Anda di halaman 1dari 15

Teori Administrasi Publik

Mata Kuliah : Teori Administrasi Publik


Dosen : Nikodimus.S.sos,M.AP

Oleh
Fransiska Rina
NIM : 2201007406 11
Semester : 2
Fakultas : FISIP
PRODI : Adminstrasi Publik
Kelas : Reg A 2A
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
PRODI ADMINISTRASI PUBLIC
2022
Teori Administrasi Publik
 Teori administrasi public merupakan penggabungan sejarah, teori organisasi, teori sosial, teori politik, dan
studi yang berkaitan dengan fokus pada makna, struktur dan fungsi pelayanan public dalam seluruh
bentuknya.
 Teori administrasi public sering menjelaskan dasar-dasar sejarah untuk studi birokrasi dan maslah etismologi
yang erat kaitannya dengan pelayanan public sebagai profesi dan sebagai bidang akademik sekaligus.

Kelompok teori administrasi public:


1. Teori deskriptif eksplanatif, teori yang mempunyai sifat memberi penjelasan dengan abstrak realitas
administrasi Negara. Contohnya, teori yang menjelaskan tentang ketidakmampuan administrative.
2. Teori normatif, teori yang bertujuan untuk menjelaskan situasi dengan masa mendatang, idealnya adalah dari
suatu kondisi. Contohnya teori tentang kepemimpinan ideal tentang masa depan.
3. Teori asumtif, teori yang menekankan prakondisi, anggapan terhadap adanya suatu realitas sosial dibalik teori
atau suatu proposisi. Contohnya yaitu teori X dan Y dari McGregor yang menyatakan bahwa manusia
mempunyai kemampuan baik(Y) dan kurang baik(X).
4. Teori instrumental, teori yang fokus pada ‘bagaimana dan kapan’, lebih pada penerapan atau aplikasi dari
teori tersebut. Sebagai contoh, yaitu teori tentang kebijakan, bagaimana kebijakan dijalankan dan kapan
waktunya kebijakan tersebut dilaksanakan.
Pengertian Administrasi

 Administrasi sebagai tata usaha


 Administrasi sebagai seni
 Administrasi sebagai teknik dan keterampilan
 Administrasi sebagai ilmu
 Administrasi sebagai manajemen
 Administrasi sebagai proses atau kegiatan
 Administrasi sebagai pemerintah
Unsur-unsur Administrasi

 Organisasi
 Manajemen
 Tata hubungan/komunikasi
 Kepegawaian
 Keuangan
 Pembekalan
 Tata usaha
 Perwakilan atau humas
Pengertian Administrasi Publik

Felix A Nigro, administasi publik:


• Adalah suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.
• Meliputi ketiga cabang pemerintahan -eksekutif, legislatif dan yudikatif serta
hubungan di antara mereka.
• Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan umum/negara. Oleh
karena itu, merupakan sebagian dari proses politik.
• Dalam beberapa hal berbeda dengan administasi privat.
• Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan
dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat
Prinsip-prinsip Manajemen Ilmiah
a. Menggantikan cara yang asal-asalan dgn ilmu pengetahun yang tersusun.
b. Mengusahakan kerukunan dalam gerakan kelompok dan bukannya
ketidakrukunan.
c. Mencapai kerjasama manusia dan bukannya individualisme yang kacau.
d. Bekerja untuk output yang maksimum dan bukannya output yang terbatas.
e. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang setinggi-tingginya untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Teori X dan Y dari Mc Gregor
 Teori X dan teori Y sebetulnya adalah asumsi sadar atau tidak sadar yg
dipergunakan manajer dalam melaksnakan kegiatan-kegiatannya.
Teori X mempunyai asumsi dasar sbb:
a. Secara rata-rata manusia bersifat malas, ia bekerja sesedikit mungkin.
b. Ia tidak mempunyai ambisi, tidak menyukai tanggungjawab dan lebih suka
dipimpin.
c. Secara inherent ia egois berbeda dengan kebutuhan organisasi.
d. Secara alami ia menolak perubahan.
Asumi dasar teori Y:

a. Manajemen bertanggungjawab utk mengorganisir elemen-elemen produksi, uang,


barang, peralatan, manusia untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi.
b. Orang secara alami tidak pasif atau menolak pada kebutuhan organisasi. Mereka
menjadi demikian, sebagai hasil dari pengalaman mereka di dalam organisasi.
c. Motivasi, potensi untuk pengembangan, kapasitas untuk bertanggungjawab,
kesiapan untuk mengarahkan perilaku ke arah tujuan organisasi semuanya terdapat
di dalam diri manusia. Manajemen tidak meletakkannya di sana. Adalah
tanggungjawab dari manajemen untuk memungkinkan manusia mengakui dan
mengembangkan karakteristik-karakteristik mereka utk mereka sendiri.
d. Tugas pokok dari manajemen adalah untuk mengukur kondisi organisasi dan metode
operasi agar orang dapat mencapai tujuannya dengan sebaik-baiknya dengan
mengarahkan usaha-usaha mereka sendiri ke arah pencapai tujuan organisasi.
Organisasi Publik

 Teori Klasik dan Neoklasik:


• Tiga pandangan tentang organisasi, pertama organisasi sebagai suatu sistem yg
sederhana, berupa mesin; kedua tentang pemimpin, esensi organisasi adalah
hubungan hierarkhi secara klasik; ketiga adalah organisasi dipandang sebagai
kesatuan tujuan yg merupakan mekanisme, dimana manusia bekerja sama
mencapai tujuan yg tidak mungkin dilakukan secara individual.
• Ketiga tema ini, yaitu sistem hierarkhi, dan struktur sesungguhnya menekankan
pada rasionalitas manusia.
Paradigma-paradigma Administrasi Publik
Paradigma III: Administrasi
Paradigma I: Dikotomi politik Paradigma II: Prinsip-prinsip Negara sebagai Ilmu
– administrasi, 1900-1926 Administrasi Negara,1927-1937 Politik,1950 - 1970
Paradigma I, periode Periode kedua, diawali dengan Sejak akhir 1930-an, muncul kritik
semenjak dipublikasikannya terbitnya karangan W.F. Wilioughby tajam yg dilontarkan Herbert simon
buku Frank J. Goodnow dan yg berjudul Principles of Public terhadap administrasi negara yg
Leonard D. White. Administration (1927), pada masa itu menolak prinsip administrasi berlaku
berpandangan ada prinsip-prinsip universal. Akibatnya, administrasi
Paradigma I terpusat pada administrasi yang bersifat universal negara mundur ke dalam disiplin
lokus, yaitu tempat di mana (bebas waktu, ruang, nilai). induknya, yaitu ilmu politik. Waktu itu
administrasi negara teori-teori administrasi negara bersifat
seharusnya berfungsi. Bagi Gullick dan Urwick, prinsip eklektik yg menyerap dan mengadopsi
Goodnow, administrasi kajian administrasi adalah penting, teori dari berbagai disiplin ilmu yg
nya pada birokrasi sedangkan keterkaitan dengan tempat relevan.
pemerintah, sedangkan politik dimana prinsip tersebut diterapkan Pada periode ini dikenal model institusi
kajian nya pada legislatif dan tidaklah terlalu penting. Pada sebagai penjelmaan era behavioral. Para
yudikatif. paradigma II, kajian administrasi teoritis lebi berurusan dengan
meletakkan fokus lebih penting dari bagaimana menganalisis dan memahami
pada lokus. birokrasi-birokrasi yang ada.
Paradigma IV: Administrasi Negara sebagai Paradigma V: Administrasi Negara sebagai
Ilmu Administrasi, 1956 - 1970 Administrasi Negara, 1970 -
Pada periode ini, muncul model hubungan Periode kedua, diawali dengan terbitnya
kemanusiaan sebagai reaksi terhadap model karangan W.F. Wilioughby yg berjudul
birokrasi klasik dan neoklasik yg menekankan Principles of Public Administration
atas pengendalian, struktur, efisiensi. (1927), pada masa itu berpandangan ada
Di saat ini, muncul perkembangan lahirnya ‘ prinsip-prinsip administrasi yg bersifat
admininistrasi negara baru’. Administrasi negara universal (bebas waktu, ruang, nilai).
baru sangat memperhatikan teori-teori normatif,
filosofi, dan aktivisme. Banyak membahas hal-hal Bagi Gullick dan Urwick, prinsip
yg berkaitan dengan nilai-nilai, keadilan, etika, administrasi adalah penting, sedangkan
perkembangan para anggota secara individual keterkaitan dengan tempat dimana prinsip
dalam organisasi dan masalah-masalah yg luas, tersebut diterapkan tidaklah terlalu
seperti urbanisasi, teknologi dan kekerasan. Ada penting. Pada paradigma II, kajian
penekanan pada segi moral. administrasi meletakkan fokus lebih
penting dari pada lokus.
PARADIGMA

 Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi public, “anomalies”


pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat pada pergantian cara pandang yang lama
dengan yang baru oleh sekelompok pakar, yaitu:
• Paradigmaa old public administration
• Paradigma new public administration
• Paradigma new public management
• Paradigma new public service
• Good Governance
Konsep Good Governance

 Kepemerintahan yang baik(good governace) merupakan isu sentral yang


mengemuka dalam pengelolaan administrasi public dewasa ini
 Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah yang baik
adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan
masyarakat, selain adanya pengaruh globalisasi.
 Pola lama penyelenggaraan pemerintah, kini sudah tidak sesuai dengan tatanan
masyarakat yang telah berubah.
 Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya
direspon oleh pemerintahan dengan melakukan perubahan yang terarah pada
terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik.
KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE
1. Participation. Setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara
langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya.
Partisipasi dan berbicara serta berpartisipasi secara kunstruktif.
2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hak asaasi
manusia.
3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses lembaga dan
informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat
dipahami dan dapat dipantau.
4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders.
5. Consensus orientation. Good governance menjadi peran kepentingan yang berbeda untuk
memperoleh pilihn terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan maupun
prosedur.
6. Effectiveness and efficiency. Proses dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah
digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin.
7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sector swasta dan masyarakat (civil
society) bertanggung jawab kepada public dan lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung
pada organisasi dan staf keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan
internal atau eksternal organisasi.
8. Strategic vsion. Para pemimpin dan public harus mempunyai prespektif good governance dan
pembangunan manusia yang luas serta jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk
pembangunan semacam ini.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai