PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Tujuan
1
BAB II
3
2) Paradigma New Public Administration ( NPA)
4
3) Kesamaan, Keadilan dan Hukum. Tujuan utama
administrasi baru adalah memberikan kesamaan, keadilan,
dan hukum di masyarakat dengan mengetengahkan harmoni
dan integrasi di masyarakat;
4) Nilai. Untuk mencapai semua tujuannya, administrasi
publik yang dulunya hanya bersifat scientific, rational, and
value-free di ubah oleh NPA menjadi administrasi publik
yang menekankan pada nilai-nilai organisasi dan
kemanusian atau etika dan komitmen personal.
Administrasi publik bukan lagi dipahami sebagai robot
yang hanya menekankan pada isu-isu mekanis (efisiensi
dan ekonimis). Seorang administrator publik tidak hanya
harus memiliki kemampuan managerial dan keahlian teknis,
tetapi juga di perlukan kepekaan sosial.
5
pada “nilai dan filosofi”, “efisiensi dan ekonomi” dari pada
“efektivitas dan pelayanan yang efisien”.
6
meski pada perkembangannya paradigma ini juga kerap disamakan
dengan istilah-istilah lain yang berkembang setelahnya seperti post-
bureaucratic paradigma yang dikenalkan Michael Barzeley pada 1992,
dan Reinventing Government yang dikenalkan Osborne dan Gaebler pada
1992.
7
Paradigma New Public Services (NPS) merupakan konsep yang
dimunculkan melalui tulisan Janet V. Dernhart dan Robert B. Dernhart
berjudul “The Public service : Serving, Not steering”, terbit tahun 2003.
Paradigma NPS dimaksudkan untuk meng”Counter” paradigma
administrasi yang menjadi arus utama (mainstream) saat ini yakni
paradigma new public management yang berprinsip”run government
like a businesss” atau “market as solution to the ills in public sector”.
8
Akar dari New Public Services dapat ditelusuri dari berbagai ide
tentang demokrasi yang pernah dikemukakan oleh Dimock, Dahl, dan
Waldo. NPS berakar dari beberapa teori, yang meliputi :
1. Teori tentang demokrasi kewarganegaraan
Perlunya pelibatan warga negara dalam mengambil
kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun solidaritas
dan komitmen guna menghindari konflik
2. Model komunitas dan masyarakat sipil
Akomodatif terhadap peran masyarakat sipil dengan
membangun sosial Turst, kohesi sosial dan jaringan sosial dalam
tata jaringan pemerintah yang demokratis.
3. Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru
Administrasi negara harus fokus pada organisasi yang
menghargai nilai-nilai kemanusiaan (Human Beings) dan respon
terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan isu-isu sosial
lainnya.
4. Administrasi negara postmoderen
Mengutamakan dialog (Dirkursus) terhadap teori dalam
memecahkan persoalan publik dari pada menggunakan One Best
Way Perspective.
9
5. Tahu kalau akuntabilitas bukan hal sederhana (Recognize That
Accounttability Is Not Simple).
6. Melayani ketimbang mengarahkan (Serve Rather Than steer).
7. Menghargai manusia, bukan sekedar produktivitas (Value People,
Not Just Productivity).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11