Anda di halaman 1dari 7

Bab I : Pendahuluan

Latar Belakang

Perjalanan ilmu Administrasi negara/publik telah mengalami perubahan dari masa ke


masa. Mulai dari fase pra-sejarah sampai dengan fase modern seperti sekarang. Ilmu
administrasi publik telah berkembang sejak zaman 21.000 sebelum masehi hingga saat ini
yang memiliki berbagai paradigma paradigma di waktu tertentu. Pada awal kemunculannnya
administrasi publik hanya disebut sebagai suatu seni karena hanya mencerminkan suatu
kegiatan kegiatan manusia yang monoton, dalam perkembangannya kemudian administrasi
publik baru diakui sebagai ilmu dengan perjalanan yang sangat lama dan berbagai perubahan
perubahan paradigma.

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dan pemikiran administrasi publik.


2. Untuk mengetahui paradigma paradigma dari administrasi publik.

Rumsan Masalah

1. Bagaimana konsep dan pemikiran administrasi publik?


2. Bagaimana penjelasan mengenai perbedaan politik dan ilmu administrasi?
3. Bagaimana prinsip prinsip administrasi publik?
4. Bagaimana persamaan administrasi publik sebagai ilmu politik?
5. Bagaiamana penjelasan administrasi publik sebagai ilmu administrasi?

1
Bab 2 : Pembahasan

Konsep dan Pemikiran dasar Ilmu Administrasi Publik

Menurut definisi dari Leonard D white arti dari “Administrasi” adalah proses yang
umum di semua upaya kelompok di kedua perusahaan publik atau swasta. Sedangkan definisi
dari publik menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19) sejumlah orang yang mempunyai minat
sama terhadap suatu persoalan tertentu Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi publik
adalah suatu kegiatan atau proses suatu kelompok yang terdiri dua orang atau lebih untuk
melakukan kerjasama dengan mencapai tujuan yang sama khususnya dibidang publik atau
masyarakat. Maka konsep dari administrasi publik sendiri adalah tindakan rasional yang
diperhitungkan secara cermat untuk merealisir tujuan tertentu.

Pemikiran administrasi publik terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase pra sejarah, fase
sejarah dan fase modern. Di fase pra sejarah ini kita bisa melihat bahwa adanya suatu
hubungan kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menentukan tujuan, jadi
hanya sebatas kegiatan saja. Fase ini berakhir pada tahun 1 tarikh masehi. Yang kedua adalah
fase sejarah, fase ini adalah fase dimana peradaban manusia sudah semakin maju dan mulai
muncul pemikiran bahwa administrasi adalah sebagai ilmu, utamanya di eropa dengan adanya
trobosan dari kaum kameralisme, merkantilisme dan fisiokrat. Fase sejarah berakhir pada
1886. Berikutnya adalah fase modern, fase modern dimulai tahun 1886 sampai sekarang.
Fase ini menjelaskan berakhirnya pemikiran bahwa administrasi adalah seni semata dan
administrasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan.

Paradigma I Dikotomi Politik – Administrasi (1900-1926)

Pada Paradgima ini Frank Goodnow dan leonard D White menulis buku yang berjudul
“Politic and Administration” di buku tersebut membahas mengenai 2 fungsi yang berbeda
antara 2 fungsi ilmu administrasi dan ilmu politik yaitu, ilmu politik sebagai yang melahirkan
kebijaksanaan dan ilmu administrasi adalah hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan – kebijaksanaan tersebut. Penekanan dari paradigma ini adalah pada locus atau
penempatannya, yakni mempermasalahkan dimana administrasi publik ini berada. Secara
jelas, menurut Goodnow, admnistrasi publik berada pada birokrasi pemerintahan.

2
Administrasi publik mulai mendapat legitimasi tahun 1920-an, dan ditahun 1926
terbitlah buku dari Leonald White yang berjudul “Introduction to the Study of Public
Administration” di buku ini terdapat dorongan mengenai paradigma ini yaitu 1. Politik
seharusnya tidak usah mengganggu administrasi, 2. Manajemen memberikan sumbang analis
ilmiahnya terhadap administrasi negara, 3. Administrasi negara adalah mampu menjadikan
dirinya sebagai ilmu yang “value – free”, 4. Misi administrasi publik adalah ekonomis dan
efisien.

Paradigma II Prinsip Prinsip Administrasi Publik (1927 – 1937)

Diawali dengan terbitnya buku yang berjudul “Principles of Public Administration”


buku ini merupakan buku teks kedua yang membahas penuh tentang administrasi publik,
yang pertama adalah buku dari Leonald D. White dalam paradigma pertama. Pada fase
paradigma ke dua ini, administrasi publik benar benar mencpai puncak reputasinya pada
tahun 1930 an, administrasi memiliki banyak pengaruh pengaruh besar dari bidang lain
seperti industri dan pemerintahan. Maka dari itu locus dari paradigma ini mudah diketahuhui,
walaupun administrasi bisa berada dimana saja akan tetapi prinsip tetaplah prinsip. Sehingga
di paradigma ini administrasi publik memiliki prinsip tertentu.

Terbagi menjadi 14 prinsip prinsip administrasi menurut Henri Fayol yakni


Pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah atau komando,
kesatuan arah, mendahulukan kepentingan umum, penggajian, perlu diatur antara Sentralisasi
dan Desentralisasi, hubungan antar tugas disusun atas dasar suatu hierarki atas bawah,
ketertiban dalam berorganisasi, keadilan, stabilitas jabatan, inisiatif dan semangat kelompok

Max Weber membagi menjadi 6 prinsip, yaitu Adanya Pembagian Kerja Spesialisasi
pekerjaan, Adanya Hierarki Posisi Setiap posisi bawahan dikontrol dan diawasi oleh atasan;
Rantai Perintah, Aturan Formal dan Regulasi Mengatur perilaku pekerja secara sama rata,
menjamin kelangsungan dan stabilitas lingkungan kerja, dan mengurangi ketidakpastian
performa kerja, Hubungan yang Impersonal Tidak ada ikatan emosional antara atasan dan
bawahan; menjamin kejelasan posisi, Kompetensi khusus dan latihan merupakan kriteria
utama kedudukan administratif Kriteria seleksi yang ketat dan tidak ada pengangkatan dan
pemberhentian secara suka-suka, Memperkerjakan karyawan berdasarkan kompetensi
kenyataannya pada saat ini, biasanya hal tersebut dilakukan saat baru membuka lowongan,

3
apabila kompetensi pekerja yang diterima tidak sesuai dalam bidangnya diberikan pelatihan
atau bekal terlebih dahulu agar bias menunjang ke depannya.

Paradigma III Administrasi Publik sebagai Ilmu Politik (1950 – 1979)

Pengertian dari politik menurut Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to


Politics: “Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warganegaranya serta dengan
negara-negara lain”. Pada paradigma ini membahas keterkaitan kuat antara ilmu administrasi
dan ilmu politik. Hal tersebut sangat berkaitan apalagi adanya pernyataan bahwa ilmu politik
adalah induk dari administrasi negara. Pernyataan memandang bahwa administrasi publik
adalah pelaksana bagi ilmu politik. Kedua ilmu tersebut memiliki koneksi yang saling
berhubungan. Suatu kebijakan publik juga tidak akan sempurna tanpa adanya campur tangan
atau pertimbangan dari administrasi

Administrasi publik ada karena untuk melayani masyarakat, hal tersebut bisa dicapai
saat terjadi kestabilan politik. Politik dan administrasi adalah dua ilmu yang saling
membutuhkan. Administrasi publik ada karena utuk menertibkan politik. Jadi, politik
merupakan dimensi paling penting dalam administrasi publik. Politik dan admnistrasi publik
layaknya dua buah uang logam. Politik sebagai perumus strategi negara dan administrasi
publik sebagai pelaksana strategi tersebut yang semuanya saling berkaitan. Politik tanpa
administrasi publik hanya sekedar jargon dan janji – janji, sebaliknya administrasi publik
tanpa politik seperti mobil yang berjalan tanpa arah tujuan

Paradigma IV Ilmu Admnistrasi Publik sebagai Ilmu Administrasi (1956 – 1970)

Paradigma ini berada pada kurun waktu paradigma ke 3 berlangsung. Munculnya dari
paradigma ini disebabkan karena sarjana sarjana administrasi negara dianggap sebagai warga
negara kelas 2 dari ilmu politik. Akibatnya mereka mencari solusi atau pemecahanya, dan
yang dilakukan adalah kembali bahwa administrasi negara adalah ilmu administrasi. Pada
fase ini ilmu administrasi hanya memberikan fokus tapi tidak memberikan lokus atau
penempatan. Ia menawarkan teknik teknik dan bahkan sering kali teknik teknik yang canggih
membutuhkan keahlian dan spesialis.

4
Pada tahun 1956, terbitlah jurnal Administrative Science Quarterly, sebagai sarjana
yang amat penting untuk menyuarakan pendapat dan konsep-konsep paradigma ke 4 ini.
Sarjana Administrasi Publik, Keith M. Henderson, berpendapat dipertengahan tahun 1960
bahwa teori organisasi seharusnya menjadi fokus utama dari Administrasi Publik.

Paradigma ilmu administrasi publik sebagai ilmu administrasi dibuktikan melalui hal
berikut yaitu adanya industri militer komplek, adanya peraturan peraturan dari departemen
yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan industri swasta dan adanya kemajuan
manajerial perusahaan perusahaan swasta pada setiap aspek kehidupan masyarakat.
Semuanya bekerja sama untuk menjadikan administrasi negara sebagai suatu kesatuan dalam
kaitannya dengan penentuan di paradigma ini.

Paradigma V Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik (1970–Sekarang)

Pembaruan dalam tahap paradigma ke lima ini tidak semata mata pada ilmu murni
administrasi, melainka juga menekankan pada teori organisasi. Perhatian pada teori
organisasi terutama ditujukan pada bagaimana dan mengapa organisasi bekerja, perilaku
individu dalam organisasi dan bagaimana keputusan diambil dalam organisasi. Dan kemudian
berkembang pula ilmu kebijaksanaan (policy science), politik ekonomi, proses kebijakan
pemerintah dan analisisnya dan cara pengukuran kebijakan.

Aspek aspek perhatian ini dapat dianggap dalam banyak hal sebagai suatu hal yang
berhubungan antara lokus dan fokusnya dari administrasi negara itu sendiri. Sebagaimana
yang terlihat dalam tren yang diikuti oleh paradigma ini, maka fokus dari administrasi negara
adalah teori organisasi, praktika dalam analis public policy atau kebijakan publik, teknik
teknik administrasi dan menejemen yang sudah maju. Ada juga lokus atau penempatan
administrasi negara dalam paradigma ini adalah pada birokrasi dan persoalan masyarakat
(public affairs). Public affairs sendiri adalah bagian khusus dari relasi relasi di dalam
pemerintahan atau segala macam hal yang berkaitan dengan publik.

5
Bab 3 : Penutup

Kesimpulan

Administrasi publik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih
untuk mencapai suatu tujuan yang berhubungan dengan publik atau masyarakat. Ilmu
admnistrasi publik memiiki perkembangan karena menyesuaikan dan mengikuti
perkembangan zaman dan penyeusuaian terhadap ilmu administrasi publik tersebut.
Paradigma 1 sampai dengan paradigma 5 merupakan paradigma yang berkembang dari
berdirinya atau terciptanya ilmu administrasi publik itu sendiri sampai sekarang. Tujuan dari
berkembang dan berubahnya paradigma ilmu administrasi publik adalah untuk mewujudkan
ilmu administrasi publik yang ideal dalam hal pelayanan publik.dan untuk menentukan fokus
serta lokus yang tepat dengan paradigma paradigma tersebut.

6
Daftar Pustaka

Miftach Thoha, 2018 (cetakan ke-7), Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, Jakarta,
Prenadamedia Group.

https://blog.ub.ac.id/zuhry/2013/06/08/dasar-dasar-dan-teori-administrasi-publik/

http://blog.ub.ac.id/fhilmih/2015/04/06/pengertian-publik-dan-stakeholder/

http://blog.ub.ac.id/lerin/files/2013/02/5-PARADIGMA-ADMINISTRASI-NEGARA.docx

https://lovenadewi.wordpress.com/mata-kuliah-an/paradigma-administrasi-negara/5-
paradigma-administrasi-negara-henry-fayol/

http://www.academia.edu/5639905/Dikotomi_Politik_dan_Administrasi_Negara

http://www.academia.edu/8914850/Prinsip_Prinsip_Administrasi_Negara

https://www.scribd.com/document/154831451/144159215-Tugai-1-Makalah-Tentang-
Hubungan-Administrasi-Negara-Dengan-Politik

http://blog.ub.ac.id/veronica/2012/03/29/paradigma-4-administrasi-publik-sebagai-ilmu-
administrasi-1956-1970

https://kuliahadministrasipublik.blogspot.com/2017/01/paradigma-administrasi-publik-
bunga.html

Anda mungkin juga menyukai