Administrasi Negara
Kelompok 1 :
Agis Suprihatin (41121002)
Febrianty Simatupang (41121015)
Lyly Henriana (41121027)
Rifdziky Alfalfa (41121042)
Tegar Juni Farhan (41121051)
• Fokus utama manajemen publik : best serve the citizenry bukan meet the
need of the customer
• Tujuan manajemen publik : pursuit of public interest
• Hakekat pelayanan publik : Citizenship bukan sekedar entrepreneurship
• Democratic principles and processes is the key to sound strategic
thinking.
• Manajer publik yang baik = servant manager
• Tujuan akhir manajer publik = respect the people who he serves rather than
focusing on output and productivity measures.
Relasi Birokrasi dan Publik/Masyarakat
Old Public Administration Publik sbg “client” = dependent/
follower yang menerima layanan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto dan Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka
menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara LAN dengan Pijar Foundation tentang Konsep Digitalisasi Birokrasi di
Indonesia yang digelar secara hybri. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto dan Direktur Eksekutif
Pijar Foundation Ferro Ferizka saling menyerahkan cinderamata sebagai simbolis telah dimulainya kerja sama antara LAN
dengan Pijar Foundation tentang Konsep Digitalisasi Birokrasi di Indonesia yang digelar secara hybrid.
Menurut Pendapat Kelompok
• Menurut pendapat kelompok kami Periode pertama paradigma administrasi ini adalah memberikan
penekanan pada locus atau tempat administrasi publik harus berada, sedangkan apabila dihubungkan
dengan kwartet teori Baily, jelas administrasi publik berorientasi pada aspek normatifnya. Alasan-alasan
adanya paridigma ini lahir karena adanya dikotomi antara politik-administrasi. Para ahli yang berperan
pada paradigma ini adalah Woodrow Wilson, Frank J. Goodnow, Leonald White. Periode kedua paradigma
ini ditandai penekanan pada fokus yaitu teori organisasi dan prinsip-prinsip administrasi. Namun tidak ada
jelas tentang penekanan pada lokus. Alasan lahirnya karena administrasi membutuhkan administratif dan
praktik selain ada kritik tajam dari Herbert Simon. Tokoh dalam paradigma ini antara lain : Marry Parker
Follet, Henrry Fayol, James D. Mooney, Luther Gullick dan Lyndall Urwick. Periode ketiga ini ditandai
penekanan kembali pada locus yaitu birokrasi pemerintahan, sedangkan fokusnya tidak jelas. Alasan
lahirnya paradigma ini adalah usaha untuk menetapkan kembali hubungan negara konseptual antara
administrasi dengan ilmu politik. Tokoh-tokohnya antara lain: Herbert Simon, Dwight Waldo.
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
TERIMA KASIH