Paradigma Ilmu
Administrasi Negara
Dwight Waldo:
“kegiatan kerjasama secara rasional”
(derajat rasionalitas yang tinggi ini ditunjukkan oleh tujuan yang ingin
dicapai serta cara untuk mencapainya)
CLERICAL WORK ADMINISTRASI DALAM
(TATA USAHA) ARTI SEMPIT
BESTUUREN GOVERNMENT
(KEPEMERINTAHAN)
ADMINISTRASI
AZAS-AZAS/FUNGSI =
MANAGEMENT Banyak yang sama
• Dwight Waldo:
manajemen dan organisasi dari pada manusia-manusia dan
peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah
• Locus adalah
letak/kelembagaan
dari administrasi
berada,
• sedangkan focus adalah Robert T. Golimbiewski
sasaran spesialisasi dari menyatakan paradigma
bidang studi. AN akan dapat dimengerti
dalam hubungannya
dengan istilah Locus dan
Focus tersebut.
PARADIGMA
ADMINISTRASI NEGARA
(Nicholas Henry, 1995)
1. Dikotomi politik – administrasi (1900-1926)
• Tokoh paradigma ini adalah Frank J. Goodnow dan Leonard D. White.
Goodnow dalam “Politics and Administration” (1900) mengungkapkan politik
harus memusatkan perhatiannya terhadap kebijakan atau ekspresi dari
kehendak rakyat, sedang administrasi berkenaan dengan pelaksanaan atau
implementasi dari kebijakan atau kehendak tersebut. Locus-nya adalah
birokrasi pemerintah
PARADIGMA
ADMINISTRASI NEGARA
(Nicholas Henry, 1995)
• Dalam paradigma ini focus dan locus yang dimiliki sudah jelas.
Focus-nya adalah teori organisasi, teori manajemen, kebijakan
publik dan locus-nya adalah masalah-masalah dan kepentingan
publik.
PARADIGMA (Pgd) OPA NPM = Reinventing Government NPS = Government is Us (King &
Pdg 1 (1900-1937) dikotomi antara melahirkan konsep GG Sivers, 1998)
politik dan administrasi negara. (enterpreneurial government). Joined up thinking and joined up
Pdg 2 (1938-1956) administrasi Reagan : government is not solution to action (Stewart et.al., 1999)
negara sebagai ilmu politik. our problem, govern-ment is the problem. Citizens First ! (Denhardt & Gray,
Pdg 3 (1970-sekarang) administrasi 1998)
sebagai ilmu administrasi publik. Paradigma NPM (1992 -2002) Paradigma NPS (2003- sekarang)
1) Politik harus memusatkan 1) Catalytic gov. (steering rather than rowing. 1) Serve rather than steer
perhatian pada kebijakan publik Services is rowing) 2) Seek the public interest
atau ekspresi kehendak rakyat, 2) Community owned (empowering rather than
serving) 3) Value citizenship over
PARADIGMA admneg berkenaan dgn entrepreneurship
implementasinya. 3) Competitive gov. (injection competiition in
OPA, NPM dan NPS service delivery) 4) Think strategically, act
2) Penyatuan ilmu administrasi ne- 4) Mission’s driven not rule’s driven demokratically
gara dan i. politik (Morsten Marx) 5) Customer oriented (meeting the need of the 5) Serve citizen, not customers
3) Prinsip2 mgt dikembangkan se- customer, not bureaucracy)
cara ilmiah dan mendalam. Peri- 6) Result oriented (funding outcomes,not input) 6) Recognize that accountability is
laku organisasi, analis mgt, pene- 7) Enterprising gov (earning rather than not simple
rapan teknologi seperti metode spending) 7) Value people, not just
kuantitatif, analisis sistem, opera- 8) Anticipatory gov(prevention ratherthan cure) productivity.
sional research, econometry dsb 9) Decentralized gov (from hierarchy to
participation)
4) Adm publik dgn fokus pada teori 10) Market oriented (leveraging change through Note : Isues tentang justice, equity,
organisasi, teori manajemen dan the market) participation, and leadership yg
kebijakan publik, sedangkan Note : Birokrasi yg lamban, gemuk, boros, kurang diperhatikan dalam buku
locusnya kepentingan publik. inefisien, merosotnya kinerja yanlik. Reinventing gov.
Dari paradigma OPA, utk memba- Dari paradigma NPM, utk memba- Dari paradigma NPS, utk memba-
ngun/reformasi birokrasi : ngun/reformasi birokrasi diarahkan ngun/reformasi birokrasi, maka
1) Administrasi publik harus pada 6 dimensi kunci: birokrasi harus berubah
dipisahkan dari dunia politik 1) Productivity, bgmn pem meng orientasinya, yaitu :
(dikhotomi AP dgn politik). hasilkan lebih banyak dgn biaya 1) Dari paradigma constitutionalism
2) Tidak memberi peluang pada yg lebih sedikit. ke paradigma communitarianism
Administrator untuk 2) Marketization, bgmn pemerintah (Fox & Miller, 1995).
memperaktekkan sistem menggunakan insentif pasar agar 2) Dari institution-centric civil service
nepotisme dan spoil. hilang patologi/penyakit birokrasi ke model citizen-centric
3) Para legislator hanya 3) Service orientation, program yg governance (Prahalad, 2005).
PARADIGMA
merumuskan kebijakan nasional lebih responsif thdp kebutuhan 3) Perlu diterapkan pola citizen-
OPA, NPM dan NPS dan Administrator hanya warga masy. centered collaborative public
mengeksekusinya. 4) Decentralization, melimpahkan management (Cooper, at ell.,
4) Para Administrator selalu kewenangan kepada unit kerja 2006).
mengutamakan nilai efisiensi terdepan 4) Tidak ada tindakan birokrasi yang
dan ekonomis. 5) Policy, bgmn pememerintah memanipulasikan partisipasi
5) Para Administrator diangkat memperbaiki kapasitas masyarakat (Yang & Callahan,
berdasarkan kecocokan dan perumusan kebijakan. 2007).
kecakapannya. 6) Performance accountability,
6) Metode keilmuan menurut Taylor bgmn pem memperbaiki
harus menggeser metode rule kemampuannya utk memenuhi
of thumb. janjinya.
Hasil nyata : Hasil nyata : Hasil nyata:
1) Aturan yg jelas dan tegas dlm 1) Saving 1) Pemerintahan yang lebih
melaksanakan tugas. 2) Perbaikan proses demokratis;
2) Perilaku produktif, juga loyal 3) Perbaikan tkt efisiensi 2) Pemerintahan yang desentralistis
kpda pimpinan & organisasi. 4) Peningkatan efektivitas 3) Terbentuknya civil society
3) Perilaku yg impersonal & saklek. 5) Perbaikan sistem administrasi 4) Partisipasi masyarakat
4) Hub kekeluargaan dan kelompok seperti : peningkatan kapasitas, 5) Pemerintahan yg partisipatif,
sosial tidak mendapat tempat. fleksibilitas dan ketahanan transparan dan akuntabel
PARADIGMA OPA menghadapi masalah (falla- NPM menuai kritik, karena : NPS juga menuai kritik, karena:
cies, pendapat yg keliru), yaitu: 1) Para elit birokrat cenderung 1) Hanya cocok untuk negara maju
OPA, NPM dan NPS 1) Weber yakin bahwa sosok orga- berkompetisi utk kepentingan yang sudah mapan dan
nisasi birokrasi sangat ideal, pa- dirinya d/p.kepentingan umum; masyarakatnya sudah dewasa
dahal dlm perkembangannya bisa 2) Public chioce didominasi kepen- dalam berdemokrasi (tidak
berubah menjadi sangat kaku, tingan pribadi, shg konsep spt maunya menang sendiri)
ber-tele2 dan penuh red tape. public spirit & public service 2) Cocok untuk Negara Federal
2) Taylor sangat yakin hanya satu terabaikan. 3) Etika dlm pemerintahan sudah
cara terbaik utk melaksanakan 3) Tidak mendorong terjadinya mmbudaya dlm kehidupan masy..
tugas, padahal dlm perkem- proses demokrasi. 4) Sulit diterapkan pada sistem
bangan zaman banyak cara lain 4) Pemerataan dan keadilan sosial pemerintahan yang otoriterian
misalnya hasil rekayasa teknologi sulit terwujud sentralistis.
dan kemajuan ilmu pengetahuan. 5) Mengancam citizen selfgover- 5) Tidak banyak masyarakat yang
3) Wilson lebih cenderung melihat nance dan fungsi administrator miskin (powerless)
adm publik sbg kegiatan yg tidak sbg servant of public interest. 6) Banyak entitas sosial dan
bersifat politis, padahal dlm 6) Tidak hati2 akan meningkatkan pelayanan publik telah berubah
kenyataannya bersifat politis. korupsi dan orang2 miskin baru. menjadi entitas bisnis.
Pelajaran penting dari paradigma Pelajaran penting dari paradigma NPM Pelajaran penting dari paradigma
OPA adalah utk membangun adalah dlm membangun aparatur NPS adalah dlm membangun AN/
aparatur negara atau reformasi /reformasi birokrasi harus : reformasi birokrasi harus :
birokrasi diperlukan: 1) Memperhatikan mekanisme pasar. 1) Memperhatikan pelayanan kpd
1) Profesionalitas 2) Mendorong kompetisi dan kontrak masy sbg warga negara, bukan
2) Penggunaan prinsip keilmuan utk mencapai hasil sbg pelanggan.
3) Hubungan impersonal 3) Harus lebih responsif terhadap 2) Mengutamakan kepentingan
4) Penerapan aturan dan kebutuhan pelanggan. umum.
standarisasi secara tegas 4) Bersifat mengarahkan (steering) 3) Mengikut sertakan warga
d/p. menjalankan sendiri (rowing) masyarakat (masy tidak dijadikan
PARADIGMA 5) Sikap yang netral
5) Harus melakukan deregulasi; penonton)
OPA, NPM dan NPS 6) Perilaku yg mendorong/mendu-
kung terjadinya efisiensi dan 6) Memberdayakan oprator/pelaksana 4) Berfikir strategis dan bertindak
efektivitas sumberdaya (4M+T) demokratis.
7) Mengembangkan budaya
organisasi (corporate cultural) 5) Memperhatikan norma, nilai, dan
standard yg ada.
8) Innovatif dan berjiwa wirausaha;
6) Menghargai masyarakat d/p.
9) Pencapaian hasil ketimbang manajer wirausaha yg bertindak
budaya taat asas. seakan-akan uang adalah milik
10)Orientasi pada proses dan input. mereka.
PARADIGMA DAN PENDEKATAN PARADIGMA DAN PENDEKATAN PARADIGMA DAN PENDEKATAN
OPA LEBIH PAS/COCOK UNTUK NPM LEBIH PAS/COCOK UNTUK NPS LEBIH PAS/COCOK UNTUK
DEP/LEMBAGA YG MENANGANI DEP/LEMBAGA YG MENANGANI DEP/LEMBAGA YG MENANGANI
BIDANG/SEKTOR POLHUKAM BIDANG/SEKTOR PEREKONOMIAN BIDANG/SEKTOR KESRA
Terima
Kasih