Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Administrasi publik atau administrasi negara dewasa ini telah
diberikan arti lebih dari sekedar pengertian yang sederhana yaitu “ilmu
urusan negara” administrasi publik memiliki peranan yang sangat besar
dalam mencakup keseluruhan aspek dari lingkungan sosial, politik, budaya,
dan hukum yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dari lembaga negara.
Suatu organisasi baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta,
untuk mencapai suatu tujuan perlu adanya unsur-unsur yang mendukung
jalannya operasional organisasi. Salah satu unsur yang menunjang
berhasilnya tujuan tersebut adalah manusia yang merupakan sumber daya
yang paling berharga dan terpenting yang ada dalam lingkungan organisasi.
Paradigma administrasi publik adalah berbagai perubahan,
perkembangan, serta sudut pandang dari model dan teori dari administrasi
publik itu sendiri. Pada dasarnya perkembangan suatu ilmu dapat ditelusuri
melalui perubahan paradigmanya. Oleh karena perubahan paradigma
mempengaruhi perkembangan ilmu yang berlaku pada saat itu.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu yang dimaksud dengan administrasi publik?
B. Apa saja paradigmanya?
1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah yakni untuk memenuhi tugas Ilmu


administrasi publik, serta untuk mempelajari ilmu administrasi publik tidak
hanya dari segi pengertian saja melainkan dari setiap aspek yang tercakup
didalamnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Publik


Administrasi Publik (Inggris: Public Administration) atau Administrasi
Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif,
dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi
kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan
negara, dan etika yang mengatur penyelenggaraan dari negara.
Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana pengelolaan suatu organisasi publik. Meskipun sama-
sama mengkaji tentang organisasi, administrasi publik ini berbeda dengan
ilmu manajemen: jika manajemen mengkaji tentang pengelolaan organisasi
swasta, maka administrasi publik mengkaji tentang organisasi
publik/pemerintah, seperti departemen-departemen, dan dinas-dinas, mulai
dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat. Kajian ini termasuk mengenai
birokrasi; penyusunan, pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan
publik; administrasi pembangunan; kepemerintahan daerah; dan good
governance. Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Berikut adalah
beberapa pengertian tentang administrasi negara yang dikutip dari berbagai
sumber
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang
mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga
legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik
yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi
pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara
negara.

2
2.2 Paradigma Administrasi Publik Menurut Henry
Administrasi publik sebagai disiplin telah melewati perkembangan
yang kompleks. Literatur menjelaskan rangkaian perkembangan administrasi
publik ini dari pergeseran paradigma. Nicholas Henry (2004) mengidentifikasi
lima paradigma dalam administrasi publik, sebagai berikut:
a. Paradigma Prinsip Administrasi Negara
Paradigma pertama adalah prinsip-prinsip administrasi negara
(sebutan lain dari administrasi publik). Prinsip-prinsip administrasi (1927-
1937) adalah berbagai asas atau “aturan main” yang dipandang dapat
berlaku universal pada setiap bentuk organisasi dan setiap lingkungan
sosial budaya. Ketika mulai dikaji secara luas, pada awalnya administrasi
publik tidak memiliki prinsip-prinsip yang dapat berlaku secara universal
pada situasi dan kondisi apa pun. Oleh karena itu, kehadiran prinsip
administrasi negara merupakan paradigma baru yang mengubah
perjalanan keilmuan administrasi publik.
Menurut Gulick &Urwick (Pasolong, 2019, hlm. 33) prinsip amatlah
penting bagi administrasi sebagai suatu ilmu. Adapun letak di mana prinsip
itu akan dipakai tidak begitu penting. Prinsip administrasi yang terkenal dari
Gulick & Urwick adalah POSDCORB (Planning, Organization, Staffing,
Directing, Reporting, and Budgeting).
b. Paradigma Politik dan Administrasi
Paradigma dikotomi antara Politik dan Administrasi (1900-1926)
adalah saat fokus dari ilmu administrasi negara terbatas pada masalah-
masalah organisasi, kepegawaian dan penyusunan anggaran dalam
birokrasi dan pemerintahan. Sedangkan masalah-masalah pemerintahan,
politik dan kebijaksanaan merupakan substansi ilmu politik. Lokus
paradigma ini adalah mempermasalahkan di mana seharusnya administrasi
publik ini berada.
Pada masa ini, dibedakan dengan jelas antara administrasi dan politik
negara. Tonggak sejarah sebagai momentum dari fase ini adalah tulisan
dari Frank J. Goodnow dan Leonald D. White. Di dalam bukunya yang

3
berjudul “Politics and Administration”, Goodnow & White (dalam Pasolong,
2019, hlm. 33) berpendapat bahwa ada dua fungsi pokok pemerintah yang
amat berbeda satu sama lain. Dua fungsi pokok yang dimaksud adalah
politik dan administrasi. Menurut Goodnow dan pengikutnya, administrasi
negara seharusnya berpusat pada birokrasi pemerintahan.
c. Administrasi Publik sebagai Ilmu Politik
Paradigma ketiga adalah pandangan administrasi public sebagai Ilmu
Politik (1950-1970). Secara singkat dapat dijelaskan bahwa fase paradigma
ini merupakan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan
konseptual antara administrasi negara dan ilmu politik. Konsekuensi dari
usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan bidang ini paling sedikit
dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial. Umar
(dalam Pasolong, 2019, hlm. 33), menyebut bahwa pada fase ini
administrasi negara telah berkembang sebagai bagian dari ilmu politik.
Dalam masa ini, ada dua perkembangan baru yang patut dicatat, yakni di
antaranya sebagai berikut.
a.a Tumbuhnya penggunaan studi kasus sebagai suatu sarana yang
.bersifat epistemologis.
a.b Timbulnya studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagai
.salah satu bagian dari ilmu administrasi.
Selanjutnya, dalam fase ini, Dwight Waldo memprotes perlakukan ilmu
politik terhadap ilmu administrasi yang menyebut administrasi bukan lagi
dianggap sebagai ilmu politik berdasarkan Laporan Komisi Ilmu Politik
sebagai suatu disiplin dari APSA (American Political Science Association),
(1962), dengan menulis bahwa sarjana-sarjana ilmu politik tidak lagi
mengidentifikasi dirinya dengan administrasi negara adalah bersikap tidak
memedulikan dan memusuhi. Selanjutnya sarjana administrasi negara
merasa tidak senang dan dianggap sebagai warga kelas dua.
d. Administrasi Publik sebagai Ilmu Administrasi
Paradigma keempat yakni administrasi negara sebagai ilmu
administrasi muncul pada tahun 1954 hingga 1970-an. Pada masa ini,

4
administrasi negara telah berkembang sebagai ilmu administrasi.
Perkembangan ini diawali dengan ketidaksenangan bahwa ilmu
administrasi dianggap sebagai ilmu kelas dua setelah ilmu politik.
Sebagai suatu paradigma, pada fase ini ilmu administrasi hanya
memberikan focus, tetapi tidak pada locusnya. Usaha pengembangan,
terutama diperoleh dari pengaruh fakultas administrasi perusahaan (school
of business administration) mempercepat proses mencari alternatif
paradigma ilmu administrasi. Pada Tahun 1956 terbitlah jurnal
Administrative Science Quarterly, sebagai sarana yang amat penting untuk
menyuarakan pendapat dan konsepsi-konsepsi dari paradigma ini.

e. Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi Negara


Masa ini terjadi setelah tahun 1970 di mana administrasi negara
telah berkembang menjadi ilmu administrasi negara, yaitu merambah ke
teori organisasi, ilmu kebijakan (policy science), dan ekonomi politik. Dalam
waktu singkat, administrasi negara sebagai suatu bidang kajian telah
menunjukkan warnanya sendiri. Beberapa departemen, fakultas dan
akademi baru administrasi negara dan public affairs bermunculan.
Salah satu trend dari pertumbuhan administrasi negara ini adalah
terbentuknya asosiasi nasional dari fakultas-fakultas tersebut (The National
Association of School of Public Affairs and Administration). Pada tahun 1980
asosiasi ini telah mempunyai anggota lebih dari 200 institusi, dan lebih dari
25.000 mahasiswa baik yang penuh ataupun yang parttime terdaftar dalam
program MPA (Master of Public Administration) pada akhir tahun 1970.
2.3 Paradigma Administrasi Publik menurut Frederickson
Sementara itu Frederickson (1984 dalam Pasolong, 2019, hlm. 35)
mengemukakan enam paradigma administrasi sebagai berikut

5
a. Paradigma Pertama, Birokrasi klasik
Fokus pengamatan paradigma ini adalah struktur (disain) organisasi dan
fungsi prinsipprinsip manajemen, sedangkan yang menjadi Lokus adalah
berbagai jenis organisasi baik pemerintahan maupun bisnis. Nilai pokok
yang ingin diwujudkan adalah efisiensi, efektivitas, ekonomi dan
rasionalitas.

b. Paradigma kedua, Birokrasi Neo-Klasik


Nilai yang dianut dan ingin dicapai paradigma ini adalah serupa dengan
paradigma pertama, tetapi yang merupakan lokus dan fokusnya
berbeda. Lokus dari paradigma ini adalah ”keputusan” yang dihasilkan
oleh Birokrasi pemerintahan, sedangkan fokusnya adalah ”proses
pengambilan keputusan” dengan perhatian khusus kepada penerapan
ilmu perilaku, ilmu manajemen, analisa sistem dan penelitian operasi..

c. Paradigma ketiga, Kelembagaan.


Paradigma kelembagaan fokusnya perhatian paradigma ini terletak pada
pemahaman mengenai ”perilaku birokrasi” yang dipandang juga sebagai
suatu organisasi yang kompleks. Masalah-masalah efisiensi, efektivitas
dan produktivitas organisasi kurang mendapat perhatian. Salah satu
perilaku organisasi yang diungkapkan oleh paradigma ini adalah perilaku
pengambilan keputusan yang bersifat gradual dan inkremental, yang
oleh Lindblom dipandang sebagai satu-satunya cara untuk memadukan
kemampuan dan keahlian birokrasi dengan preferensi kebijakan dan
berbagai kemungkinan bisa dari pejabat-pejabat politis.

d. Paradigma keempat, Hubungan Kemanusiaan.


Inti yang mendasari paradigma ini adalah keikutsertaan dalam
pengambilan keputusan, minimasi perbedaan dan status dan hubungan
antar pribadi, keterbukaan, aktualisasi diri dan optimasi tingkat
kepuasan, fokus dari paradigma ini adalah ”dimensi-dimensi
kemanusiaan” dan aspek sosial dalam tiap jenis organisasi ataupun
birokrasi.matematis atau etika.

6
e. Pardigma kelima, Pilihan Publik.
Fokus dari administrasi negara menurut paradigma ini tak lepas dari
politik. Sedangkan fokusnya adalah pilihan-pilihan untuk melayani
kepentingan publik akan barang dan jasa yang harus diberikan oleh
sejumlah organisasi yang kompleks.

f. Paradigma keenam, Administrasi Negara Baru


Fokus dari administrasi Negara baru meliputi usaha untuk
mengorganisasikan, menggambarkan, mendesain, ataupun membuat
organisasi dapat berjalan ke arah dan dengan mewujudkan nilai-nilai
kemanusiaan secara maksimal yang dilaksanakan dengan
menggambarkan sistem desentralisasi dan organisasi-organisasi
demokratis yang responsif dan mengundang partisipasi serta dapat
memberikan secara merata jasa-jasa yang diperlukan masyarakat.
Karakteristik administrasi negara baru, menurut Frederickson, menolak
bahwa para administrator dan teori administrasi bersifat netral atau
bebas nilai dan nilai-nilai sebagaimana dianut dalam berbagai paradigma
tersebut di atas adalah relevan sekalipun terkadang bertentangan satu
sama lain. Misalnya kemudian, penyesuaian politik dan administrasi
bagaimana yang harus dilakukan untuk mendorong tercapainya nilai-nilai
tersebut.

2.4 Perkembangan dan Pergeseran Paradigma Administrasi Publik


Administrasi publik sebagai studi multidisiplin sedang dalam kondisi
kemajuan. Ilmu ini secara konsisten selama waktu yang dihabiskan
melakukan perbaikan yang tidak berjalan satu arah saja, tetapi dalam
bantalan yang berbeda (Rodiyah dkk, 2021, hlm. 31). Secara umum
perkembangan dan pergeseran paradigma administrasi publik secara umum
dapat dijabarkan sebagai berikut.:
a. Old Public Administration (OPA)
Konsep “The Old Public Administration” ini dalam sejarah
memperoleh perkembangannya dengan konsep-konsep baru. Salah

7
satu di antaranya timbulnya konsep rasional model yang dikemukakan
oleh (Simon, 1997) melalui tulisannya tentang Administrative Behaviour.
Demikian juga konsep tentang public choice. Adapun mainstream dari
ide inti The old Public Administration dapat disimpulkan sebagai berikut.
a.a Perhatian otoritas publik adalah pada administrasi yang diberikan
langsung .oleh dan melalui organisasi pemerintah yang disetujui.
a.b Public policy dan administrative khawatir tentang perencanaan dan
.pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan politik.
a.c Administrasi publik hanya mengambil bagian yang lebih sederhana
selama .waktu yang dihabiskan untuk mengedepankan pendekatan
pemerintah dari .pada dalam upaya untuk melaksanakan pengaturan
publik
a.d Upaya untuk menawarkan jenis bantuan harus diselesaikan oleh
kepala yang .memperhatikan otoritas politik dan yang diberikan
perhatian terbatas untuk .melakukan kewajiban mereka.
a.e Pemimpin bertanggung jawab kepada pionir politik yang dipilih secara
adil.
a.f Latihan program sangat banyak dikelola melalui rantai komando dan
kontrol .hierarkis oleh otoritas dari tingkat atas asosiasi.
a.g Kualitas penting dari manajemen kebijakan adalah efektivitas dan
kewarasan.
a.h Pengelolaan kebijakan dijalankan dengan baik dan sembunyi-
sembunyi, .sehingga pelibatan warga sangat dibatasi.
a.i Peran dari administrasi publik dirumuskan secara luas seperti
planning,organizing, staffing, directing, coordinating, reporting,
budgeting.
Ide konsep The Old Public Administration ini bisa berlangsung pada
semua sektor kehidupan, mulai dari hal atau sektor pertahanan,
kesejahteraan rakyat, pendidikan, transportasi, kesehatan dan lain-lain.

8
b. New Public Management (NPM)
Tema pokok dari New Public Management Ini mencakup, antara lain,
bagaimana memanfaatkan instrumen dan ungkapan di area publik.
Bahwa hubungan antara organisasi pemerintah dan klien mereka
dianggap setara dengan interaksi pertukaran yang mereka lakukan di
dunia pasar. Dengan mengubah pelaksanaan sektor bisnis seperti itu,
secara keseluruhan, akan menggantikan kecenderungan pameran untuk
area publik dari pasar dan didorong untuk memiliki kemampuan yang
solid.
(Kettl, 2000 dalam Rodiyah dkk, 2021, hlm. 33) berpendapat bahwa
“the global public management reform” yang mewakili paradigma net
public Management ini berfokus pada enam hal berikut ini.
a.a Bagaimana pemerintah dapat menemukan cara untuk mengubah
.layanan dari dalam dan dari basis pendapatan kecil?
a.b Bagaimana pemerintah dapat menggunakan insentif pasar untuk
.memperbaiki penyakit birokrasi, bagaimana pemerintah dapat
mengganti .mekanisme birokrasi tradisional dengan strategi pasar
yang dapat .mengubah perilaku birokrasi?
a.c Bagaimana pemerintah dapat menggunakan mekanisme pasar
untuk .memberikan alternatif yang luas kepada warga (klien)
untuk memilih .bentuk dan jenis pelayanan publik. Atau setidaknya
pemerintah dapat .mendorong pemerintah untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik .kepada warganya?
a.d Bagaimana pemerintah dapat membuat program lebih responsif.
.Bagaimana pemerintah dapat mendesentralisasikan lebih
banyak .tanggung jawab dengan memberi insentif kepada
manajer senior untuk .memberikan layanan?
a.e Bagaimana pemerintah dapat meningkatkan kapasitas
pembuatan .kebijakan dan perumusan. Bagaimana negara dapat
memisahkan .perannya sebagai pembeli layanan dari perannya
sebagai penyedia .layanan yang sebenarnya?

9
a.f Bagaimana pemerintah dapat berfokus pada hasil dan dampak
daripada .proses dan struktur? Bagaimana sistem yang
menekankan aliran top-down dan sistem berbasis aturan diganti
dengan sistem bottom-up yang berorientasi pada hasil?
c. New Public Service (NPS)
Paradigma New Public Service (NPS) diperkenalkan oleh
(Denhardt., 2003) yang menyampaikan bahwa pemerintah yang modern
bukan hanya mencapai efisiensi tetapi bagaimana hubungan
akuntabilitas antara negara, pemerintah dan warganya. Warga negara
juga tidak dapat hanya diperlakukan sebagai pelanggan atau konsumen,
akan tetapi lebih sebagai warga negara yang memeliki hak untuk
menuntut pemerintah bertanggung jawab atas tindakan yang diambilnya,
atau kegagalan dalam melaksanakan kewajiban.
Selanjutnya, warga negara juga tidak hanya memiliki hak untuk
didengar atau mendapat perlindungan saja tetapi juga mempunyai hak
untuk menilai, menolak dan menuntut siapa pun secara politis
bertanggung jawab atas penyedia pelayanan publik untuk mundur. Oleh
karena itu, mereka lebih menyarankan untuk berpindah ke New Public
Service (NPS). Denhardt & Denhardt Menyebutkan ada 7 prinsip dalam
NPS yang di antaranya adalah sebagai berikut:
a.a Serve Citizens, Not Costumers
Administrasi publik bekerja untuk kepentingan publik (public
interest) bukan kepentingan diri sendiri (self-interest). Kepentingan publik
merupakan hasil dialog tentang nilai bersama dari pada merupakan
agregasi dari kepentingan individu.
a.b Seek the Public Interest
Administrasi publik berperan aktif membangun paham bersama dan
kolektif tentang kepentingan publik. Tujuanya bukan untuk menemukan
solusi cepat atas dasar pilihan tetapi untuk membangun kreasi lahirnya
kepentingan dan tanggung jawab bersama.
a.c Value Citizenship Over Entepreneurship

10
Premi publik dapat dicapai lebih baik jika diselesaikan oleh pegawai
pemerintah dengan penduduk yang khawatir tentang jaminan untuk
membuat komitmen yang paling ideal kepada masyarakat dari pada oleh
administrator perintis yang berjalan seolah-olah asosiasi dan kas publik
memiliki tempat dengan mereka.
a.d Think Strategically, Act Democratically
Strategi dan proyek yang dibutuhkan oleh masyarakat umum harus
dicapai dengan layak dan cakap melalui upaya bersama dan siklus
bersama.
a.e Recognize That Accountbility Is Not Simple
Administrator harus lebih responsif dan penuh perhatian dari pada
pasar, mereka harus bekerja tergantung pada pengaturan status, hukum,
konstitusi dan kualitas budaya, standar politik, norma kemahiran dan
kepentingan penduduk.
a.f Server Rather Than Steer
Semakin penting bagi otoritas pemerintah untuk menggunakan
inisiatif berbasis kualitas bersama dalam membantu warga dengan
mengartikulasikan dan menemukan kepentingan dasar yang
bertentangan dengan koordinasi individu dengan cara baru.
a.g Value People, Not Just Productivity
Organisasi publik dan jaringannya dalam patisipasi mencapai
kepentingan publik akan berhasil jika mereka melalui proses kolaborasi
dan kepemimpinan bersama atas rasa saling menghormati pada semua
orang.

11
BAB III
KESIMPULAN
Administrasi Publik (Inggris:Public Administration) atau Administrasi
Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif,
dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik.

Pergeseran paradigma dalam perkembangan ilmu administrasi


negara menjadi pertanda bahwa ilmu bersangkutan sedang memperkaya
diri dengan substansi kajiannya baik secara intensif maupun secara
ekstensif. Secara intensif, pengembangan teori-teori baru di dalam lingkup
administrasi negara guna mendukung tetap eksisnya sebuah paradiga atau
kemudian menggeser paradigma yang ada ke paradigma baru. Secara
ekstensif, sebuah ilmu publik senantiasa mengadopsi teori-teori disiplin ilmu
lain guna menjelaskan fenomena yang terjadi dalam lingkup administrasi
negara seperti sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial, ilmu
hukum, dan lain sebagainya. Upaya ekstensif ini bukannya sebagai
pertanda ilmu administrasi negara tidak memiliki teori dan para pakar di
bidang ilmu ini tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan sebuah
teori, tetapi karena ilmu administrasi negara adalah sebuah ilmu lintas
disiplin yang digunakan untuk kepentingan publik/sebuah negara.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pasolong, Harbani. (2019). Teori administrasi publik. Bandung: Alfabeta.

Rodiyah, I., Sukmana, H., Mursyidah, L. (2021). Pengantar ilmu


administrasi publik. Sidoardjo: Umsida Press.

http://timberlakeorin.blogspot.com/2009/11/karakteristik-ilmu-administrasi-
dalam.html

https://rahimoke.wordpress.com/2010/10/23/pengertian-dan-
perkembangan-paradigma-administrasi/

http://digilib.uinsgd.ac.id/4031/9/4_bab1.pdf

http://elkanagoro.blogspot.com/2014/09/lima-paradigma-administrasi-
negara.html

13

Anda mungkin juga menyukai