Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

• AGUSDIN B101 19 117

• MAGFIRAH B101 19 119

• IREN SINTIA NTABA B101 19 121

• INDAH PUTRI MUSDALIFA B101 19 135

• TIARA SEPTIANINGRUM B101 19 142


PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK

Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip

dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat

ilmiah pada suatu masa tertentu


NICHOLAS HENRY → LIMA
1. PARADIGMA
PARADIGMA DIKOTOMI POLITIK-ADMINISTRASI (1900 - 1926 )

Tokoh: Frank J.Goodnow; Leonard D. White

“ politik harus memusatkan perhatian terhadap kebijakan atau ekspresi dari kehendak rakyat, sedang
administrasi berkenaan dengan pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan atau kehendak
tersebut.implikasi dari paradigma ini adalah bahwa administrasi harus dilihat sebagai sesuatu yang
bebas nilai, dan diarahkan untuk mencapai nilai efisiensi dan ekonomi
● perhatian ilmu politik adalah pada persoalan “who should make law and what the law should be”
● perhatian ilmu administrasi publik adalah “ how law should be administered with enlightment
with equity, with spread and without friction”
● paradigma ini hanya menekankan pada aspek “lokus” saja yaitu “government bureaucracy”, tetapi
aspek “fokus” atau metode apa yang harus dikembangkan dalam administrasi publik kurang
dibahas secara jelas dan terperinci.
2. PARADIGMA PRINSIP-PRINSIP ADM.PUBLIK (1927-1937)

Tokoh :
• willoughby → “ the principles of (public) administration” → sebagai tonggak kelahiran paradigma prinsip
administrasi → “ certain principles of administration existed, they could be discovered and that
administrators would be expert in their work if they learn how to apply these principles”.
• Urwick & gullick → 7 prinsip adm : POSDCORB → “ they worked in any administrative setting, regardless
of culture, function, environment, mission, or institutional framework and without exception it therefore
followed that could be applied succesfully any where”

Beberapa Kritikan :
1. herbert simon :prinsip-prinsip administrasi secara logis tdk konsisten, misalnya: prinsip hirarki kewenangan
dengan efektivitas komunikasi
2. marx :prinsip birokrasi yang “apolitical” tidaklah dapat ditemukan dalam realitas, sehinga konsep “value-
free administration” sebenarnya adalah “value-laden politics”
3. PARADIGMA ADM.NEGARA SEBAGAI ILMU POLITIK (1950 – 1970)

• keyakinan bahwa politik dan administrasi adalah satu → perkembangan


adm.publik agak terhambat, mengalami krisis identitas.

• muncul dua perkembangan baru:

1) Meningkatnya penggunaan studi kasus sebagai instrumen epistemologi,


dan

2) Lahirnya studi perbandingan dan administrasi pembangunan sebagai sub


bidang kajian Administrasi Publik
4. PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGAI ILMU ADMINISTRASI

• Asumsi : tidak ada perbedaan fokus antara administrasi publik dan administrasi bisnis
• Fokus ilmu administrasi adalah teori organisasi dan manajemen
• Pengaruh Administrasi Bisnis dominan → paradigma yang berorientasi pada efisiensi.
• Kata”publik” yang melekat pada administrasi mempunyai makna yang banci/ambivalen.
• Kesamaan fokus dan perbedaan lokus mengharuskan dua bidang tersebut harus dipisah.
• Muncul gerakan baru yang disponsori oleh D.Waldo → neo public administration (konferensi
minnow brook)
• Tokoh lainnya: G.Frederickson “ new public administration”.
• Fokus utama NPA tdk lagi nilai – nilai tradisional,seperti efisiensi, efektivitas,dll, melainkan
lebih menekankan pada teori-teori normatif, dan filosofis (berkaitan dengan nilai, etika,
keadilan sosial, hubungan antara birokrasi dengan klien,dsb).
5. PARADIGMA ADMINISTRASI.PUBLIK SEBAGAI ADMINISTRASI PUBLIK

• Administrasi publik adalah administrasi publik, bukan merupakan bagian dan berbeda dari ilmu
administrasi maupun ilmu politik.

• Fokus administrasi publik adalah teori organisasi, teori manajemen, dan kebijakan publik.

• Lokus administrai publik adalah masalah – masalah dan kepentingan – kepentingan publik.
Old Public Administration (OPA)
Paradigma ini merupakan paradigma yang berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi negara. Tokoh
paradigma ini adalah antaralain adalah pelopor berdirinya ilmu administrasi negara Woodrow Wilson
dengankaryanya “The Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of Scientific
Management”

Denhardt menguraikan karakteristik OPA yaitu :

a. Fokus utama adalah penyediaan pelayanan public melalui organisasi atau badan resmi pemerintah

b. Kebijakan public administrasi negara dipahami sebagai penataan dan implementasi kebijakan yang berfokus
pada satu cara yaitu tujuan yang bersifat politik

c. Administrator public memainkan peranan yang terbatas dalam perumusan kebijakan public dan pemerintah

d. Pelayanan public harus diselenggarakan oleh administrator yang bertanggung jawab kepada pejabat politi, DST
.
New Public Management (NPM)
Asal NPM berasal dari pendekatan atas manajemen public dan birokrasi.Fokus dari NPM sebagai sebuah gerakan
pengadopsian keunggulan teknik manajemen perusahaan sector public untuk diimplementasikan dalam
pengadministrasiannya.
Prinsip-Prinsip NPM,yaitu :
a. Penekanan pada keahlian manajemen professional dalam mengendalikan organisasi
b. Standar-standar yang tegas dan terukur atas performa organisasi,termasuk klarifikasi tujuan,target,dan
indicator-indikator keberhasilan
c. Peralihan dan pemanfaatan kendali input menjadi output,
d. Peralihan dari sistem manajemen tersentral menjadi desentralistik
e. Pengenalan masa kompetisi yang lebih besa dalam sector public,seperti penghematan dana dan pencapaian
standar tinggi
Karakteristik NPM,meliputi :
a. Manajemen professional disektor public;secara bertahap mereka mulai menerapkan mengelola organisasi
secara professional,memberikan batasan,tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas
b. Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome;sudah dilakukan dengan penguunaan performance
budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
c. Pemecahan unit-unit kerja di sector public,hal ini sudah dilakukan oleh Depkeu juga BPK yaitu adanya
unit-unit kerja tingkat eselon1
d. Menciptakan persaingan disektor public,seperti adanya mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam
rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi
e. Mengadopsi gaya manajemen dari sector bisnis ke sector public seperti adanya modernisasi kantor baik di
Ditjen Pajak,Ditjen Perbendaharaan maupun Ditjen Bea Cukai.Selain itu hubungan antara atasan dan
bawahan semakin dinamis,gap senioritas dan muncul hal-hal profesionalisme yang dibutuhkan
New Public Service
Paradigma New Public Service(NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui tulisan Janet v.Dernhart dan
Robert B.Dernhart berjudul “The New Public Service”.Paradigma NPS dimaksudkan untuk meng
“counter”paradigma administrasi yang menjadi arus utama (mainstream)yakni paradigma New Public
Management.Dan juga dianggap sebagai usaha kritikan terhadap paradigm Old Public Administration.
Prinsip-prinsip atau asumsi dasar dari pelayanan public baru (new public service),yaitu :
a. Melayani warga negara bukan pelanggan (Serves Citizens,Nut Customer) melalui pajak yang mereka bayarkan
maka warga negara adalah pemilik sah (legitimate)negara bukan pelanggan.
b. dan kompleks,tetapi negara berkewajiban untuk memenuhinya.Negara tidak boleh melempar tanggung-
jawabnya kepada pihak lain dalam memenuhi kepentingan public.
c. Kewarganegaraan lebih berharga atau bernilai dari pada kewirausahaan (value citizenship over
entrepreneurship) kewirausahaan itu penting,tetapi warga negara berada diatas segalanya.
d. Berfikir strategis dan bertindak demokratis (think strategically ,act democratically) pemerintah harus
mampu bertindak cepat dan menggunakan pendekatan dialog dalam menyelesaikan persoalan public.
e. Menyadari bahwa akuntabilitas tidaklah mudah (recogniza that accountability isn’t simple) pertanggung
jawaban merupakan proses yang sulit dan terukur sehingga harus dilakukan dengan metode yang tepat
f. Melayani dari pada mengarahkan (serve rather than steer) fungsi utama pemerintah adalah melayani warga
negara bukan mengarahkan
g. Menghargai manusia tidak hanya sekedar produktivitas (value people ,not just productivity) kepentingan
masyarakat harus menjadi prioritas meskipun bertentangan dengan nilai-nilai produktivitas.
Cara pandang paradigma NPS ini ,menurut Dernhart diilhami oleh :
h. Teori politik demokrasi terutama yang berkaitan dengan relasi warga negara dengan pemerintah
i. Pendekatan humanistic dalam teori organisasi dan manajemen.
Meskipun secara garis besar hanya ada 3 paradigma dalam pelayanan
public,namun ada beberapa akademisi yang menyatakan bahwa governance
merupakan salah satu paradigmadalam pelayanan public.Governance atau
sekarang lebih dikenal dengan ‘’Good Governance” bisa dikatakan
menyempurnakan konsep-konsep sebelumnya.Jika pada masa-masa sebelumnya
kekuasaan dan penyelenggaraan pemerintah lebih didominasi oleh negara,maka
pada konsep Good Governance ,partisipasi dari actor bisnis dan masyarakat
sangat ditekankan dengan tujuan agar tercapainya kebijakan pemerintah yang
dapat menyentuh semua aspek kebutuhan masyarakat baik itu untuk sector privat
maupun untuk masyarakat pada umumnya.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai