Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI ADMINISTRASI

(MODUL I, MODUL II DAN MODUL III)

OLEH :
TAUFIK HIDAYAT
NIM. 500633414
PADA MATA KULIAH TEORI ADMINISTRASI

MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG 2015
0

MODUL I

PENGANTAR ADMINISTRASI PUBLIK

A. Arti Penting Administrasi


The Liang Gie (1979,11), Ilmu Administrasi adalah ilmu yang mempelajari hal
ikhwal usaha manusia yang secara teratur bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Ilmu administrasi merupakan cabang dari ilmu sosial.
Para ahli eksakta berpendapat bahwa ilmu(pengetahuan) dapat diakui jika
memiliki hukum-hukum, teori-teori atau prinsip-prinsip yang berlaku Universal, artinya
dapat diterapkan dimana, kapan dan oleh siapa saja.
Sifat ilmu administrasi tidak memiliki hukum/teori/prinsip karena objek studinya adalah
manusia yang mempunyai emosi,akala pikiran yang mudah berubah karena dipengaruhi
oleh ruang lingkup budaya dan waktu dimana manusia itu berada.
Charles A,Beard (historical politik Amerika), dalam Buku Administration (1937)
Kutipan Albert Lepawskim, Tidak ada sesuatu hal ubtuk abad modern sekarang ini lebih
penting dari administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan yang beradab itu sendiri
akan sangat tergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu
administrasi yang mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern (Albert
Lepawskidalam Siagian, 1971:11)
Siagian (1971, 11-15,) menyatakan jika pendapat ahli tersebut dianalisis lebih
mendalam maka seseorang akan menarik kesimpulan bahwa tegak robohnya suatu
Negara, maju mundurnya perdaban manusia serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di
dunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi akan tergantung pada
baik buruknya administrasi yang dimiliki.
B. Definisi Dan Unsur-Unsur Yang Terkandung Di Dalam Administrasi
Sondang Siagian, Adminitrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam definisi
diatas,
1.
2.

3.

Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya


permulaannya sedang akhirnya tidak ada.
Administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu yaitu : 1) adanya dua manusia atau
lebih, 2) adanya tujuan yang hendak dicapai, 3) adanya tugas atau tugas-tugas
yang harus dilaksanakan, 4) adanya peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan tugas-tugas itu.
Administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal yang baru karena
ia tealah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia.

Administrasi sebagai seni dan ilmu. Administrasi sebagai seni adalah suatu
proses yang diketahui hanya permulaan dari suatu kegiatan sedang kapan berakhirnya
kegiatan itu sendiri tidak diketahui. Administrasi sebagai suatu proses kerjasama bukan
merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya
peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan suatu social
phenomenon.
Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal administrasi sebagai seni.
Kemudian pada tahun 1886, itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal
dengan Ilmu Administrasi yang objek studinya tidak termasuk objek studi ilmu-ilmu lain.
Ilmu administrasi telah pula memilki metode analisisnya sendiri, sistematika sendiri,
prinsip-prinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya sendiri.
Sekarang ini administrasi dikenal sebagai suatu artistic science karena didalam
penerapannya seninya masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya
seni administrasi dikenal sebagai suatu scientific art karena seni itu sudah didasarkan atas
sekelompok prinsip-prinsip yang telah teruji kebenarannya.
C. Pembagian Bidang/Cabang Administrasi
Umumnya bidang/cabang administrasi dibedakan menjadi administrasi public
(public administration dan administrasi niaga (business administration).
The Liang Gie (1979,12-13), membagi administrasi berdasarkan sifat usaha kerja
sama guna mencapai tujuan tertentu, demikian juga dapat dibedakan dalam tiga
bidang/pokok vertikal, yaitu:
1) Admintrasi kenegaraan (public administration) : usaha kerja sama mengenai
kenegaraan pada umumnya dalam pemberian pelayanan kepada segenap warga
Negara di Negara itu.
2) Administrasi perusahaan (business administration) : usaha kerjasama dalam hal
mengenai perusahaan yang bersifat pertukaran/pertimbangan untung rugi.
3) Administrasi kemasyarakatan (social administration) : usaha kerjasama dalam
hal kemasyarakatan pada umumnya untuk memajukan sekelompok orang
tertentu.

The Liang Gie (1979, 13-16), secara horizontal berarti melihat administrasi
dilihat dari aspek teknisnya/unsure-unsurnya. Kajian ilmu administrasi ini adalah aspek
teknis/unsur-unsur administrasi yang mencakup:
1) Organisasi : struktur/wadah dimana usaha kerja sama diselenggarakan.
Penelaahan terhadap struktur dimana administrasi berlangsung menimbulkan
sekelompok pengetahuan : a. Teori Organisasi (Theory of Organization);
b.Analisis Organisasi dan Metode (O & M analysis); c.Perilaku Administratif
(administrative behavior); d.Hubungan manusia (human relation)

2) Manajemen : suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam administrasii itu


sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Fungsi-fungsi
Manajemen : a. Perencanaan (Planning); b.Penjurusan (directing, termasuk
leadership); c. Koordinasi (coordinating); d. Pengendalian (Controlling).
3) Kepegawaian : berhubungan dengan sumber tenaga manusia (working force)
4) Keuangan : berhubungan dengan segi pembiayaan pada tiap administrasi.
5) Perlengkapan : segi yang melayani kebutuhan kebendaan / kerumahtanggaan
dalam tiap usaha.
6) Pekerjaan kantor : segenap kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengirim,
mengolah dan menyimpan bahan-bahan keterangan (information).
7) Tata hubungan/komunikasi : urat nadi dalam usaha bersama untuk mengetahui
apa yang terjadi dan diinginkan oleh masing-masing.
8) Perwakilan/public relation : segi yang menggambarkan pada pihak luarsegala
sesuatu yang berlangsung mengenai usaha erjasamaitu, demikian pula sebaliknya
menyalurkan sesuatu hasrat, cita atau pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha
bersama.
Prof. Sondang Siagian (1979,19), Administrasi Negara adalah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha
mencapai tujuan negara, membaginya ke tiga bidang :
a. Administrasi Negara (public administration)
b. Administrasi Privat
Berhubung dalam perkembangannya kegiatan administrasi privat sebagian besar
dilakukan oleh sektor niaga maka untuk cabang kedua ini sering disebut dengan
administrasi niaga atau business administration
c. Public bisiness administration atau public business corporation
D. Administrasi Publik
Sulit bagi kita membuat rumusan (definisi) yang singkat tentang Administrasi
Negara.
Mengingat hal ini Dwight Waldo (1971) memberikan dua definisi tentang public
administration:
1. Publik Administration adalah organisasi dan manajemen sari manusia dan benda
guna mencapi tujuan-tujuan pemerintah.
2. Public Administration adalah suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang
digunakan untuk mengatur urusan-urusan Negara.

Felix A, Nigro (dalam Pamuji 1985:22), mendefinisikan Administrasi Negara


sebagai berikut :
1. Adalah suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.
2. Meliputi ketiga cabang pemerintahan-eksekutif, legislative dan yudikatif serta
hubungan di antara mereka.
3. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan umum/Negara. Oleh
karena itu merupakan sebagian dari proses politik.
4. Dalam beberapa hal berbeda dengan administrasi privat.
5. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan
dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
The Liang Gie (1979,13) membagi ilmu administrasi public ke dalam cabangcabang berikut : 1)Administrasi Kemiliteran; 2)Administrasi Kepolisian; 3)Administrasi
Pengajaran; 4)Administrasi Kesehatan; 5)Administrasi Perpajakan; 6)Administrasi
Peradilan; 7)Administrasi Rekreasi.

MODUL I

PERAN TEORI DAN EVOLUSI TEORI ADMINISTRASI

A. Peran Teori Dalam Studi Dan Praktik Administrasi


Peran teori dalam studi dan praktek administrasi publik dalam konsep Stephen K. Bailey
serta William L.Morrow (dalam Nicholas Henry, 1988:31) bahwa pembahasan peran
teori-teori administrasi publik/Negara sebaiknya menyangkut empat jenis/golongan teori
sebagai berikut:
1. Teori deskriptif, mendeskripsikan struktur bertingkat dari berbagai hububgan
administrasi public dengan lingkungan kerjanya.
2. Teori Normatif, teori-teori yang berisi nilai-nilai yang menjadi alternative
keputusan yang seharusnya diambil oleh penyelenggara administrasi public
(praktisi) dan apa yang seharusnya dikaji dan dianjurkan kepada para pelaksanan
kebijakan.
3. Teori Asumtif, teori yang member pemahaman yang benar tentang realitas
seorang administrator, suatu teori yang tidak mengambil suatu asumsi model
setan maupun moel malaikat birokrat.
4. Teori Instrumen, teori-teori yang berhubungan dengan peningkatan teknik-teknik
manajerial dalam rangka efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan Negara.
B. Evolusi Teori Administrasi Publik
1. Teori Administrasi Klasik
Korelasi antara kepopuleran administrasi klasik dengan penekanannya pada
efisiensi, baik pada privat dan pada sektor-sektor public telah diilustrasikan dengan baik

oleh Fredich W. Tailor dalam karyanya Principles of Scientific Management. Kadangkadang prinsip ini disebut Taylorisme, ajaran Taylor atau sering juga disebut sebagai
aliran manajemen ilmiah, ajaran Taylor menekankan pada peleburan atau penyatuan
sumber daya dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan cara yang lebih efisien.
Teori administrasi klasik juga meminjam tulisan-tulisan intelektual asing, yaitu
Sosiolog Jerman Max Weber (1864-1920) yang tulisannya menekankan pada deskripsi
yang agak preskripsi. Dimana Webber menguraikan tiga tipe ideal kewenangan, yaitu
tradisional, kharismatik dan rasional.
2. Teori Administrasi Modern
Simon member kesan bahwa faktor-faktor social dan psikologi social
mempengaruhi sikap-sikap pekerja, termasuk analisis deskriptif organisasinya. Pemilihan
satu cara terbaik untuk mengimplementasikan program akan dipertimbangkan faktorfaktor kemanusiaan sebagai formalitas dari organisasi dan pembagian kerja.
Mushlow dan Chris Argyris adalah ahli teori aktualisasi diri menyatakan bahwa
dalam jika orang (laki-laki) terdapat suatu hierarki kebutuhan yang mana ia mencoba
untuk memuaskannya sebgai pekerja, Di dasar piramida adalah kebutuhan fisik dasar,
sebagai kebutuhan makanan, pakaian dan tempat berteduh. Selanjutnya, derajat
kebutuhan yang lebih tinggi, ia mencari mencari persahabatan dan kehormatan dari rekan
sekerja. Selanjutnya derajat kebutuhan yang lebih atas ia memuaskan egonya melalui
prestasi kerjanya dan pengakuan sari sesame rekan sekerjanya. Akhirnya, pada tingkat
paling atas, orang mengaktualisasikan sirinya dengan menyatukan kesuksesan dan
tanggung jawab diposisinya dengan cita-cita pribadinya.

MODUL II

TEORI-TEORI KLASIK DAN NEOKLASIK ADMINISTRASI


ADMINISTRASI PUBLIK

1. Pendahuluan
Teori Organisasi Neoklasik yang dalam perspektifnya melihat suatu organisasi
sebagai suatu rangkaian keputusan, yaitu seri dari pilihan-pilihan yang menghasilkan
putusan yang bersifat rasional yang terkait dan terikat oleh tujuan organisasi.
Harmon dan Mayer menyebutkan perspektif Neoklasik sebagai Decision Set
Theories atau teori-teori keputusan. Memandang instrumental rasionality atau rasionalitas
instrumental sebagai esensi bagian organisasi manusia yang disebut sebagai administrasi.

Menurut pandangan dari perspektif Neo Klasik ini ada empat karakteristik utama
perspektif keputusan yang perlu diperhatikan.
1. Pembuatan keputusan adalah focal point sari administrasi. Kegiatan-kegiatan
yang mengarah pada pembuatan keputusan-keputusan misalnya data analisis
menetukan prioritas dan mengkomunikasikan keputusan-keputusan tersebut.
2. Inti dari mode of operation di dalam administrasi adalah instrumental rationality.
Ditekankan pada menemukan cara-cara yang cocok pada tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Ukuran utama dari kapasitas organisasi dan administrasi serta kegiatannya adla
efisiensi.
4. Ada suatu penekanan dari perspektif ini tentang peranan organisasi dan bukannya
peranan organisasi dan bukannya peranan individu dalam kaitannya dengan
proses pembuatan keputusan (Harmon dan Mayer, 1989:123-125)

MODUL II

TEORI KLASIK ADMINISTRASI

A. Birokrasi Max Webber


1. Konsep Birokrasi
Fenomena birokrasi telah mendominasi pembicaraan mengenai organisasi,
administrasi (termasuk administrasi public)dan manajemen selama lebih sari satu abad.
Ketika Webber pertama kali dengan tipe ideal birokrasinya sama sekali tidak yang paling
tepat untuk semua kegiatan bersama manusia. Namun, kita menyaksikan bahwa birokrasi
telah menjadi paradigma yang dominan dalam studi tentang organisasi, administrasi dan
manajemen.
Birokasi sering didefinisikan sebagai unit administrasi atau kantor niaga. Ralph P
Hummel (1982:2), birokrasi dipergunakan untuk semua organisasi modern, baik public
atau privat termasuk di dalamnya bisnis dan perusahaan industrial yang kedudukannya
bersama-sama dengan lembaga pemerintah menjalankan pelayanan public sesuai dengan
prinsip-prinsip rasional dan modernisasi.
Yahya Muhaimin, birokrasi sebagai keseluruhan aparat pemerintah sipil dan
militer yang melakuka tugas membantu pemerintah dan menerima gaji dari pemerintah
karena statusnya itu.
Agus Dwiyanto (1998:10), birokrasi merupakan alat penunjang utama di dalam
administrasi modern.
Ripley dan Franklin (1982:30), birokrasi bukan bentuk organisasi yang hanya
dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan, Universitas, lembaga-lembaga keagamaan atau
organisasi lainnya semuanya dapat menciptakan dan menggunakan birokrasi untuk
menjalankan misinya.

Birokrasi juga sering disbut sebagai kekuasaan (kratos) pada meja (biro, bureau).
Birokrasi berarti pertunjukkan kekuasaan (kewenangan)yang berlangsung melalui
prosedur yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Caiden (1987), birokrasi peerintah sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari
(unavoidable).
Tulisan tentang birokrasi Weber ini baru munsul di tahun 1921 ketika tetbit buku
Witchchraft und Gesselchaft. Menurut Martin Albrow, Webber tidak pernah
menggunakan istilah birokrasi dalam tulisannya itu. Istilah itu digunakan oleh Vincent
de Gournay ketika menguraikan system pemerintahan Prusia di tahun 1745 (Miftah
Thoha, 1991). Menurut Gourney dalam Setiyono (2004:10) birokrasi berasal dari kata
bureau, yang berarti meja tulis dimana para pejabat saat itu bekerja dibelakangnya.
Webber membedakan 3 macam otoritas sebagai berikut :
a. Otoritas Tradisional, bertumpu pada kepercayaan dan rasa hormat pada tradisi
dan orang-orang yang mengemban pelaksanan tradisi.
b. Otoritas Kharismatik, bertumpu pada keyakinan terhadap pengabdian,
kepahlawanan, jasa dan kemampuan luar biasa dari seseorang.
c. Otoritas Legal Rasional, berdasarkan pada keyakinan akan adat hukum yang
diciptakan secara rasional dan juga pada kewenangan seseorang yang
melaksanakan tata hukum itu sesuai prosedur yang ditetapkan.
2. Tipe Ideal Birokrasi Weber
Secara ringkas karateristik utama birokrasi ideal dari Weber ini adalah sebagai
berikut:
a. Aturan-aturan dan procedural formal
b. Spesialisasi Pekerjaan
c. Kejelasan hierarki
d. Pengembangan karir berdasarkam merit system
e. Impersonality
f. Adanya objektifitas dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan suatu
jabatan dalam organisasi
g. Kegiatan administrative.
Blau dan Meyer mengemukakan cirri-ciri pokok struktur birokrasi yang ideal dari
Weber adalah sebagaimana berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Terdapat pembagian tugas berdasarkan spesialisasi tertentu


Pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hierarki dan ada prinsip delegasi
wewenang
Pelaksanaan tugas diatur oleh suatu system peraturan yang abstrak dan konsisten
Seorang pejabat yang ideal melaksakan tugas-tugasnya
Sifat pekerjaan berdasarkan kualifikasi tekni
7

f.
g.

Ada jenjang karier


Bertujuan memaksimalkan efisiensi dalam organisasi

Menurut Mintzberg dalam Purwanto (2001:23) beberapa hal lain yang berkaitan
dengan tipe ideal adalah :
a. Adanya standardisasi proses kerja
b. Ukuran-ukuran desain utamanya adalah formalisasi perilaku, spesialisasi kerja
vertikal dan horizontal
c. Birokrasi ideal cocok dalam situasi lingkungan yang tenang dan stabil, struktur
dan kebutuhan masyarakat masih sederhana.
B. Konsep Manajemen Dalam Administrasi Publik
1. Scientific Management dari Taylor
Pada tahun 1911 ia meluncurkan sebuah buku yang berjudul Principles of
Scientific Management. Karya Taylor ini merupakan awal munculnya teori dalam bidang
organisasi dan manajemen. Taylor mengharapkan bahwa pekerja dan organisasi akan
sama-sama memproleh keuntungan. (Purwanto, 2001:25). F.W Taylor dalam
memperbaiki manajemen organisasi adalah sebagai berikut :
a. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu pengetahuan yang tersusun
b. Mengusahakan kerukunan dalam gerakan kelompok dan bukannya
ketidakrukunan
c. Mencapai kerjasama manusia dan bukannya individualism yang kacau
d. Bekerja untuk output yang maksimumbdan bukannya output yang terbatas
e. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang stinggi-tingginya untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
2. Prinsip-prinsip Umum Administrasi dari Henry Fayol
Fayol mengembangkan teori berusaha menuliskannya sebagai manajer, ia
berusaha menjelaskan prinsip-prinsip umum yang dapat diterapkan pada semua level
administrasi dan berusaha menjelakan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang
manajer (Purwanto, 2001:26)
Fayol menemukan bahwa aktivitas sebuah perusahaan industry bias dibagi ke
dalam 6 bagian sebagi berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Teknis (produksi)
Dagang (beli, jual, pertukaran)
Keuangan (pencarian, penggunaan yang terbaik, modal)
Keamanan ( perlindungan bagi milik dan orang-orang)
Akuntansi (termasuk statistic)
Manajerial (perencanaan, organisasi , pimpinan, kerja sama dan pengawasan)

Fayol juga merupakan pendiri dari Center For Administrative Studies di Paris
menjelaskan 14 Prinsip manajemen sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

MODUL II

Division of Labour (pembagian kerja)


Authority (kewenangan)
Discipline (disiplin)
Unity of Command (kesatuan komando)
Unity of Management (kesatuan arah manajemen)
Subordination of individual interests to the common good (menomorduakan
kepentingan perorangan atau individu dari kepentingan umum atau
kepentingan bersama)
Remmuneration (penggajian atau pemberian upah)
Centralization (sentralisasi)
The Hierarchy (jenjang kedudukan)
Order (tata tertib)
Equity (keadilan/kesamaan)
Stability of staff (kestabilan dari staff, stabilitas masa jabatan)
Initiative (inisiatif atau prakarsa)
Esprit de Corps (semangat korps)

TEORI NEOKLASIK ADMINISTRASI

Herbert Simon Administrative Behavior


Publikasi utama dari kelompok Neo Klasik adalah tulisan Herbert Simon,
Administrative Behavior yang terbit tahun 1947. Buku ini memberikan dampak yang luas
di dalam pemikiran teori organisasi dan melampaui rasionalitas, batas-batas Neoklasik
karena meskipun punya argumentasi tentang pentingnya instrumental rasionalitas, tetapi
buku ini juga menjelaskan tentang keterbatasan dari rasionalitas si dalam setting
organisasi.
Di dalam Administrative Behavior terdapat tiga tema sentral yaitu :
1. Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi
2. Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat seentral di
dalam perbuatan keputusan administrative dan pemahaman organisasi
3. Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan
terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan
kondisi utama di dalam pembuatan keputusan.

Simon mengajukan konsep pengambilan keputusan yang bersifat satisfying


sehingga pandangan Simon ini dilihat dari 3 aspek :
1. Keputusan adalah dasar dari teori administrasi
2. Konsep Instrumental rationality
3. Konsep Satisfying

MODUL III

TEORI HUBUNGAN KEMANUSIAAN DAN PERILAKU


ORGANISASI

HUBUNGAN KEMANUSIAAN
A. Gerakan Awal Teori Hubungan Kemanusiaan
1. Tokoh-tokoh Gerakan Awal Teori Hubungan Kemanusiaan
Adapun tokoh-tokoh yang dimaksud adalah :
a. Robert Owen (1771-1858), Owen menganggap peran manajer sebagai seorang
pembaru.
Owen menekankan bahwa sebenarnya yang terbaik dalam
menanamkan modal adalah para pekerja atau seperti yang disebutnya mesin
Vital
b. Hugo Munsterberg (1863-1916), Beliau memberikan sumbangan besar dalam
penerapan sarana psikologi untuk membantu tercapainya tujuan produktivitas
yang sama seperti yang dicari oleh teori manajemen lainnya. Dalam karya
utamanya Psychology and Industrial Efficiency (Psikologi dan Effisiensi
Industri).
c. Mary Parker Follet (1863-1933), Follet berpendapat bahwa agar manajemen dan
pekerja benar-benar dapat menjadi bagian dari suatu kelompok, pandangan
tradisional haruslah ditinggalkan.
d. Oliver Sheldon (1894-1951), Manajemen itu secara umum terikatuntuk
memperlakukan para pekerjanya dengan adil serta jujur dan setiap manajer harus
menggabungkan nilai efisien dari manajemen ilmiah dengan etika pelayanan
kepada masyarakat.
B. Penelitian Hawthorne
Eksperimen Hawthorne (serangkaian penelitian yang terkenal mengenai tingkah
laku manusia dalam situasi kerj) telah dilakukan pada perusahaan Western Electricdari
tahun 1924-1933, penelitian ini dikenal dengan sebutan Eksperimen Hawthorne.
Penelitian itu bermula sebagai suatu usaha untuk menyelidiki hubungan antara tingkat
penerangan di dalam tempat kerja dan produktivitas para pekerja.

10

C. Chester Barnard dan The Functions of The Executive


1. The Functions of The Executive
Barnard lahir pada tahun 1986 di Malden, Massachusetts, dalam bukunya The
Fuctions of The Executive sangat menaruh perhatian besar terhadap organiasasi
formal yang dianggapnya memiliki karakter yang paling penting dari kehidupan
social serta sebagai suatu aspek struktur utama masyarakat itu sendiri. Bernard
manaruh perhatian besar hamper secara eksklusif pada proses bagaimana
individu-individu berhubungan dan dipengaruhi oleh organisasi. Inti dari pada
proses ini adalah coorperation atau kerja sama.
Untuk dapat lebih memahami teori kehidupan organisasi dari Barnard perlu
diperhatikan 3 hal yaitu :
1. Organisasi sebagai Suatu Sistem
2. Organisasi Formal
3. Peranan Eksekutif

MODUL III

TEORI-TEORI PERILAKU MANUSIA

Dalam teori Perilaku Manusia yang muncul, kemudian dijelaskan berbagai


konsep dari Abraham Muslow, Douglass McGregor dan Warren Bennis.
Abraham Mashlow dengan Teori Tingkat Kebutuhannya sangat menekankan
pada self actualization man atau manusia yang yang dapat mengaktualisasikan potensi
dirinya. Maslow melihat kebutuhan manusia dalam suatu jenjang tangga mulai dari
kebutuhan dasar dan kebutuhan yang lebih tinggi. Maslow menekankan pada konsep
partisipasi dan self actualization man-nya. Adalah sinonim dengan konsep organization
democrazy.
Douglas Mc Gregor yang sangat terkenal dengan Teori X dan Teori Y-nya .
Teori X dan Teori Y ini sebetulnya adalah asumsi sadar atau tidak sadar yang
dipergunakan manajer dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, yang apabila
dilaksanakan sepenuhnya akan mempunyai konsekuensi self full filling prophecy.
Warren Bennis mengatakan bahwa demokrasi tidak dapat dielakkan dalam
organisasi yang pada era tahun 1960-an dan tahun 1970-an menjadi bidang yang menarik
bagi para teoritisi administrasi.

11

Anda mungkin juga menyukai