiap orang selalu mendapat informasi
 Vinod T. Panikkan dalam Wirjana (2006:51), Kepemimpinan
yang baik adalah: (1) Memberi tekanan/fokus pada masa depan
(2) Menekankan atau fokus pada penentuan arah (3) Pertanyaan
selalu “apa yang akan terjadi” (4) Memberi visi dan inspirasi (5)
Memimpin orang-orang (6) Mengutamakan hirarki, menyebar
otoritas
Tugas dan Fungsi Kepemimpinan
 Charles J. Keating (1986:9), tugas kepemimpinan yang
berhubungan dengan kelompok yaitu:
1) Memulai (intiating) yaitu agar kelompok mulai kegiatan atau
gerakan
2) Mengatur (regulating yaitu tindakan mengatur arah atau langkah
kegiatan kelompok
3) Memberitahu (informating) yaitu kegiatan memberi informasi, data,
fakta, pendapat para anggota dan meminta dari mereka informasi
yang diperlukan
4) Mendukung (Supporting)yaitu usaha untuk menerima gagasan,
pendapat, usul dari bawah dan menyempurnakannya
5) Menilai (evaluating), yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang
muncul atau cara kerja yang di ambil menunjukkan konsekuensinya
dan untung ruginya
6) Menyimpulkan (summarizing), kegiatan untuk mengumpulkan dan
merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul lalu
menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
 Stoner (1996:165), fungsi kepemimpinan yaitu
1) Berhubungan dengan tugas atau memecahkan
masalah
2) Memlihara kelompok atau sosial yaitu tindakan
menyelesaikan perselisihan dan memastikan
bahwa individu merasa dihargai oleh kelompok
 Fungsi Kepemimpinan menurut Siagan (2003:
48-70) yaitu:
1) Pimpinan sebagai penentu arah
2) Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara
organisasi
3) Pimpinan sebagai komunikator yang efektif
4) Pimpinan sebagai mediator
5) Pimpinan selaku integrator
Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokrasi/Otokratik
 Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah
hak pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi
dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut
campur. Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki
serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai
karakteristik yang negatif
 Jadi, seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin
yang:
1) Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
2) Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
3) Menganggap bawahan sebagai alat semata – mata
4) Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
5) Terlalu tergantung kepada kekuasan formilnya
6) Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat
menghukum.
2. Tipe Demokratik
 Yang dimaksud dengan tipe demokratik adalah tipe
pemimpin yang demokratis, dan bukan karena
dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe
kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia
menerima dan menghargai saran, pendapat, dan
nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum
musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
 Ciri tipe kepemimpinan demokratik yaitu:
1) Semua keputusan dan kebijakan didasarkan pada
hasil prosesi demokrasi
2) Pemimpin senang menerima kritikan, saran dan
pendapat dari bawahan
3) Selalu berusaha melakukan kerjasama dengan
bawahan
4) Siap berkompetisi dengan bawahannya
3. Tipe Karimastik
 Pemimpin yang bertipe karismatik memilki
beberapa hal, yaitu: (1) kekuatan energi yang
sangat luar biasa (2) memilki daya tarik yang tinggi
(3) wibawa yang alami.
 Pemimpin karismatik mempunyai pengikut tanpa
dimobilisasi. Bahkan ada yang menyebut pemimpin
yang karismatik dianggap mempunyai kekuatan
gaib dan kemampuan yang superhuman yang
diberikan oleh Sang Pencipta
 Pemimpin karismatik mempunyai ciri yaitu: (1)
memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan
yang jelas (2) mengkomunikasikan visi itu dengan
efektif (3) mendemonstrasikan konsistensi dan
fokus (4) mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri
dan memanfaatkannya.
4. Tipe Laissez Faire
 Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe
kepemimpinan otokratik. Dalam tipe ini sang
pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang pasif
dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab.
 Sifat kepemimpinan pada tipe Laissez Faire seolah–
olah tidak tampak. Kepemimpinannya dijalankan
dengan memberikan kebebasan penuh pada orang
yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan menurut kehendak dan
kepentingan masing – masing, baik perseorangan
maupun kelompok – kelompok kecil.
 Disini seorang pemimpin mempunyai keyakinan bahwa
dengan memberikan kebebasan yang seluas – luasnya
terhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat
berhasil
5. Tipe Peternalistik
 Pemimpin yang bertipe paternalistik pada
umumnya terdapat pada masyarakat yang
masih tradisional dan agraris, biasanya dapat
dilihat dari: (1) hubungan famili atau ikatan
primordial (2) adat istiadat yang sangat besar
pengaruhnya terhadap berperilaku (3)
hubungan pribadi yang masih menonjol
 Ciri utama masyarakat tradisional yaitu rasa
hormat yang tingg kepada orang tua atau
seseorang yang dituakan. Orang tua atau
orang yang dituakan dihormati karena
perilakunya dapat dijadikan teladan atau
panutan oleh orang lain.
Gaya Kepemimpinan
 Stoner (1996:165), mengatakan bahwa gaya
kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai
pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin
dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi
pekerja.
 Adapun beberapa gaya kepemimpinan dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Gaya Otokratis, yaitu gaya kepemimpinan
otoritarian atau dapat disebut tukang cerita.
Mereka biasanya merasa bahwa mereka
mengetahui apa yang mereka inginkan dan
cenderung mengekspresikan kebutuhan tersebut
dalam bentuk perintah langsung kepada bawahan
2. Gaya Demokratik, yaitu gaya kepemimpinan
yang dikenal sebagai gaya partisipatif. Gaya ini
berasumsi bahwa para anggota organisasi yang
diambil bagian secara pribadi dalam proses
pengambilan keputusan akan lebih
memungkinkan sebagai suatu akibat mempunyai
komitmen yang jauh lebih besar pada sasaran dan
tujuan organisasi.
3. Gaya Laisses Faire, yaitu gaya kepemimpinan
kendali bebas. Pendekatan ini bukan berarti tidak
adanya sama sekali pimpinan. Gaya ini berasumsi
bahwa suatu tugas disajikan kepada kelompok
yang biasanya menentukan tekhnik mereka
sendiri guna mencapai tujuan dalam rangka
mencapai sasaran dan kebijakan organisasi
Teori Kepemimpinan
 Teori Kepemimpinan merupakan generalisasi dari
perilaku pemimpin dan konsep kepemimpinannya
dengan menitikberatkan pada latar belakang
historis, sebab musabab, munculnya kepemimpinan,
sifat-sifat utama kepemimpinan.
 Teori-teori kepemimpinan sebagai berikut:

1. Teori Sifat (Traits Theory)


 Teori sifat berasumsi bahwa seseorang yang
dilahirkan sebagai pimpinan karena memiliki sifat-
sifat sebagai pemimpin. Namun pandangan teori
sifat ini juga tidak memungkiri bahwa sifat
kepemimpinan tidak seluruh dilahirkan tetapi
dicapai lewat pendidikan dan pengalaman.
 Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan
bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan
pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan
berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
 Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan
(antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu
ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul
dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap
sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila
kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang
terkandung didalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru
sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku (behavior theory)
 Teori perilaku dilandasi pemikiran bahwa kepemimpinan
merupakan interaksi antara pemimpin dengan pengikut, dan
dalam interaksi pengikutlah yang menganalisis apakah menerima
atau menolak pengaruh dari pemimpinnya
 Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi,
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan
memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. Berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada
hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada
pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan
kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki
kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta
pencapaian tujuan.
3. Teori Situsional Kontingensi
 Teori situasional kontingensi mencoba mengembangkan
kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kebutuhan.
Dalam pandangan ini hanya pemimpin yang mengetahui
situasi dan kebutuhan organisasilah yang dapat menjadi
pemimpin yang efektif.
 Teori situasional kontingensi terbagi menjadi:
1) Teori path goal (jalan tujuan)
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini
adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang
dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk
mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang
harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin
kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya.
Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus
merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
2) Teori Situasional dari Hersey
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan
seseorang tergantung pada pemilihan gaya
kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi
kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah
perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas
kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan
3) Teori kontingensi dari Fielder
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang
tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin
dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
(1) Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
(2)Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada
tingkat struktur yang tinggi; (3) Posisi kewenangan
pemimpin tergolong kuat.

Anda mungkin juga menyukai