Anda di halaman 1dari 60

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

A. Aziz Sanapiah

1
Referensi
1. Yeremis T. Keban, Enam Dimensi Strategis
Administrasi Publik. Yogyakarta: Gaya Media
2. Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik.
Bandung: Alfabeta
3. Inu Kencana, Djamaludin Tandjung, dan Supardan
Modeong, Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka
Cipta
4. Jay M. Shafritz dan W. Russell, Introduction Public
Administration. New York: Longman

2
 Pengertian
 Administrasi Publik: proses dimana sumber daya dan personel
publik di organisir dan dikoordinasikan untuk
memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengelola
(manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan publik.
(Chandler & Plano)
 Administrasi publik: kegiatan pemerintah di dalam
melaksanakan kekuasaan politiknya. (Dimock dan Koenig)
 Administrasi publik: manajemen dan organisasi dari manusia-
manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.
(Waldo)

3
 Administrasi publik: (1) suatu kerjasama kelompok dalam
lingkungan pemerintahan, (2) meliputi tiga cabang pemerintahan:
eksekutif, legislatif, dan yudikatif serta hubungan di antara mereka,
(3) mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan
pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses politik,
(4) sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta
dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat,
(5) dalam beberapa hal berbeda pada penempatan pengertian
dengan administrasi perorangan.(Nigro dan Nigro)
 Administrasi publik: kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan
dalam memenuhi kebutuhan publik secara efisien dan efektif.

4
 Kekhususan Administrasi Publik (Caiden):
1. Kehadiran administrasi publik tidak bisa dihindari
2. Administrasi publik mengharapkan kepatuhan
3. Administrasi publik mempunyai prioritas
4. Administrasi publik mempunyai kekecualian
5. Manajemen puncak administrasi publik adalah politik
6. Penampilan administrasi publik sulit diukur
7. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi
publik

5
 PERAN ADMINISTRASI PUBLIK (Gray)
1) Menjamin pemerataan distribusi pendapatan nasional kepada kelompok
masyarakat miskin secara berkeadilan
2) Melindungi hak-hak masyarakat atas pemilikan kekayaan, serta mejamin
kebebasan bagi masyarakat untuk melaksanakan tanggung jawab atas diri
mereka sendiri dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan bagi
kelompok masyarakat lanjut usia
3) Melestarikan nilai-nilai tradisi masyarakat yang sangat bervariasi dari
generasi ke generasi berikutnya, serta memberikan jaminan dan dukungan
sumber-sumber sehingga nilai-nilai tersebut mampu tumbuh dan
berkembang sesuai tuntutan perubahan zama, serta dapat terus hidup
bersama secara damai, serasi dan selaras dengan budaya lain di
lingkungannya

6
Krisis Identitas:
 Krisis identitas yang dialami administrasi publik berkisar pada persoalan
bagaimana administrasi publik memandang dirinya sendiri dalam waktu-
waktu silam. (Henry)
 Krisis identitas menunjukkan:
1. Krisis identitas bertumpu pada tiadanya kesepakatan tentang adminstrasi
publik sebagai ilmu ataukah bukan
2. Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua
ukuran
3. Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi publik
4. Administrasi publik dapat dipandang sebagai studi multidisipliner yang
bersifat elektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain.

7
 Ruang Lingkup Administrasi Publik (Nicholas Henry):
1) Organisasi publik, pada prinsipnya berkenaan dengan model-
model organisasi dan perilaku birokrasi
2) Manajemen publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu
manajemen, evaluasi program dan produktivitas, anggaran
publik dan manajemen sumber daya manusia
3) Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap
kebijakan publik dan implementasinya, privatisasi,
administrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi

8
 Kegiatan Administrasi Publik:
Secara khusus kegiatan administrasi publik
difokuskan pada aspek manajemen sebagai
pelaksanaan dari kebijakan publik.Artinya
administrasi publik lebih berkenaan dengan kegiatan
pengelolaan pelayanan publik maupun penyediaan
barang-barang publik.
 Tujuan Kegiatan Administrasi Publik:
 Memenuhi kepentingan publik atau secara akademik
dikenal dengan istilah public interest.

9
Obyek Materia dan Forma
Ilmu-Ilmu Kenegaraan

No. Nama Disiplin Obyek Obyek


Ilmu pengetahuan Materia Forma
1. Ilmu Administrasi Negara Pelayanan publik, organisasi publik,
Publik manajemen publik, kebijakan publik
2. Ilmu Pemerintahan Negara Hubungan pemerintahan, gejala-gejala
pemerintahan, peristiwa pemerintahan
3. Ilmu Politik Negara Kekuasaan, partai politik, group
penekan, kepemimpinan masyarakat
4. Ilmu Hukun Tata Negara Huku, peraturan perundangan-
Negara undangan, konstitusi dan konvensi
5. Ilmu Negara Negara Pertumbuh-kembangan negara, sifat
dan hakekat negara, bentuk dan teori
negara

10
 Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Publik

1. Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan


dalam administrasi publik adalah pendekatan matematik,
sumber daya manusia dan sumber daya umum. Sedang
menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,
struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy
pendekatan yang dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis,
politis, dan sosiologis.
2. Pendekatan proses administrasi memandang administrasi
sebagai satu proses kerja yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini juga seringkali disebut
dengan pendekatan operasional.
3. Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-
kasus yang telah terjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali
disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.

11
4. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian
tujuan-tujuan organisasi tergantung pada penerapan prinsip-
prinsip psikologis. Pendekatan ini telah menampilkan aspek
manusia sebagai elemen utama administrasi.
5. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu
sistem sosial. Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi
dapat menumbuhkan semangat kerjasama di antara anggota-
anggota organisasi.
6. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat
diterapkan pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan
peramalan.
7. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan
sebagai fungsi utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya
membahas dan melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif
dalam memilih tindakan yang akan diambil, tetapi kemudian
pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas organisasi.

12
PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK
PENGERTIAN PARADIGMA (1)

Klasik :
 Model;
 Kerangka acuan;
 Contoh;
 Pola
 Teori dasar
 Persepsi
 Asumsi

13
13
PENGERTIAN PARADIGMA (2)

 Paradigm is a set of rules and regulations


(written or unwritten) does two things : (1) It
establishes or defines boundaries and (2) it tells
you how to behave inside the boundaries in
order to be succesful. (Barker, J.A. 1992)
 Paradigma adalah kerangka referensi atau cara
pandang terhadap suatu realita tertentu
yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan
suatu teori (Kuhn, 1970)

14
PARADIGM SHIFT

Terjadi krisis atau ada permasalahan


yang tidak dapat diselesaikan dengan
paradigma lama (teknologi, organisasi,
manajemen dan sebagainya)
Terjadi perubahan lingkungan strategis
Perkembangan IPTEK

15
15
PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK
(Nicholas Henry)

Dikotomi antar politik dan administrasi (1909 –


29)
Prinsip-prinsip Administrasi (1927-37)
Administrasi negara sebagai ilmu politik (1960-
70)
Administrasi negara sebagai ilmu administrasi
(1956-70 an)
Administrasi negara sebagai administrasi
negara (1970)
16
16
PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK
(H. George Fredericson, 1976)

Birokrasi Klasik
Birokrasi Neo-Klasik
Kelembagaan
Hubungan Kemanusiaan
Pilihan Publik
Administrasi Negara Baru

17
Gerald E. Caiden (1982
Aliran dalam Administrasi Publik:
1. Proses administrasi: mengandalkan POSDCORB dalam
memperlancar administrasi
2. Empiris administrasi: mengandalkan berbagai kasus atau studi
praktik administrasi publik dan tidak semata-mata hanya
mengandalkan teori dan generalisasi yang telah dihasilkan
3. Perilaku manusia: lebih memusatkan perhatian pada komunkasi,
konflik, motivasi kepemimpinan, status dan interaksi sasial, karena
unsur-unsur ini akan memperlancar tujuan
4. Analisis birokrasi: memusatkan perhatiannya pada pada penerapan
prinsip-prinsip birokrasi Weberian, yang dianggap unggul karena
didasarkan atas aturan yang rasional yang mengatur struktur dan
proses menurut pengetahuan teknis dan efisiensi yang tinggi

18
5. Sistem sosial: melihat organisasi sebagai suatu sistem sosial terbuka
dan tertutup, dan dalam pengembangannya diperluas menjadi
pemahamam terhadap hubungan antara admnistrasi publik dengan
publik
6. Pengambilan keputusan: memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip
dan teknik-teknik pengambilan keputusan dalam organisasi, agar
tidak keliru dalam pembuatan keputusan
7. Matematik: memanfaatkan model matematik dan stastika sehingga
para administrator tidak lagi menggantungkan diri pada cara-cara
lama atau tradisional
8. Integratif: mencoba melakukan konsolidasi berbagi aliran diatas
dalam praktek admnistrasi

19
PARADIGMA BUREAUCRATIC KE POST BUREAUCRATIC
(Barzelay, 1992 & Armajani, 1997)

 BUREAUCRATIC
 Menekankan Kepentingan Public, Efisiensi, Administrasi, dan kontrol.
 Mengutamakan Fungsi, otoritas dan struktur.
 Menilai Biaya, menekankan tanggung jawab (responsibility).
 Mengutamakan Ketaatan pada aturan dan prosedur.
 Mengutamakan beroperasinya sistem-sistem administrasi

 POST BUREAUCRATIC
 Menekankan hasil yang berguna bagi masyarakat, kualitas dan nilai,
produk dan keterikatan terhadap norma.
 Mengutamakan Misi, Pelayanan dan hasil akhir (Outcome).
 Menekankan pemberian nilai (bagi masyarakat), membangun
akuntabilitas dan memperkuat hubungan kerja.
 Menekankan pemahaman dan penerapan norma-norma, identitas dan
pemecahan masalah, serta perbaikan yang berkesinambungan.
 Menekankan pemisahan antara pelayanan dengan kontrol, membangun
dukungan terhadap norma-norma, memperluas pilihan pelanggan,
mendorong kegiatan kolektif, memberikan insentif, mengukur dan
menganalisis dan memperkaya umpan balik.
20
20
NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)

a) REINVENTING GOVERNMENT
(Osborne & Gabler, 1992)

b) DARI PEMERINTAHAN YANG BESAR (big government)


KE PEMERINTAHAN YANG KECIL (less government)
(Al Gore, 1994)

c) BANASHING BUREAUCRRACY
(Osborne & Plastrik, 1997)

d) DARI GOVERNMENT TO GOVERNANCE


(Undp, 1998)

NEW PUBLIC SERVICE (NPS), 2003.

21
21
MENGAPA REINVENTING

1. Birokrasi tidak efisien, efektif dan


produktif
2. Erosi pelayanan publik
3. Keterbatasan sumberdaya
4. Menurunnya kepercayaan publik
5. Tekanan sektor swasta
6. Isu politik
7. Kekuatan perubahan
22
22
REINVENTING GOVERNMENT
(Osborne & Gabler, 1992)

1. CATALYTIC GOVERNMENT :
Steering rather then rowing
2. COMMUNITY-OWNED GOVERNMENT
Empowering than serving
3. COMPETITIVE GOVERNMENT
Injecting competition into service delivery
4. MISSION-DRIVEN GOVERNMENT
Transforming rule-driven organization
5. RESULTS-ORIENTED GOVERNMENT
Funding outcomes not inputs

23
23
REINVENTING GOVERNMENT (2)
(Osborne & Gabler, 1992)

6. CUSTOMER-DRIVEN GOVERNMENT
Meeting the needs of the customer, not the bureucracy
7. ENTERPRISING GOVERNMENT
Earning rather than spending
8. ANTICIPATORY GOVERNMENT
Preventing rather than cure
9. DECENTRALIZED GOVERNMENT
From hierarchy to participation & team work
10. MARKET-ORIENTED GOVERNMENT
Leveraging change through the market

24
24
BANASHING BUREAUCRACY
(OSBORNE & PLASTRIK, 1997)
 STRATEGI INTI: MENCIPTAKAN TUJUAN YANG JELAS
 STRATEGI KONSEKUENSI: MENDORONG PRESTASI DAN KINERJA PEGAWAI MELALUI
PENERAPAN “REWARD” AND “PUNISHMENT”
 STRATEGI PELANGGAN: BERORIENTASI KEPADA KEPUASAN PELANGGAN
 STRATEGI PENGENDALIAN: MENATA KEMBALI ORGANISASI BERDASARKAN VISI DAN MISI
 STRATEGI BUDAYA: MERUBAH BUDAYA KERJA

25
DARI PEMERINTAH BESAR KE PEMERINTAH KECIL

BIG
BIGGOVERNMENT
GOVERNMENT
Fungsi
Fungsimengikuti
mengikutistruktur
struktur
Tidak
Tidakefisien
efisiendan
danefektif
efektif
Lamban
Lamban
LESS
LESSGOVERNMENT
GOVERNMENT
Struktur
Strukturmengikuti
mengikutifungsi
fungsi
Lebih
Lebihefisien
efisiendan
danefektif
efektif
Lebih
Lebihadaptif
adaptif
26
26
FROM GOVERNMENT TO GOVERNANCE
(UNDP, 1998)

1. Pemerintah seba- 1. Melibatkan masya-


gai pengelola me- rakat dan swasta
lalui instrumen
birokrasi
2. Pendekatan pada
2. Pendekatan pada manajemen
kewenangan dan
power
3. Masyarakat seba-
3. Masyarakat seba- gai Subjek dan
gai objek dan mendorong parti-
kurang partisipasi sipasi dan pember-
dan pemberda- dayaan
yaan

27
27
CIRI-CIRI GOOD GOVERNANCE

1. RULE OF LAW
2. PARTICIPATION
3. ACCOUNTABILITY
4. TRANSPARENCY
5. DEMOCRACY
6. RESPONSIVENESS
7. CONSENSUS ORIENTATION
8. EQUITY
9. EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY
10. STRATEGIC VISION
11. COMPETIVENESS

28
28
NEW PUBLIC SERVICE
(J.V. DENHARDT & R.B. DENHARDT, 2003)

 MELAYANI WARGA MASYARAKAT BUKAN PELANGGAN


(SERVE CITIZEN, NOT CUSTOMERS)
 MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN PUBLIK (SEEK THE
PUBLIC INTEREST)
 LEBIH MENGHARGAI WARGA NEGARA DARI PADA
KEWIRAUSAHAAN (VALUE CITIZENSHIP OVER
ENTREPRENEURSHIP)
 BERPIKIR STRATEGIS, DAN BERTINDAK DEMOKRATIS
(THINK STRATEGICALLY, ACT DEMOCRATICALLY)
 MENYADARI BAHWA AKUNTABILITAS BUKAN
MERUPAKAN SUATU YANG MUDAH (RECOGNIZE THAT
ACCOUNTABILITY IS NOT SIMPLE)
 MELAYANI DARI PADA MENGENDALIKAN (SERVE RATHER
THAN STEER)
 MENGHARGAI ORANG, BUKANNYA PRODUKTIVITAS
SEMATA (VALUE PEOPLE, NOT JUST PRODUCTIVITY)
29
29
Perbandingan Jenis Birokrasi Administrasi Publik Lama, Manajemen Publik Baru dan Pelayanan Publik
Baru

Administrasi Publik Administrasi Publik Baru Pelayanan Publik Baru


Lama
Tujuan Efisien dan Profesional Pelayanan Prima Pelayanan Berkualitas

Strategi Implementasi program Mendorong peran swasta Koalisi antara


pencapaian oleh pemerintah dan LSM pemerintah, LSM, dan
tujuan swasta
Pertanggung Pada klien dan konstituen Pada customer ala pasar Pada warga negara
jawaban secara hirarkis secara multindimensi
Pemegang Top Manajemen Pekerja dan pengguna jasa Warga negara
kekuasaan
Arogan dan rutin Menyentuh hati dan Ramah dan inovatif
winning mind
Budaya Menekankan taat aturan Menekankan perombakan Menekankan
dan efisien visi dan misi perombakan kultur
pelayanan
Peran Pemerintah Mendayung (rowing) Mengarahkan (steering) Melayani (serving)

Konsep Tercermin dalam UU, Merupakan kumpulan Merupakan dialog


kepentingan secara politis didisain kepentingan individu tentang nilai yang ingin
publik pemerintah dicapai 30
30
31
Tiga Macam Pengertian Birokrasi (Santoso,
1993)
 Birokrasi dalam pengertian yang baik atau
rasional (bureau-rationality)
 Birokrasi dalam pengertian yang netral (value-
free) artinya tidak terkait dengan pengertian
baik buruk
 Birokrasi sebagai suatu penyakit (bureau-
phatology)

32
 Pengertian yang Baik atau Rasional:
Pada hakikatnya mengandung makna
pengorganisasian yang tertib, tertata dan
teratur dalam hubungan kerja berjenjang serta
mempunyai prosedur dalam suatu tatanan
organisasi

33
Pengertian Netral:
1). Keseluruhan pejabat negara dibawah pejabat
politik atau keseluruhan pejabat negara pada
cabang eksekutif atau setiap organisasi yang
berskala besar (every big organization is
bureaucracy) (Santoso, 1993)
2) Pada hakikatnya birokrasi merupakan struktur
organisasi di sekitar pemerintahan yang memiliki
ruang lingkup tugas sangat luas serta memerlukan
organisasi besar dengan sumber daya manusia
yang besar pula jumlahnya (Kristiadi, 1994).

34
 Dalam Pengertian Birorasi Yang Buruk:
1) An organization that can not correct its
behavior by learning from its error (Crozier)
2) Persepsi terkait dengan pelayanan:
a) Tidak disiplin dalam penggunaan waktu untuk
penyelesaian suatu urusan
b) Berbelit-belit dalam proses suatu urusan
c) Terjadinya pemborosan yang dilakukan dalam
setiap kegiatan dan aktivitas
35
 Debirokratisasi:
 Merupakan upaya untuk lebih menyederhanakan
prosedur yang dianggap berbelit-belit (Kristiadi,
1994)
 Mengubah dalam artian menyesuaikan (Ginanjar,
1994)

36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Administrasi Publik dan Kebijakan Publik
 Administrasi publik merupakan salah bagian dari ilmu
administrasi yang erat kaitannya dengan proses
politik, terutama kaitannya dengan perumusan
berbagai kebijakan negara
 Administrasi publik terdiri atas semua kegiatan negara
dengan maksud untuk menunaikan dan melaksanakan
kebijakan negara (White)
 Administrasi publik sebagai organisasi dan
administrasi dari unit-unit organisasi yang mengejar
tercapainya tujuan-tujuan kenegaraan (Atmosudsirdjo,
1976).

52
 Tujuan kenegaraan:
 Upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui
penyediaan berbagai barang-barang publik (public
goods) dan memberikan pelayanan publik (public
service) (Kristiadi, 1994)
 Administrasi publik: sebagai keseluruhan kegiatan
yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari
suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara

53
 Administrasi publik bukan sekedar melaksanakan
kebijakan negara melainkan juga terlibat dalam
proses perumusan kebijakan negara dan penentuan
tujuan serta cara-cara pencapaian tujuan negara
teresebut
 Administrasi publik tidak hanya berkaitan dengan
badan-badan eksekutif melainkan pula seluruh
lembaga-lembaga negara dan hubungan antar
lembaga tersebut satu sama lain

54
 Dalam proses politik, administrasi publik
terlibat dalam proses perumusan kebijakan dan
pelaksanaan kebijakan negara. Dengan kata
lain administrasi publik tidak hanya
memainkan peranan instrumental saja
melainkan juga aktif dalam peranan politik
 Administrasi publik terdiri dari semua
kegiatan untuk mencapai tujuan atau
melaksanakan kebijakan

55
 Hubungan antara kebijakan negara dengan
administrasi publik serta keduanya dengan politik,
karena memang setiap kehendak politik dapat
mendesak masuk dalam kebijakan negara yang
digariskan sedangkan dilain pihak, tingkat
pelaksanaan kebijakan yaitu birokrasi sebagai bagian
dari administrasi publik, juga dapat mendesakkan
aspirasinya dalam penhyusunan kebijakan negara
 Walaupun di dalam banyak hal kebijakan publik
dibuat dalam arena politik tetapi hampir semua
perencanaan dan pelaksanaannya dalam arena
birokrasi

56
57
58
 Pengertian Kebijakan Publik:
 Suatu rangkaian pilihan-pilihan yang saling
berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat
pemerintah pada bidang-bidang yang menyangkut
tugas pemerintahan (Dunn, 1994)
 Whatever government dicides to do or not to do
(Shfritz & Russel, 1997)
 Kewenangan pemerintah dalam pembuatan suatu
kebijakan yang digunakan ke dalam perangkat
peraturan hukum (Nasucha, 2004)

59
 Bentuk Kebijakan Publik:
1) Regulatory: mengatur perilaku orang
2) Redistributive: mendistribusikan kembali kekayaan
yang ada atau mengambil kekayaan dari yang kaya
lalu memberikannya kepada yang miskin
3) Distributive: melakukan distribusi atau memberikan
akses yang sama terhadap sumber daya tertentu
4) Constituent: ditujukan untuk melindungi negara

60

Anda mungkin juga menyukai